Advertising

Tuesday 13 April 2010

[wanita-muslimah] Perempuan dan Masalah Kemiskinan

 

Refleksi : Bagaimana dengan kedudukan perempuan dan masalah kemiskinan di Inonesia? Jumlah orang miskin di Indonesia diperkirakan 40 juta.

http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=250730

Perempuan dan Masalah Kemiskinan
Oleh Siti Nuryati

Selasa, 13 April 2010

Dunia masih menganggap yang paling memikul beban kemiskinan adalah kaum perempuan. Beban ini makin bertambah berat karena perempuan tidak dapat mengakses kesempatan ekonomi, kepemilikan lahan dan lain-lain. Dari 66 penelitian yang dilakukan oleh International Research Center for Woman (IRCW) pada era 1980-an ditemukan fakta bahwa keluarga berkepala perempuan lebih miskin daripada laki-laki.

Di Amerika, hampir seluruh keluarga miskin dibiayai oleh perempuan, tanpa suami. Iklim ekonomi global yang tidak menentu serta perang di mana-mana makin memperburuk keadaan ini.

Menanggapi pandangan tersebut, kita perlu mencermati dan menelusuri permasalahan yang terjadi. Jika dalam masalah ekonomi segala sesuatu diukur dengan materi, maka perempuan yang tidak menghasilkan uang dianggap lebih rendah nilainya. Jika sudah demikian, upaya pemberdayaan perempuan adalah meningkatkan perannya dalam mendongkrak perekonomian negara secara langsung.

Negara kemudian mengembangkan kebijakan dan program-program untuk merangsang distribusi yang adil bagi setiap rumah tangga. Namun, negara dalam hal ini hanya menyediakan sumber daya agar terbuka peluang bagi perempuan untuk mengaksesnya, tanpa memperhatikan apakah distribusi tersebut sudah berjalan baik dan mencukupi bagi setiap orang yang membutuhkannya atau belum. Akhirnya, penyelesaian lebih bertumpu pada perempuan-perempuan itu sendiri yang harus mengatasi persoalan kemiskinannya.

Dalam posisi seperti itu, peluang bekerja bagi perempuan menjadi penting untuk diperjuangkan. Peran domestik perempuan dianggap tidak bermakna dalam perekonomian. Seorang ibu rumah tangga dianggap warga negara kelas dua. Faktor nonmateri seperti cinta kasih, dedikasi, dan kesetiaan tidak dimasukkan dalam teori ekonomi, bahkan dalam ekonomi neoklasik sekalipun. Padahal, seorang ibu rumah tangga memiliki andil yang besar bagi perekonomian suatu negara, walaupun kontribusinya tidak langsung.

Tak seperti pada era 1970-an di mana peran perempuan belum terlalu diperhitungkan, pada 1980-an perempuan mulai diperhatikan peranannya dalam pembangunan. Kini peran tersebut makin bergeser. Saat ini perempuan harus pula terlibat sebagai agen pembangunan. Konsep pendekatan pembangunan bergeser dari woman in development (WID) menjadi gender and development (GAD). Pendekatan GAD sangat menekankan kesadaran relasi yang selama ini dipandang tidak seimbang antara laki-laki dan perempuan. Karena itu, perempuan harus turut berperan sebagai penentu kebijakan.

Pendekatan model GAD ini bukan tidak mungkin akan kembali menimbulkan persoalan-persoalan baru. Dengan demikian, yang dibutuhkan saat ini adalah suatu kerangka berpikir yang baku dengan asas yang benar, sehingga mampu menyelesaikan seluruh masalah sampai ke akarnya.

Bukan Problem Perempuan

Betulkah perempuan paling memikul beban kemiskinan dunia? Sebab, apabila diamati fakta kehidupan manusia, kemiskinan tidak hanya menimpa perempuan, tetapi juga laki-laki. Kemiskinan tidak hanya ada pada keluarga yang dikepalai perempuan, tetapi bisa juga pada keluarga yang dikepalai laki-laki. Kemiskinan tidak hanya ada pada masyarakat yang memiliki budaya patriarki, tetapi juga ada pada masyarakat yang menolak budaya tersebut (seperti Amerika dan Eropa). Bahkan, kemiskinan perempuan tidak menjadi masalah pada beberapa negara yang memiliki budaya patriarki seperti negara-negara Timur Tengah. Dengan demikian, kemiskinan bukan hanya masalah perempuan, melainkan juga masalah manusia pada umumnya.

Oleh karena itu, menyelesaikan masalah kemiskinan yang menimpa banyak perempuan di dunia saat ini tidak hanya dengan memberikan alternatif untuk perempuan agar bisa dengan bebas mengakses sumber daya ekonomi. Penyelesaian seperti ini bersifat individual dan parsial.

Yang kita butuhkan adalah penyelesaian yang berangkat dari pandangan yang universal tentang perempuan. Pandangan dimaksud ialah pandangan yang melihat perempuan sebagai bagian dari masyarakat yang hidup berdampingan secara harmonis dan damai dengan laki-laki. Tentu saja hanya dengan hidup berdampingan inilah kelestarian umat manusia akan terjamin.

Kemiskinan adalah salah satu masalah dari sekian masalah manusia dalam kehidupan. Kemiskinan tidak dipandang sebatas sebagai bagian dari aspek ekonomi yang tidak terkait dengan aspek yang lain. Oleh karena itu, perlu sebuah alternatif penyelesaian yang tuntas dan menyeluruh serta tidak mengakibatkan adanya masalah baru bagi manusia dalam aspek yang lain. Penyelesaian ini harus dilaksanakan secara sistemik, tidak cukup hanya oleh individu-individu, agar setiap individu manusia mendapat jaminan kehidupan yang sama.

Kemiskinan menjadi persoalan karena manusia tidak bisa memenuhi kebutuhan pokoknya. Ini akan membawa dampak pada aktivitas lain dan menghambat manusia untuk meraih cara hidup yang ideal. Oleh karena itu, diperlukan jaminan pemenuhan kebutuhan pokok bagi setiap individu manusia agar tidak ada hambatan bagi manusia untuk menjalankan kehidupan ini menuju kehidupan yang ideal yang menjamin kemuliaannya sebagai manusia.

Negara selayaknya menjamin distribusi kekayaan/sumber daya kepada seluruh individu rakyat, yaitu menjamin distribusi ini bagi pemenuhan kebutuhan pokok individu secara keseluruhan. Negara berkewajiban memberi peluang kepada setiap individu untuk memenuhi kebutuhan pokok dan pelengkapnya. Jaminan ini berupa seperangkat hukum yang tersistem, seperti hukum kebolehan memiliki dan kebolehan bekerja pada sumber-sumber ekonomi seperti pertanian, industri, perdagangan, dan upah-mengupah serta hukum tentang pemeliharaan urusan rakyat seperti pendidikan, kesehatan, dan sarana umum lainnya. ***

Penulis adalah peneliti di Fakultas Ekologi Manusia IPB

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment