Advertising

Sunday, 30 May 2010

[wanita-muslimah] Re: Pakistan media condemns attack on Ahmedi sect + Ahmedis targeted in Lahore carnage +Terrorists have no religion, says Zardari

 

Tipikal seperti HMNA yang mempropagandakan dan menghalalkan ajaran bom bunuh diri dan mengatakan aksi bom dan teror sebagai bom syahid ini masih saja sibuk ngibul sambil memainkan lagu lama meskipun mengetahui puluhan orang mati di saat sedang melakukan shalat Jum'at.

Di bawah ini adalah hasil daripada ajaran teror dan barbar buatan para kyai/mullah/ulama, Taliban misalnya.

===

Punjab Taliban behind attacks
http://timesofindia.indiatimes.com/City/Chandigarh/Punjab-Taliban-behind-attacks/articleshow/5990100.cms

LAHORE: One of the two terrorists arrested during audacious terror strikes on two mosques of the minority Ahmadiyya sect here has told investigators that the attackers had received training in the lawless Waziristan tribal belt and were working at the behest of the Pakistani Taliban's Punjabi wing.

Abdullah Mohammad and Amir Muavia were captured after they stormed the Ahemdi mosque in the upscale Model Town area of Lahore on Friday. Muavia was seriously injured when his suicide vest failed to detonate properly. Mohammad, 18, was captured by worshippers when he tried to set off explosives strapped to his body.

"We received training in Waziristan (tribal region). Our commander is Badar Mansoor, who is based in south Punjab," Mohammad was quoted as saying by SSP Zuliqar Hamid.

Hamid said Mohammad had disclosed that the attackers were launched by the Punjabi faction of the Tehrik-e-Taliban Pakistan (TTP). "Muavia is seriously injured. We will interrogate him after his condition improves," he said.

Mohammad hails from Rahim Yar Khan district in the southern part of Punjab province and police teams have been sent there to take his family and acquaintances into custody, Hamid said. Police said they gleaned positive clues about the network of the attackers from the information provided by Mohammad.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurahman" <mnur.abdurrahman@...> wrote:
>
> ----- Original Message -----
> From: "sunny" <ambon@...>
> To: <Undisclosed-Recipient:;>
> Sent: Sunday, May 30, 2010 02:44
> Subject: [wanita-muslimah] Pakistan media condemns attack on Ahmedi sect + Ahmedis targeted in Lahore carnage +Terrorists have no religion, says Zardari
>
> Refleksi: Bagaimana kalau hal serupa seperti di Pakistan terjadi di Indonesia? Apakah ada yang protes ataukah masyarakat membisu, sebab mereka harus dibunuh sesuai yang dikatakan oleh para petinggi FPI?
> ################################################################################
> HMNA:
> di Indonesia sudah pernah terjadi kok, cuma tidak pakai bom. "Kampus Mubarak di kawasan Parung Bogor diserbu massa pada Jumat (15/7-'05) merupakan sekretariat Pengurus Besar Jamaah Ahmadiyah Qadiyan Indonesia." Silakan simak Seri 686 di bawah, dimana dikunci dengan kalimat: "Nyala api berupa kekerasan itu tidak dapat dibenarkan, tetapi menyalanya api itu dapat difahami."
> ***********************************************************
> BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM
>
> WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
> [Kolom Tetap Harian Fajar]
> 686 Khaatamun Nabiyyin
>
> Kampus Mubarak di kawasan Parung Bogor yang diserbu massa pada Jumat (15/7-'05) merupakan sekretariat Pengurus Besar Jamaah Ahmadiyah Qadiyan Indonesia.(*) MUI sebagai penjaga gawang aqidah ummat memfatwakan Ahmadiyah Qadiyan itu sesat. Mengapa? Sebenarnya soal kesesatan Ahmadiyah Qadiyan pertama kali difatwakan oleh Rabitha al-'Alam al-Islamy (Liga Negara Muslim Sedunia). Adapun fatwa MUI yang telah dikeluarkan sejak Musyawarah Nasional MUI, 26 Mei-1 Juni 1980 itu sebenarnya hanya mengacu fatwa Liga Negara Muslim Sedunia. Dinyatakan sesat karena Ahmadiyah Qadiyan mengakui pendirinya Mirza Ghulam Ahmad, sebagai nabi baru setelah Nabi Muhammad SAW. Keyakinan ini bertentangan dengan dasar aqidah Islam.
>
> Sebenarnya di samping Ahmadiyah Qadiyan, ada pula Ahmadiyah Lahore (Anjuman). Saya punya Kitab Tafsir dari Ahmadiyah Lahore, tafsir Mawlana Muhammad Ali. Adalah SANGAT berbeda dengan keyakinan Ahmadiyah Qadiyan. Saya kutip terjemahan ayat (33:40):
> -- Moehammad is de vader van niemand uwer menschen, maar hij is de Apostel God en de laatste der profeten en God is met elk ding bekend. Para pembaca dapat membaca kata-kata "de laatste der profeten" yang dalam bahasa Indonesianya berarti: "Nabi yang paling akhir". Menurut Ahmadiyah Lahore, Ghulam Ahmad tidak pernah menyatakan dirinya Nabi, melainkan hanya sebagai Mujaddid (pembaharu) saja seperti misalnya Imam Al-Ghazali dan Imam Syafi'i.
>
> ***
> Bahasa Al Quran adalah bahasa Arab yang dipakai dalam Al Quran. Bahasa Al Quran adalah bahasa baku, sehingga kalau mau mengerti betul makna Al Quran, jadikanlah Al Quran sebagai "kamus", yaitu prinsip ayat menjelaskan ayat. Di samping bahasa Arab yang dipakai dalam Al-Quran disingkat bahasa Arab Al-Quran, ada pula bahasa yang dipakai untuk berkomunikasi dalam komunitas, itu disebut bahasa Arab-budaya.
>
> Maka marilah kita telusuri/lacak kata-kata yang dibentuk oleh akar kata KHa, Ta dan Mim dalam Al Quran, yaitu KHA-Ta-Ma (dalam Seri ini tidak dipakai translitersi huruf demi huruf untuk menghemat ruangan):
>
> ==> 1. KHatama Lla-hu 'ala- Quluwbihim wa 'ala- Sam'ihim (s.Al Baqarah, 2:7), artinya: Allah MENUTUP qalbu dan pendengaran mereka.
>
> ==> 2. Qul Ara.aytum in Akhadza Lla-hu Sam'akum wa Abshaarakum wa KHatama Quluwbikum (s. Al An'aam, 6:46), artinya: Katakanlah (hai Muhammad) kabarkanlah kepadaku, jika Allah melenyapkan pendengaran dan penglihatanmu dan MENUTUP qalbumu.
>
> ==> 3. Afara.ayta mani tTakhadza Ila-hahu- Hawa-hu wa Adhallahu Lla-hu 'ala-'Ilmin wwa KHatama 'ala- sam'ihi- wa Qalbihi- (s. Al Jaatsiyah, 45:23), artinya: Adakah engkau lihat orang yang mengambil hawa-nafsunya menjadi tuhannya dan Allah menyesatkannya atas ilmu dan MENUTUP pendengaran dan qalbunya.
>
> ==> 4. Alyawma Nakhtimu 'ala- Afwaahihim (s. Ya-sin, 36:65), artinya: Pada hari (Pengadilan) Kami TUTUP mulut mereka.
>
> ==> 5. Fain Yasyai Lla-hu Yakhtimu (s.AsySyuwra-, 42:24), artinya: Jika Allah menghendaki diTUTUP-Nya qalbumu.
>
> ==> 6. Maa Kaana Muhammadun Abaa Ahadin mmin rRija-likum wa La-kin rRasuwla Lla-hi wa KHaatama nNabiyyi-na (s. Al Ahzab, 33:40), artinya: Muhammad itu bukanlah bapak salah seorang di antara laki-laki kamu, tetapi di Rasul Allah dan PENUTUP Nabi-Nabi.
>
> ==> 7. Yusqawna min rahiyqin Makhtuwm (s. Al Muthaffifin, 83:25), artinya: Mereka diberi minuman (dalam botol) yang DITUTUP.
>
> ==> 8. Khita-muhu- Miskun (s. Al Muthaffifin, 83:26), artinya: PENUTUPNYA (BERBAU) kesturi.
>
> Jadi arti bahasa Al Quran yang dibentuk oleh akar kata KHa, Ta, Mim, KHATAMA artinya TUTUP.
>
> Seperti kita lihat di atas, ada 8 ayat yang mengandung kata yang berakar dengan KHa, Ta, Mim
> 1. KHatama 2. KHatama 3. KHatama 4. Nakhtimu 5. Yakhtimu 6. KHaatama 7. Makhtuwm 8. Khita-mu
>
>
> ***
>
> Para pembaca, baik ummat Islam main stream, maupun penganut Ahmadiyah Qadiyan (yang di Makassar ini ada juga), ikutilah tenang-tenang uraian tentang Khaatamun.
>
> Khaatamun adalah isim (kata benda, noun) dengan penyisipan Alif di antara Kha dengan Ta dalam akar kata Kha-Ta-Mim, sehingga menjadi Kha-Alif-Ta-Mim. Ini mengikuti wazan (pola) Fa-Alif-'Ain-Lam. Ada dua qiraah pola: Faa'ilun dan Faa'alun, yaitu Khaatimun dan Khaatamun. Kata ber-wazan fâa'ilun yang bermakna pelaku dan bisa dibedakan dengan kata ber-wazan faa'âlun yang juga bermakna pelaku, tetapi mengandung ketekunan, sudah lengket menjadi atribut, dan kontiunitas.
>
> Maka Ada dua qiraah untuk ayat dalam Surah al ahzab 33:40 itu.
>
> 1. Isim Faa'il (dalam bahasa Indonesia pakai awalan pe-) Khaatimun nabiyyin, artinya "penutup para nabi". Qiraah Khaatimun ini tidak mengandung makna kontinuitas, sehingga bisa menjadi celah bagi Ahmadiyah Qadiyan, yaitu penutup yang tidak kontinu, yakni setelah datangnya Ghulam Ahmad penutup itu tidak berfungsi lagi.
> 2.1 Khaatamun nabiyyin, artinya "cincin stempel para nabi". Maka inilah celah yang dimasuki Ahmadiyah Qadiyan. Rangkaian nabi dianggap seolah-olah jari-jari tangan. Nabi Muhammad SAW adalah "jari istimewa", yaitu mulia, karena memakai cincin stempel, sementara yang lain tidak. Jadi Nabi Muhammad SAW adalah Nabi yang termulia, bukanlah Nabi terakhir. Inilah pembenaran Ahmadiyah Qadiyan ada nabi sesudah Nabi Muhammad SAW, yaitu Ghulam Ahmad.
>
> Padahal cincin stempel itu fungsi utamanya sebagai zegel (seal). Allah SWT menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai zegel nabi-nabi, ibarat pintu yang disegel tidak boleh dibuka, berarti kembali kepada makna akar kata Kha-Ta-Ma, yaitu tutup. Nabi Muhammad SAW sebagai penutup para Nabi sekaligus adalah Nabi yang termulia.
>
> 2.2 DEngan wazan faa'âlun yaitu pelaku yang mengandung arti kontiunitas, maka khaatamun nabiyyin mengandung arti penutup nabi yang mengandung makna kontinuitas. Dengan qiraah ini Ahmadiyah Qadiyan tidak mendapatkan celah lagi.
>
> ***
>
> Sebenarnya yang paling berhak memaknai Khaatamun Nabiyyin adalah Nabi Muhammad SAW sendiri.
>
> -- Rasulullah SAW bersabda: "Bani Israel dipimpim oleh Nabi-nabi. Jika seorang Nabi meninggal dunia, seorang nabi lain meneruskannya. Tetapi tidak ada nabi yang akan datang sesudahku; hanya para khalifah yang akan menjadi penerusku." (HR Bukhari)
>
> -- Rasulullah SAW bersabda: "Posisiku dalam hubungan dengan nabi-nabi yang datang sebelumku dapat dijelaskan dengan contoh berikut: Seorang laki-laki mendirikan sebuah bangunan dan menghiasinya dengan keindahan yang agung, tetapi dia menyisakan sebuah lubang di sudut untuk tempat sebuah batu yang belum dipasang. Orang-orang melihat sekeliling bangunan tersebut dan mengagumi keindahannya, tetapi bertanya-tanya, kenapa ada sebuah batu yang hilang dari lubang tersebut? Aku seperti batu yang hilang itu dan aku adalah yang terakhir dalam jajaran Nabi-nabi". (HR Bukhari)
>
> ==>4. Rasulullah SAW bersabda: "Saya Muhammad, Saya Ahmad(**), Saya Pembersih dan kekafiran harus dihapuskan melalui aku; Saya Pengumpul, Manusia harus berkumpul pada hari kiamat yang datang sesudahku; dan saya adalah yang terakhir dalam arti tidak ada nabi yang datang sesudahku". (HR Bukhari wa Muslim).
>
> Seperti dikemukakan di atas Ahmadiyah Qadiyan justru mempergunakan ayat yang mengandung "Khaatamun Nabiyyin" (33:40), sebagai pembenaran adanya nabi sesudah Nabi Muhammad SAW dan dengan demikian Ahmadiyah Qadiyan berkilah tetap Islam harena kenabian Ghulam Ahmad(***) tidak bertentangan dengan Al Quran. Sedangkan seperti dituliskan di atas mengenai Hadits di mana RasuluLlah SAW bersabda: "tidak ada nabi yang akan datang sesudahku", Ahmadiyah Qadiyan berkilah dengan memplintir "nabi" menjadi "nabi yang membawa syari'at", sehingga Hadits itu berubah maknanya menjadi: "tidak ada nabi yang membawa syari'at yang akan datang sesudahku." Ghulam Ahmad katanya adalah nabi yang tidak membawa syari'at. Sebenarnya inilah akar penyebab kegusaran ummat Islam, seperti api dalam sekam. Ditambah pula para missionaris Ahmadiyah Qadiyan di mana-mana sangat "agresif", baik di dunia nyata maupun di cyber space, maka api dalam sekam itu mudah sekali menyala oleh hembusan angin. Nyala api berupa kekerasan itu tidak dapat dibenarkan, tetapi menyalanya api itu dapat difahami. WaLlahu a'lamu bisshawab.
>
> *** Makassar, 24 Juli 2005
> [H.Muh.Nur Abdurrahman]
> http://waii-hmna.blogspot.com/2005/07/686-khaatamun-nabiyyin.html
> --------------------------------
> (*)
> Jauh sebelum kejadian di Parung 1986 dan 2005 kemaren, Lembaga Pengkajian dan Penelitian Islam (LPPI) pada tahun 2000 telah mengundang pimpinan pusat Ahmadiyah untuk berdialog di muka umum tetapi sampai saat ini tidak pernah ada keberanian mereka untuk berdialog secara Islami dan terbuka, karena itu akan membuka borok2 Ahmadiyah saja.
>
> (**)
> Para misionaris agama Ahmdiyah menyatakan:
> "Pada umumnya Ulama-Ulama Mainstream Islam mengatakan bahwa ISMUHU AHMAD pada ayat 6 Surah Ash-Saff itu adalah merefer kepada hanya satu nama dan nama itu adalah khusus untuk Muhammad SAW saja. Muhammad SAW itu adalah juga Ahmad berdasarkan sebuah Hadist yang mereka kutip sebagai berikut:
> Narated Jubair bin Mut'im Ra; Allah's Messenger SAW said:" I have five names: I am MUHAMMAD and AHMAD; I am Al-Mahi through whom Allah will eliminate al-kufr; I am Al-Hashir who will be the first to be resurrected, the people will be resurrected thereafter; I am also Al-'Aqib (i.e. there will be NO PHROPHET after me)". (Shahih Al-Bukhari, Vol 4, Hadis No. 732)
> Tidak seorangpun dikalangan orang-orang Ahmadi menolak bahwa nama Ahmad itu adalah salah satu nama sifat dari Muhammad SAW, tetapi Ahmad pada ayat ini bukanlah merefer kepada nama sifat tetapi adalah nama ZAT , dan ini jelas sekali dalam kata ISMUHU AHMAD (yang bernama Ahmad).
>
> HMNA:
> I have five names: I am MUHAMMAD and AHMAD, tidak ada perbedaan dengan ISMUHU AHMAD, coba mari ditukar kata ganti I dengan kata ganti he => He has five names: he is MUHAMMAD and AHMAD = his names are Muahammad and Ahmad. Coba di-Inggriskan Ismuhu Ahmad = His name is Ahmad. Maka his names are Muahammad and Ahmad tidak ada bedanya dengan his name is Ahmad. Para misionaris agama Ahmadiyah bikin maniupalsi zat dan sifat.
>
> Selanjutnya para misionaris agama Ahmadiayah menyatakan:
> Ayat 6 Surat Al-Shaff ini berhubungan erat dengan ayat 7 WAHUWA YUD'A ILAL ISLAM yang bila kita terjemahkan adalah SEDANG DIA (orang ketiga tunggal laki-laki) ITU DIPANGGIL KEPADA ISLAM. Siapakah HUWA disini? Siapakah dia disini yang dipanggil kepada Islam itu? HUWA itu adalah Rasul Ghulam Ahmad yang dipanggil kepada Islam. Kalau Ahmad pada ayat 6 tsb ditujukan kepada MUHAMMAD SAW tentu tidaklah mungkin beliau dipanggil kepada Islam. Siapa yang memanggil dia kepada Islam?
>
> HMNA:
> Para misonaris agama Ahmadiyah itu tidak faham bahasa Arab.
> Wa Man Azhlamu Mimmani Ftaray 'aly Lla-hi lKadziba wa Huwa Yud'ay ilay lIslaam. Huwa menunjuk kepada Man yang al-Kadzdzab, Yud'ay fi'il mabniy al-majhul, fa'ilnya tersembunyi, yaitu Mauhammad (=Ahmad) =-> Huwa Yud'ay ilay lIslaam = dia (pendusta) diajak (oleh Muhammad) kepada Islam. "Dia" dalam ayat 6 Surah Al-Shaff, bisa siapa saja yang pendusta, personifikasi dari pendusta, termasuk para misionaris agama Ahmadiah yang tidak faham bahasa Arab itu.
>
> (***)
> Ghulam Ahmad juga mendakwakan dirinya sebagai Isa. Padahal Isa bnu Maryam belum mati. Berikut yang dibawah dalilnya:
>
> -- Alla-hu yatawaffal anfusa hiyna mawtihaa wallatiy lam yamut fiy manaamihaa fayumsikul latiy qadha 'alayhal mawta wayursilul ukhra ilaa ajalin musamman (S. az-Zumar, 39:42 ), artinya:
> -- Allah mewafatkan jiwa ketika matinya dan yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia genggamlah jiwa yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan.
>
> Dalam S. Al-Kahfi,18:25 disebutkan pemuda dalam gua tidur 309 tahun. Jiwanya digenggam Allah selama 309 tahun, kemudian Allah melepaskan genggamannya, terbangunlah mereka itu. Demikian pula Isa bnu Maryama, yang ditidurkan Allah, jiwanya sampai sekarang masih digenggam Allah.
>
> -- Wa in min ahlil kitaabi illaa layu'minanna bihii qabla mautihii wayaumal qiyaamati yakuwnu 'alaihim syahiydan (S. an-Nisaa', 4:159), artinya:
> -- Dan tidak seorangpun dari ahli kitab melainkan akan beriman kepadanya (Isa) sebelum matinya (Isa), dan pada hari kiamat (Isa) menjadi saksi terhadap mereka (ahli kitab).
>
> mautihi = Dhamir HI (mufrad) menunjuk kepada Isa (mufrad), bukan menunjuk Ahlil kitab (jama')
>
> -- Wakuntu 'alaihim syahiydan maa dumtu fiyhim falammaa tawaffaitaniy kunta antar raqiyba 'alaihim (S. al-Maaidah, 5:117), artinya:
> -- Dan aku (Isa) menjadi saksi atas mereka, selama aku hidup bersama mereka, tatkala Engkau mewafatkanku, Engkaulah mengawasi mereka.
>
> Karena kenyataan ahli kitab belum beriman semuanya, maka menurut (4:159) Isa belumlah mati, jadi makna mewafatkanku dalam ayat (5:117) menurut definisi wafat dalam ayat (39:42), Isa ditidurkan Allah, jiwa Isa digenggam Allah, karena Isa belum mati. Allah akan melepaskan genggamannya pada akhir zaman, sesuai Hadits:
> -- Wal Iadzii nafsii bi layusyikanna ayyanzila fil kumubnu Maryama hakaman muqsithan"
> -- Demi Allah yang jiwaku di tanganNya, sesungguhnya telah dekat masanya Isa Anak Maryam akan turun di tengah-tengah kamu. Dia akan menjadi Hakim Yang Adil.(Hadis Shahih Muslim 127)
>
> Dari Hadits Muslim tsb diisyaratkan bahwa Isa tidur di tempat ketinggian, tetapi tidak di langit karena tidak ada dalilnya.
> ######################################################################
>
>
> http://www.hindustantimes.com/Pak-media-condemns-attack-on-Ahmedis/H1-Article1-550419.aspx
>
>
>
> Pakistan media condemns attack on Ahmedi sect
>
> Press Trust Of India
> Islamabad, May 29, 2010
> First Published: 21:30 IST(29/5/2010)
> Last Updated: 21:43 IST(29/5/2010)
>
>
> For a country that has witnessed dozens of terrorist assaults over the past few years, the shock and revulsion expressed by Pakistanis on Saturday over the carnage at two mosques of the minority Ahmedi sect has been unprecedented.
>
> Members of the Ahmedi sect have often been assaulted or gunned down in targeted attacks since the Pakistani parliament adopted a law in 1974 that declared them non-Muslims but observers say Friday's attacks marked the first time their places of worship have been subjected to coordinated attacks by militants.
>
> The headline in The Dawn newspaper said "Ahmadis slain as they prayed" while the headline on the front page of The News simply read: "Deadly Friday!."
>
> Newspaper reports gave graphic details of the storming of the two mosques by terrorists armed with suicide vests, grenades and assault rifles.
>
> On entering the prayer halls, they lobbed grenades and fired indiscriminately. When three attackers at one mosque were cornered by police, they blew themselves up. Ninety-five people were killed and over 100 injured in the attacks.
>
> In an editorial titled "Terror in Lahore", The Dawn questioned why "were the attackers able to enter the premises so easily, especially at sites known to be targets?" It said authorities should have been at a heightened state of alert as banners denouncing religions other than Islam had appeared in parts of Lahore recently.
>
> The News, in its editorial, said the attacks at places of worship were "a testament to how fanaticism can rouse the savage within men and what inhumanity religious intolerance, if allowed to grow unchecked, can lead to."
>
> The attacks were a continuation of the violence directed at Ahmedis since the 1950s, it said.
>
> The Express Tribune, in its editorial, said the attacks "are more or less an inevitable outcome of the intolerance and bigotry found in Pakistan today - we say 'today' because while it began many years ago and was facilitated actively by the state during General Zia's days, it persists and has perhaps grown stronger than ever."
>
> There was considerable discussion of the attacks in Pakistan's active internet community, with blogs and websites buzzing with outrage at the carnage.
>
> Human Rights Commission of Pakistan representative Tahira Abdullah called for a ban on some religious TV shows, such as Alim Online on Geo News, saying its host had spoken against Ahmedis and even backed religious hardliners who declared the killing of members of the sect a "rightful act."
>
> "The government has failed to protect minorities. Pakistan is no more a safe place for minorities," she said.
>
> ++++
> http://www.dailytimes.com.pk/default.asp?page=2010\05\29\story_29-5-2010_pg1_1
>
>
> Saturday, May 29, 2010
>
>
>
>
> Ahmedis targeted in Lahore carnage
>
> * 80 killed, 92 injured as gunmen wearing suicide vests storm two Ahmedi worship places in Model Town and Garhi Shahu
> * Two of seven attackers arrested, one seriously injured after three-hour-gunbattle with security personnel
> * Rana Sanaullah says one arrested attacker is teenaged Pashtun
>
> By Shahnawaz Khan and Hammad Yassar
>
> LAHORE: Terrorists wearing suicide vests stormed two places of worship of the Ahmedi community on Friday, initiating an over three-hour-long standoff that resulted in the killing of 80 worshippers.
>
> At least 92 people were injured in the attacks and were moved to various hospitals across the city. The dead included children and elderly people. The grenade-and-gun attack began when the assailants stormed the worship places in Lahore's Model Town and Garhi Shahu areas, a few minutes before special Friday worship began at the two facilities.
>
> Both the attacks were assisted by suicide bombers and began with a difference of a few minutes. Squads of terrorists stormed into the facilities' halls firing guns, throwing grenades and taking hostages in one of the deadliest targeting of Ahmedis in Pakistan.
>
> "At least 70 people have been killed in both the attacks," Lahore District Coordination Officer Sajjad Bhutta told reporters.
>
> Doctor Rizwan Naseer, head of the Rescue 1122 service in Lahore, said 108 people were injured as police continued to search for any remaining attackers. District civil defence official Mazhar Ahmed earlier put the death toll at 64.
>
> "We have taken as many as 42 dead bodies from Garhi Shahu so far and more are coming," he said. Another 22 died in Model Town, he added.
>
> Arrests: After battling the terrorists for hours at the two under-siege worship places, city police claimed to have arrested two of the attackers from Model Town and one suspect from the Garhi Shahu facility for Ahmedis' worship.
>
> Police said the suspected terrorist apprehended in the Garhi Shahu attack was arrested when he tried to escape the facility under the garb of a worshipper.
>
> The terrorists resorted to the same method of attack they applied in the attack at the Rescue 15 office on May 27, 2009.
>
> TV channels ran footage of the cross-firing between the terrorists hiding inside the Garhi Shahu facility and police all day, with announcements being repeated from loudspeakers in nearby mosques asking people to stay away from the worship facility and take refuge at safe places.
>
> In Garhi Shahu, witnesses said two bikers reached the main gate of the worship place, both armed and carrying bags in their hand.
>
> They opened indiscriminate fire at the security personnel, killing 14 people instantly. The attackers then hurled hand grenades in and around the facility, raising clouds of blinding smoke in the area.
>
> Meanwhile, five others joined the attackers and rushed inside the facility.
>
> One of the attackers took position atop the facility's minaret, launching sporadic firing from his refuge. The rest held worshippers hostage, killing them at will with gunfire and grenades.
>
> Police contingents at the Ahmedi worship facility in Model Town said there were three attackers.
>
> "They came into the mosque from the back and started firing. They were armed with hand grenades and suicide vests and other weapons," senior police official Rana Ayaz told reporters.
>
> According to the details, the three terrorists who attacked the Model Town facility first killed people deputed at the main gate for security and then entered the facility, hurdling hand grenades all around.
>
> Security personnel deployed inside the facility retaliated with firing, but the attackers hurled more grenades and entered the main praying hall, taking the people present hostage.
>
> They retorted to indiscriminate firing at the people busy in prayers, killing several on the spot. Police arrived shortly after and launched a rescue operation.
>
> One of the attackers blew himself up as police made headway into the facility, while the rescue party arrested the other two after they were injured in the gunbattle.
>
> Law minister: Punjab Law Minister Rana Sanaullah said the terrorist arrested in Model Town had been identified as Muhammad, while the other was unconscious. He added that that one hailed from Rahim Yar Khan, while the other was a teenaged Pashtun.
>
>
>
> ++++
> http://www.dailytimes.com.pk/default.asp?page=2010\05\29\story_29-5-2010_pg1_3
>
> Saturday, May 29, 2010
>
> Terrorists have no religion, says Zardari
>
> ISLAMABAD: Condemning terrorist acts on the Ahmedi community in Lahore on Friday, President Asif Ali Zardari said terrorists had no religion and such acts of barbarism could not break the resolve of the government and the people of Pakistan to defeat terrorism. Prime Minister Yousaf Raza Gilani also condemned the attacks and expressed grief over the loss of precious lives. Punjab Governor Salmaan Taseer, Punjab Chief Minister Shahbaz Sharif and Minister of State for Information Samsam Ali Bukhari also strongly condemned Friday's attacks. app
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center.


Get real-time World Cup coverage on the Yahoo! Toolbar. Download now to win a signed team jersey!

.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment