Advertising

Monday, 31 May 2010

Re: [wanita-muslimah] Stres dan Depresi Akibat Tidak Menjalankan Agama dengan baik dan benar

 

Ada lagi. Orang Jawa bilang, othak-athik gathuk. Dicari-cari biar nyambung.
KM




-------Original Message-------

From: Mujiarto Karuk
Date: 31/05/2010 14:05:40
To: tahajjud_call@yahoogroups.com; mualafindonesia@yahoogroups.com
Cc: pemudapersis@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Stres dan Depresi Akibat Tidak Menjalankan Agama
dengan baik dan benar




Stres dan Depresi Akibat Tidak Menjalankan Agama dengan baik dan benar

Assalamualaikum
Warohmatullohi Wabarokatuh

Bissmillahirrohmaanirrohiim

Dan barangsiapa
berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang
sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat
dalam keadaan buta [QS. Thaahaa, (20) : 124]

Barangsiapa yang
Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia
melapangkan
dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah
kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit,
seolah-olah
ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada
orang-orang
yang tidak beriman. [QS. Al An'aam, (6) : 125]

Keengganan
orang-orang yang jauh dari agama untuk taat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala
menyebabkan
mereka terus-menerus menderita perasaan tidak nyaman, khawatir dan stres,
akibatnya,
mereka terkena berbagai ragam penyakit kejiwaan yang mewujud pada keadaan
raga
mereka, tubuh mereka lebih cepat mengalami kerusakan, dan mereka mengalami
penuaan yang cepat dan melemah.

Sebaliknya, karena
orang-orang beriman sehat secara kejiwaan, mereka tidak terkena stres, atau
berkecil hati, dan jasmani mereka senantiasa prima dan sehat, pengaruh baik
akibat ketundukan mereka kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, tawakal mereka
kepada-Nya dan kepribadian kokoh mereka, kemampuan melihat kebaikan dalam
segala hal, dan ridha dengan apa yang terjadi sembari berharap akan
janji-Nya,
tercermin dalam penampilan raga mereka.

Hal ini tentu saja
dialami oleh mereka yang menjalani hidupnya sesuai ajaran Al Qur'an, dan
yang
benar-benar memahami agama, tentu saja mereka pun dapat menderita sakit dan
pada akhirnya mengalami penuaan, namun proses alamiah ini tidak disertai
dengan
kerusakan pada sisi kejiwaan sebagaimana yang dialami oleh selainnya.

Stres dan depresi,
yang dianggap sebagai penyakit zaman kita, tidak hanya berbahaya secara
kejiwaan, tapi juga mewujud dalam berbagai kerusakan tubuh, gangguan umum
yang
terkait dengan stres dan depresi adalah beberapa bentuk penyakit kejiwaan,
ketergantungan pada obat terlarang, gangguan tidur, gangguan pada kulit,
perut
dan tekanan darah, pilek, migrain [sakit kepala berdenyut yang terjadi pada
salah satu sisi kepala dan umumnya disertai mual dan gangguan penglihatan],
sejumlah penyakit tulang, ketidakseimbangan ginjal, kesulitan bernapas,
alergi,
serangan jantung, dan pembengkakan otak, tentu saja stres dan depresi
bukanlah
satu-satunya penyebab semua ini, namun secara ilmiah telah dibuktikan bahwa
penyebab gangguan-gangguan kesehatan semacam itu biasanya bersifat kejiwaan.


Stres, yang menimpa
begitu banyak orang, adalah suatu keadaan batin yang diliputi kekhawatiran
akibat perasaan seperti takut, tidak aman, ledakan perasaan yang berlebihan,
cemas dan berbagai tekanan lainnya, yang merusak keseimbangan tubuh, ketika
seseorang menderita stres, tubuhnya bereaksi dan membangkitkan tanda bahaya,
sehingga memicu terjadinya beragam reaksi biokimia di dalam tubuh, kadar
adrenalin dalam aliran darah meningkat; penggunaan energi dan reaksi tubuh
mencapai titik tertinggi; gula, kolesterol dan asam-asam lemak tersalurkan
ke
dalam aliran darah, tekanan darah meningkat dan denyutnya mengalami
percepatan,
ketika glukosa tersalurkan ke otak, kadar kolesterol naik, dan semua ini
memunculkan masalah bagi tubuh.

Oleh karena stres
yang parah, khususnya, mengubah fungsi-fungsi normal tubuh, hal ini dapat
berakibat sangat buruk, akibat stres, kadar adrenalin dan kortisol di dalam
tubuh meningkat di atas batas normal. Peningkatan kadar kortisol dalam
rentang
waktu lama berujung pada kemunculan dini gangguan-gangguan seperti diabetes,
penyakit jantung, tekanan darah tinggi, kanker, luka pada permukaan dalam
dinding saluran pencernaan, penyakit pernapasan, eksim dan psoriasis
[sejenis penyakit
kulit yang ditandai oleh pembentukan bintik-bintik atau daerah berwarna
kemerahan pada kulit, yang tertutupi oleh lapisan tanduk berwarna perak].
Kadar
kortisol yang tinggi dapat berdampak pada terbunuhnya sel-sel otak, sejumlah
gangguan akibat stres digambarkan dalam sebuah sumber sebagaimana berikut :

Terdapat kaitan
penting antara stres dan tegang [penegangan], serta rasa sakit yang
ditimbulkannya, penegangan yang diakibatkan stres berdampak pada penyempitan
pembuluh darah nadi, gangguan pada aliran darah ke daerah-daerah tertentu di
kepala dan penurunan jumlah darah yang mengalir ke daerah tersebut, jika
suatu
jaringan mengalami kekurangan darah hal ini akan langsung berakibat pada
rasa
sakit, sebab suatu jaringan yang di satu sisi mengalami penegangan mungkin
sedang membutuhkan darah dalam jumlah banyak dan di sisi lain telah
mendapatkan
pasokan darah dalam jumlah yang kurang akan merangsang ujung-ujung saraf
penerima rasa sakit. disaat yang sama zat-zat seperti adrenalin dan
norepinefrin, yang mempengaruhi sistem saraf selama stres berlangsung, juga
dikeluarkan. Hal ini secara langsung atau tidak langsung meningkatkan dan
mempercepat penegangan otot. Demikianlah, rasa sakit berakibat pada
penegangan,
penegangan pada kecemasan, dan kecemasan memperparah rasa sakit.

Akan tetapi, salah
satu dampak paling merusak dari stres adalah serangan jantung, penelitian
menunjukkan bahwa orang yang agresif, khawatir, cemas, tidak sabar, dengki,
suka memusuhi dan mudah tersinggung memiliki peluang terkena serangan
jantung
jauh lebih besar daripada orang yang tidak memiliki kecenderungan
sifat-sifat
tersebut.

Alasannya adalah
bahwa rangsangan berlebihan pada sistem saraf simpatetik [yakni sistem saraf
yang mengatur percepatan denyut jantung, perluasan bronkia, penghambatan
otot-otot halus sistem pencernaan makanan, dsb.], yang dimulai oleh
hipotalamus, juga mengakibatkan pengeluaran insulin yang berlebihan,
sehingga
menyebabkan penimbunan kadar insulin dalam darah. Ini adalah permasalahan
yang
teramat penting, sebab, tak satu pun keadaan yang berujung pada penyakit
jantung koroner memainkan peran yang sedemikian paling penting dan
sedemikian
berbahaya sebagaimana kelebihan insulin dalam darah.

Para ilmuwan telah
mengetahui bahwa semakin parah tingkat stres, maka akan semakin lemahlah
peran
positif sel-sel darah merah di dalam darah, menurut sebuah penelitian yang
dikembangkan oleh Linda Naylor, pimpinan perusahaan alih teknologi
Universitas
Oxford, pengaruh negatif berbagai tingkatan stres pada sistem kekebalan
tubuh
kini dapat diukur.

Terdapat kaitan erat
antara stres dan sistem kekebalan tubuh, stres kejiwaan memiliki dampak
penting
pada sistem kekebalan dan berujung pada kerusakannya, saat dilanda stres,
otak
meningkatkan produksi hormon kortisol dalam tubuh, yang melemahkan sistem
kekebalan. Atau dengan kata lain, terdapat hubungan langsung antara otak,
sistem kekebalan tubuh dan hormon, para pakar di bidang ini menyatakan :

Pengkajian terhadap
stres kejiwaan atau stres raga telah mengungkap bahwa selama stres berat
berlangsung terjadi penurunan pada daya kekebalan yang berkaitan dengan
keseimbangan hormonal, diketahui bahwa kemunculan dan kemampuan bertahan
dari
banyak penyakit termasuk kanker terkait dengan stres.

Singkatnya, stres
merusak keseimbangan alamiah dalam diri manusia, mengalami keadaan yang
tidak
normal ini secara terus-menerus akan merusak kesehatan tubuh, dan berdampak
pada
beragam gangguan fungsi tubuh, para ahli menggolongkan dampak buruk dari
stres
terhadap tubuh manusia dalam sejumlah kelompok utama sebagaimana berikut :

- Cemas dan panik, Suatu perasaan yang
menyebabkan peristiwa tidak terkendali.

- Mengeluarkan keringat yang semakin lama
semakin banyak

- Perubahan suara, berbicara secara gagap dan
gugup

-
Aktif yang berlebihan, pengeluaran
energi yang tiba-tiba, pengendalian diabetik yang lemah

- Kesulitan tidur, mimpi buruk

- Penyakit kulit, Bercak, bintik-bintik,
jerawat, demam, eksim dan psoriasis.

-
Gangguan saluran pencernaan, salah
cerna, mual, luka pada permukaan dalam dinding saluran pencernaan

-
Penegangan otot, gigi yang bergesekan
atau terkunci, rasa sakit sedikit tapi terus-menerus pada rahang, punggung,
leher dan pundak

- Infeksi berintensitas rendah, pilek, dsb.

- Migrain

-
Denyut jantung dengan kecepatan yang
tidak wajar, rasa sakit pada dada, tekanan darah tinggi

- Ketidakseimbangan ginjal, menahan air

- Gangguan pernapasan, pendek napas

- Alergi

- Sakit pada persendian

- Mulut dan tenggorokan kering

- Serangan jantung

- Melemahnya sistem kekebalan

- Pengecilan di bagian otak

- Perasaan bersalah dan hilangnya percaya diri

-
Bingung, ketidakmampuan menganalisa
secara benar, kemampuan berpikir yang rendah, daya ingat yang lemah

- Rasa putus asa yang besar, meyakini bahwa
segalanya berlangsung buruk

- Kesulitan melakukan gerak atau diam,
memukul-mukul dengan irama tetap

- Ketidakmampuan memusatkan perhatian atau
kesulitan melakukannya

- Mudah tersinggung dan sangat peka

- Bersikap yang tidak sesuai dengan akal sehat

- Perasaan tidak berdaya atau tidak berpengharapan

- Kehilangan atau peningkatan nafsu

Kenyataan bahwa
mereka yang tidak mengikuti nilai-nilai ajaran agama mengalami
"stres" dinyatakan oleh Allah dalam Al Qur'an tersebut diatas yang
artinya :

Dan barangsiapa
berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang
sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat
dalam keadaan buta. [QS. Thaahaa, (20) : 124)

Dalam sebuah ayat
lain, Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah menyatakan bahwa

… hingga
apabila bumi telah menjadi sempit bagi mereka, padahal bumi itu luas dan
jiwa
mereka pun telah sempit (pula terasa) oleh mereka, serta mereka telah
mengetahui bahwa tidak ada tempat lari dari (siksa) Allah, melainkan
kepada-Nya
saja… [QS. At- Taubah, (9) : 118]

Kehidupan yang "gelap dan sempit" ini, atau stres,
nama yang diberikan di masa kini, adalah akibat ketidakmampuan orang-orang
tak
beriman untuk menaati nilai-nilai akhlak yang diajarkan agama, kini, para
dokter menyatakan bahwa jiwa yang tenang, damai dan penuh percaya diri
sangatlah penting dalam melindungi pengaruh stres, kepribadian yang tenang
dan
damai hanya dimungkinkan dengan menjalani hidup sesuai ajaran Al Qur'an,
sungguh,
telah dinyatakan dalam banyak Al Qur'an bahwa Allah akan memberikan
ketenangan" dalam diri orang-orang
beriman.

Kemudian Allah
menurunkan ketenangan kepada
Rasul-Nya dan kepada orang-orang yang beriman, dan Allah menurunkan bala
tentara yang kamu tiada melihatnya, dan Allah menimpakan bencana kepada
orang-orang yang kafir, dan demikianlah pembalasan kepada orang-orang yang
kafir. [QS. At-Taubah (9) : 26].

Dia-lah yang telah
menurunkan ketenangan ke dalam
hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan
mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan
adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana, [QS. Al-Fath (48) : 4].

Ketika orang-orang
kafir menanamkan dalam hati mereka kesombongan (yaitu) kesombongan jahiliah
lalu Allah menurunkan ketenangan
kepada Rasul-Nya, dan kepada orang-orang mukmin dan Allah mewajibkan kepada
mereka kalimat takwa dan adalah mereka berhak dengan kalimat takwa itu dan
patut memilikinya. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. [QS.
Al-Fath (48) : 26].

Dan inilah Janji Allah
Subhanahu Wa Ta'ala Tuhan kita terhadap orang-orang beriman :

Barangsiapa yang
mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan
beriman,
maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan
sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih
baik
dari apa yang telah mereka kerjakan. [QS, An-Nahl, (16) : 97]

Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan
sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)". [QS.
Ibrahim (14) : 41].



Wassalamualaikum
Warohmatullohi Wabarokatuh



Sumber kumpulan
artikel Harun Yahya



Rujukan :

Kathleen Wong,
"A Magnetic Attraction to Home,"

http://sciencenow.sciencemag.org/cgi/content/full/2004/1124/3



James Owen,
"Magnetic Beaks Help Birds Navigate, Study Says,"

http://news.nationalgeographic.com/news/2004/11/1124_041124_magnetic_birds
html

[Non-text portions of this message have been removed]





[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment