Advertising

Monday 30 August 2010

[wanita-muslimah] Ikhtiar Menjadi Muslimah Berkarakter

 



IKHTIAR
MENJADI MUSLIMAH BERKARAKTER

 

Oleh: Tatang Muttaqin

Alumni Mu'allimien Pesantren
PERSIS No. 76 Tarogong

 

Disampaikan pada Pengajian
Ramadhan yang diselenggarakan Pimpinan Daerah Persatuan Islam Isteri
(PERSISTRI) Garut, 11 Ramadhan 1431 H

 

SISTEMATIKA

 

I.        POTRET PEREMPUAN INDONESIA

II.       PESAN ISLAM TENTANG PEREMPUAN

III.      IKHTIAR MENJADI MUSLIMAH BERKARAKTER

IV.     ESENSI KARAKTER DAN AKHLAK MULIA

 

I.        POTRET PEREMPUAN INDONESIA

 

1.         Kondisi Umum

 

à        IDG
Indonesia menunjukkan peningkatan, yaitu dari 0,597 pada tahun 2004 menjadi
0,621 pada tahun 2007 (KNPP-BPS). 

 

ü         Ekonomi (akses
lapangan kerja), angka pengangguran terbuka perempuan mengalami
penurunan dari 13,72 persen (2006) menjadi 9,29 persen (2008) (Sakernas).

 

ü         Jabatan publik, persentase perempuan yang menduduki jabatan kepemerintahan tertinggi eselon I sampai eselon IV, masing-masing sebesar 9,6 persen, 6,6 persen,
13,7 persen, dan 22,4 persen (2006). Persentase tersebut meningkat pada tahun
2008 khususnya untuk eselon II sampai eselon IV, masing-masing sebesar 7,1
persen, 14,5 persen, dan 23,5 persen.

 

 

2.      Politik dan Perlindungan Perempuan

 

r        Politik :

 

ü         Partisipasi perempuan di lembaga legislatif (DPR / DPRD) meningkat dari 11,6% (2004) menjadi 17,9% (2009).

 

ü         Partisipasi perempuan anggota DPD meningkat dari 19,8% (2004) menjadi 27,3% (2009).

 

 r        Perlindungan perempuan :

 

ü         Pusat Pelayanan
Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) di 17 provinsi dan 76 kab/kota (2008).

 

ü         Penyediaan 305 unit
perlindungan perempuan dan anak (UPPA) di tingkat Polres yang tersebar di
seluruh Indonesia (2008).

 

ü         Peningkatan kapasitas petugas
imigrasi di tempat embarkasi dan debarkasi untuk melayani perempuan korban perdagangan
orang.

 

 

3.      PERMASALAHAN

 

r         Rendahnya
kualitas hidup dan peran perempuan antara lain disebabkan :

 

ü         Adanya kesenjangan akses,
manfaat, dan partisipasi dalam pembangunan, serta penguasaan terhadap sumber
daya;

 

ü         Rendahnya peran dan
partisipasi perempuan di bidang politik, jabatan publik, dan di bidang
ekonomi; 

 

ü         Rendahnya kesiapan
perempuan dalam mengantisipasi dampak perubahan iklim, krisis energi, krisis
ekonomi, bencana alam dan konflik sosial, serta terjadinya penyakit.

 

r         Masih belum memadainya
jumlah dan kualitas tempat pelayanan bagi perempuan korban kekerasan,

 

ü         Prevalensi kekerasan terhadap perempuan : 3,1%

 

atau 3-4 juta (Susenas, 2006)

 

ü         Pusat krisis terpadu
(PKT) hanya tersedia di 3 provinsi dan 5 kabupaten / kota.

 

 

II.       PESAN ISLAM TENTANG PEREMPUAN

Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang
telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan
istrinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan
perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan)
nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan
silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. QS. An-Nisa [4] : 1.

 

 

2.       Konsep Kepemimpinan Rumah
Tangga
 

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita,
oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas
sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan
sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang shaleh, ialah yang taat
kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah
telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka
nasihatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah
mereka. Kemudian jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan
untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. QS. An-Nisa [4] : 34.

 

 

3.       Konsep Kesaksian Perempuan
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu
bermu`amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu
menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya
dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah
telah mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang
berutang itu mengimlakan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa
kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikit pun daripada
utangnya. Jika yang berutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah
(keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakan, maka hendaklah walinya
mengimlakan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari
orang-orang lelaki di antaramu). Jika tak ada dua orang lelaki, maka (boleh)
seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridai, supaya
jika seorang lupa maka seorang lagi mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu
enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu
menulis utang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang
demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih dapat menguatkan persaksian
dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu, (Tulislah muamalahmu
itu), kecuali jika muamalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara
kamu, maka tak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. Dan
persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi
saling sulit-menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya
hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah
mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. QS. Al-Baqarah [2] : 282.

 

 

4.       Konsep Kewarisan Perempuan
Allah mensyariatkan bagimu tentang (pembagian pusaka
untuk) anak-anakmu. Yaitu: bahagian seorang anak lelaki sama dengan bahagian
dua orang anak perempuan; dan jika anak itu semuanya perempuan lebih dari dua,
maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan; jika anak perempuan
itu seorang saja, maka ia memperoleh separo harta. Dan untuk dua orang
ibu-bapak, bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika
yang meninggal itu mempunyai anak; jika orang yang meninggal tidak mempunyai
anak dan ia diwarisi oleh ibu-bapaknya (saja), maka ibunya mendapat sepertiga;
jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat
seperenam. (Pembagian-pembagian tersebut di atas) sesudah dipenuhi wasiat yang
ia buat atau (dan) sesudah dibayar utangnya. (Tentang) orang tuamu dan
anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih dekat
(banyak) manfaatnya bagimu. Ini adalah ketetapan dari Allah. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. QS.
An-Nisa [4] : 11.

 

 III.      IKHTIAR MENJADI MUSLIMAH BERKARAKTER/BERAKHLAQ
MULIA

 

1.       Sebagai Hamba Allah 

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan
supaya mereka menyembah-Ku. QS.
Adz-Dzuriat [51] : 56. 

Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak
beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka
perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka
terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya. QS. An-Nisa [4] : 65.

 

2.       Sebagai Anak

 

ü         Memperlakukan orangtua dengan baik;

 

ü         Berbuat baik dan hormat kepada kedua orangtua
meskipun berbeda agama;

 

ü         Tidak bersikap membangkang;

 

ü         Memprioritaskan Ibu sebelum ayah;

 

ü         Berlaku baik kepada teman-teman ayah;

 

ü         Memelihara kebaikan orangtuanya.

 

 

3.       Sebagai Isteri

 

ü         Mememahami suami dan menghargai perasaan dan
kehormatannya;

 

ü         Membantu suami untuk memperbaiki kesalahan dan
kekurangannya;

 

ü         Senantiasa belajar untuk menciptakan
keseimbangan antara menyenangkan suami dan memperlakukan orangtua dengan
hormat;

 

ü         Memahami peran sebagai pelindung dan pendukung
suami.

 

 

4.       Sebagai Anggota Keluarga

 

ü         Pandangan Islam tentang ikatan keluarga;

 

ü         Memegang silaturahim sesuai ajaran Islam;

 

ü         Memelihara silaturahim dengan orang yang
berbeda;

 

ü         Melakukan silaturahim meskipun orang lain tidak
melakukannya.

 

 

5.       Sebagai Ibu

 

ü         Anak adalah amanah Allah yang harus dipikul
secara bertanggungjawab;

 

ü         Mengupayakan metode terbaik dalam mendidik anak;

 

ü         Menumbuhkan cinta dan kasih sayang serta
mengekspresikannya kepada anak;

 

ü         Tidak membedakan antara anak laki-laki dan
perempuan;

 

ü         Mewaspadai segala seuatu yang berpotensi
mempengaruhi anak;

 

 

PENTINGNYA ILMU

Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan
kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majelis", maka lapangkanlah,
niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan:
Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang
yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. QS. Al-Mujadilah [58] : 11.

 

SUMBERDAYA
MANUSIA MASA DEPAN

 

r         Kreatif (problem solver)

 

r         Pembelajar
sepanjang hayat: inquirer,
critical thinker (holistic thinker), 
knowledgeable

 

r         Komunikator yang efektif

 

r         Berani mengambil resiko

 

r         Pekerja keras

 

r         Integritas: jujur, dapat dipercaya, mandiri, disiplin, dan responsible

 

r         Peduli, toleran dan feksibel
(Indonesia Heritage Foundation [IHT], 2008)

 

 

TREN PENDIDIKAN

 

r         Japan: 2002: body-mind-soul  

a.         'kokoro-no-kyoiku': pendidikan hati dan jiwa (inwardness) ,

b.         'sogo-gakushyu': pembelajaran yang holistik dan terintegrasi,

c.         'tokushyoku, koseika': menghargai keunikan sekolah dan individu.

 

r         Korea: 21st century: prioritas tertinggi adalah pengembangan kreativitas: bijak, disiplin,
hidup layak, cerdas, bahagia, nyaman.

 

r         Canada: 2000: mengembangkan
manusia seutuhnya, estetika
dan kesenian, aspek emosi dan sosial, aspek intelektual, aspek fisik dan
kesehatan, aspek tanggung jawab sosial.

 

r         Singapore: pendidikan yang holistik: membangun aspek
moral, intelektual, fisik, sosial dan estetik anak.

 

r         Kesimpulannya:
pendidikan tidak cukup semata
untuk pemintaran intelektual (kognisi) tetapi juga pada pembentukan karakter
(afeksi) yang mampu melahirkan manusia berakhlak mulia. (QS 3:190-191 dan QS 58:11), [ Lengkapnya :  

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan
silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang
berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk
atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit
dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini
dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. QS. Al-Imran (3) : 190-191.

Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan
kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majelis", maka lapangkanlah,
niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan:
Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang
yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. QS. Al-Mujadilah (58) : 11.]

 

ASAH, ASIH DAN ASUH

 

r         Pola
asuh => memenuhi kebutuhan, memberi perlindungan, dan mendidik anak dalam
kehidupan sehari-hari (perawatan dan perlindungan anak yang sangat menentukan
pembentukan fisik dan mental anak).

 

r         Pola
asah => menyuburkan kecerdasan majemuk (intelektualitas, kecakapan bahasa, keruntutan logika
dan nalar, serta ketangkasan).

 

r         Pola asih =>  mengembangkan kecerdasan emosional dan
spiritual sehingga mampu menyuburkan rasa kasih sayang (perkembangan afeksi
anak: moral, akhlak, emosi dan perilaku).

 

 

ALTERNATIF PEMBELAJARAN

 

r         Mendorong proses belajar siswa aktif melalui: student
active learning, contextual learning, inquiry-based learning, integrated
learning. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.

 

r         Memberikan pendidikan karakter secara eksplisit,
sistematis dan berkelanjutan melalui knowing the good, loving the good, and
acting the good.

 

r         Metode belajar yang memperhatikan keunikan agar
mampu mengembangkan kecerdasan majemuk.

 

 

PERUBAHAN KEBUTUHAN SKILLS

 

 

Kata
Mutiara tentang Anak

Dorothy Low Nolte

 

r         Jika anak banyak dicela, ia akan terbiasa
menyalahkan

 

r         Jika anak banyak dimusuhi, ia akan terbiasa
menantang

 

r         Jika anak dihantui ketakutan, ia akan terbiasa
merasa cemas

 

r         Jika anak banyak dikasihani, ia akan terbiasa
meratapi nasibnya

 

r         Jika anak dikelilingi olok-olok, ia akan
terbiasa menjadi pemalu

 

r         Jika anak dikitari rasa iri, ia akan terbiasa
merasa bersalah.

 

r         Jika anak serba dimengerti, ia akan terbiasa
menjadi penyabar

 

r         Jika anak banyak diberi dorongan, ia akan
terbiasa percaya diri

 

r         Jika anak banyak dipuji, ia akan terbiasa
menghargai

 

r         Jika anak diterima oleh lingkungannya, ia akan
terbiasa menyayangi

r         Jika anak diperlakukan dengan jujur, dia akan
terbiasa melihat kebenaran

 

r         Jika anak ditimang tanpa berat sebelah, ia akan
terbiasa melihat keadilan

 

r         Jika anak dikerumuni keramahan, ia akan terbiasa
berpendirian: "Sungguh Indah Dunia Ini!"

 

 

IV.    ESENSI KARAKTER DAN AKHLAQ MULIA

 

ESENSI KARAKTER

 

r         Karakter adalah sifat alami seseorang dalam
merespons situasi secara bermoral -yang termanifestasikan dalam tindakan nyata
melalui perilaku yang baik, jujur, bertanggung jawab, menghormati orang lain
dan karakter mulia lainnya.  (Thomas
Lickona, 1991).

 

r         Aristoteles menyatakan karakter erat kaitannya
dengan habit atau kebiasaan yang terus menerus dilakukan.

 

r         Berkowitz (1998) mengartikannya sebagai
kebiasaan berbuat baik tidak selalu menjamin bahwa manusia yang telah terbiasa
tersebut secara sadar menghargai pentingnya nilai-nilai karakter sehingga
memerlukan aspek emosi (desiring the good).

 

 

KARAKTER ISLAMI

 

r         Salah satu tujuan terpenting dengan diutusnya
Rasulullah adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia.

 

r         Manusia terbaik adalah yang paling banyak
memberi manfaat untuk manusia.

 

r         Indikator kualitas hamba Allah adalah iman dan
kualitas amal terbaik (ahsanu amala) sehingga populer juga konsepsi ihsan.

 

 

KONSEPSI IHSAN 1/6

           

"Dua hal yang
aku hapal dari Rasulullah saw. Beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah mewajibkan
ihsan dalm segala hal. Karena itu jika kamu melakukan peperangan maka
lakukanlah dengan cara ihsan, dan jika kamu menyembelih binatang maka
tunaikanlah dengan cara ihsan. Hendaklah seorang penyembelih menajamkan
pisaunya dan usahakanlah binatangnya "nyaman" saat disembelih "(HR Muslim dari
Syaddad bin Aws).

 

Hadis diatas
selain diriwayatkan Muslim dalam bab ash-hayd dan adz-dzabaih juga dimuat Abu
Dawud dalam bab adl-dlahaya dan at-Turmudzi dalam bab ad-diyyaat

 

 

KONSEPSI IHSAN 2/6

An-Nahl 90 dan Al-Baqarah 195

Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan
berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari
perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu
agar kamu dapat mengambil pelajaran. QS.
An-Nahl [16] : 90.

Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan
janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat
baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. QS. Al-Baqarah [2] : 195.

 

KONSEPSI IHSAN 3/6

Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi,
sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut
(tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah
amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. QS. Al-A'raf [7] : 56.

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik
di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan
memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
QS. Al-Imran [3] : 134.

Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan)
Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan
sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. QS. Al-Ankabut [29] : 69.

 

KONSEPSI IHSAN 4/6

 Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan
perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu
memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni
dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu,
sedang mereka mengetahui. QS.
Al-Imran [3] : 135.

 

Tidak ada doa mereka selain ucapan: "Ya Tuhan
kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan
dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap
kaum yang kafir, Karena
itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di
akhirat. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan.". QS. Al-Imran [3] : 147.

 

KONSEPSI IHSAN 5/6  

Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridaan
Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan
kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan
dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik),
QS. Ar-Ra'du [13] : 22.

  

 Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah
kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu
dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana
Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di
(muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan. QS. Al-Qashah (28) : 77.

 

KONSEPSI IHSAN 6/6

 

Dan tatkala dia cukup dewasa, Kami berikan kepadanya
hikmah dan ilmu. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang
berbuat baik. QS. Yusf [12] : 22. 

Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan
janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat
baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. QS. Al-Baqarah [2] : 195.

 

KARAKTER
DALAM DUNIA NYATA

 

r         90% kasus pemecatan disebabkan
oleh perilaku buruk (tidak bertanggung jawab, ketidak-jujuran, hubungan
inter-personal buruk, dll)?

 

r         30% kegagalan bisnis
disebabkan perilaku tidak jujur karyawannya?

 

r         80% keberhasilan seseorang di
masyarakat ditentukan oleh EQ dan hanya 20% oleh IQ?

 
Catatan :

Bagi saudaraku yang tidak menerima attach dan ingin mendapatkan nya dipersilahkan mengirimkan alamat email pada saya Insya Allah akan saya kirimkan ulang tulisan Ustaz  Tatang Mutaqin baik berupa paparan asli format PPT dan yang telah kami rubah format doc

Semoga bermanfaat dan menjadikan amal terbaik bagi ustaz tatang Mutaqin, dan semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala selalu menjaga kesehatan beliau hingga beliau dapat selalu menulis baik bimbingan maupun tuntunan untuk kita semua khususnya bagi saudara saudaraku yang seperjuangan dengan ku sebagai mualaf dimanapun berada.

Wassalamualaikum Wr Wb

Salam

Mujiarto Karuk
 

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment