Advertising

Sunday 29 August 2010

Re: [wanita-muslimah] Agenda Sinting Peringatan 11 September dan Hipokritnya Barat

Sesama dengkul dilarang saling mendahului..

:D


On Aug 30, 2010, at 3:43 AM, Yudi Yuliyadi wrote:

> Agenda Sinting Peringatan 11 September dan Hipokritnya Barat
>
> (Buah Simalakama Demokrasi)
>
> Oleh : Harits Abu ulya (Ketua Lajnah Siyasiyah DPP-HTI)
>
> Babak demi babak dunia terbuka matanya, terhadap kebesaran Islam dan kaum
> muslimin. Berhadapan dengan sikap hipokritnya barat dengan demokrasinya yang
> makin terjun kedasar jurang irrasionalitas dalam berfikir dan bersikap. Isu
> yang paling panas menggelinding tanpa terbendung saat ini; polah tingkah
> rencana sekelompok kaum salibis (nasrani) yang di motori oleh pendeta Terry
> Jones, 58 tahun, pemimpin Gereja Dove World Outreacch Center di Gainesville,
> Florida, AS. Dengan lantang dia menyerukan kesuluruh gereja didunia; "Pada
> 11 September 2010, pukul 06.00-09.00,kita akan membakar al Qur'an untuk
> mengenang korban 11 September dan untuk berdiri melawan kejahatan Islam.
> Islam itu dari
> setan!".(http://loganswarning.com/2010/07/13/us-church-starts-international-
> burn-a-koran-day/) Sebuah gagasan yang terinspirasi dari laman Facebook
> dengan titel "Everybody Drow Muhammad Day", bahkan dikabarkan pendeta Terry
> sudah membuat video untuk dijadikan guide pembakaran Al Qur'an.
>
> Dunia Islam tidak hanya kali ini dihadapkan kepada upaya atau tindakan
> pelecehan dan pelanggaran hak-hak mereka sebagai muslim. 1,3 miliar muslim
> lebih dimuka bumi ini, kerap menyaksikan sikap durjana yang menjadi nilai
> inheren dari imperialisme yang diemban oleh AS dan sekutunya. Darah mereka
> tumpah di Iraq, di Afghanistan, di Palestina, di Yaman dan lainya,
> infrastruktur mereka hancur porak poranda dan menyisakan puing-puing dan
> derita. Sekedar mengingatkan; pelecehan, penghinaan, dan pelanggaran serius
> terhadap hak-hak asasi manusia sebagai muslim tidak hanya dalam bentuk
> pelecehan al Qur'an yang dilakukan serdadu AS di penjara Guantanamo-Kuba
> atau kartun Nabi dari Denmark, atau seperti yang akan dilakukan oleh pendeta
> Terry (11 September 2010).
>
> Tapi apapun faktanya, kali ini perlu kita uji logika-logika yang dibangun
> oleh pendeta Terry begitu pula orang-orang yang mengiyakan gagasan sinting
> ini. Perlu kita ajukan beberapa pertanyaan; apa hubungan peristiwa 11
> september 2001 dengan Al Qur'an? Kenapa al Qur'an harus menjadi subyek yang
> bertanggung jawab dari tragedi kemanusiaan? Dan bagaimana sikap Barat dan
> penguasa negeri kaum muslimin seperti halnya Indonesia?
>
> Logika dengkul Sang Pendeta
>
> Wajar sekali kalau reaksi keras; kemarahan dan celaan muncul dari kalangan
> muslim. Di kalangan orang salibis sendiri melahirkan kecaman keras terhadap
> rencana tindakan pendeta Terry Jones. Sebagian besar melihat gagasan pendeta
> Terry dibangun diatas logika yang sangat prematur bahkan logika dengkul
> (irrasionalitas). Sebuah rencana yang lebih tepat dikatakan; kebencianlah
> yang menjadi dasar bangunan logikanya. Demikian mudahnya pendeta Jones
> menjustifikasi orang muslim yang menjadi pelaku dari tragedi 11/9. Dan orang
> muslim melakukan tindakan "terorisme" dalam tragedi 11/9 itu sumber
> inspirasinya adalah kitab Al Qur'an. Oleh karena itu, dalam logika pendeta
> Jones peringatan 11/9 adalah momentum tepat untuk menjelaskan kepada dunia
> bahwa Islam dan al Qur'anlah sumber dari segala bencana, karenanya perlu di
> lawan dan dikumandangkan tentang masalah ini.
>
> Logika pendeta Jones sangat "sinting", yang lebih tampak adalah kebencian
> didalam dada mereka terhadap Islam dan kaum muslimin, kalau mau jujur ini
> adalah potret yang mewakili sentimen mayoritas yang silent masyarakat
> Amerika terhadap Islam. Jika kembali menoleh kebelakang; tragedi 11/9/2001
> dengan runtuhnya gedung kembar WTC, AS melakukan invansi ke Afghanistan
> dibawah spirit "kristus" seorang presiden paranoid George W Bush. Tentu
> dengan tuduhan; rezim yang berkuasa di Afghanistan adalah teroris dan berada
> dibalik runtuhnya WTC. Kemudian dilanjutkan oleh Bush ke Iraq dengan dalih
> kurang lebih sama; negara teroris yang berpotensi membahayakan dengan
> senjata kimia pemusnah massalnya. Hingga sampai detik ini, belum ada satupun
> alasan yang dipakai Bush kemudian bisa dipertanggung jawabkan di hadapan
> publik dunia. Dalam penyelidikan terbuka dan akuntable, tidak ada satu bukti
> bahwa tergedi runtuhnya WTC ada kaitanya dengan kelompok al Qoida,
> pemerintahan Afghanistan waktu itu dan demikian juga yang kedua pada kasus
> Iraq. Semua akal-akalan Bush untuk membenarkan tindakan terorisnya atas
> dunia Islam khususnya Afghanistan dan Iraq.
>
> Tapi apa yang dilakukan Bush telah mampu menyihir masyarakat Amerika, dan
> mengendapkan sentimen serius dalam jiwa kaum kristiani mayoritas di AS.
> Tuduhan; Islam dengan kitab sucinya al Qur'an adalah sumber
> tindakan-tindakan "terorisme" yang mengancam peradaban barat
> Amerika.Sekalipun disisi lain, juga menjadikan sadar sebagian anggota
> masyarakat tentang kejahatan dan rekayasa pemerintahan Bush. Yang akhirnya
> berbondong-bondong memeluk Islam, cukup interest untuk mengenal Islam dan
> mengkonsulidasikan dalam ruang publik masyarakat Amerika. Maka tuduhan
> Pendeta Jones sangat mengada-ada, dan sangat berbahaya yang telah melampui
> semua logika dan kepekaan masyarakat dunia.
>
> Dari realitas "konspirasi" seorang pendeta Jones membuat kesimpulan yang
> sinting, menjadikan kitab suci menjadi tempat pertanggungjawaban atas
> kejahatan manusia. Sangat berbeda jauh jika dibandingkan dengan sikap umat
> Islam, dalam rentang waktu yang tidak sebentar menghadapi kondisi penuh
> pelanggaran terhadap harkat dan martabat mereka sebagai muslim yang
> dilakukan secara masif oleh negara imperialis AS dan sekutunya.Tapi
> orang-orang muslim belum pernah merespon tindakan brutal AS dengan semboyan
> perang "crusade" (perang salib) seperti yang dilontarkan dari mulut
> ponggahnya G.W.Bush (Presiden AS sebelum Obama) dalam bentuk tindakan
> seperti rencana pendata Terry Jones, belum terdengar kabar dan adanya bukti
> gerakan pembakaran Injil oleh masyarakat Islam dimanapun mereka berada.
>
> Bagaimana sikap masyarakat Barat?
>
> Beberapa pendeta Kristen menolak ide gila dari pendeta Jones, demikian pula
> DK PBB mengecam karena hal tersebut dianggap pelanggaran hak dan bukan
> kebebasan berekspresi. Tapi itu tidak menyurutkan langkat Jones, seperti
> halnya tulisan yang sangat kasar selalu terpampang didepan gereja Dove World
> Outreach Center :"Islam is of the devil (Islam adalah dari iblis)", dimana
> Jones menjadi pendeta di gereja tersebut. Dan sikap sinting Jones makin
> mendapat angin, dengan adanya rencana pembangunan Rumah Cordoba atau Park 51
> (yang akan menjadi pusat kegiatan Islam) termasuk rencana pembangunan
> masjid, ditanah luas yang berjarak dua blok kearah utara dari tempat yang
> disebut "ground zero". Dewan kota New York sudah menyetujui dan walikotanya
> Michail Blommberg mendukung.Tapi akhirnya tertunda karena terjadi tarik ulur
> kepentingan para politisi baik dari kubu Demokrat begitu juga kubu Republik.
>
> Sekalipun pembangunan itu sesuai dengan amandemen Pertama Konstitusi
> Amerika, yaitu soal kebebasan beragama, namun sentimen mayoritas masyarakat
> New York dan di representasikan oleh para politisinya menunjukkan paradoks
> demokrasi yang dianut oleh AS. Sejak awal propaganda media barat menjadikan
> salah paham, karena sesungguhnya komunitas muslim tidak membangun masjid dan
> semisalnya di "ground zero", tapi di tanah luas yang jaraknya dua blok dari
> "ground Zero" jarak yang lumayan jauh. Dengan berpikir obyektif, dalam ruang
> demokrasi tidak ada pelanggaran atas hak-hak orang kritiani oleh orang
> muslim. Kemudian bagaimana itu juga bisa dijadikan alasan pembenaran
> sekolompok orang kristen dibawah pendeta Terry Jones hendak melakukan
> pelanggaran serius terhadap harkat martabat orang muslim sedunia?.
>
> Jika Obama konsisten dengan pernyataannya di Taman Balai Kota Columbus Ohio:
> "Mereka punya hak yang sama melaksanakan kewajiban keyakinan mereka" dalam
> kesempatan berbeda ketika berbuka bersama dengan pemuka muslim di New York;
> "mereka punya hak seperti warga negara lain, dengan keyakinan yang lain".
> Sebuah bentuk dukungan Obama terhadap komunitas muslim, sekalipun kemudian
> di ralat oleh juru bicara gedung putih (Robert Gibbs); "presiden tidak
> mengurus soal kebijakan tingkat lokal (New york)".
>
> Dan akhirnya juga melahirkan kecaman dari kubu Republik di Senat dan
> Konggres, dalam pandangan mereka persoalnya bukan masalah keyakinan tapi
> masalah keamanan.Dan hingga saat ini juga tidak ada suara atau kritik resmi
> dari Vatikan (Paus). Sekali lagi disana kita dapatkan sebuah tuduhan yang
> sangat stereotif terhadap Islam. Komunitas Islam menjadi ancaman bagi
> Amerika dan masa depannya. Dan seorang Obama akhirnya tidak mudah untuk
> menghentikan segala bentuk provokasi anti-Islam yang berkembang di
> masyarakat Amerika termasuk rencana pendeta Terry Jones.
>
> Ruang demokrasi, menampilkan sikap hipokrit barat terhadap dunia Islam. Dan
> dengan dalih kebebasan umat Islam berulang kali mendulang penghinaan oleh
> komunitas barat kafir. Dan sangat niscaya rencana Terry Jones terjadi,
> mengingat selama ini pelaku-pelaku penghinaan terhadap komunitas muslim juga
> aman-aman saja bahkan dilindungi oleh negara-negara barat dengan alasan
> kebebasan ekspresi dan demokrasi.
>
> Implikasi lokal dan Peran penguasa Indonesia?
>
> Semua membayangkan dan menduga, jika pembakaran al Qur'an ini terjadi maka
> ini akan menjadi krisis serius di dunia Islam, perang antar agama dan
> semisalnya. Atau ada dugaan sebaliknya, tidak memberikan efek apa-apa
> kecuali riak-riak kecil dalam bentuk demo yang berisi cacian dan makian.Tapi
> itu semua sporadis dan tentatif berlangsung hanya dalam beberapa waktu saja,
> akan hilang seiring dengan belitan problem-problem berikutnya yang antri
> untuk menghantam umat Islam.Mulai dari soal ekonomi, hingga krisis politik.
> Atau umat Islam khususnya di Indonesia sebagian besar akan membisu dan
> memaklumi, dengan bersikap sangat "toleran" (efuisme lemahnya iman) dan
> dianggap elegan kalau tidak terpancing atau merespon dengan
> tindakan-tindakan kekerasan dan balas dendam kepada komunitas kristen di
> Indonesia.
>
> Langsung atau tidak, komunitas non-muslim di Indonesia merasa kawatir,
> was-was, dan cemas. Tidak bisa menerka lebih jauh apa yang akan dihadapi
> jika peringatan 11/9 di AS itu betul-betul dalam bentuk pelecehan dan
> penistaan terhadap al Qur'an (dengan membakarnya). Dalam konteks psikologi
> seperti ini, wajar kalau kemudian pihak gereja dan aktifisnya, begitu pula
> kelompok yang mengatas namakan gerakan pluralisme roadshow keberbagai pihak
> yang dianggap bisa mereduksi langkah-langkah destruktif dan unpredictible
> dari komunitas muslim di Indonesia.
>
> Karena cemas dan kawatir yang menjadi dasar sesungguhnya dari pendekatan
> yang dilakukan oleh non-muslim, dengan berbagai strategi dan menggunakan
> berbagai komunitas dan elemen untuk menyumbat resiko tak terkendali
> nantinya. Misal; dengan sumbangan al Qur'an dari gereja, atau dialog lintas
> agama. Atau himbauan dan bahkan turut mengecam tindakan pendeta sinting
> Terry Jones. Ini semua lipstik untuk mendulang empati dan mengkebiri
> kesadaran umat Islam atas tiap jengkal pelecehan dan penghinaan atas diri
> mereka.
>
> Satu sisi yang tidak berbeda dalam konteks ini, pemerintah terbiasa dengan
> strateginya akibat mandul politik luar negerinya. Tidak berusaha keras untuk
> menekan pemerintahan AS di bawah Obama yang sudah gembar-gembor cukup respek
> terhadap dunia Islam. Agar menghentikan kebebasan berekspresi yang diluar
> batas akal dan nurani manusia dari sekolompok orang kristinai dibawah
> kendali pendeta Terry Jones.
>
> Tapi sebaliknya, pemerintah dengan gerakan moderatisasinya berusaha
> membungkam reaksi umat Islam. Di tanamkan sikap toleran, moderat, dan
> menganggap semua itu bukan perkara serius yang perlu ditanggapi. Bahkan umat
> yang baik itu berdiam diri atas tindakan penghinaan diluar batas itu. Disini
> sering kita melihat sikap aneh penguasa negeri Islam terasuk Indonesia.
> Kenapa tidak mengamputasi sumber penyakit? Tapi sebaliknya memaksa dengan
> halus kepada umat Islam untuk menerima dan menganggap biasa terhadap
> penyakit tersebut. Wajar kalau kemudian umat ini kehilangan haibahnya
> (wibawa dan kehormatanya), dibawah kendali pemimpin yang tidak mengerti
> bagaimana berkhikmat untuk agamanya. Bisa jadi "ka'bah kiblat umat Islam itu
> di bombardir" penguasa juga akan diam seribu bahasa, dan akan lebih sibuk
> membungkan reaksi umat Islam dibandingkan dia menghukum orang yang telah
> menghinakan umat Islam.
>
> Presiden Susilo BY yang pernah mengatakan "I love the United States, with
> all its faults. I consider it my second country." barangkali pada kasus ini
> tidak terlalu "bebal" dan menunggu berfikir "matang-matang" untuk merespon
> isu dan peka terhadap aspirasi umat Islam di Indonesia. Dan SBY bisa meminta
> kepada Obama sebagai presiden dari negara keduanya SBY agar menghentikan ide
> sinting pendeta Terry Jones dalam peringatan 11/9. Jika terlambat, maka
> "militansi" akan tersulut demikian mudahnya, seperti tumpahan minyak
> ditengah terik matahari begitu peka terhadap pemantik api. Jangan sampai
> semua terlambat, dan para "pemadam kebakaran" yang dengan baju "moderat" dan
> "pluralisnya" sia-sia dengan apa yang mereka lakukan. Karena realitas sosial
> umat Islam; ada sebagian yang tidak solat dan lainya tapi akan bertaruh
> nyawa jika kehinaan (seperti rencana pembakaran al Qur'an) ini terjadi.
>
> Jangan sampai presiden SBY di cap tukang ngibul membual dengan retorika yang
> ambigu, seperti yang ditunjukkan dalam peringatan Nuzulul Qur'an di Istana
> Negara 26/8/2010: "setiap individu dinegeri ini memiliki kemerdekaan
> beragama dan beribadah.Karena itu tidak boleh ada satupun yang memaksakan
> kehendak, apalagi dengan kekerasan..". Apa itu artinya komunitas seperti
> Ahmadiyah dan semisalnya yang jelas-jelas menghina umat Islam itu juga
> dibiarkan dan harus bebas? Atau bahkan dianggap bagian dari keberagaman dan
> indahnya demokrasi? atau pelecehan dalam bentuk lainya baik di dalam negeri
> atau oleh orang non-muslim diluar negeri itu juga termasuk dinamika
> demokrasi dengan kebebasan berpendapatnya?
>
> Ingatlah warning al Qur'an!
>
> Sikap dasar yang dimiliki umat Islam dalam memandang hubungan dengan orang
> non-muslim sangat jelas.Standar kebenaran untuk bersikap tertuang dalam al
> Qur'an;
>
> "Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu
> mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah
> petunjuk (yang benar)". dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka
> setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung
> dan penolong bagimu".(QS. Al Baqarah: 120)
>
> Begitu juga dipertegas lagi tentang posisi mereka dan hakikat sikap mereka:
>
> "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman
> kepercayaanmu orang-orang yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak
> henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. mereka menyukai apa yang
> menyusahkan kamu. telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang
> disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. sungguh telah Kami
> terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya"(QS.Al Imran:118)
>
> Hari ini umat Islam terus menerus menemukan relevansi kebenaran dari
> ayat-ayat diatas dalam ruang demokrasi yang menghegemoni hampir seluruh
> negeri kaum muslimin.
>
> Umat Islam mendapat penghinaan nyaris tanpa perlawanan, karena sikap
> hipokrit (munafik) Barat. Dan suatu ketika, siapa yang akan disalahkan jika
> bendungan kesabaran umat ini sudah di titik kulminasinya.Bisa jadi umat bisu
> seperti yang dikehendaki oleh orang kafir dan munafikin, atau sebaliknya
> akan bangkit dalam berbagai rupa, ini semua niscaya.Dan inilah buah
> simalakama demokrasi!.Wallahu a'lam bisshowab
>
> postingan ini boleh di sebarkan sebagai sarana kita untuk berdakwah , smoga
> Anda mendapatkan pahala dari Allah SWT ...
>
> http://hizbut-tahrir.or.id/2010/08/28/agenda-sinting-peringatan-11-september
> -dan-hipokritnya-barat/
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>

[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
wanita-muslimah-digest@yahoogroups.com
wanita-muslimah-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

0 comments:

Post a Comment