Advertising

Monday 1 November 2010

Re: Bls: [wanita-muslimah] Tolak Mengungsi, Nenek Gigit Kopassus

Mas Muiz,

Kalo kisah ini kok bagi saya bukan kisah tentang pemaksaan untuk penyelamatan yah.. saya lebih melihat kisah ini lebih pada debat antara hadis dan akal. Yang percaya hadis mendahului akal (Abu Ubaidah) berpikir, kalo belum takdirnya mati/kena penyakit yah pasti gak akan kena. Khalifah Umar menunjukkan hal yang sebaliknya meskipun mengatasnamakan takdir juga.

Salim,
:D


On Nov 1, 2010, at 7:25 AM, Abdul Muiz wrote:

> Tidak mbak Ning,
>
> upaya penyelamatan kalau dituduh melanggar HAM ya refot. Jadi ingat kisah Khalifah Umar Bin Khattab berdebat dengan panglimanya Abu Ubaidah bin Jarrah yang berdiam diri menghadapi pandemi (wabah penyakit yang menular secara massive di suatu daerah).
> Umar bin Khattab : Mengapa kamu tidak pindah dari tempat berjangkitnya wabah menular ??
> Abu Ubaidah bin Jarrah : Saya mengikuti taqdir.
> Umar Bin Khattab : Kamu berpindah ke tempat yang bebas dari wabah menular itu juga mengikuti taqdir, hijrah dari tempat berbahaya menuju tempat yang sehat.
>
> Pada akhir kisah, Abu Ubaidah menuruti anjuran / perintah khalifah Umar, pindah dan selamat.
>
> Wassalam
> Abdul Mu'iz
>
> --- Pada Sen, 1/11/10, Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) <ninghdw@chevron.com> menulis:
>
> Dari: Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) <ninghdw@chevron.com>
> Judul: [wanita-muslimah] Tolak Mengungsi, Nenek Gigit Kopassus
> Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Tanggal: Senin, 1 November, 2010, 1:13 PM
>
>
>
> Wah, pemaksaan untuk penyelamatan ini ya.. ? Melanggar HAM atau tidak ya ?
>
> http://regional.kompas.com/read/2010/10/31/12341358/Tolak.Mengungsi..Nenek.Gigit.Kopassus-7
>
> Korban Letusan Merapi
>
> Tolak Mengungsi, Nenek Gigit Kopassus
>
> Minggu, 31 Oktober 2010 | 12:34 WIB
>
> AFP PHOTO / ADEK BERRY
>
> Beberapa personel Kopasus meyakinkan seorang nenek agar mau dievakuasi.
>
> AFP PHOTO / ADEK BERRY
>
> Seorang nenek terpaksa dievakuasi personel Kopassus setelah menolak meninggalkan rumahnya di Umbulharjo, Sleman.
>
> AFP PHOTO / ADEK BERRY
>
> Karena menolak, seorang nenek terpaksa dievakuasi oleh personel Kopasus.
>
> Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wilem Jonata
>
> YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Seorang nenek bernama Widi akhirnya dievakuasi secara paksa dari dusun Palem Sari oleh anggota Kopassus. Nenek Widi bersikukuh menolak dievakuasi lantaran ia ingin mempertahankan rumah dan hewan ternak miliknya. Karena itu, Nenek Widi menggigit lengan anggota Kopassus yang menggendongnya.
>
> "Nenek itu enggak mau dievakuasi. Dia ngotot mempertahankan rumah dan hewan ternaknya. Tapi demi keselamatannya, dia saya gendong. Dia terus berusaha berontak. Malah menggigit lengan saya," kata Serda Grup 2 Kopassus Dwi Andi, Sabtu (30/10/2010) di Umbulharjo, Cangkringan.
>
> Menurut Sersan Dwi, berdasarkan informasi warga, nenek Widi sejak letusan pertama pada Selasa lalu itu tetap berada di rumahnya. Dia menolak dievakuasi. Namun, kali ini letusannya jauh lebih besar dari sebelumnya. Mau tidak mau, nenek Widi harus dievakuasi.
>
> "Saya sudah membujuknya, tapi dia tetap tidak mau. Akhirnya, saya gendong saja dia," terangnya, yang mengevakuasi Nenek Widi menggunakan sepeda motor. Mereka tiba di Balai Desa Umbulharjo sekitar pukul 07.00 WIB. Kemudian, langsung di rujuk ke RS Panti Nugroho.
>
> Evakuasi warga yang masih berada di dusun berlangsung pukul 00.30 WIB. Namun, nenek Widi baru dievakuasi subuh. Pasalnya, jalan menuju Palem Sari tertutup oleh pohon-pohon yg tumbang. Sersan Dwi berada di ring satu, di dekat Dusun Palem Sari. Saat itu listrik di rumah warga mati total.
>
> Sinyal handy talky yang digunakan untuk memperoleh laporan aktivitas Gunung Merapi mati total. Karena itu, untuk mengetahui aktivitas terakhir gunung tersebut, Dwi dan sejumlah anggota Kopassus lainnya melakukan pemantauan visual secara langsung.
>
> "Letusannya sangat besar. Kami mendengar suara gedebam. Saat melihat ke arah gunung itu tampak api meleleh dari atas puncak. Jarak pandang sangat pendek. Sambil mengendarai motor, saya memperingatkan warga untuk segera turun dengan berteriak sekencang-kencangnya. Makanya suara saya serak," ujarnya.
>
> Jarak pandang sangat dekat. Material gunung seperti pasir sudah meluncur dengan cepat dan terus membuntuti anggota Kopassus yang melakukan evakuasi tersebut. Warga yang masih berada di rumahnya itu langsung keluar dan mengindahkan peringatan.
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>

[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
wanita-muslimah-digest@yahoogroups.com
wanita-muslimah-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

0 comments:

Post a Comment