Ampyun deh...misionaris asal Makassar yang menghalalkan ajaran bom syahid ini masih juga melamun/berkhayal, sambil sembunyi di balik sarungnya.
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurahman" <mnur.abdurrahman@...> wrote:
> Juga pada
> http://www.alislam.org/quran/tafseer/?page=2622®ion=E1
> ada juga tertulis di halaman 2622 (ini bisa diklik oleh siapa saja):
> The prophecy mentioned in the verse apply to the Promised Messiah, founder of Ahmadiyya Movement.
> Ini "disembunyikan" oleh misionaris qadiyanisme.
MAS:
Lho, link ini http://www.alislam.org/quran/tafseer/?page=2622®ion=E1 adalah link resmi milik Ahmadiyah dan bisa diklik dan dibaca oleh siapa saja, tidak ada yang disembunyikan di sana. Jadi lamunan HMNA soal "disembunyikan" jadi usang.
Justru sebaliknya, HMNA lah yang bisa mengutak-atik literatur milik Ahmadiyah sesuai dengan lamunannya.
HMNA:
Kemiripan nama Yous dengan Yesus maka disangka makam Yous Asaf di Shrinagar itu makam Yesus. Di Kashmir dikenal sebutan Yusafzai artinya Bani Yusuf. Yus Asaf hanya gelar saja, dia seorang dari Bani Yusuf (Suku Manasye).
MAS:
Ayuh, jangan cuma bercerita sesuai fantasi atau lamunan Anda saja. Kasih buktinya.
Mana buktinya Yus Asaf hanya gelar saja, yang berasal dari Bani Yusuf. Mana buktinya? HMNA juga tidak bisa memberi bukti bahwa Yus Asaf adalah tokoh agama Islam seperti yg pernah diomongnya. Jadi, memang HMNA ini doyan ngibul.
HMNA:
Ahmadiyah Qadiyan punya kesempatan pula untuk memanfaatkan kemiripan nama itu dan tulisan pada monumen di Shrinagar seperti dikemukakan di atas, guna kepentingan kampanye kedatangan The Promised Messiah. That script is composed of the first two lines of an original four lines that once appeared on the monument. After the conquest of Kashmir by the Sikhs, these last two inscriptions were mutilated. They are still visible but cannot be read intelligibly. Dua baris yang pertama yang bisa dibaca karena tidak terhapus telah dikemukakan di atas.
MAS:
Tipikal kyai/mullah asal Makassar ini (HMNA) adalah juara ngibul. Apa yang dikutipnya dalam bahasa Inggris di atas, bukanlah milik Ahmadiyah, tetapi punya situs http://www.tombofjesus.com
Dan, sampai sekarang HMNA tidak bisa mengatakan tulisan apa yang masih bisa dibaca di monumen Takht Sulaiman utk mendukung omongannya. HMNA cuma membisu ngumpet di balik sarungnya, karena enggak punya bukunya Holger Kersten.
HMNA:
"Katanya" menurut Ahmadiyah Qadiyan ada tertulis dalam kitab sejarah yang dikutip oleh semua penulis/misionaris agama Qadiyani, the last two lines which can still be seen on the monument, but are now illegible (tidak bisa terbaca lagi), bunyinya: "At this time Yus Asaf proclaimed his prophethood." Ya, kalau unreadable tentu tidak dipaksa-paksakan direkayasa. Mengapa Ahmadiyah Qadiyan begitu ngotot menuliskan tulisan yang sudah unreadable? Karena untuk membuktikan secara arkeologis Nabi Isa AS sudah mati.
MAS:
Tulisan yang berbunyi: "At this time Yus Asaf proclaimed his prophethood" menurut para sejarawan Kashmir (bukan 'katanya' menurut Ahmadiyah) terdapat di situs Takht Sulaiman, cuma HMNA saja yang ngotot merasa dirinya lebih pandai dari para sejarawan Kashmir dengan lamunannya sendiri mengatakan tulisan itu adalah rekayasa.
Padahal kalimat itu diakui ada dan pernah ada di monumen Takht Sulaiman karena ditulis oleh para ahli sejarah Kashmir, seperti dalam kitab kuno sejarah TARIKH-i-Kashmir yang ditulis tahun 1420 atau kitab-kitab lainnya. Silakan lihat penjelasannya di:
http://www.tombofjesus.com
http://www.elevenshadows.com/travels/khanyarrozabal/rozabal-1997.htm
http://www.mukti4u2.dk/Srinagar_Shankaracharya_Temple.htm
HMNA:
Karena Isa telah mati MGA adalah reinkarnasi dari Isa, the second coming of the Promised Mesiah (Al-Masih).
MAS:
Ini saya berikan tambahan ilmu buat Anda supaya istighfar dan introspeksi diri.
Nabi Muhammad SAW pernah bersabda mengenai 2 sosok Isa yang berbeda, yang satu berkulit merah dan satu lagi berkulit sawo matang (Lihat kitab Bukhari).
Yang berkulit merah adalah Nabi Isa a.s. Israeli yang sudah mati, dan yang berkulit sawo matang adalah nubuat ttg al-Masih ibn Maryam alias the second coming of Isa.
Jadi, omongan HMNA yang tanpa ilmu dan sambil menuduh soal inkarnasi dengan sendirinya gugur dihadapan sabda Rasulullah SAW.
HMNA:
Nabi 'Isa AS belum mati dalam pengertian wafat. Ini dalilnya: -- Dan tidak seorangpun dari ahli kitab melainkan akan beriman kepadanya (Isa) sebelum matinya (Isa), dan pada hari kiamat (Isa) menjadi saksi terhadap mereka (ahli kitab).
Jadi Isa belum mati, karena belum semua ahli kitab beriman kepada Isa.
MAS:
Menurut keterangan al-Qur'an, Nabi Isa a.s. telah mati/wafat/meninggal (5:117, 3:55, 5:75, 3:144) dan orang yang telah wafat tidak dapat datang lagi ke dunia ini (23:100) dan hanya akan dibangkitkan di alam Akhirat.
Ayat "Wa in min ahlil kitaabi illa-layu'minanna bihi qabla
mautihi" (4:159), artinya: Dan tidak seorangpun dari ahli kitab
melainkan akan beriman kepadanya sebelum matinya (mautihi) - tidaklah
dapat dipakai sebagai dasar bagi teori ISA berhibernasi ciptaan HMNA, sebab dalam tafsir-tafsir klasik seperti Tabari, Qurtubi, atau Suyuthi - yang merujuk kepada keterangan IBN ABBAS mengenai maksud ayat tersebut, menjelaskan bahwa yang dimaksud "sebelum matinya" adalah merujuk kepada orang ahl-kitab (baik Yahudi atau Nasrani) - dalam bentuk kata ganti tunggal. Demikian pula al-Qur'an dari Departemen Agama RI menafsirkan bahwa yang dimaksud "sebelum matinya" adalah sebelum matinya ahl-kitab, bukan sebelum matinya Nabi Isa as. Dengan demikian tidak tepat dikatakan bahwa Isa masih hidup dengan jasad kasarnya dan berhibernasi.
Lalu, kalau ayat tersebut dijadikan dasar bahwa Nabi Isa masih hidup
karena kenyataannya sampai sekarang ahl-kitab belum beriman kepada
Isa, maka hal itu adalah tidak tepat, sebab ketika Nabi Isa dahulu
diutus (Isa adalah seorang Yahudi) kepada kaum Yahudi, banyak di
antara kaum Yahudi sendiri yang kemudian beriman kepada Nabi Isa
alias Yesus. Itulah sebabnya tafsir yang bisa diterima dan masuk akal
adalah tafsir yang menjelaskan bahwa maksud "sebelum matinya
(mautihi)" adalah merujuk kepada ahl-kitab.
Sesuai dengan keterangan dari berbagai ayat dalam al-Qur'an, dari
sabda-sabda Kanjeng Rasulullah saw. dan dari ahl-bayt, dapat
dipastikan bahwa Nabi Isa as. yang dahulu diutus kepada Bani Israil
telah wafat/mati/meninggal dan tidak akan datang lagi ke dunia ini.
Keterangan-keterangan itu demikian jelasnya sehingga tidak memerlukan
tafsir lagi, misalnya dalam Hadits Shahih disebutkan Rasulullah saw.
dalam peristiwa Mi'raj bertemu dengan roh para nabi, termasuk Nabi
Isa as., dan juga dalam Hadits Qudsi mengenai masalah Syafa'at di
hari Kiamat disebutkan bahwa roh orang-orang beriman akan bertanya
kepada Nabi Isa namun Nabi Isa tidak bisa memberi Syafa'at, dan yang
bisa memberi Syafa'at adalah Nabi Muhammad saw.
Sebagai catatan untuk membantu pembaca memahami pembahasan
ini, bahwa prinsip yang telah ditetapkan oleh Allah Ta'ala,
yaitu kaidah yang paling pokok, terpenting dan tidak dapat
ditinggalkan dalam penafsiran atau membuat tafsir adalah: Tidak ada
pertentangan antara satu ayat dengan ayat lainnya (4:82) dan sunnah
Allah tidak bertentangan dengan perkataan-Nya (48:23). Jadi,
berdasarkan prinsip fundamental tersebut, maka tidaklah diragukan
bahwa Nabi Isa as. telah mati/wafat/meninggal.
Salam,
MAS
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
0 comments:
Post a Comment