/IBRAHIM ISA - Berbagi Cerita/
/*Jum'at, 01 Juli 2011*/
/*AMSTERDAM - JAKARTA */
/Setelah sebulan berkunjung ke tanah air tercinta ( 01 Juni -- 29 Juni)
--- Banyak yang hendak ku 'sharing'-kan. (Rupanya kata "sharing" jadi
ungkapan Jakarta yang sering digunakan dewasa ini). Telah kumulai dengan
mentayangkan tulisan sahabatku yang masih menggeluti studinya di 'Gajah
Mada', Lubabun Ni'am. Ia menulis tentang impresinya setelah berkunjung
ke perpustakaan 'Wertheim Collection' di 'Universitas Gajah Mada'.
Mengenai perpustakaan Wertheim Colletion' akan kutulis lebih lanjut
belakangan. /
/Rangkaian 'sharing' yang dimaksud, akan kumulai dengan 'corat-corét'
yang telah kumuat di kolom Notisi Facebook pada permulaan Juni. Pada
saat itu aku masih di Indonesia. Dengan sedikit modifikasi corat-corét
itu disiarkan lagi. /
/** * **/
/Rabu, 8 Juni 2011 /
"/*PERANGKO SBY"*/
/Macam-macam suara yang kedengaran bila berkunjung ke Indonsia kali ini.
Satu misal menyolok. Biasanya 'komentar' mengenai 'sikon' sehari-hari,
dituangkan dalam bentuk 'lelucon'. Yang ini, -- berasal dari daerah
Bogor. Begini 'lelucon' tsb: Dulu bila orang menémpélkan perangko pada
amplop atau kartupos yang hendak dikirim lewat pos, perangkonya
'diludahi' dulu, baru ditémpél. Sekarang ini pak, kata yang empunya
cerita, -- pada perangko dengan gambar SBY, maka perangkonya -----
'diludahi' dulu, . . . . baru ditémpél. Kan gawat! Bukankah perangko
dengan gambar SBY belum ada? Tapi, jelas apa yang dimaksud dengan '
lelucon' tadi itu./
/* * */
/*POLISI*/
/Suatu ketika kami sedang di jalan antara Bogor dan Cisarua: Tiba-tiba
polisi berspeda motor meluncur dengan lajunya. Di belakangnya berdérét
menyusul puluhan motor partikelir. Seolah-olah-olah mereka itu dapat '
voorrang' . Berhak istimewa. Persis seperti iring-iringan mobil presiden
atau petinggi lainnya. Kutanyakan supir di sebelahku: Kok ada polisi
membawa rombongan motor partikelir bisa dapat jalan duluan? /
/Oh, kata pak supir: Disini biasa pak, asal membayar paling sedikit Rp
100 ribu untuk satu motor, maka bisa 'diantar' polisi. Meluncur di jalan
raya tanpa gangguan. Masya Allah! /
/Pak supir Supir menambahkan: Sampai sekarang kalau mau dapat SIM (Surat
Izin Mengemudi) mobil, gampang, pak. Biasalah -- . . . 'némbak', pak.
Dengan ongkos tertentu SIM segera bisa diperoleh, tanpa ujian./
/Sudah tahu enggak, pak, tambah pak supir lagi: Di Indonesia hanya ada 3
polisi yang jujur: 1. Pak Hugeng, mantan kepala kepolisian RI pada zaman
Presiden Sukarno. 2. Polisi 'tidur'. Maksudnya bagian yang ditinggikan
dari suatu jalan, agar, demi keamanan kendaraan mengurangi laju
cepatnya. 3. Polisi yang sudah mati. /
/*ORANG-ORANG ARAB DI CISARUA*/
/Lewat daerah Cisarua, pak supir menunjuk ke suatu lokasi di Cisarua:
Itu tu pak, di sini orang Arab melulu. Mereka tinggal di sini satu dua
bulan lalu berangkat lagi. Ada urusan apa, tanyaku. Mereka ' kawin'
dengan perempuan setempat, pak. Beberapa bulan kemudian dengan bayaran
tertentu mereka cerai lagi. Pulang ke negerinya. Istrinya ditinggalkan
begitu saja. Tidak jarang lalu sang perempuan yang dikawininya itu,
kemudian melahirkan bayi Arab-indo./
/Media Indonesia, kuingat memang pernah heboh soal ini. Kalau tak salah
ada tanggapan (ketika itu) wakil presiden J. Kala. Kata beliau: Kan
bagus kalau ada anak-anak turunan Arab. Rupanya ganteng-ganteng dan
cantik-cantik, kan?. Ramai lagi tanggapan pers.Ada-ada saja mantan
wapres yang satu ini./
/* * * /
/*MEDIA DAN KORUPSI*/
/Bagaimana orang tidak géléng-géléng kepala, penuh prihatin mengenai
haridepan bangsa dan negeri ini. Media Indonesia belakangan ini penuh
dengan berita korupsi dan kolusi. Hampir semua yang korup dan menipulasi
itu adalah para pejabat tinggi negeri. Pantas juga orang bertanya apa
tidak ada kegiatan lain di negeri tercinta ini selain korupsi dan
'kegiatan pemberantasannya'?/
/Dikatakan 'kegairahan' media sekitar korupsi ada latar belakang
kepentingan politik elite. Tujuannya adalah saling tuding dan saling
menghitamkan.Saling ancam dan saling bongkar. Tapi juga saling menutupi.
Semua itu dengan latar belakang pemilu tahun 2014./
/Suatu ketika muncul di media ungkapan baru bagiku. "INDONESIA MENJURUS
KE KLEPTOKRASI". Maksudnya Indonesia dipimpin oleh maling-maling,
rampok-rampok, tukang copet dan penggiat 'pungli', tukang bohong dan
penipu. Di lembaga-lembaga negara tertinggi, di instansi-instansi ada
'mafianya'. Termasuk di bidang pendidikan. Hari ini misalnya di media
disiarkan bahwa: Rp 1,3 trilyun Proyek DAK Pendidikan Jatim dijarah mafia./
/Tambah lagi kejadian menyayat hati, yang kudengar sendiri dari seorang
dosen Gajah Mada, Abdul Wahab (nama ini fiktif). Putri Abdul Wahab baru
lulus ujian negeri dan mestinya bisa masuk Uni Gajah Mada. Tapi uang
masuk yang berjumlah Rp 50 juta tahun pelajaran ini tidak bisa
dibayarnya. Mana mungkin seorang dosen universitas negeri bisa punya
uang sebanyak itu. /
/Jadi putrinya Abndul Wahab yang meraih angka termasuk tertinggi, nyaris
tidak bisa masuk GM. Di saat sang dosen bingung dan tak tahu jalan, para
dosen sahabat-sahabatnya tampil mengumpulkan uang seperti pada arisan.
Jumlah Rp 50 juta itu akhirnya bisa tercapai. Selamatlah sang putri
dosen tsb bisa masuk GM./
/Dari kejadian ini jelas bahwa kebijakan pemerintah yang mengharuskan
universitas negeri 'cari uang sendiri', ternyata punya dampak mematikan
pada orang-orang miskin. Seperti dosen Abdul Wahab. Di lain fihak, dari
kejadian ini, terungkap bahwa para dosen GM, kawan-kawan Abdul Wabah,
punya rasa solidaritas tinggi! /
/Namun media memberitakan bahwa kejujuran dikatakan hancur dan
masyarakat 'permisif korupsi'. Jika tidak kritis terhadap pemberitaan
media, -- maka yang pesimis, sinis dan 'pasrah' semakin menjadi-jadi./
/Tapi jangan khawatir, masih ada yang optimis dan realis yang tidak
permisif terhadap peristiwa dan berita-berita buruk yang memenuhi media
dewasa ini. Disela-sela pemberitaan media yang minor itu, bila rajin
mencarinya, bisa ditemukan yang malah bikin orang-orang optimis semakin
jadi yakin./
/* * */
/Seorang putri anak pejuang yang kukenal menyatakan: Meski persoalan
bangsa ini tampaknya bertambah terus, namun ia tetap cinta pada bangsa
dan tanah airnya. Tidak semua orang 'jelek' di negeri ini, katanya. Ya,
kataku, justru hal-hal positif itu yang kutemui di kalangan generasi
muda yang punya kesedaran berbangsa yang tinggi. Semangat besar dan daya
juangnya konstan menghadapi kesulitaqn dan kendala. Sehingga siapa saja
yang menyadari ini dengan sendirinya ikut merasa bangga jadi orang
Indonesia./
/<Cerita mengenai kunjungan ke Indonesia, tidak berhenti di sini.>/
/* * */
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
0 comments:
Post a Comment