Itulah politik, merupakan fenomena melekat pada
diri manusia tidak bisa lepas, dihindari alias
terikat dengan aspek politik, padahal dengan
politisasi itulah sulit dicari perbedaan antara
kebenaran dan kesalahan bahkan tidak berjarak.
Yang menang dapat istana meskipun salah (dan
debatable pula untuk memastikan salah dan
benarnya), sebaliknya yang kalah alias pecundang
ya dapat penjara atau penderitaan, meskipun benar
(dan tentunya debatable pula untuk memastikan
benar dan salahnya). Kalu sesama komunitas (umat)
perang maka ibarat api dan kayu, yang menang jadi
arang, yang kalah jadi abu. Itulah sebabnya
historiografi bisa direkayasa atau dipolitisir
tergantung apa maunya si penguasa, sedangkan
historynya sendiri ya tetap seperti itu.
Jangankan zaman Khulafaur Rasyidin, zaman nabi
saja seperti yang saya postingkan, Nabi Muhammad
kan "tidak tegas" menyikapi panglima beliau,
Usamah bin Zaid yang bertindak zalim membunuh
musuh yang menyerah bahkan mengucapkan kalimat
tauhid tetap saja dipenggal. Nabi cuma
menyesalkan dan menangis doang, sambil berkata,
"mengapa tidak kamu bedah hatinya wahai Usamah,
biar kamu tahu apa isi hati orang tsb yang
sebenarnya ??", kezaliman sudah terjadi alias
kepala sudah copot dan tidak mungkin dikembalikan
jadi hidup kembali, dan sang panglima tidak
dipecat alias tidak dimintai
pertanggungjawabannya. Lha bagaimana kalau
seandainya peristiwa ini terjadi di zaman
sekarang, katakanlah misalnya Mas Wikan atau Abah
HMNA kira-kira bagaimana menyikapi paling arif
terhadap panglima terkasih seperti Usamah tsb ? Any comments ??
Wassalam
Abdul Mu'iz
At 12:24 29/07/2011, you wrote:
>
>
>jadi mahkamah mazhalim peranannya di mana ya?
>khalifah utsman setahu saya dinilai kurang adil oleh sebagian rakyatnya
>alih2 menggunakan mahkamah mazhalim, khalifah utsman malah dibunuh
>kemudian rakyat memilih ali sebagai khalifah selanjutnya yang kemudian
>ditugaskan dan dituntut untuk mencari pembunuh khalifah utsman
>akibat tuntutan itupun berujung pada perselisihan antar ummat dan
>khalifah Ali pun tersingkir
>jadi di mana ada arbitrase secara damai yang menyelesaikan
>perselisihan umat tanpa perlu saling cekcok dan bunuh-bunuhan?
>mungkin Pak Nur mau menambahkan?
>
>salam,
>--
>Wikan
>
>2011/7/29 Abdul Mu'iz
><<mailto:quality%40posindonesia.co.id>quality@posindonesia.co.id>:
> > Faktanya memang ada arbitrasi pasca perang
> shiffin, pihak ali diwakili abu musa al asy'ari
> (semula Ali ingin menunjuk ibnu Abbas, namun
> mayoritas pengkitnya menghendaki abu musa)
> sedangkan pihak Muawiyah diwakili amr bin ash.
> >
> > Kekhawatiran ali terwujud, abu musa ditipu
> masuk perangkap Amr bin Ash, yang ahli militer.
> Dan hooh saja ketika musyawarah disepakati
> kedua belah pihak saling memecat pimpinannya.
> Amr bin yang cerdik mempersilakan abu musa
> membacakan kesepakatan lebih dulu, begitu abu
> musa selesai bicaran giliran amr bin ash
> menelikung alias mengangkat muawiyah. Hasilnya
> sebenarnya membuat forum kisruh alias tidak
> final. Artinya impeachmen khalifah ali jadi
> debatable. Makanya pendukung Ali yang kecewa
> malah bikin kubu baru yang disebut khawarij.
> >
> > Dan kubu khaawarij inilah yang mengambil dan
> memutuskan biang kerok kerusuhan harus dibunuh,
> yaitu Ali, Muawiyah dan Amr bin Ash,
> eksekutorpun sudah dipilih dan disiapkan namun
> yang berhasil menjalankan tugas cuma
> abdurrahman bin muljam membunuh ali saat shalat subuh.
>
[ ++ TAGLINE ++ ] "Banjir Emas Sepanjang Tahun di Kantor Pos" - Segera buka tabungan e'Batarapos dan tingkatkan saldonya untuk mendapatkan hadiah emas dengan total hadiah 8.25 Kg.
[Non-text portions of this message have been removed]
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
0 comments:
Post a Comment