Advertising

Saturday, 2 July 2011

[wanita-muslimah] Lebih dari 10.000 TKI Gagal Berangkat

 


http://www.sinarharapan.co.id/content/read/lebih-dari-10000-tki-gagal-berangkat/
02.07.2011 12:14

Lebih dari 10.000 TKI Gagal Berangkat
Penulis : Ellen Piri

(foto:dok/ist)
JAKARTA - Lebih dari 10.000 tenaga kerja Indonesia (TKI) batal diberangkatkan ke Arab Saudi pascamoratorium TKI yang disepakati mulai berlaku, Sabtu (2/7) ini.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (APJATI) Rusdi Basalamah yang dihubungi SH, Jumat (1/7) malam mengatakan, pihaknya memang masih menghitung jumlah TKI yang kemungkinan batal berangkat setelah penetapan moratorium tersebut.

"Jumlah pastinya memang masih kami hitung. Namun, lebih dari 10.000 orang yang berasal dari 38 kantong basis daerah TKI yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia batal berangkat untuk bekerja di Arab Saudi," katanya.

Menurut dia, TKI yang batal berangkat lantaran masih dalam proses pengurusan dokumen dan persiapan lainnya. "Untuk TKI yang sudah mendapat visa dan lengkap dokumen lainnya sebelum tanggal 1 Juli, tidak ada masalah lagi, tinggal berangkat saja," ujarnya.

Juru Bicara Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dita Sari mengatakan, pascapenetapan moratorium penuh TKI ke Arab Saudi yang diberlakukan per 1 Agustus mendatang, pemerintah tetap mengantisipasi adanya potensi TKI ilegal yang ngotot berangkat ke Arab Saudi.

Dia mengakui sebelumnya tingkat koordinasi pemerintah sangat lemah. Karena itu, pascakasus Ruyati telah dibentuk tim terpadu yang diketuai Menakertrans dan dipantau langsung oleh Presiden. Terdapat 13 instansi terkait, antara lain Imigrasi, BNP2TKI, Kemenakertrans, Bareskrim Polri, dan lainnya yang akan membahas serta menindaklanjuti persoalan-persoalan TKI.

"Kami berupaya melakukan pembenahan TKI dan mengantisipasi dengan baik agar tidak ada kebocoran, yakni pemberangkatan TKI secara ilegal ke Arab Saudi," jelasnya. Dia mengemukakan, pihak Imigrasi, BNP2TKI, dan Bareskrim Polri akan meningkatkan koordinasi, melakukan upaya pencegahan TKI yang kemungkinan berangkat melalui embarkasi formal maupun "jalan-jalan tikus".

PJTKI Merugi

Sejumlah perusahaan jasa pengerah tenaga kerja Indonesia (PJTKI) di kawasan Condet, Jakarta Timur ketika dihubungi SH, Jumat siang, mengaku merugi menyusul keputusan pemerintah Arab Saudi menghentikan pengiriman TKI. Kerugian mencapai ratusan juta rupiah. Selain itu, kebijakan tersebut mengakibatkan penurunan devisa.

Presiden Direktur PT Inti Jafarindo, Jaffar Manan, mengungkapkan pihaknya kehilangan pemasukan. "Biasanya dalam sebulan perusahaan bisa meraup omzet Rp 300-500 juta dari pengiriman TKI ke Arab Saudi," katanya. Dia menambahkan, pengiriman TKI ke luar negeri merupakan salah satu sumber devisa terbesar bagi Indonesia. Setiap bulan saja bisa menambahkan devisa negara sekitar Rp 2 triliun.

Dalam setahun pengiriman TKI ke luar negeri menghasilkan devisa negara hingga Rp 36 triliun. Sebagian besar disumbangkan dari pengiriman TKI ke Arab Saudi.
Direktur Operasional PT Pulra Al-Irshad Mandiri, Gusti Ketut Pujangga mengungkapkan, kebijakan menghentikan TKI ke Arab Saudi itu memaksa pihaknya merumahkan para karyawan. Belum lagi visa TKI ke Arab Saudi yang sudah terkirim ke Indonesia, tetapi para calon TKI tidak bisa berangkat.

"Yang lebih menyedihkan lagi, nasib TKI yang sudah bertekad bulat berangkat ke Arab Saudi mencari nafkah dalam menanggung beban hidup, harus mengurungkan keberangkatannya. Ini menambah angka pengangguran di Indonesia dari 8,12 juta menjadi sekitar 14 juta orang," ungkapnya.

Hal serupa diungkapkan Presiden Direktur PT Barokah Saudara Abadi, Alwi Muhammad Amin. Ia menambahkan, akibat keputusan itu banyak calon TKI yang kebingungan akan kelanjutan nasib mereka dalam mencari nafkah di Arab Saudi. Belum lagi para karyawan di perusahaan agen TKI yang terpaksa dirumahkan.

Sementara itu, PJTKI hingga Jumat siang masih memadati kantor Kedutaan Besar Arab Saudi di Jalan MT Haryono. Mereka masih mengajukan permohonan visa baru, meski pemerintah Arab Saudi sudah memutuskan penghentian pemberian visa kepada TKI yang berlaku sejak 2 Juli 2011. Selain itu, masih banyak karyawan dari PJTKI yang mencoba datang ke Kantor Kedutaan Besar Arab Saudi ingin mengajukan permohonan visa baru.

Tiga Program

Pascamoratorium TKI ke Arab Saudi diumumkan, Kemenakertrans kembali menggiatkan Gerakan Penanggulangan Pengangguran (GPP) melalui tiga program, yakni padat karya, teknologi tepat guna, dan tenaga kerja mandiri. Untuk program padat karya tahun 2011, Kemenakertrans mengalokasikan dana hingga Rp 110 miliar dan untuk program teknologi tepat guna dan tenaga kerja mandiri mencapai total Rp 140 miliar.

"Sebagian program sudah berjalan. Namun, sekarang ini kami akan fokus penyebarannya di 38 titik basis TKI di seluruh Indonesia, antara lain Cianjur, Sumedang, Indramayu, Ponorogo, NTB, dan wilayah lainnya," kata Juru Bicara Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dita Sari.

Namun demikian, penyelenggaraan GPP ini juga akan dibarengi upaya pembenahan TKI dengan peningkatan taraf pendidikan. Selain itu, pemerintah melakukan pembenahan terhadap perusahaan Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) yang turut menjadi pemicu persoalan TKI.

Dari 565 PPTKIS, 70 sudah ditutup, 40 diindikasikan bermasalah, dan sisanya dianggap masih layak. Dita menjelaskan, keputusan Arab Saudi menghentikan rekrutmen TKI sejalan dengan program moratorium penuh pemerintah per 1 Agustus mendatang.(CR-24)

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment