Advertising

Monday, 5 March 2012

Bls: Re: [wanita-muslimah] Re: Kenapa Kita berjilbab & tdk boleh salaman ke sembarang orang?

 


Sebenarnya baik pria muslim maupun wanita muslimah mempunyai atau berbagi hak dan peran serta tanggung jawab yang sama. Pria bisa dan berhak menjadi raja, perempuan juga bisa dan berhak menjadi ratu, pria bisa belerja di luar rumah perempuan juga bisa, pria bisa menjadi pemimpin, perempuan juga bisa, pria bisa memikul peran dan tanggung jawab mengasah, mengasih dan mengasuh anak, perempuan juga bisa.

Adapun aurat perempuan lebih banyak dibanding pria lebih karena faktor construct social. Karena di arab dan era nabi Muhammad, perempuan ditradisikan menempati sektor domestik, maka dibiasakan berperan di seputar rumah saja, sementara pria mencari nafkah, pelindung dan pengayom keluarga, sehingga dominan dalam menyanggah ekonomi keluarga, hal ini membawa konsekuensi dominasi kaum pria terhadap perempuan. Cara pandang menjadi paternalistis, ini juga berimplikasi pada cara pandang aurat perempuan, karena budak khususnya yang berjenis perempuan masa itu dipandang lazim diperlakukan semena-mena, maka bisa diganggu dan dilecehkan seenaknya dan dari segi etika berpakaian, para budak perempuan dibiarkan bahkan tidak diberikan atau disediakan pakaian sopan oleh tuan atau majikannya. Karena construct demikian itulah islam menyuruh menutup pakaian perempuan sebagai identitas pembeda sebagai perempuan merdeka alias bukan budak agar tidak diganggu.

Wassalam
Abdul Mu'iz

------------------------------Pada Sen, 5 Mar 2012 23:55 ICT Wikan Danar Sunindyo menulis:>iya, mbak mia ...>sekarang kalau ditanyain kepada wanita muslim pertanyaan yang sama>>mengapa wanita muslim tidak boleh menyentuh pria muslim?>karena pria muslim dianggap raja yang tidak bisa sembarang orang>menyentuhnya (? )>>mengapa pria muslim auratnya tidak sebanyak wanita?>kalau pria muslim ibarat permen, terus permennya udah kebuka gitu?>bingung saya>>salam,>-->Wikan>>2012/2/29 <aldiy@yahoo.com>>>>>>>>> Hmmm..artinya artikel tsb nggak berlaku resiprokal, dibuktikan kemudian>> dengan kemudian mengumpamakan perempuan sebagai permen, yg dilempar lalu>> dipungut...:-(>>>> Perumpamaan yg buruk membayangkan konotasi buruk, karena perumpamaan itu>> datang dari kapasitas intuitif, untuk memberi gambaran dimana logika>> (dianggap) nggak bisa sepenuhnya menangkap.>>>> Salam>> Mia

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment