Pak Akmal,
Tentunya kapan2 kita bisa bincang2 khusus ttg bahasan Quran HBY, dan dari sisi inside story..ada beberapa temen angkatan saya yg tentunya lebih kompeten bisa sumbang cerita. Skalian reunian hehe...(Padahal aku nggak suka reunian...rasa udah tua gitu, padahal...).
Kalau dari saya sendiri, Pak Akmal bisa belajar dari kesalahan / kekafiran saya hihihi...Mungkin kapan2 saya mesti ziarah ke makam Eyang HBY, minta maaf..
Salam
Mia
Saya sudah baca kliping beberapa proses pengerjaan AL QUR'ANUL KARIM BACAAN MULIA karya HB Jassin itu, termasuk yang terbaru ditulis oleh sejarawan Bonnie Triyana di majalah Historia (bagi yang belum baca bisa googling dgn memasukkan keyword: Kitab Para Penyair HB Jassin, sangat direkomendasikan)
Haha sama sekali nggak, Pak Akmal. Kan saya bilang,bahwa saya mau tulis ttg itu di postingan sebelumnya, tapi nggak jadi, mungkin karena nggak mau mengungkapkan "kekafiran" saya waktu itu.
Ndilalah, terus Pak Akmal tulis itu dan emang bener ttg Quran yg puitis, kepancing deh saya.
Saya termasuk yg duluan membaca Quran terjemahan sebelum diterbitkan ke umum. Tapi ampuun Prof HBY, saya nggak menangkap keindahan puisinya secara perasaan, kalo secara pembahasan sastra ilmiah, waktu itu kita bahas dong.
Habis waktu itu kalo kita ngaji di Salman/ITB, bahasan ayat2 mencari Tuhan secara matematik, science di Quran Maurice B...,revolusi Khomeini, negara Islam Sayyid Qutub. Lha, emangnya gimana UI/Salman jadi ijo kayak gitu sekarang, sapa dulu generasi pertamanya....
Salam
MiaSent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!From: "Akmal N. Basral" <anb99@yahoo.com>Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.comDate: Fri, 27 Apr 2012 02:14:33 +0700ReplyTo: wanita-muslimah@yahoogroups.comSubject: Re: [wanita-muslimah] Al Qur_an sudah sempurna
Waduh, saya jadi seperti menebar garam ke laut nih, mbak Mia. *blushing*Sekalian nyemplung ah, night swimming :)Salam,ANBTerimakasih Pak Akmal. Sesungguhnya Pak Akmal ini seolah bisa baca pikiranku. Atau ini memang respon seketika dari seorang penulis spt Pak Akmal. Saya mau tulis ttg HBY pada postinganku sebelumnya, tapi ndak jadi.
Hehe, saya mesti ngaku, sebelum mengakui hal yg lain lagi. Saya murid Prof HBY alm. Dulu waktu blio dalam proses penulisan terjemahan, suatu hari kita lihat Prof tau-tau berhenti di jalan di kampus, seperti mencari sesuatu di kantong/tasnya. Tentu saja kita tegur blio, barangkali saja dia lupa sesuatu, kita mau bantu. Kita lihat kacamatanya ada di kepalanya mungkin dia lupa itu. Ooh ternyata tiba2 terlintas di kepala blio untaian kalimat/ide bahan puisi Quran, jadi sebelum lupa berhenti di jalanan, mau langsung ditulis...:-)
Lalu kenapa saya nggak baca karya beliau? Bukannya saya nggak baca, baca dong, tapi..nah jadi malu. Saya waktu itu "kaffir", tertutup hati saya dengan keindahan terjemahan Quran. Kan saya bilang dikondisikan memahaminya secara literal. Tambahan lagi pada waktu itu ikutan pengajian2 mesjid Salemba, ITB, calon mujahid...revolusi Iran, Qutub, dsb. Dalam semangat mendirikan negara Islam haha...
Salam
MiaSent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!From: "Akmal N. Basral" <anb99@yahoo.com>Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.comDate: Thu, 26 Apr 2012 09:30:44 +0700ReplyTo: wanita-muslimah@yahoogroups.comSubject: Re: [wanita-muslimah] Al Qur_an sudah sempurna
Mbak Mia,jika minat mbak pada keindahan literatur, coba baca AL QUR'ANUL KARIM BACAAN MULIA karya HB Jassin yang terjemahannya dikerjakan dengan penekanan pada licencia poetica. Misalnya terjemahan Q:S: 61: 2 versi standar (Depag) dari edisi ke edisi:Hai orang-orang yang beriman, mengapa kalian mengatakan apa yang tidak kalian perbuat?Oleh Jassin, terjemahannya dibuat:..., mengapa kalian mengatakan apa yang tiada kalian lakukan?lebih indah, ya?Tetapi, seperti dicatat sejarah, terjemahan edisi pertama yg muncul tahun 1982 itu membuat Jassin langsung mendapat serangan bertubi-tubi, terutama dengan basis asumsi bahwa Jassin adalah seorang sastrawan, bukan ulama yang memiliki kompetensi untuk melakukan itu.Jassin bilang bahwa dia tidak menafsirkan Qur'an, hanya menerjemahkan. Dan untuk pengetahuan dasar bahasa Arab, Jassin cukup menguasai karena pernah sekitar 3 tahun belajar bahasa Arab di bawah bimbingan A.S. Alatas, penerjemah Indonesia untuk karya kondang Al Majdulin gubahan sastrawan Mesir Mustafa Luthfi Al-Manfaluthi.Di tengah kontroversi itu, Buya Hamka mengeluarkan pendapat yang membela Jassin. Terhadap komentar "sayang sekali Jassin itu sastrawan bukan ulama", Buya menanggapi balik, "Sayang sekali ulama-ulama kita itu bukan sastrawan."Lebih jauh lagi Buya Hamka mengatakan bahwa dengan inisiatif penerjemahan itu, Jassin sesungguhnya sudah berada dalam kondisi aktif menyebarkan ajaran Islam. Sebuah kondisi yang seharusnya didukung.Salam,Akmal Nasery BasralKalau aku merasakan ayat2 Bible King James itu indah, kan bukan berimplikasi ayat2 Quran nggak indah.
Kenyataanya di telinga saya qiraat Quran selalu terdengar indah. Yg nggak indah dulu adalah sebagian terjemahannya, sehingga ini juga menghalangiku dari merasakan keindahan (terjemahan) yg lain.
Ini karena saya dulu dikondisikan membaca Quran (terjemahan) secara harafiah, artinya bener2 memahami tematik ayat2 dari bunyi artinya. Kan emang gitu trainingnya dari kecil.
Nah, ketika dilatih membaca Bible dari sisi seni (perkembangan agama dan seni di jaman purba itu menyatu), aku bisa terima dari situ, lalu tematiknya pun nggak jadi masalah. Kemudian itu mendorongku mengadakan pendekatan yg sama dengan Quran.
Salam
MiaSent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!From: aldiy@yahoo.comSender: wanita-muslimah@yahoogroups.comDate: Wed, 25 Apr 2012 12:40:25 +0000ReplyTo: wanita-muslimah@yahoogroups.comSubject: Re: [wanita-muslimah] Al Qur_an sudah sempurnaYang kubaca dulu versi King James, dan ayat2nya dipilihin sama dosen, katanya bagus dari sisi kesusateraan. Jadi yg kurasakan adalah keindahan kata, artinya aku tersentuh via seni literatur, bukan soal temanya.
Memang, turning point dalam hidupku biasanya terjadi karena sisi keindahan literatur.
Salam
MiaSent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!From: Wikan Danar Sunindyo <wikan.danar@gmail.com>Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.comDate: Wed, 25 Apr 2012 13:18:19 +0200ReplyTo: wanita-muslimah@yahoogroups.comSubject: Re: [wanita-muslimah] Al Qur_an sudah sempurnawah mbak mia kok bisa ya "mudeng" baca bible
saya kok nggak ngerti2 baca bible ya?
satu ayat saja mbulet2, gak jelas juntrungannya
nggak kayak Al Quran yang gaya bahasanya lugas, langsung meluncur dan
kadang menohok
istilahnya gak basa-basi deh
kalau Ahmad Deedat dulu mengistilahkan bahasa Al Quran ini kayak
bahasa telegram gitu
singkat, padat dan jelas
walau mungkin buat orang non-muslim terutama, terasa "vulgar" dan "kasar"
tapi soal vulgar atau kasar gitu kan tergantung persepsi orang juga ya?
kalau Bible itu macem2, kadang pake sudut pandang orang pertama atau ketiga
kalau Al Quran ditulisnya pake sudut pandang orang pertama kalimat
langsung, jadi kayak Tuhan sendiri yang mendiktekan kepada Nabi
Muhammad
seperti Qul (katakanlah hai Muhammad ...)
jadi bukan pakai kalimat tidak langsung Nabi Muhammad berkata ....
atau Allah berkata ...
wassalam,
--
Wikan
2012/4/25 <aldiy@yahoo.com>
>
>
>
> Saya suka dengan istilah basah-kering..:-)
>
> Menarik sekali sharing pengalaman kita ttg Quran. Di keluarga kami seperti
> banyak keluarga lainnya, Quran menjadi bacaan utama. Salah satu cita2 saya
> masih kecil adalah hafal seisi Quran. Yang pasti jelas kusukai adalah
> membaca Quran secara berirama. Waktu sambil jaga toko di pasar, dengerin dan
> hafal qiraat Quran yg diputar di mesjid pasar, yg pake gramofon...
>
> Yg pasti aku nggak suka adalah membaca/mendengarkan sebagian terjemahan
> Quran. Menjelang remaja makin stress kalau baca terjemahannya. Sebagian
> bagiku nggak make sense. Rupanya karena kami selalu dikondisikan membaca
> secara harafiah ya, wah salah didik ni, Pak Chodjim.
>
> Dullatif pasti suka baca bagian ini. Waktu aku kuliah di Amrik mesti baca
> Bible, dan dipilihin surat2 ayat2nya oleh dosen. Aku nggak inget lagi yg
> mana saja, yang jelas aku terpesona dengan keindahan ayat2 tsb. Berapa bulan
> kutekuni surat2 itu, sampe dapet A+ di kelas, karena nggak ada A++...:-)
> Soalnya nggak hanya ditekuni, melainkan dihayati.
>
> Keindahan Bible itu membuat aku membaca lagi surat2 Quran. Tapi kali ini
> berbeda. Kutemukan keindahan Quran, secara bagaimana aku nggak bisa
> jelaskan, wong surat2nya yang itu2 juga dari dulu kan? Sejak itu, aku nggak
> pernah merasa stress membaca terjemahan Quran, makin hari makin mantap, mau
> dibolak-balik gimana pun.
>
> Apakah saat itu artinya aku men
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
0 comments:
Post a Comment