Oooh...psc itu, minta linknya dong.
Pengelolaan SDB atau common pool resources, adalah pola yg disimpulkan dari ratusan studi kasus seluruh dunia termasuk Indonesia (i.e. Bali).
(Kalo mau baca tesisku tentang ini kapan2 boleh saja, paling tidak bisa kukasih link utk abstrak nya)
Ada delapan prinsip pengelolaan seperti "the golden rules" dan kerangka analisisnya. Nah, bagaimana rincian dan bentuknya itu luar biasa beragam, tergantung sistem lokal, tentunya termasuk bentuk kerjasama PCS.
Pola PCS, sewa tanah dan bagi hasil itu memang dipraktekin di usaha pertanian sampai sekarang, sejak Nusantara mengadopsi sistem kepemilikan (i.e. tuan tanah). Namun jangan lupa bahwa adat Nusantara yg lebih tua itu seperti Baduy Dalam, Dukuh, Bali, Minang, Batak, banyak daerah Timur Indonesia, - tidak mengenal sistem kepemilikan, melainkan pengelolaan bersama.
Saya mengharapkan ke depan, kebijakan publik kita membangun perundangan2 dengan basis pengelolaan ekosistem bukan kepemilikan per se. Dengan kata lain, kepemilikan bukanlah segalanya.
Ini konsep revolusioner kembali ke kearifan lokal.
Salam
Mia
Psc itu production sharing cost di dunia migas.
Ilustrasi yg mantap yg ditulis oleh haryo aswicahyo, peneliti csis, judulnya ada bajuri dan onengnya. Ilustrasi psc di dunia migas dgn case kontrak nanem pohon mangga. Psc sendiri emang konsepnya dari dunia pertanian. Dan kita yg awalnya bikin.
Menarik ilustrasinya.
Eniwei, buat yg olstrom, sistem pengelolaan sumber daya bersama nya, saya belum menangkap aktualisasinya untuk non renewable resources kayak migas.
Apa kita bakal kayak norwegia yg harga bbm salah satu dari 5 negara termahal bbm nya, atau ala venezuela, saudi, qatar, iran, yg merupakan 5 negara dgn bbm termurah di dunia.
Ari - asline Ngalam, megawe nang Soerabaja
Powered by Mie Goreng Plengkung Gading® Hidup kuliner Indonesia
Maksutnya gimana Pak Arcon? Psc itu apa?
Sistem psc bukannya berasal dari tradisi kita. Sistem kontrak budi daya pertanian.
Ari - asline Ngalam, megawe nang Soerabaja
Powered by Mie Goreng Plengkung Gading® Hidup kuliner Indonesia
Iya setuju sekali. Mungkin maksut Pak Waluya, warisan SDA itu mesti dikelola sebaik2nya, bukan dibagi2kan per se.
Makanya saya mensosialisasikan pengelolaan sumber daya bersama, yang konsep dan prakteknya itu sebenernya mengakar sekali di tradisi Nusantara ini, jadi bukan suatu yg asing sama sekali. Lebih tepatnya terlupakan akibat tergerus kapitalis bablas. Pengelolaan sumber daya kita jadi terbolak-balik, yg terbentuk malah budaya sembarangan "growing culture of carelessness".
Sekalian bisa dilihat prsentasi di u-tube ini, contoh usaha mengarahkan pengelolaan sumber daya bersama:
http://www.youtube.com/watch?v=ShiCa4H4Q78 english version http://youtu.be/fbAtnBKYV6Y
Salam
Mia
Bu Mia, kalau dianalogikan sumber daya alam itu dengan warisan, saya jadi teringat pepetah ortu dulu, bahwa warisan itu harus dibagikan seadil-adilnya, kalau tidak, bisa menjadi kutukan ("katulah" kata orang sunda mah). Nah SDA juga kalau ngaturnya enggak bener, bukan manfaat yang didapat, tapi kutukan.
Contonya dalam hal BBM, siapa yang paling menikmati Pasal 33 UUD45? Orang yang punya mobil, dan yang paling tidak menikmati adalah orang yang tidak punya apa-apa. Jelas tidak adil dan mungkin itulah salah satu penyebabnya negeri ini seperti kena kutukan ....
Salam,
WALUYA
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, aldiy@... wrote:
>
> Dulu sepertinya Arcon bicara tentang ini dan pake referensi juga
>
> Salam
> Mia
>
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
0 comments:
Post a Comment