Advertising

Saturday, 28 April 2012

[wanita-muslimah] Menteri Keuangan: APBN Perubahan Sulit Dijalankan

 

http://epaper.tempo.co/PUBLICATIONS/KT/KT/2012/04/27/ArticleHtmls/Menteri-Keuangan-APBN-Perubahan-Sulit-Dijalankan-27042012006007.shtml?Mode=0
Menteri Keuangan: APBN Perubahan Sulit Dijalankan

JAKARTA
Subsidi energi bakal melonjak menjadi Rp 300 triliun.

Menteri Keuangan Agus Martowardojo menyatakan,
asumsiasumsi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2012
sulit dijalankan karena harga bahan bakar minyak bersubsidi tidak naik.
"APBN Perubahan tidak serasi, BBM bersubsidi tidak bisa dinaikkan, tapi
(asumsi) APBN Perubahan disetujui," ujarnya kemarin.
Menurut dia, jika harga bahan bakar tak dinaikkan,
subsidi energi bakal membengkak menjadi Rp 300 triliun.
Dalam APBN Perubahan 2012, subsidi BBM ditetapkan
sebesar Rp 137,3 triliun, subsidi listrik Rp 64,9 triliun, dan cadangan
fiskal energi sebesar Rp 23 triliun. Dengan demikian, total subsidi energi
sebesar Rp 225 triliun.

Untuk menghindarinya, kata Agus, pemerintah akan
melakukan penghematan anggaran. Caranya, memblokir beberapa agenda yang
dianggap bukan prioritas. Langkah lainnya adalah mencegah defisit anggaran
membengkak, dengan melakukan pengendalian konsumsi BBM bersubsidi. Sebab,
peningkatan penjualan mobil dan sepeda motor setiap tahun bakal memberi
dampak peningkatan konsumsi.

Dia memperkirakan, kuota BBM bersubsidi tahun ini bakal
melonjak melebihi kuota yang ditetapkan sebesar 40 juta kiloliter. "Tahun
lalu saja membengkak hingga 41,73 juta kiloliter."Untuk itu, Agus mendesak
bahwa penghematan dan pengendalian konsumsi BBM bersubsidi harus
dilakukan. "Mei harus diumumkan,"kata Agus.

Meski anggaran belanja meningkat, kata dia, penerimaan
negara juga ikut naik akibat kenaikan harga minyak mentah."Pajak
penghasilan migas meningkat." Agar penerimaan negara menjadi optimal,
pemerintah bakal menekan biaya produksi (cost recovery) agar tidak
melonjak. "Itu untuk menjaga penerimaan." Sektor lain yang bakal
dioptimalkan adalah penerimaan sektor mineral dan batu bara. "Keseluruhan
untuk menjaga kesehatan fiskal." Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dalam
sambutan membuka Musya

warah Perencanaan Pembangunan Nasional 2012, mengatakan
ada tiga solusi untuk mengamankan perekonomian negara. Pertama, solusi
yang terkait dengan penggunaan bahan bakar minyak.
"Kita harus mengurangi secara signifikan penggunaan
BBM,"ujarnya.

Solusi kedua adalah peningkatan penerimaan dan
pendapatan negara. Solusi ketiga, mengupayakan penghematan atas pembiayaan
di wilayah masingmasing oleh semua jajaran pemerintahan dan pemerintah
daerah. Ketiga solusi inilah yang harus dijalankan untuk mengamankan APBN.

Anggota Komisi Energi DPR, Satya W. Yudha, mengatakan
asumsi APBN Perubahan disusun dengan adanya kenaikan harga BBM sebesar Rp
1.500 per liter. Menurut dia, jika harga BBM tak naik, subsidi energi bisa
melonjak menjadi Rp 290 triliun. "Di rapat Badan Anggaran, DPR sepakat
pada asumsi pertama. Namun, di paripurna, usulan kenaikan BBM terganjal,"
ujarnya kemarin. Dampaknya, pemerintah kelimpungan karena asumsi yang
sudah disepakati di Badan Anggaran tak diubah. ● ALI NY | AKBAR TRI
KURNIAWAN | PRIHANDOKO | M. ANDI PERDANA

--
I am using the free version of SPAMfighter.
We are a community of 7 million users fighting spam.
SPAMfighter has removed 677 of my spam emails to date.
Get the free SPAMfighter here: http://www.spamfighter.com/len

The Professional version does not have this message

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment