Advertising

Thursday, 30 August 2012

[wanita-muslimah] Fw: OOT: Kasihan Para Isteri Indonesia

 

Pada tanggal 28/08/12, Nugroho Laison <nugon19@yahoo.com> menulis:
>http://groups.yahoo.com/group/Muhammadiyah_Society/message/45988
>
>
> OOT: Kasihan Para Isteri Indonesia
>
> Posted By:  * genenetto
> *
> *
> *  Tue Aug 28, 2012 1:19 pm
>
> Kasihan Para Isteri Indonesia
>
> Assalamu'alaikum wr.wb.,
> Apakah bisa lewat satu minggu tanpa ada perempuan hubungi saya untuk curhat,
> bahwa dia tidak bahagia dalam pernikahannya? Sepertinya ada suatu masalah
> besar di negara ini, di antara para suami-isteri. Di dunia barat, lebih
> mungkin mereka akan ribut dan cerai. Di sini, lebih mungkin mereka akan
> pura-pura bahagia di depan umum, di depan keluarga dan teman, tapi di dalam
> rumah ribut terus dan tidak bahagia. Tapi karena merasa harus "dirahasiakan"
> supaya tidak "malu", maka si perempuan menderita terus, tanpa bisa
> berkomunikasi dengan banyak orang, termasuk keluarga kandungnya sendiri.
>
> Ada suami yang selingkuh, tapi isteri tidak mau cerai. Ada suami yang
> narkoba, tapi isteri tidak mau cerai. Ada suami yang mabuk-mabukan, tapi
> isteri tidak mau cerai. Ada suami yang menikah lagi tanpa memberitahu isteri
> pertama, lalu abaikan isteri pertama, tapi isteri tidak mau cerai. Ada suami
> yang tinggalkan isteri bertahun2, lalu ditemukan kembali hidup dengan
> perempuan baru di kota lain, tapi isteri tidak mau cerai. Ada suami yang
> berjudi, dan uang keluarga habis terus, tapi isteri tidak mau cerai. Ada
> suami yang berubah dan bersikap dingin, alias tidak mencintai isterinya lagi
> dan malas bicara, tapi isteri tidak mau cerai. Ada suami yang mengancam dan
> memukuli isterinya secara rutin, tapi isteri tidak mau cerai. Ada suami yang
> menghinakan dan mengancam isteri secara psikologis terus, tapi isteri tidak
> mau cerai. Dan seterusnya.
>
> Ada perempuan yang jatuh cinta sama pria bule yang tidak mau masuk Islam,
> tapi si perempuan tidak mau tinggalkan dia karena masih "mencintai" dia
> katanya. Ada perempuan yang suaminya muallaf, yang setelah menikah berhenti
> shalat atau kembali ke agama lamanya, tapi si perempuan tidak mau tinggalkan
> dia. Ada perempuan yang jatuh cinta, dan setelah itu baru tahu kekasihnya
> sudah menikah, tapi si perempuan tidak mau tinggalkan dia. Ada perempuan
> yang punya pacar di lain negara, dan hanya kenal lewat Facebook atau situs
> lain, dan tiba2 merasa siap kabur ke luar negeri untuk menikah dengan pria
> itu, dan berharap akan baik-baik saja, karena takut tidak akan bisa dapat
> calon suami yang lain kalau tidak menikah dengan dia. Ada perempuan yang
> dapat calon suami yang jauh dari harapannya (agama tidak baik, akhlak tidak
> baik, dsb), tapi si perempuan tidak mau tinggalkan dia karena takut tidak
> bisa dapat yang lain. Dan seterusnya.
>
> Non-stop ada perempuan yang berkonsultasi tentang pernikahan kepada saya,
> dan teman2 saya yang ustadz juga dapat terus katanya. Kesan saya, perempuan
> Muslim yang menikah, dan bahagia di dalam pernikahan, hanya sekian persen.
> Mungkin tidak mencapai 50%. Semuanya pura-pura bahagia di depan umum karena
> merasa "malu" di negara ini kalau pernikahannya tidak berhasil dan bahagia.
> Jadi mereka menderita terus, sambil mencari tempat curhat dengan orang yang
> tidak dikenal (seperti saya, hanya dikenal lewat internet) biar tidak malu.
> Membahasnya dengan teman dan saudara tidak mau, karena malu. Cerai tidak mau
> karena malu. Datang ke tempat konseling keluarga tidak mau karena malu.
> Lebih hati-hati memilih calon suami juga tidak mau karena ada "cinta", atau
> karena takut tidak akan dapat lagi kalau tidak segera menikah, walaupun
> calon suami yang satu itu dianggap kurang berkualitas. Diharapkan dia akan
> berubah nanti dan menjadi lebih baik kalau sudah menikah.
>  Ternyata…
>
> Saya merasa kasihan sekali dengan ummat Islam di sini. Penuh dengan pasangan
> suami isteri yang tidak bahagia, dan merasa terpaksa pura-pura bahagia agar
> tidak malu. Tidak boleh jujur, karena jujur (mengakui ada masalah) akan
> membuat mereka malu. Dan walaupun suami melakukan hal2 yang buruk yang
> diharamkan di dalam Islam, sang isteri tetap merasa tidak bisa cerai karena
> kasihan sama anak2 kalau orang tuanya cerai. Atau takut malu di antara
> tetangga dan keluarga. Atau takut tidak ada nafkah hidup untuk anak2 nanti.
> Berkali2 ada cerita dari perempuan yang berani cerai dan setelah itu hidup
> sengsara karena tidak dapat nafkah hidup lagi untuk anak2nya dari mantan
> suami. Jadi hakim Islam yang memberikan izin cerai tidak sekaligus
> mewajibkan nafkah hidup untuk anak2. Artinya, kalau perempuan berani
> menikah, sama saja dengan berjudi: bisa menang dan bahagia, bisa kalah dan
> menderita bertahun2, tanpa bisa bicara dengan orang terdekat, karena akan
> malu kalau orang
>  lain tahu.
>
> Sikap "takut malu" itu membuat banyak sekali perempuan menderita bertahun2
> dan tidak banyak yang mau membela mereka, walaupun suami mereka yang
> bermasalah. Kasihan para wanita Muslim di Indonesia. Jadi korban terus.
> Berapa persen yang benar2 bahagia dalam pernikahan? Kenapa bukan ini yang
> dibahas pada ustadz dan kyai dalam shalat jumat dan pengajian, untuk
> memberikan petunjuk kepada para suami agar mereka menjaga diri dan menjaga
> kualitas keluarganya, demi masa depan anak2nya? Kebanyakan ustadz dalam
> khutbah jumat hanya mau bicarakan urusan umum, seperti keimanan kepada Allah
> dan Al Quran, sorga dan neraka secara global saja. Dan mungkin di antara
> ribuan hadirin, yang kebanyakan setengah tidur, ada banyak suami yang
> berakhlak tidak baik yang membutuhkan petunjuk. Tapi mereka tidak akan dapat
> binaan dari siapapun, karena masalah pernikahan mereka tidak akan dibahas
> sama teman dan saudara. Takut malu. Berapa banyak keluarga dirugikan dan
> menjadi
>  bermasalah karena suami-isteri "takut malu" kalau harus mencari bantuan?
>
> Kasihan para isteri Indonesia. Suatu kaum yang penuh dengan korban
> tersembunyi. Seharusnya "parenting" diajarkan di dalam sekolah, dan masuk ke
> kurikulum dari SMP ke atas. Seharusnya ada pengajian khusus di tivi yang
> fokus ke masalah ini. Tapi kebanyakan orang sepertinya tidak mau membahas
> masalah ini di tempat umum. Takut malu.
>
> Wassalamu'alaikum wr.wb.,
> Gene

--

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment