Advertising

Thursday, 26 August 2010

RE: [wanita-muslimah] Re: Asmaul Husna bagi muslim - Jeff Lang (2/2)

Dalam membaca AQ ayat per ayat, perlu difahami dengan menggunakan dasar pemikiran Qurani: logis-rasional-dialektis. Di sini penekanan memahami pada cara fikir dialektis. Tidak bisa difahami hanya secara logis-formal individual per ayat saja. Seluruh ayat-ayat yang di muat dalam AQ itu saling berhubungan, saling menopang, saling menjelaskan dan saling mendefinisikan.

Hubungan cinta antara manusi dan Allah swt adalah hubungan interaktif yang berasal dari Allah swt. Hubungan cinta tersebut bergantung kepada respons manusia terhadap cinta yang telah disalurkan dan dirahmatkan kepada manusia: hidup itu sendiri. Dan tujuan diciptakannya manusia adalah untuk mengabdi kepada Allah swt saja. Maka dalam hubungan cinta antara manusia dan Allah swt selanjutnya bergantung respons manusia, manusia membalas kecintaan Allah swt atau tidak. Jika manusia membalasnya pasti Allah semakin mencintainya. Dan cinta Allah swt itu Universal tidak hanya berlaku bagi manusia tetapi bagi seluruh alam semesta dan isinya (baca lagi AQ dengan pelan-pelan dan dari awal hingga ahir halaman).


To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
From: linadahlan@yahoo.com
Date: Wed, 25 Aug 2010 06:14:17 +0000
Subject: [wanita-muslimah] Re: Asmaul Husna bagi muslim - Jeff Lang (2/2)


Memperhatikan Nama-Nama Tuhan sekali lagi, timbul kebingungan baru. Karena nama-nama ar-Rahman, ar-Rahim, ar-Rabb, Al-Maula/al-Wali, dan al-Ghaffar/al-Gafur muncul sangat sering, kita pun mengira bahwa nama yang tampaknya berhubungan dekat, al-Wadud, akan muncul dua kali lebih banyak. Jika kita masukkan banyak penyebutan tentang cinta Tuhan atau tentang penarikan cintaNya, maka kita merasa bahwa peningkatan jumlah nama tersebut memang tepat. Akan tetapi, saat memeriksa dengan seksama, kita mengetahui bahwa cinta Tuhan dalam AQ tidak universal, dan inilah sebenarnya yang membedakan sifat ini dari sifat-sifat yang lain. Rahmat-Nya, misalnya, meliputi semua mahluk, termasuk pada para pendosa (QS7:156; QS30:33-34, 35, 46; QS40:7, QS42:28); pemeliharaan maupun pemberian-Nya berlaku untuk semua mahluk; Tuhan adalah satu-satunya pelindung sejati bagi semua jiwa (QS2:107; QS6:62; QS10:30); Dia segera menerima semua taubat yang ikhlas (QS4:110; QS13: 6; QS 39:53). Akan tetapi, saat AQ berbicara tentang cinta Tuhan, ia menunjukkan suatu hubungan yang sangat khusus, yang secara sengaja dimasuki oleh Tuhan dan manusia, suatu hubungan yang menurut AQ, ditolak oleh sebagian besar manusia (QS17:89; QS25:50, QS17:73). Walaupun rahmat, kasih-sayang, dan kepedulian Tuhan menyinari semua umat manusia, namun hanya orang-orang yang kembali kepada-Nya dan berjuang sepanjang hidup untuk menyerahkan dirinya kepada Dia yang akan memperoleh ikatan cinta dengan-Nya. Cinta ini adalah cinta yang dapat dirasakan bersama – cinta yang diterima dan diberikan – dan suatu keterlibatan bersama. Karena hanya sedikit yang memilih untuk memasukinya, kita tidak perlu terkejut dengant erbatasnya penggunaan nama al-Wadud dalam AQ,s ebab sekalipun hubungan cinta dengan Tuhan tersedia bagi semua orang, kebanyakan manusia tidak mau memasukinya.

Sekarang kita kembali ke pembahasan tentang apa yang Islam hajatkan dari manusia. Selagi kita terus maju melalui AQ, kita, secara berkesinambungan, diingatkan pada SIfat Sifat Tuhan dan sifat sifat bawaan dalam diri kita, yang seharusnya ktia gali. Telah kitaketahui bahwa ada banyak titik temu antara sifat-sifat Tuhan dan manusia, karena hamper semua kebajikan yang kita kembangkan, melalui amal kebaikan kita untuk orang lain, memiliki asal-usul dan kesempurnaannya pada Tuhan. Misalnya, kita harus lebih bermurah hati, ramah tamah, berbuat baik, suka meamafkan, kasih-sayang, dermawan, beramal, luwes, menjaga kehormatan, adil, berpengetahuan, amanah, dan bijaksana. Akan tetapi, semua sifat ini bersumber dari Tuhan sebagai sifat-sifat kesempurnaanNya. Jadi, dengan menumbuhkan sifat-sifat ini dalam diri kita, kita sebenarnya menjadi semakin dekat – utk menggunakan istilah Qur'ani – kepada sumber sifat-sifat tersbut yang tidak terbatas. Sebab itu, semakin kita memiliki sifat-sifat ini, semakin kita mengenal Tuhan. Karena manusia memiliki kemungkinan mengalami dan mendapatkan kebajikan2 ini pada tingkat yang lebih tinggi daripada mahluk lain, merekapun memiliki potensi untuk berhubungan dengan Tuhan melalui jalan unik yang akrab.

AQ mengabarkan kepada kita bahwa Tuhan meniupkan sesuatu dari ruhNya kepada semua jiwa manusia (QS32:9). Hal ini memperlihatkan bahwa setiap manusia membawa benih dari Sifat-Sifat Tuhan di dalam dirinya atau, dengan kata lain, kebaikan2 yang dia rasakan tidak lain merupakan hembusan Nama-Nama Tuhan. Konsep ini memperlihatkan bahwa semakin orang mengejar kebajikan maka semakin besarlah kapasitasnya untuk merasakan ketuhanan, dijelaskan dalam sabda Nabi SAW yang menyatakan bahwa semakin orang beriman tekun beribadah dan beramal saleh, semakin bersihlah hatinya,
sehingga ia menjadi lebih siap menerima cahaya ilahiah, dan jika seseorang melalaikan kedua hal tersebut, hatinya akan menjadi berkarat dan tidak mampu menerima pencaharian ilahiah

wassalam,

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Lina" <linadahlan@...> wrote:
>
> Nama-Nama Allah, bagi kaum muslim, adalah suatu sarana untuk menuju cahaya Ilahi yang tidak terbatas. Dengan mengingat nama-nama itu, orang beriman akan berusaha untuk membuka hijab dan menghadap jiwa mereka kearah sumber akhir segala sesuatu. Pengetahuan tentang nama-nama itu merupakan hal esensial bila seseorang ingin memahami hubungan antara Tuhan dan manusia sebagaimana yang di kandung dalam AlQur'an (AQ) dan seperti yang dialam kaum muslim.
>
> AQ menampilkan dua potret, Tuhan dan aktivitas-NYA. Pada suatu sisi, Dia transenden dan tak terduga. Dia adalah Mahasuci dan Mahatinggi dari sifat2 yang mereka (manusia) berikan (QS6: 10) "tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia (QS42:11); dan "tidak ada sesorangpun yang setara dengan Dia" (QS112:4). Pernyataan ini meningatkan adanya keterbatasan dan kesulitan bahasa manusia untuk menggambarkan Tuhan [bukan keterbatasan aka manusial-Red], apalagi pernyataan2 spt itu umum digunakan untuk menggambarkan sifat dan prilaku manusia. Selain itu, kecenderungan manusia mengharfiahkan bahasa symbol sering menimbulkan gambaran tentang Tuhan yang menyesatkan. Pernyataan diatas hanya berfungsi sebgai tindakan hati hati dalam AQ, karena AQ juga memang harus memuat gambar-gambar perbandingan spt itu. Jika kita ingin semakin dekat dengan Tuhan, maka kita harus mengenalNya. Dan, untuk dapat berhubungan dengan Dia, perbandingan ini merupakan alat yang penting dan tidak bisa diabaikan.
>
> Oleh karena itu, selain penegasan ttg Tuhan yang sepenuhnya tidak bisa dibandingkan, kita juga menemukan bermacam2 sifatNya yang disebutkan pada hampir setiap halaman AQ. Secara kolektif, AQ menyebut nama nama ini sebagai al-asma al-husna (nama-nama yang paling indah' (QS7:180, QS17:110, QS20:8, QS59:24)
>
> Seorang muslim yang tekun beribadah akan membaca AQ paling tidak lima kali sehari dalam sholat wajibnya. Banyak orang muslim mendengarkan AQ melalui kaset rekaman, sama dengan orang Barat mendengarkan musik. Sementara membaca AQ, kaum muslim tak henti-hentinya menyebutkan Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah yang selalu muncul pada setiap halamannya. Melalui penyebutan yang konstan ini, suatu visi atau imajinasi tertentu terhadap Allah tertulis dengan sendirinya dalam hati dan pikiran orang muslim, dengan sifat2 yang lebih sering disebutkan menempatkan posisi lebih utama daripada yang lebih sedikit disebutkan. Sekiranya kita visualisasikan efek ini, kita mungkin dapat menggambarkan piramida Nama Nama Yang Paling Indah: Allah akan berada pada puncaknya dan kemudian Rabb berada dibawahnya. Dstnya. [Mungkin, karena hal ini lah beberapa muslim tidak mau menyebut nama Allah dengan Tuhan. Kalau dengan Tuhan tidak ada efek dzikrullah...Red]
>
> Dengan cara ini, seorang muslim mengembangkan suatu konsepsi immateri Tuhan yang sempurna; dia mendekati Tuhan melalui pikiran, hati, jiwa, perasaan, dan intuisi, bukan melalui gambaran fisik. Hal ini, saya rasa, merupakan sumber pokok penentangan Islam terhadap doktrin berhala. Ini bukan fanatisme keras yang berakar pada komunitas sahara yang secara budaya dan artistic primitive; ini adalah suatu efek alami dari cara orang muslim memahami dan berhubungan dengan Tuhan melalui konsep yang mengekspresikan kualitas dan aktivitas secara hakiki, dan bukannya melalui gambaran visual. Karena itulah kita mendapatkan seni kaligrafi orang muslim yang unik tidak mengandung potret2 dan patung2, melainkan hanya kata2.
>
>
> by: Jeff Lang
>
>
>
> Lanjutnya besok aja aaah....insyaAllah
>


[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
wanita-muslimah-digest@yahoogroups.com
wanita-muslimah-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

0 comments:

Post a Comment