Advertising

Sunday 15 August 2010

[wanita-muslimah] Doa untuk anak

 



Wahai Anakku...
Nak,
jauh sebelum kau hadir dalam kehidupan ayah dan ibu, kami senantiasa bermohon
kepada Allah Subhanahu wa ta'ala agar dikaruniai
keturunan yang sholeh dan sholihah, yang taat kepada Allah, berbakti kepada
orang tua, rajin beribadah dan belajar, serta dapat menjadi penerus dakwah
Ilallaah.
Banyak
rencana yang kami rancang, agar kelak bila kau hadir, kami sudah siap menjadi
orang tua yang baik dan mampu mendidikmu dengan didikan yang sesuai dengan
dinnul Islam, tuntunan kita seperti yang dicontohkan oleh Rosulullah Salallahu alaihi wassalam kepada kita.
Ayah
dan Ibu ingin, kelak bila Allah mengamanahkan kepada kami seorang putri, maka
dia akan berakhlaq seperti akhlaqnya Fatimah putri Rasulullah, dan bila Allah
mengamanahkan seorang putra, maka dia akan seperti Ali.
Setelah
tanda kehadiranmu mulai tampak, Ibu sering mual, muntah-muntah, sakit kepala
dan sering mau pingsan, Ibu dan Ayah bersyukur kepada Allah atas karunia-Nya,
kami menjagamu sepenuh hati, serta senantiasa berharap, kelak kau lahir sebagai
anak yang sehat, sempurna dan menyenangkan.
Sejak
dalam rahim, kami mencoba menanamkan kalimat-kalimat tauhid kepadamu dan
berupaya mengenalkanmu kepada Sang Pencipta, dengan bacaan ayat-ayat
suci-Nya, dengan senandung-senandung shalawat Nabi, dengan nasyid-nasyid yang
membangkitkan semangat da'wah dan rasa keimanan kepada Allah yang Esa.
Saat
kau akan lahir, Ibu merasakan sakit yang amat sangat, seolah berada antara
hidup dan mati, namun Ibu tidak mengeluh dan putus asa, karena bayangan
kehadiranmu lebih Ibu rindukan dibanding dengan rasa sakit yang Ibu rasakan.
Ibu
tak henti-hentinya berdo' a, memohon ampunan dan kekuatan kepada Allah.
Ayahpun tidak tidur beberapa malam untuk memastikan kehadiranmu, menemani dan
menguatkan Ibu, agar sanggup melahirkanmu dengan sempurna. Bacaan dzikir dan
istighfar, mengiringi kelahiranmu.
Begitu
kau lahir, sungguh rasa sakit yang amat sangat sudah terlupakan begitu saja.
Setelah tangismu terdengar, seolah kebahagiaan hari itu hanya milik Ibu dan
Ayah. Air mata yang tadinya hampir tak henti mengalir karena menahan sakit,
berganti menjadi senyum bahagia menyambut kelahiranmu. Ibu dan Ayah bersyukur
kepada Allah Subhanahu wa ta'ala, kemudian Ayah
melantunkan bacaan adzan dan iqomat ditelingamu, agar kalimat yang pertama
kali kau dengar adalah kalimat Tauhid yang harus kau yakini dan kau taati
selama hidupmu.
Saat
pertama kali kau isap air susu Ibu, Ibu merasakan kenikmatan dan kebahagiaan
yang tiada tara. Ibu ingin memberikan semuanya kepadamu, agar kau segera
tumbuh besar dan sehat. Ibu berupaya supaya ASI ini dapat mencukupi
kebutuhanmu. Ibu berupaya untuk selalu dekat denganmu, dan selalu mengajakmu
kemanapun Ibu pergi, supaya kapanpun kau lapar, Ibu selalu siaga memberikan
air surgawi karunia Illahi
itu kepadamu.
Ibu
berusaha untuk selalu siap siaga menjagamu, kapanpun dan dalam keadaan
apapun. Saat malam sedang tidur lelap, Ibu akan terjaga bila kau tiba-tiba
menangis karena popokmu basah atau karena kau lapar.
Saat
sedang makan dan kau buang air besar, Ibu dengan rela menghentikan makan dan
mengganti popokmu dulu. Dan semuanya, Ibu lakukan dengan senang hati, tanpa
rasa risih dan jijik.
Sejak
kau masih dalam ayunan, Ibu senantiasa membacakan do'a dalam setiap kegiatan
yang akan kau lakukan. Ibu bacakan do'a mau makan ketika kau hendak makan,
do'a mau tidur ketika kau mau tidur, dan do'a apa saja yang harus kau tahu
dan kau amalkan dalam kehidupan keseharianmu.
Ibu
bacakan selalu ayat kursi dan surat-surat pendek satu persatu setiap malam,
dikala mengantarmu tidur, ayat-per ayat dan Ibu ulang berkali-kali hingga kau
sanggup mengingatnya dengan baik, dengan harapan kau besar nanti menjadi
penghafal Al Qu'ran.
Ketika
kau sudah mampu berbicara, Subhanallah,
tanpa kami duga, kau telah hafal berbagai macam do'a dan beberapa surat
pendek. Ibu bersyukur dan bangga kepadamu. Muncul harapan dalam hati ini,
kelak kau tumbuh menjadi anak yang pintar dan rajin belajar.
Tatkala
kau mulai belajar Sholat,
dan usai sholat kau lantunkan do'a untuk orang tua, walau dengan bacaan yang
masih belum sempurna, bercucur air mata ibu karena kau telah mampu melafalkan
do'a itu.
Timbul
harapan dihati yang paling dalam, kelak hingga ketika Ibu dan Ayah tiada, kau
tetap melantunkan do'a itu, karena do'amu akan memberikan kepada Ibu dan Ayah
pahala yang tak henti-hentinya di yaumil-akhir.
Kaulah
asset masa depan bagi umi dan abi. Kau akan mampu menolong umi dan abi di
yaumil-akhir nanti, bila kau menjadi anak yang sholih dan sholihah.
Nak,
kehadiranmupun memberikan kepada Ibu dan Ayah pelajaran yang sangat berharga,
kau mengingatkan kami tatkala masih sepertimu.
Mengingatkan
dengan lebih kuat lagi, betapa besar pengorbanan yang dilakukan oleh kakek
nenekmu kepada kami, hingga Ibu dan Ayah tumbuh dewasa dan bahkan sampai
menjadi orang tua seperti mereka.
Ibu
dan Ayah sangat menyayangimu, karena kami ingin kaupun menjadi anak yang
penyayang terhadap sesama. Kami hampir selalu menyertakan kata sayang
dibelakang namamu saat memanggilmu, supaya hatimu senang dan gembira bersama
Ibu dan Ayahi.
Saat
kau memasuki usia sekolah, Kami carikan sekolah yang baik untukmu. Sekolah
yang memiliki visi pendidikan seperti yang Ibu dan Ayah inginkan.
Alhamdulillaah, saat kau mulai sekolah, telah banyak berdiri sekolah-sekolah
Islam Terpadu, sehingga kami tidak kesulitan mencarikan sekolah untukmu. Ayah
mengantarmu ke sekolah setiap pagi dan Ibu mendampingimu selalu hingga kau
berani ditinggal di sekolah sendiri.
Keperluan
sekolahmu selalu kami upayakan, walau kadang harus dengan susah payah, agar
kau bisa memperoleh pendidikan yang baik dan layak untuk kehidupanmu dimasa yang
akan datang.
Kami
senantiasa berupaya membimbingmu untuk dapat melakukan segala sesuatu, agar
saat besar nanti kau mampu melayani dirimu sendiri.

Bila Ibu dan Ayah tidak mau melayanimu untuk hal-hal yang sudah dapat kau
lakukan sendiri, itu bukan berarti kami tidak menyayangimu, tapi justru
sebaliknya.
Karena
Ibu dan Ayah sayang sekali padamu, kau tidak boleh terlalu dimanjakan, hingga
saat kau besar nanti, kau jadi anak yang mandiri dan serba bisa.
Maafkan
Ibu dan Ayah bila sekali waktu (atau bahkan sering) memarahimu ketika kau
membuat kesalahan yang berulang-ulang.
Sungguh,
sebenarnya Ibu dan Ayah tak ingin memarahimu, namun kamipun sadar bahwa kau
harus tahu dan harus dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah,
agar saat kau dewasa dan telah bergaul dengan masyarakat umum nanti, kau bisa
memilih untuk selalu melakukan yang haq dan meninggalkan yang bathil.
Semoga
kau tidak salah sangka.
Maafkan
pula bila Ibu dan Ayah selalu membatasi tontonan dan bacaanmu, karena dewasa
ini sangat banyak media yang dapat merusak pendidikan yang sudah kami
terapkan kepadamu.
Itu
semua kami lakukan, agar kau terpelihara dari hal-hal negatif yang akan
mendangkalkan akhlaq dan perilakumu. Ibu dan Ayah ingin, kau menjadi anak
yang faqih dalam hal agama, menjadi generasi Qur'ani, dan menjadi penerus
dakwah Ilallaah.
Inilah
harapan Ibu dan Ayah kepadamu, sangat banyak dan sangat ideal. Oleh
karenanya, kami senantiasa memohon petunjuk dan bimbingan dari Allah Yang Esa,
yang Berkuasa dan Maha Agung, agar tidak salah langkah dalam mendidikmu.

Robbanaa hablanaa min azwaajinaa wadzurriyaatinaa qurrota a'yun waj'alnaa
lilmuttaqiina imaaman.

Aamiin 


 



 

OAS_AD('Bottom');


google_protectAndRun("ads_core.google_render_ad", google_handleError, google_render_ad);
 



 

--- On Sat, 8/14/10, brusbandi@gmail.com <brusbandi@gmail.com> wrote:

From: brusbandi@gmail.com <brusbandi@gmail.com>
Subject: [masjid-al-ihsan-bkpm] Doa untuk orang-tua
To: "masjid-al-ihsan-bkpm" <masjid-al-ihsan-bkpm@yahoogroups.com>, "Ayu Adhani Surya" <aadhani@yahoo.com>, "Adisti Mega, dr Rinindra" <adiezty_maniz@yahoo.com>, "Anjani Miranti Putri" <bonekabagong_muter@yahoo.com>, "Puput Ike Kusumawijaya" <puput.pesut@yahoo.com>, "Fi2 Apriliani Qren" <aprilianifitria@hotmail.com>
Date: Saturday, August 14, 2010, 3:12 PM

Berikut saya sampaikan kutipan tauziyah ustadz Ronny Baladewa untuk jama'ah Masjid Raya Bintaro Jaya, yg mungkin dapat mengingatkan kita pula, sbb;

Pada hari ini saya ingin mengingatkan, sudahkah kita berdoa untuk kedua orang tua kita? Kalau kedua orang tua kita bangun dikeheningan malam untuk memanjatkan doa merupakan hadiah yang terindah untuk kita sebagai putranya, tidakkah kita merasa malu bila tidak menyebut nama kedua orang tua kita dalam bisik lirih dengan khusyuk dihadapanNya?

Kalaulah selama ini ini doa untuk beliau, kita ucapkan diakhir permohonan, sekarang saatnya untuk menyebut nama kedua orang tua diawal kata penuh pengharapan, memohon ampunan kepada Allah untuk beliau.

Bila beliau telah tiada jadikanlah ketiadaan beliau bukan sebagai akhir bakti kita sebagai anaknya. Jadikan ketakbersamaan itu sebagai awal kita agar hati kita selalu berbisik, memohon ampun untuk beliau. agar bibir kita senantiasa bergerak memohon rahmat bagi beliau, agar mata ini selalu basah disaat jutaan manusia tengah terlelap dalam kelam, demi memohon surga untuk beliau yaitu kedua orang tua kita.

Allahuma firli wa liwaalidayya warhamhumaa kama robbayaanii shoghiro artinya Ya Allah ampunilah dosa2 kami dan dosa kedua kedua orang tua kami, sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi kami diwaktu kecil.

Wassalam

Semoga ada pula hikmahbya bagi kita, insyaallah,..

Wa'alaikumussalam warohmatullahi wabarokatuh,
brus

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

------------------------------------

Yahoo! Groups Links

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment