Menjelang tahun 1964 dulu Partaui Komunis Indonesia menuduh pemerintah dengan jargon-jargon
"kolaborasi kapitalis birokrat" (Kabir), dan "Setan Desa" untuk pejabat daerah yang menekan rakyat.
Ternyata dengan hilangnya PKI, "kabir" dan "setan desa" justru makin meraja lela dan dengan terang-
terangan. Kalau politikus sekarang memang anti komunis, justru harus membuktikan bahwa tuduhan PKI
dulu itu tidak benar.
Salah satu strategi PKI dulu adalah "pembusukan dari dalam". jadi dibiarkan para politikus dan
pejabat korupsi dan saling sikut atau serakah, sehingga pemerintahan akan membusuk dengan
sendirinya. Sekarang bukan hanya di lembaga eksekutif yang mengalami "pembusukan dari dalam" tetapi
juga lembaga legislatif dan penegak hukum. Bukan oleh PKI tetapi justru oleh politikus yang katanya
anti komunis.
KM
----Original Message----
From: ambon@tele2.se
Date: 03/10/2011 17:02
To: <<Undisclosed-Recipient:>, <>>
Subj: [dpr-indonesia] PKI Makin Sakti, Pancasila Melemah?
Lihat dan dengar lagunya : http://www.youtube.com/watch?v=mwuaQpn875o
http://politik.kompasiana.com/2011/09/30/pki-makin-sakti-pancasila-melemah/
PKI Makin Sakti, Pancasila Melemah?
OPINI | 30 September 2011 | 22:52 231 21 3 dari 4 Kompasianer menilai aktual
----------------------------------------------------------
By. Julianto Simanjuntak**
Jika dulu ada Partai Komunis Indonesia ikut meramaikan tatanan politik negara kira, sekarang
seolah bangkit "Partai Korupsi Indonesia". "PKI" yang satu ini dampak sosial, hukum dan ekonominya
lebih buruk dan jahat dari PKI di jaman Ir. Soekarno.
"Partai" ini berkembang, terrpelihara dengan baik, dihormati dan tumbuh subur di mana-mana.
"Kelompok Koruptor" mendapatkan perlakuan istimewa, baik di kantor pejabat hingga di penjara. Di
penjarapun dapat kamar sekelas bintang 5 plus (kamar mewah, plus ijin jalan jalan ke luar negri).
Di Indonesia ini aneh bin ajaib, percaya boleh tidak, Tersangka korupsipun masih bisa jadi pejabat
tinggi di kementrian, meski dikasi embel-embel.
Anggota "Partai" ini, nampaknya tidak punya lembaga tetapi melembaga. Tidak terstruktur tapi
sangat teratur. Tidak punya pemimpin, tapi punya panutan, bahkan pelindung. Bayangkan, ada
tersangka korupsi mau diperiksa polisi (katanya) harus pake ijin.
Anggota "partai" Tidak "membunuh" dengan senjata, tetapi dengan kuasa. Tampak sopan, tetapi
menzholimi orang yang tidak bersalah. Tidak memukul dengan tangan, tetapi tega membayar "pembunuh
bayaran."
Menurut hemat saya "partai" ini lebih lihai dari bandar Narkoba kelas dunia. Pengaruh "partai"
ini membuat setiap orang yang dekat padanya menjadi teler. Mabuk uang dan mabuk kekuasaan, hingga
lupa sedang berbuat kejahatan.
Ironisnya Pancasila seperti tidak ada kekuatannya mencegah korupsi. Para koruptor makin sakti,
bergentayangan di seluruh negri, kekuatannya makin menjadi-jadi. Sebab didalangi pejabat tinggi.
Lewat berjayanya korupsi maka Sila kelima Pancasila, makin jauh dari harapan. Apakah kesaktiannya
hanya untuk menumpas PKI, tetapi tak berdaya menumpas para koruptor berdasi? Ironis.
Mungkin ini sebabnya Citra pemerintahan SBY makin menurun. Apalagi sejak koruptor tertangkap itu
dekat dengan istana dan kekuasaan. Sebut saja M. Nazaruddin, Mantan Bendahara Partai Demokrat,
dan sebagian masih dalam penyidikan.
Ada beberapa Kasus besar lainnya seperti: kasus Bank Century, mafia pemilu, kasus Lapindo, dan
kasus mafia Pajak. Ada kasus suap Miranda, kasus Nunun, kasus Neneng, kasus Kemenakertrans, kasus
Banggar, dll. Drama politik korupsi dan suap benar-benar membuat rakyat dibuat capek, linglung,
bingung dan pusing. Sebab isunya diduga sudah menyentuh Panglima Pemberantas korupsi, yakni dua
pimpinan KPK. Terakhir yang paling heboh dugaan keterlibatan anggota banggar di kasus korupsi
kemenakertrans, dan juga karena "nyanyian" Nazaruddin.
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
0 comments:
Post a Comment