Advertising

Saturday, 28 April 2012

Re: [wanita-muslimah] Re: Definisi Taqwa pro : Mbak Mia

 

Ya bener,

Tepatnya dia asyik dengan khayalannya sendiri, dinasehati, malah berbalik, dialah yang memberikan nasehat, makanya selalu mengulang cassette lama diputar2 tanpa bosan, sampai dia tidak tahu mau menjelaskan apa lagi. Jadi dia itu maunya diperhatikan tetapi emoh alias ogah memahami pandangan di luar khayalan dia. Lha dia dia yang closed mindset malah dialamatkan pada orang lain. Dia gemar mengadili ulama' lain sebagai konservatif, eh malah dia super konservatif, tetapi justru memuji liberalism ?

Wassalam
Abdul Mu'iz

Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: aldiy@yahoo.com
Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Sat, 28 Apr 2012 12:27:54 +0000
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
ReplyTo: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Definisi Taqwa pro : Mbak Mia

 

Pak Muiz,
Dullatif bermasalah dengan kapasitas kognitifnya, bukan karena sumber terjemahannya per se, dll. Karena itu titik temu nggak akan terjadi, walaupun titik temu yg keciiil. surprisingly banyak yg kayak gini bermunculan di internet, padahal mungkin keliatan biasa2 saja di alam beneran. Baru ketahuan ada yg koslet dg proses kognitifnya, setelah argumen kayak gini.

Salam
Mia

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

From: "Mu'iz, Abdul" <muizof@yahoo.com>
Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Sat, 28 Apr 2012 12:10:58 +0000
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
ReplyTo: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Definisi Taqwa pro : Mbak Mia

 

He he he pak Abbas,

Kalau saya menilai, pak Latif bermasalah dalam memahami kitab suci karena cuma mengandalkan terjemahan. Padahal kalau mau kembali original text, sebagai rujukan dasar, kita bisa mudah mencari titik temu dalam memahami kosep.

Contoh nyata, kan betapa tertutupnya pak Latif ketika memahami taqwa. Saya sudah berempati mengikuti rumusan dia, yaitu taqwa akan menghasilkan output successful dan prosperous.

Nah kalau saja pak Latif mau membuka original text dari qur'an yang dia rujuk yaitu QS 65:2 maka akan mudah memahaminya.

"Prosperous" merupakan terjemahan dari "rezeki" sementara "successfull" merupakan terjemahan dari "makhraja"

Nah benarkah prosperous itu bermakna kaya harta ?, rezeki itu memiliki makna tidak hanya aspek materiil saja, tetapi bisa juga bermakna non materiil, seperti persahabatan, kesehatan, kesadaran, kemerdekaan pribadi sehingga tidak mudah didikte atau diperbudak orang lain, bahkan anak yang sholeh/sholehah, dan juga pasangan hidup yang sholeh/sholehah juga rezeki. Lha kalau rezeki cuma dibatasi kaya harta, lha karunia Allah yang berujud non materiiel itu mau dikemanain ? Coba si Abdullatif suruh menjawab ?

Si Abdullatif terjebak pada prosperous, maka di otaknya prosperous itu identik dengan wealth, dan mungkin terpesona dengan kesuksesan hanya dari kalangan orang kaya (the have) sehingga tidak melihat tokoh sukses dikenang sejarah padahal hidup sederhana dan bersahaja.

Begitu pula successfull, mungkin di benak Abdullatif, success ya identik dengan lulus, menang, jadi juara kelas dsb, sehingga terjebak bahwa orang taqwa tidak boleh kalah, gagal, keok dsb. Padahal kalau back to original text, konsep "makhraja" itu artinya jalan keluar tidak lain adalah solusi, maka orang bertaqwa itu selalu menemukan solusi setiap kali menghadapi problem atau masalah. Maka meskipun miskin tidak punya tabungan atau deposito, ketika butuh harta atau biaya selalu ada, dan pertolongan bisa datang tanpa di sangka-sangka itulah yang disebut rezeki min khaytsu laa yahtasib, rezeki datang dari jalan yang tidak disangka2.

Saya sih mengkap baik maksud si abdullatif, bahwa umat islam jangan mendewakan kemiskinan apalagi membiarkan kesengsaraan hidup menderita tetapi rajin ritual lantas yakin masuk syurga. Lha kalau berpikir ala Abdullatif, Allah diskriminatif dong, yang kaya dan lulus sekolah saja yang mendapat balasan kebaikan (syurga). Padahal inna akramakum indallahi atqakum.

Wassalam
Abdul Mu'iz

Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: "Abbas" <abas_amin08@yahoo.com>
Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Sat, 28 Apr 2012 09:00:35 -0000
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
ReplyTo: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: Definisi Taqwa pro : Mbak Mia

 

Abdullatif lebih cenderung yakin terhadap Tauraatnya; maka dia mensyaratkan TAQWA HARUS KAYA ! Kalau MISKIN berarti DIKUTUK Tuhan !

Padahal dalam Al Qur_an tidak disebutkan harus kaya atau MISKIN; pokonya orang Takwa adalah manusia ( kaya atau miskin ) yang percayaa pada Yang Ghaib dan menyembahNYA ( shalat ). Bagi oraang miskin bisa saja shalaat tanpa sulit; dan menafaakahkan rizkinya walau sulit ; tapi kewajibannya jadi kecil sekali. Jadi orang Miskin bisa jadi manusia Taqwa; tanpa harus KAYA seperti VERSI Tauratnya Abdullatif/USA/Yahudi.

Orang Taqwa bisa kaya; ya bagus ! Tapi tak jadi persyaratan Mutlak !

Saat pak Muiz berdebat dengan abdullatif; mungkin kira2 sudah hampir setahun. Pak Muiz udah gatel tangan ingin nulis definisi; tapi pertanyaan pak Muiz tak kunjung dijawab tuntas; si latif muter2 tersu; sengaja bikin orang pusing. Akhirnya perdebatan kearah yang ngelantur; jauh dari yang diharapkan.

Jadi pak Muiz betul telah sangat dirugikan. Sia2 menunggu GODOT.
Pak Muiz banyak buang waktu.

Begitulah kira2 pak yang terjadi.
Kira2 betul gak kata2 saya tersebut ?
Billahi Taufiq wal hidayah wassalaammu'alaikum wr wb.

Salam dan hormat saya pada pak Muiz yang saya hargai.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mu'iz, Abdul" <muizof@...> wrote:
>
> Makanya saya dulu pernah bertanya pada Abdullatif, kalau merujuk Qur'an, abdullatif dengan gagah perkasa pernah mengklaim bahwa pemerintah USA adalah orang bertaqwa, maka apakah pemerintah USA mengimani Qur'an ? Termasuk mempraktekkan taqwa seperti Qur'an ?
>
> Wassalam
> Abdul Mu'iz
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -----Original Message-----
> From: Abbas Amin <abas_amin08@...>
> Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Date: Sat, 28 Apr 2012 06:37:48
> To: wanita - muslimah<wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Subject: [wanita-muslimah] Definisi Taqwa pro : Mbak Mia
>
> Dzaalikal kitaabu laa roibafiih Huda lil MUTTAQIEN.
> Risalah ini ( Al Qur_an ) tiada diragukan lagi adalah Petunjuk bagi manusia bertaqwa.
>
> Alladziina.................. ini langsung menunjuk; yang mana orang TAQWA itu ?
> yuminuuna bil ghaibi, wa yukiimunashshalaati; wamimma razaqnaahum yunfiquun; walladziina yuminuuna bimaa unzila ilaika wa maa unzila min qablik; wa bil aakhiraati hum yuukinuun.
>
> Jadi Definisi taqwa adalah orang yang mengimaani padaa yaang ghaib ( Tuhan dan malaikat ); damelakukan shalat serta membagi sebagian dari rizqinya pada orang lain yang membutuhkan; dan merekaapun mengimana RISALAH2 yang sudaah diturunkan baik yang sekarang, maupun yaang sudah lalu; dan merekanpun mengimani akaan haari pembalaasan yang ADIL
>
> Itulah Definisi TAQWA.
>
> Kepalang lagi menulis Definisi Taqwa; lawannya Taqwa adalah Kafiruun.
>
> Innalladziina kafaruu sawaaun alaihim aanzartaahum am lam tunzirhum laa yu_minuun. Khatamallahu alaakuluubihim wa alaa samihim ghisyaawatuwwalahum adzaabun adziim.
>
> Jadi ayat2 pertama adalah mendefinisikan dulu manusia. Yang kesatu manusia Taqwa; kedua lawan taqwa adalah Kafir dan yang ketiga adalah munaafiiq. Yaitu waaminannasi man yakuulu aamannaa billahi wabil yaomil aakhiri wa maahum bimu_miniin dst.
>
> Orang kafir itu adalah lawan dari kata TAQWA; jadi Tuhan tidak memberikan definisi beriman; tapi TAQWA dan Kafir; jadi kafir bukan lawan dari BERIMAN; tapi lawan daaripada taqwa. Sebab semuanya juga beriman. atau MEYAKINI.
>
> Orang Taqwa meyakini adaNya Tuhan dst. tadi diatas sudah disebutkan
>
> Adapun orang kafir adalah MEYAKINI ( yuminuun ) bahwa TUHAN TIDAK ada; Tidak maau shalat dan tidak mau zakat; merekapun tidak meyakini adanya Risalah yang turun dari Tuhan; merekapun tak meyakini adanya hari Pengadilan AKHIR yang Maha ADIL.
> Diuaraikan pada mereka atau tidak; tetap mereka dengan keyakinannya tersebut.
> Mereka telah tertutup mataa hatinya.
>
> Maka dari itu RISALAH tersebut tak diperuntukkan untuk manusia2 jenis ini.
> Jadi istilahnya Risalah ( Qr_an ) ditujukan pada yang MAU.
>
> Manusia jenis ketiga adalah antara kafir dan Taaqwa; kata definisi diantara manusia ada yang menyatakan aku meyakini adaanya TUHAN dan hari KIamat; tapi sebenarnya merekaa bukan termasuk manusia yang YAKIN; kenapa demikian ?
> Ya karena mereka hanya YAKIN saja; tapi tak melakukan IBADAH sesuai dengan yang dianjurkan. Mereka Tidak shalat dsb.
> Padahal SHALAT inuilah RITUAL penting untuk menunjukkan KEYAKINNAN bahwa memang TUHAN ADA !
>
> Tanpa SHALAT ini; maka tidak termasuk golongan TAQWA; tapi tengah2 antara KAFIR dan TAQWA.
>
> Untuk sementara saya akhiri definisi Taqwa sampai disini.
>
> Nah dari definisi Al Qur_an ini anda sendiri para miliser bisa merasa rasa; dikategori mana anda berada ? 
>
> Billahi Taufiq wal hidayah, wassalaamu'alaikum wr wb.
>
> Abbas AMIEN
> Ditulis ba_da Shalat Shubuh 28 April 2012 Sabtu
>
>  
>

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment