Terima kasih Pak Chodjim .. Semoga lain waktu ada kesempatan buat membaca bahasan Pak Chodjim yang lebih dalam tentang hal ini ...
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "chodjim" <chodjima@...> wrote:
>
> Wah, baru buka dan baca. Sayang, saya harus ke Bekasi dan setelah selesai mengisi pengajian di sana, dilanjut ke majlis Thaha malam ini.
>
> Tapi, singkat jawaban: bukan. Semua pertanyaan jawaban saya negatif alias bukan. Karena saya mempelajari Hadis kasus demi kasus. Jadi, tak perlu ada kekhawatiran tentang "inkar sunnah". Jadi, banyak pertimbangan bagi saya agar suatu Hadis bisa saya terima, diantaranya kesesuaian dengan Alquran, menyangkut kepentingan golongan atau tidak, keberpihakan Hadis, bagaimana dengan sirah Nabi, tarikh kedaulatan Islam, dan lain sebagainya.
>
> Wassalam,
>
> chodjim
>
>
>
> ----- Original Message -----
> From: Miftaha
> To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Sent: Friday, July 27, 2012 2:51 PM
> Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Qasidah - Sayang sungguh Sayang (Waktu sholat)
>
>
>
> Pak Chodjim,
>
> Saya menangkap agaknya Pak Chodjim cukup 'kritis' terhadap Hadits. Yang ingin saya tanyakan :
> 1. Apa dasar yang kita gunakan sehingga suatu hadits tertentu perlu kita kritisi atau harus kita terima mentah-mentah? Apakah status hadits mutaffak alayh atau mutawattir, atau dimuat di Bukhari-Muslim masih belum cukup? ...
> 2. Apakah kenyataan historis bahwa hadits baru dikompilasi di abad ketiga dapat menjadi argumen utama kita perlu kritis terhadap suatu hadits, walaupun sudah dianggap berstatus paling terpercaya?
> 3. Bolehkah kita menolak suatu hadits yang - katakanlah - disebut di semua kitab hadits, Bukhari, Muslim, Nasa'i, Ibnu Majah dsb - hanya karena content daripada hadits tersebut tidak masuk akal?
> 4. Apakah kalau kita menolak suatu hadits dengan alasan demikian (tidak masuk akal, misalnya), maka kita tergolong apa yang dulu pernah saya dengar ; kelompok Ingkar Sunnah?
>
> Terima kasih atas jawaban Pak Chodjim ...
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "chodjim" <chodjima@> wrote:
> >
> > Mas Miftah, telah saya sampaikan beberapa bulan yang lalu di milis ini bahwa abad I H adalah abad keteladanan, dan masalah yang timbul di masyarakat adalah masalah kepemimpinan, takdir, dosa besar masih disebut orang muslim/mukmin atau bukan. Pada abad I ini terjadi pengutukan dan penghujatan terhadap diri Imam Ali bin Abi Thalib kw. Dan, pengutukan ini baru dicabut pada masa kepemimpinan Bani Umayyah dibawah kendali Umar bin Abdul Aziz.
> >
> > Abad II H adalah masa munculnya fikih hukum agama, yang diawali oleh guru agung fikih Imam Ja'far as Shaddiq (80 - 148 H). Masalah yang muncul adalah tatacara menjalankan ibadah mahdhah, dan hukum-hukum lainnya. Dalam hal ini muncul perbedaan-perbedaan dalam gerakan salat (metakkan tangan saat berdiri, bacaan dalam setiap gerakan salat, gerakan saat selesai salat menoleh atau menepuk paha), jumlah salat wajib dalam sehari, cara berpuasa, haji dan lain sebagainya. Dalam abad II ini muncul imam-imam mazhab fikih.
> >
> > Abad III H dan IV adalah masa mengoleksi Hadis dan munculnya tokoh-tokoh Hadis. Akibatnya berbagai tatacara agama dianggap sah bila ada Hadis pendukungnya.
> >
> > Nah, dari perjalanan sejarah masyarakat Islam itu kita mengetahui kedaulatan siapa yang paling kuat, pertikaian antar mazhab yang memakan ratusan ribu hingga jutaan jiwa.
> >
> > Bagaimana dengan Hadis "shalluu kamaa ra-aytumuunii ushallii" (salatlah kalian seperti kalian melihat aku salat). Jika Hadis ini benar adanya pada masa Rasulullah, maka para sahabat agung pasti berkeliling di sekitar Rasulullah untuk melihat secara saksama bagaimana Rasulullah menjalankan salat. Dan, hasilnya pasti sama, bukan tafsiran yang berkembang di masa-masa mazhab fikih muncul.
> >
> > Kenyataannya para imam mazhab berselisih dalam menetapkan jumlah salat dalam sehari, bacaan qunut, gerakan tangan, dan cara salam. Jika demikian, adakah perintah itu?
> >
> > Wassalam,
> >
> > chodjim
> >
> >
> > ----- Original Message -----
> > From: Miftaha
> > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > Sent: Thursday, July 26, 2012 4:10 AM
> > Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Qasidah - Sayang sungguh Sayang (Waktu sholat)
> >
> >
> >
> > Kalau begitu hadits yang berbunyi "Shalatlah sebagaimana aku shalat" itu dalam konteks ini relevansinya apa, Pak Chodjim? ... Apakah dengan demikian hal itu tidak termasuk berapa kalinya shalat fardhu? ... Bukankah ada kisah Mi'raj yang menceritakan Nabi beraudiensi dengan Tuhan sehingga shalat fardhu itu akhirnya lima kali ? ...
> >
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "chodjim" <chodjima@> wrote:
> > >
> > > Kalau secara waktu, Alquran hanya menyatakan dua waktu salat saja seperti yang disebut dalam Q. 24:58, yaitu waktu salat subuh dan isya'.
> > >
> > > Q. 17:79 tidak menunjuk langsung adanya salat tahajud. Kata "tahajjud" artinya bangun di waktu malam. Tentu, bangun di waktu malam itu bisa untuk berzikir, berdoa, atau iktikaf. Jadi, tidak hanya salat malam.
> > >
> > > Q. 2:238 tidak berarti ada yang namanya salat wustha. Sebab, kalau yang di maksud dalam ayat itu salat wustha, maka menurut bunyi ayat semua salat boleh atau bisa ditinggalkan kecuali salat wustha. :))
> > >
> > > Q. 11:114 tidak merujuk salat asar secara khusus. Kalau dicermati bahasa Arabnya, justru waktu dari pagi hingga petang itulah waktu untuk menegakkan salat. Ini kalau dipahami bahwa salat ditegakkan di antara kedua tepi siang. Bila hal itu diartikan "pada" kedua tepi siang, maka salat hanya dua kali sehari yaitu pagi dan petang. Dan, itulah yang dilakukan oleh mazhab Khawarij.
> > >
> > > Kalau dipahami secara bahasa, Q. 17:78 itu menegaskan bahwa waktu untuk menegakkan salat itu dimulai "matahari tergelincir hingga (ilaa) gelap malam". Tidak ada kabar dari ayat itu bahwa salat ditegakkan pada lohor, asar, magrib, dan isyak. Dan, waktu fajar disebut dalam ayat ini sebagai waktu terbaik untuk membaca.
> > >
> > > Intinya, tidak ada nash (teks) yang jelas tentang waktu penegakan salat sebanyak lima kali di dalam Alquran. Itulah sebabnya para ahli fikih mazhab berbeda-beda dalam menentukan kewajiban salat fardhu dalam sehari. Bagaimana kalau merujuk Hadis? Hal ini tergantung mazhabnya. Dan, wajar ada perbedaan dalam menentukan jumlah salat wajib menurut Hadis, wong Hadis baru muncul pada abad III H.
> > >
> > > Suwun,
> > >
> > > chodjim
> > >
> > > ----- Original Message -----
> > > From: Kartono Mohamad
> > > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > > Sent: Wednesday, July 25, 2012 7:22 PM
> > > Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Qasidah - Sayang sungguh Sayang (Waktu sholat)
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > Agak gak jelas. Kalau tahajud dimasukkan dalam jadwal waktu shalat, mengapa shalat dhuha tidak masuk? Lalu mengapa shalat Jum'at tidak disatukan dengan shalat dzuhur, kalau dilihat dari segi waktu (jadwal).
> > > KM
> > >
> > >
> > >
> > > ----------------------------------------------------------
> > > From: "Mu'iz, Abdul" <muizof@>
> > > To: "wanita-muslimah@yahoogroups.com" <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> > > Sent: Wednesday, July 25, 2012 10:34 AM
> > > Subject: Bls: [wanita-muslimah] Qasidah - Sayang sungguh Sayang
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > Mbak Mia,
> > >
> > >
> > > kalau merujuk qur'an malah 7 (tujuh) lho mbak, mari kita lihat ayat-ayatnya :
> > >
> > >
> > > (1) Shalat fajar/subuh (QS al Nuur 24:58 dan QS al Takwir 81:18)
> > > (2) Shalat Wustha/Dzuhur (QS al Baqarah 2:238)
> > > (3) Shalat Ashar (QS Huud 11:114)
> > >
> > > (4) Shalat Magrib (QS al Isra' 17:78)
> > >
> > > (5) Shalat isya' (QS al Nuur 24:58)
> > > (6) Shalat Jum'at (QS al Jumu'ah 62:9)
> > > (7) Shalat Tahajud (QS al Isra' 17:79).
> > >
> > >
> > > Namun dalam kajian Fiqh cuma mengenal 5 waktu yang dikategorikan wajib sementara di luar tsb adalah sunnah, bahkan yang sunnah itu lebih banyak lagi.
> > >
> > >
> > > Wassalam
> > > Abdul Mu'iz
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > ----------------------------------------------------------
> > > Dari: "aldiy@" <aldiy@>
> > > Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > > Dikirim: Rabu, 25 Juli 2012 9:25
> > > Judul: Re: [wanita-muslimah] Qasidah - Sayang sungguh Sayang
> > >
> > >
> > > Terimakasih Pak Muiz. Ayat Quran mana itu ya, ketika dibaca disebutkan ttg waktu2 solat siang, malam dan pagi (implikasinya 3X atau lebih). Tentu saja hadis2 dan fiqh yg mengatur 5 waktu dan tata cara solat.
> > > Salam
> > > Mia
> > >
> > >
> > > Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
> > >
> > > -----Original Message-----
> > > From: "Abdul Mu'iz" <muizof@>
> > > Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > > Date: Wed, 25 Jul 2012 01:55:23
> > > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> > > Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > > Subject: Re: [wanita-muslimah] Qasidah - Sayang sungguh Sayang
> > >
> > > Mia wrote : ..... solat 3 waktu itu apakah bisa diterima? Dan apakah bentuk solat itu, dalam arti gerak-gerik dan bacaannya?
> > >
> > > Abdul Mu'iz replied : Allah Maha Mengabulkan segala do'a hamba-Nya, jangankan permintaan manusia, iblis saja yang memohon kepada Allah untuk ditangguhkan dicemplungkan ke Jahannam dikabulkan Allah.
> > >
> > > Masalahnya ketika menyangkut ritual ibadah ada yang berpendapat tidak boleh berkreasi baru (menambah, mengurangi dan mengubah) namanya bid'ah, apalagi merjuk ayat qur'an yang menyebutkan firman Allah sbb : ...... Apa yang diberikan Rasul terimalah, dan apa yang dilarang Rasul tinggalkan ...."
> > >
> > > Nah yang membolehkan atau bersikap berseberangan dengan pandangan tsb adalah kalangan liberal.
> > >
> > > Kita tunggu pencerahan pak chodjim.
> > >
> > > Powered by Telkomsel BlackBerry®
> > >
> > > ------------------------------------
> > >
> > > =======================
> > > Milis Wanita Muslimah
> > > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> > > Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
> > > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> > > ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> > > Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > > Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
> > > Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> > > Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
> > >
> > > Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > ------------------------------------
> > >
> > > =======================
> > > Milis Wanita Muslimah
> > > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> > > Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
> > > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> > > ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> > > Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > > Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
> > > Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> > > Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
> > >
> > > Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links
> > >
> >
>
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
0 comments:
Post a Comment