Jaman dulu sejak 5000 tahunan lalu sampe abad2 masehi, mungkin iya begitu - sejak abad2 patriarkis, sejak kuda dijadikan tunggangan. (Ini bukannya mempermasalahkan patriarkis-matriarkis, maskulin-feminin). Tapi ingat loh, soal kekuatan/force bukannya selalu meminggirkan keadilan/kejujuran. Namun lebih pada persoalan keadilan diekspressikan dengan kekuatan fisik. Sebaliknya gaya feminin atau matriarkis bisa saja melakukan kejahatan dengan "lemah-lembut".
Para nabi berbeda dengan penguasa atau pimpinan politik lainnya. Karena para nabi, sekalipun nabi yg berperang seperti musa atau muhammad - selalu membawa misi ajaran keimanan, yaitu bahwa beragama pada akhirnya adalah "menyerah" atau menjadi muslim, yaitu bagaimana ber-empati atau menyayangi alam dan sesama.
Salam
Mia
Kalau jaman dulu bukannya lebih sering karena penaklukan ya ... Pakai force gitu. Jadi bukan soal jujur atau adil dsbnya, tapi yang "come first" adalah kekuatan (force), setelah itu kalau dirasa adil, atau kalau kondisinya memungkinkan, baru bisa dapat dukungan.
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo <wikan.danar@...> wrote:
>
> kalau jaman dulu sih orang muslim minoritas bisa menjadi pemimpin dan
> menguasai mayoritas non muslim
> contohnya nabi muslim, bisa menjadi pemimpin di madinah yang waktu itu
> mayoritas masih non muslim
> terus di spanyol, pemerintahan muslim juga didukung mayoritas non
> muslim sebelum akhirnya dihancurleburkan oleh ratu isabel
> di india, pemerintahan minoritas muslim bisa menguasai kawasan india
> selama ratusan tahun sebelum dikuasai inggris
> jadi sebenarnya gak aneh islam bisa berkuasa karena orangnya baik,
> jujur dan adil, tidak memihak pada golongannya saja, tapi bisa berlaku
> adil
> itu yang penting
> kalau muslim pengin jadi penguasa dunia ya syaratnya kudu adil
> jangan ikuti amerika atau malah balas dendam dengan mengikuti cara
> yang sama dengan amerika menguasai dunia
> muslim harus menunjukkan akhlak yang lebih baik, bukan dengan
> pendekatan kekerasaan dan sok kuasa
>
> salam,
> --
> Wikan
>
> On Thu, Aug 2, 2012 at 4:08 AM, Miftaha <miftahalzaman@...> wrote:
> >
> >
> >
> > Point pertama barangkali adalah : jangan mengedepankan SARA dalam pilkada.
> > Beda sama yang disini sekarang. Rhoma Irama saja bilang SARA tidak apa-apa
> > (sebab mungkin itu satu-satunya senjata tersisa buat memojokkan seorang
> > non-muslim yang sangat potensial). Coba kalau aturan Rhoma Irama ini
> > diterapkan di kota kecil di Texas tersebut, pasti nanti dibilang : muslim
> > didiskriminasi. Disini kok malah ada yang setuju SARA dipakai di pilkada.
> > Mungkin menggunakan logika fasis seperti ini : saya boleh mendiskriminasi
> > orang lain, tapi orang lain dilarang mendiskriminasi saya ...
>
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
0 comments:
Post a Comment