Advertising

Monday, 27 August 2012

Re: [wanita-muslimah] Syiah-Sunni Membara, Sampang Berdarah

 

Tahun 2008 saya mbantu beberapa NGO asing-lokal untuk pengungsi Rohingya di Aceh Timur, emang dikoordinasikan JK. Namun, bener2 pada waktu itu saya nggak ngeh sama sekali soal isu agamanya. Rasanya pada waktu itu kita nggk ngomongin isu muslim non muslim/Buddha, tapi soal kemanusiaan dan pengungsian. Kenapa sekarang jadi gini ya? Dengan Hidayat NW "dicurhatin Rohingya" dan konferensi internasional di Madinah.

Sekarang ini di tempat saya berkegiatan, lagi ribut pelabuhannya dipake para pengungsi tsb untuk nyeberang ke Xmas island trus ke Aussie. Ternyata dari dulu tempat itu emang dipake nyeberang, udah ada mafianya hehe.

Kalo pemerintah bener gitu Pak Muiz, kalkulasinya salah, dan dosanya ...nggk kebayang. Pemerintah korporasi sih...

Salam
Mia

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

From: "Abdul Mu'iz" <muizof@yahoo.com>
Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Tue, 28 Aug 2012 03:11:08 +0000
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
ReplyTo: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Syiah-Sunni Membara, Sampang Berdarah

 

Tokoh yang getol kasus Rohingya itu kan pak jusuf Kalla, di saat menlu RI dan anggota DPR masih berwacana, pak jusuf Kalla dalam kapasitas ketua PMI sudah terbang ke Birma bahkan dialog langsung dengan presiden Burma. Terlepas apakah pak Jusuf Kalla menuai pujian karena juga berbagi advice tentang manajemen konflik, muncul juga suara sumbang, karena kontributor penyelesaian kasus Poso dan Ambon juga merupakan jasa dari pak Jusuf Kalla.

Saya sih tetap melihat bahwa kasus ahmadiyah, syi'ah sampang, pelarangan gereja beroperasi merupakan PR yang perlu dituntaskan. Karena pemerintah masih cenderung berpihak pada suara hardliner, sehingga kesannya tidak tegas. Boleh jadi karena kalkulasi politik. Sehingga pemerintah lebih pro (ini feeling saya, mungkin saja saya salah) ke hardliner (Padahal umat Islam mayoritas belum tentu hardliner lho ?), karena boleh jadi pembiaran kasus konflik ahmadiyah, syiah dan gereja boleh jadi menguntungkan pemerintah agar kasus korupsi dan skandal politik biar dialihkan ke konflik agama saja.

Wassalam
Abdul Mu'iz

Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: aldiy@yahoo.com
Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Tue, 28 Aug 2012 03:06:50 +0000
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
ReplyTo: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Syiah-Sunni Membara, Sampang Berdarah

 

Ada sikap paradoks seperti yg pak Muiz jabarkan, rahmatan lil alamin yg sempit sektarian.

Lalu ada juga sikap "group thinking" yaitu semacam pembiaran atau sikap pasif, karena ada kepentingan yg lebih besar yaitu identitas ummat, ummat yg terzalimi. Kita mesti selalu bersikap begini, jangan biarkan musuh kapitalis/non muslim bersorak2 lantaran kita saling mengkritik.

Lalu ada juga sikap oportunis, ketika tiba waktunya untuk berubah sikap, ya pandai2lah menyesuaikan diri. Ketika memihak pada Ahmadiyah/Syiah belum menguntungkan...ya jangan dulu. Ketika menyuarakan Rohingya itu secara politis diterima...ya lakukanlah.

Gimana menurut Pak Muiz?

Salam
Mia

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

From: "Abdul Mu'iz" <muizof@yahoo.com>
Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Tue, 28 Aug 2012 02:09:58 +0000
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
ReplyTo: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Syiah-Sunni Membara, Sampang Berdarah

 

Itulah sikap paradoks, mbak. Kuman di seberang lautan nampak gajah di pelupuk mata tidak nampak.

Konsep rahmatan lil'alamin disempitkan menjadi "rahmat untuk umat islam saja" (kasus Rohingya), tetapi untuk kasus penindasan syi'ah di sampang dan kasus Amadiyah (JAI) di berbagai tempat lebih disempitkan lagi maknanya menjadi yaitu "rahmat untuk kelompok yang sealiran".

Wassalam
Abdul Mu'iz

Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: aldiy@yahoo.com
Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Tue, 28 Aug 2012 01:52:22 +0000
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
ReplyTo: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Syiah-Sunni Membara, Sampang Berdarah

 

Rohingya dibela, Sampang dibakar..ini kenapa ya?

Salam bingung
Mia

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

From: "Sunny" <ambon@tele2.se>
Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Mon, 27 Aug 2012 21:55:31 +0200
To: <Undisclosed-Recipient>
ReplyTo: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Syiah-Sunni Membara, Sampang Berdarah

 

 

Bentrok Sunni-Syiah di Sampang. Madura (FOTO ANTARA/Saiful Bahri)

Suasana Idul Fitri di Madura, Jawa Timur, ternoda dengan tragedi bentrok antar aliran beragama. Pada Minggu (26/8/2012), kelompok Islam Syiah dan Sunni adu gebuk, hingga menyebabkan satu orang tewas. Bahkan Kapolsek Omben, AKP Aris, turut menjadi korban dalam bentrokan tetsebut. Kapolsek dikabarkan mengalami luka parah akibat sabetan parang.

Satu warga yang tewas akibat bentrokan di Desa Karang Gayam kecamatan Omben dan Desa Bluuran Kecamatan Karang Penang Kabupaten Sampang, Jawa Timur, itu adalah pengikut syiah bernama Hamamah (39). ia menghembuskan nafasnya di tengah kerumunan masa.

Kapolda Jawa Timur Inspektur Jenderal Polisi Hadiatmoko membenarkan informasi tersebut. "Aksi tersebut menyebabkan satu korban tewas, dua orang mengalami kritis dan empat orang luka-luka, termasuk di dalamnya Kapolsek Omben AKP Aris Dwiyanto yang terkena lemparan pecahan genting di pelipis kirinya," terangnya.

Ditambahkan Hadiatmoko, tindakan yang dilakukan sekelompok masyarakat tersebut sudah anarkis, sehingga pihaknya akan melakukan tindakan tegas dan terukur. "Ini murni pidana dan kami tegas untuk melakukan tindakan," tandasnya.

Tak hanya itu menurut keterangan beberapa warga yang berada di lokasi, puluhan warga antara Syiah dan Suni mengalami luka-luka akibat saling serang dengan mengunakan clurit dan pedang. "Satu warga Syiah bernama Husin tadi saya lihat tangannya putus," terang salah satu warga yang engan di sebutkan namanya.

Sementara beberapa wartawan yang melakukan peliputan di larang masuk kelokasi oleh sabagian warga lantaran isu adanya dipasangi bom atau ranjau yang teruat dari petasan bom untuk mengamankan rumah pengikut syiah. Pada minggu sore, massa dari Islam Sunni berkumpul dengan membawa berbagai senjata tajam.

Sementara upaya aparat untuk membujuk warga untuk bubar, tidak membuahkan hasil. Puluhan aparat kepolisian berjaga-jaga di lokasi pintu masuk Kecamatan Omben hingga menuju Desa Karang Gayam yang menjadi lokasi basis Syiah. Tak hanya itu, iring-iringan kendaraan pasukan Brimob juga memasuki lokasi.

Pemicu Masalah

Informasi yang beredar, bentrok Syiah-Sunni di Sampang berawal dari rombongan siswa dari komunitas Syiah yang akan kembali ke Bangil, Pasuruan. Saat hendak kembali itu, puluhan massa sudah menghadang dan mengancam akan membakar dan membunuhnya.

"Anak-anak komunitas tersebut akan kembali ke Bangil setelah mengikuti Lebaran," kata Kulsum, istri Tajul Muluk, ustad kelompok Syiah. Tajul Muluk adalah pimpinan dari komunitas Syiah Sampang yang telah divonis dua tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Sampang karena dituduh melakukan penodaan agama.

Pelarangan dan penghadangan para pelajar Syiah itu kemudian berlanjut dengan aksi pembakaran pekarangan rumah mereka di 20 titik. Jumlah rumah yang terbakar mencapai 37. Sekelompok massa itu menyerbu dan mendatangi rumah istri Tajul Muluk.

Rumah Tajul Muluk pernah dibakar oleh sekelompok pemuda antisyiah pada akhir Desember 2011. Namun rumah dari sisa-sia kebakaran yang ditempati oleh Ny Kulsum, istri Tajul Muluk, beserta dua anaknya itu pun kembali dibakar oleh para pemuda antisyiah.

Aksi pembakaran mengakibatkan bentrok antara dua kelompok. Pemuda dari komunitas syiah Sampang yang ingin melindungi keluarga Tajul Muluk membalas aksi pelemparan dari sekelompok massa tersebut. Belasan rumah milik pengikut Syiah hangus rata menjadi tanah.

Setelah membakar belasan rumah pengikut Syiah, ribuan massa dari kelompok Sunni mulai melakukan penyisiran dengan bergerombol di sekitar SDN Karang Gayang, Omben, Sampang yang diduga menjadi tempat persembunyian beberapa warga Syiah. Hingga minggu malam, beberapa rumah pengikut Syiah masih mengepulkan asap pasca pembakaran oleh massa.

Untuk mengantisipasi kejadian agar tidak meluas, beberapa pasukan bantuan mulai didatangkan. Satuan Peleton Brimob Pamekasan pun menjaga lokasi tersebut hingga Senin (27/8/2012) pagi ini. "Kami menerjunkan satu peleton," kata Iptu Didik Sulityoso, Kasubden Brimob Pamekasan di lokasi, Minggu (26/8/2012), seperti dikutip Antara.

Persoalan Keluarga

Konflik bernuansa SARA antara kelompok Islam Syiah dengan kelompok Islam Sunni di Sampang, Madura ini bermula dari konflik pribadi antara pimpinan Islam Syiah Tajul Muluk dengan saudaranya, KH Rois, yang beraliran Sunni. Ketua Bidang Media dan Publikasi Ahlul Bait Indonesia, Hertasning Ichlas, pernah mengatakan bahwa konflik Sampang bukan bermotif masalah perbedaan mazhab, namun murni berlatar belakang masalah keluarga.

"Saat ini telah terjadi opini yang salah kaprah di kalangan media. Substansinya bukan pada pergolakan mazhab tetapi soal keluarga," ungkapnya. Dituturkan oleh Hertasning, perseteruan  berawal dari sebuah keluarga terpengaruh, yakni antara Tajul Muluk Syiah dan Rois (33) yang merupakan prepresentasi Islam Sunni di daerahnya.

Suatu ketika, Rois berkeinginan untuk menikahi salah satu santri putri Tajul Muluk. Hasrat Rois  tidak dipenuhi Tajul Muluk. Pasalnya, Rois tukang kawin dan tabiat negatif itu kurang mendapat tempat di hatinya, sehingga  melarang Rois mempersunting salah satu santri putrinya. Lantaran merasa ditentang, emosi jiwa muda  Rois meledak-ledak dan mengajak pihak-pihak lain yang memang punya sentimen negatif kepada Tajul Muluk untuk melampiaskan amarahnya.

Gayung bersambut, amarah Rois tersalurkan dengan melakukan pembakaran pesantren dan rumah ibu serta adiknya. "Kebetulan Tajul Muluk ini dahwahnya mulai naik daun dan mungkin ada yang merasa tersaingi. Pihak-pihak yang tersaingi inilah yang ditunggangi atau dimanfaatkan Rois untuk membalas sakit hatinya karena gagal melancarkan hasrat menikahi salah satu santri Tajul," tuturnya.

Dikatakan Hertasning, konflik keluarga dibawa-bawa ke medan mazhab. "Persoalan mendasar yang memalukan ini tidak banyak diketahui orang. Media dan tokoh agama lebih sibuk membincang masalah konflik antara Sunni dan Syiah," ujarnya.

Dari konflik keluarga itu, lalu meluas menjadi konflik SARA setelah di kalangan pengikut Islam Sunni tersiar kabar bahwa aliran Islam Syiah merupakan aliran Islam sesat, sehingga pengikut Islam Sunni beramai-ramai mengusir pengikut Syiah yang ada di wilayah Kecamatan Omben dan Kecamatan Karangpenang.

Bentrokan pernah terjadi pada 29 Desember 2011. Kala itu terjadi pembakaran rumah, madrasah, mushalla dan pesantren kelompok Islam Syiah. Sebanyak 335 orang pengikut aliran Islam Syiah dari total 351 orang lebih dievakuasi ke GOR Wijaya Kusuma depan kantor Bupati Sampang akibat kerusuhan yang terjadi ketika itu. (HP, Ant

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment