Advertising

Monday 26 April 2010

Re: Bls: ada terlupa <= Re: Bls: Ralat catatan kaki <= Re: [wanita-muslimah] UU Penodaan Agama bukanlah syariat Islam tapi buatan manusia Penindas

 


----- Original Message -----
From: "Abdul Muiz" <muizof@yahoo.com>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Monday, April 26, 2010 14:11
Subject: Re: Bls: ada terlupa <= Re: Bls: Ralat catatan kaki <= Re: [wanita-muslimah] UU Penodaan Agama bukanlah syariat Islam tapi buatan manusia Penindas

Abah HMNA,

1) di QS 17:1, saya setuju "al Bashiir" diterjemahkan dengan Maha Melihat, "al Aliim" adalah Maha berilmu (Mengetahui). Bagi saya sepanjang terjemahan itu mencantumkan text al Qur'an dalam Bahasa Arab, akan lebih mudah dikontrol. Kalau ada kedekatan makna ya bisa dimaafkan, karena memang kosa kata Bahasa Indonesia itu miskin banget.

2) di QS 21:33, coba kita bandingkan berbagai versi terjemahan berikut :

(a) Tafsir depag RI menerjemahkan, "Dan Dialah yang telah menciptakan malam
dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar
di dalam garis edarnya".

(b) Dr Mohsin, "And He it is Who has created the night and the day, and
the sun and the moon, each in an orbit floating".

(c) Pickthal, "And He it is Who created the night and the day, and the
sun and the moon. They float, each in an orbit".

(d) Yusuf Ali, "It is He Who created the Night and the Day, and the sun
and the moon: all (the celestial bodies) swim along each in its rounded
course".

Kayaknya abah HMNA lebih setuju penerjemahan versi yusuf Ali ya ???
######################################################################################
HMNA:
Memang all (the celestial bodies) SWIM along each in its rounded course". Kata yasbahuwn ditasrifkan dari Sin-Ba-ha, sabaha artinya berenang. Kalau sabaha diterjemahkan dengan float masih kurang kena, karena float itu artinya tidak punya gerak sendiri, sedangkan sabaha = berenang, benda itu punya gerak sendiri dalam arus, ibarat orang berenang di sungai yang sedang punya arus. Silakan simak Seri 281 di bawah.

***********************

BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Hatian Fajar]
281. Benda-benda Langit yang Berenang dalam Dukhan

Firman Allah SWT:
Inna Rabbakumu Llahu Lladziy Khalaqa sSamawati walArdha fiy Sittati Ayya-min, Tsumma Staway 'alay l'Arsyi Yudabbiru lAmra (S. Yuwnus, 3). Sesungguhnya Maha Pemeliharamu Allah yang telah menciptakan banyak langit dan bumi dalam enam masa, kemudian ia menyengaja atas 'Arasy mengatur urusan (10:3).
Langit dalam ayat (10:3) dalam bentuk jama' asSamawatu sehingga berma'na benda-benda di atas bola langit yang juga biasa disebut dengan benda-benda langit. Salah satu urusan Allah SWT di atas 'Arasy adalah mengurus langit yang dipenuhiNya dengan dukhan.
Tsumma Staway ila- sSama-i waHiya Dukha-nun (S. Fushshilat, 11). Kemudian Ia menyengaja kepada langit dan dia (berisi) dukhan (41-11).
Dalam ayat (41:11) langit dinyatakan dalam bentuk mufrad (tunggal, singular) asSama-u, ini bermakna bukan benda-benda langit sSamawati yang jama', melainkan bermakna ruang antar bintang-bintang, yang berisi dukhan. Dalam Seri 278, 22 Juni 1997, telah dijelaskan klasifikasi
bintang-bintang menurut kriteria Al Quran: kawkab, nujum, buruj. Lalu di samping itu ada pula yang disebut dukhan yang mengisi ruang antar bintang. Kawkab adalah jenis bintang yang tidak bersinar, hanya bercahaya karena memantulkan sinar dari matahari. Termasuk dalam jenis kawkab adalah bumi kita ini beserta satelitnya (bulan) dan satelit matahari, yang dalam ilmu falak dengan memakai kriteri sifat gerak (yang sekarang sudah tidak relevan lagi) disebut planet dan komet. Nujum adalah bintang yang panas menyala, ibarat obor yang menyala (Syihabun Tsaqib). Dilihat dari kriteria panas menyala ini, maka matahari termasuk nujum. Buruj adalah gugus bintang dari jenis nujum. Dalam ilmu falak buruj ini disebut galaxy. Ruang di antara nujum tidaklah hampa melainkan berisi dukhan. Dukhan dalam ilmu falak disebut gas interstellair.
Di dalam buruj Milkyway dukhan itu beredar mengelilingi pusat Milkyway bersama-sama dengan nujum. Buruj Milkyway adalah gugus bintang yang terdiri atas jutaan nujum, salah satu anggota gugus itu ialah matahari. Gerak berkeliling itu disebut gerak bersama. Buruj Milkyway itu ibarat cakra berbentuk lensa cembung, berisikan dukhan dan jutaan nujum. Dukhan itu walaupun amat renggang dibandingkan dengan kepadatan massa nujum, akan tetapi volume dukhan itu sangat besar dibandingkan volume nujum itu. Maka jumlah massa dukhan itu secara keseluruhan sangat besar. Dengan demikian dukhan itu berpengaruh besar terhadap gerak bersama itu. Dukhan itu mengontrol secara keseluruhan gerak bersama dari isi buruj Milkyway. Gerak bersama yang dikontrol oleh dukhan itu menyebabkan buruj Milkyway dalam keadaan keseimbangan yang dinamis. Dan begitu pula keadaannnya dengan buruj yang lain, yang jumlahnya juta-jutaan pula, yang bergerak saling menjauhi.
Di samping gerak bersama itu di dalam buruj Milkyway matahari bergerak relatif terhadap dukhan. Kecepatan tangensial matahari dalam gerak bersama itu sekitar 450 km per detik mengelilingi pusat Bimasakti. Dengan demikian matahari memerlukan waktu 224 juta tahun untuk satu kali mengedari pusat buruj Milkyway. Kecepatan relatif matahari terhadap dukhan sekitar 45 km per detik. Jadi sesungguhnya setiap kawkab dan nujum bahkan buruj juga berenang dalam dukhan. Oleh sebab itu kata yasbahuwna haruslah diterjemahkan dengan berenang dalam ayat Kullun fiy falakin yasbahuwna (S.Al Anbiyaa 33 dan S.Yasin 40), semuanya berenang dalam jalurnya. Apabila ayat dalam kedua surah itu diterjemahkan dengan: semua bergerak atau beredar dalam lintasannya akan mengurangi makna yang asli dari ayat tersebut. Yasbahuwna ditasrifkan dari akar kata yang dibentuk oleh Sin, Ba, Ha, Sabaha artinya berenang.
Seperti disebutkan di atas Allah SWT mengatur urusan dari atas 'Arasy, termasuk mengurus dukhan. Yaitu setiap saat terjadi proses dukhan menambah volume nujum. Sambil berenang nujum itu membawa serta dukhan yang dilaluinya. Makin lambat gerakan berenang itu makin banyak dukhan yang disedotnya. Apabila kecepatan berenang nujum itu hanya sekitar 2 sampai 3 km per detik, maka nujum itu akan menjadi nujum raksasa, seperti misalnya nujum raksasa Betelgeuse, Razalgethi dan Epsilon Aurigae. Nujum raksasa Betelgeuse diameternya sekitar 2 kali
lingkaran yang dibentuk oleh lintasan bumi. Nujum raksasa Razalgethi diameternya kurang lebih besarnya seperti garis lengkung yang dibentuk oleh lintasan Saturnus. Sedangkan diameter nujum raksasa Epsilon Aurigae sekitar 0.6 kali garis lengkung yang dibentuk lintasan Pluto.
Untuk kecepatan berenang 12 sampai 15 km per detik, walaupun nujum itu menyedot dukhan tidaklah sampai mengalami pertambahan volume berarti, sehingga tidak sempat menjadi raksasa. Demikian pula matahari yang menjadi pusat tatasurya kita tidak akan dapat menjadi raksasa, karena kecepatan berenangnya 45 km per detik, jauh di atas 15 km per detik.
Allah mentaqdirkan kecepatan tangensial bulan dan bumi sedemikian rupa sehingga jarak antara bulan dengan bumi serta jarak antara bumi dengan matahari sudah tertentu pula. Dalam jarak tertentu itu apabila terjadi gerhana matahari penuh, bulan tepat-tepat menutup matahari dilihat dari bumi. Demikianlah pada waktu gerhana matahari penuh dapatlah disaksikan, bahkan telah difoto bahwa matahari dibungkus oleh lapisan yang disebut corona. Dalam foto itu dapat disaksikan bahwa pada lapisan terluar dari corona itu terdiri atas dukhan yang disedot oleh matahari.
Andaikan Allah SWT mentaqdirkan kecepatan berenang matahari hanya 2 sampai 3 km per detik, matahari akan menjadi raksasa. Dalam proses menjadi raksasa itu akhirnya matahari akan melahap satelit-satelitnya yang tidak sempat membeku, karena sebelum membeku telah terlebih dahulu dilahap matahari. Namun Allah tidaklah mentaqdirkan matahari dengan kecepatan serendah itu. Allah mentaqdirkan kecepatan berenang matahari 45 km per detik sehingga matahari tidak menjadi raksasa, bumi tidak dilahap matahari, karena Allah berkehendak menciptakan manusia di atas bumi. Bumi ibarat lahan ataupun pabrik bagi manusia untuk menanam ataupun memproduksi produk yang berkualitas yaitu amal-amal kebajikan. Allah memberikan otoritas kepada manusia untuk memilih memproduksi amal-amal kebajikan atau amal-amal kejahatan yang akan dipertanggung-jawabkannya kepada Allah SWT kelak dalam Hari Pengadilan. WaLlahu A'lamu bi shShawab.

*** Makassar, 13 Juli 1997
[H.Muh.Nur Abdurrahman]
http://waii-hmna.blogspot.com/1997/07/281-benda-benda-langit-yang-berenang.html

##############################################################################

3) Tentang Nabi Yusuf menghukum saudaranya tidak dengan Undang-Undang Raja, memang tidak ditegaskan oleh Qur'an apakah Nabi Yusuf menggunakan syariat Nabi Yusuf ataukah syariat Nabi Ya'qub.

Penjelasan Abah HMNA memang masuk akal karena Nabi Yusuf setelah remaja (pasca dicelakakan saudara2nya dilemparkan ke sumur) hingga menjadi pejabat kerajaan Mesir tidak pernah betemu Nabi Ya'qub, bertemu kembali dengan Nabi Ya'qub setelah peristiwa skenario menjebak saudaranya.

Sebenarnya Nabi yusuf punya pengalaman masa kecil pernah dihukum dengan syariat leluhurnya, coba simak tafsir QS 12:77 di link berikut : http://c.1asphost.com/sibin/Alquran_Tafsir.asp?pageno=4&SuratKe=12#61

saya copy pastekan tafsir QS ayat tsb sebagai berikut : Saudara-saudara Yusuf berkata: "Jika Bunyamin mencuri, maka sesungguhnya
telah mencuri pula saudaranya sebelum itu." Tuduhan bahwa Yusuf pernah
mencuri menunjukkan bahwa sifat hasud masih tersembunyi dalam hati
saudara-saudaranya. Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas dari Nabi saw.,
bahwa Yusuf pernah mencuri sebuah patung emas dan perak dari kakeknya,
lalu patung tersebut dipecahkan dan dibuangnya di jalan. Itulah yang
menjadikan alasan saudara-saudaranya menuduh beliau pernah mencuri. Ada
pula riwayat lain dari Mujahid yang menegaskan bahwa Yusuf ketika
kecilnya dipelihara oleh bibinya yang sangat sayang kepadanya. Bibinya
itu menyimpan ikat pinggang Nabi Ishak as. secara turun-temurun
diwariskan kepada anaknya yang tertua. Nabi Yakub sering datang kepada
saudara perempuannya untuk mengambil Yusuf, karena bibinya sangat sayang
kepadanya, beliau mempertahankan Yusuf supaya tetap di bawah asuhannya,
sehingga akhirnya beliau membuat suatu taktik dengan mengikatkan ikat
pinggang pusaka itu ke pinggang Yusuf, lalu di luarnya ditutup dengan
bajunya sehingga tidak kelihatan. Lalu beliau mengumumkan bahwa ikat
pinggang pusaka itu hilang dan dicuri orang. Kemudian semua anggota
keluarga diperiksa dan ternyata ikat pinggang itu kedapatan dipakai oleh
Yusuf. Dan menurut syariat Nabi Yakub as. waktu itu Yusuf harus
diserahkan kepada bibinya sebagai hamba sahaya selama satu tahun. Dan
beliau baru dapat kembali kepada ayahnya (Nabi Yakub) setelah bibinya
meninggal dunia. Dan peristiwa inilah yang dijadikan tuduhan oleh
saudara-saudaranya bahwa beliau pernah mencuri. Maka Yusuf
menyembunyikan kejengkelan hatinya ketika mendengar tuduhan itu, hanya
hati kecilnya berkata: "Kamu lebih buruk kedudukanmu karena kamu dahulu
pernah mencuri Yusuf sehingga dijauhkan dari ayahnya, lalu dimasukkan ke
dalam sumur, kemudian dijual sebagai budak belian kepada kafilah yang
menuju ke Mesir dan menerangkan kepada Nabi Yakub bahwa Yusuf dimakan
serigala. Allah lebih mengetahui tentang ucapan kamu itu."

Jadi sebenarnya pernyataan Abah HMNA bahwa Nabi Yusuf menghukum saudaranya berdasarkan syari'atnya sendiri berdasarkan al kitab dari Allah tidak ada dasar nash yang menyebutkan demikian.
################################################################################
HMNA:
Memang tidak ada Nash yang secara eksplisit menyebutkan demikian. Tetapi bagaimana menjawab pertanyaan ini ? Dari mana Yusuf mendapat syari'at yang demikian itu, padahal bocah Yusuf telah terpisah dari keluarga / komunitasnya sejak masih bocah ? Maka kesimpulannya dari Kitab yang diturunkan Allah kepadanya, sesuai Nash:
Maka Allah membangkitkan nabi-nabi untuk penggembira dan penggentar dan menurunkan Kitab bersama mereka itu di atas kebenaran untuk (menetapkan keputusan) hukum (siapa yang benar) di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan (2:213).
#################################################################################

Wassalam
Abdul Mu'iz

--- Pada Sen, 26/4/10, H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrahman@yahoo.co.id> menulis:

Dari: H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrahman@yahoo.co.id>
Judul: Re: Bls: ada terlupa <= Re: Bls: Ralat catatan kaki <= Re: [wanita-muslimah] UU Penodaan Agama bukanlah syariat Islam tapi buatan manusia Penindas
Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 26 April, 2010, 5:36 AM

----- Original Message -----

From: "Abdul Muiz" <muizof@yahoo. com>

To: <wanita-muslimah@ yahoogroups. com>

Sent: Sunday, April 25, 2010 11:19

Subject: Re: Bls: ada terlupa <= Re: Bls: Ralat catatan kaki <= Re: [wanita-muslimah] UU Penodaan Agama bukanlah syariat Islam tapi buatan manusia Penindas

HMNA: Dalam ayat mana dinyatakan Nabi Yusuf AS(*) merujuk kepada Tawrah

Abdul Mu'iz: Saya sudah meralat, saya sudah memposting bahwa generasi Nabi Yusuf lebih dulu ada baru kemudian disusul beberapa generasi berikutnya adalah Nabi Musa, jadi Nabi yusuf tidak merujuk taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa, tetapi merujuk pada syariat nabi ya'kub

HMNA: Baca Surah Yusuf, Tidak ada disebutkan dalam Surah itu Nabi Yusuf AS merujuk pada syariat Nabi Ya'qub AS. Sejak bocah dibuang di sumur, dijual sebagai budak di Mesir, jadi belum pernah ketemu ayahnya, baru ketemu ayahnya setelah jadi Raja Muda Mesir. Nabi Yusuf AS telah jadi Nabi sejak dalam penjara mentakwilkan mimipi Raja Mesir (bukan Fir'aun).

Abdul Mu'iz : ........... (baca tafsir Qur'an Depag qs 12:75, "Yusuf merujuk syari'at Nabi Ya'qub" dapat dibaca pada note nomor 760 dijelaskan demikian, Tafsir Qur'an Depag tahun 1983/1984, halaman360).

HMNA:Tafsir Qur'an Depag itu ada juga yang salah. Bahkan ada yang salah terjemahan S.Isra ayat 1, kata terakhir al-Bashir diterjemahkan dengan Maha Mengetahui. Silakan simak Seri 603 di bawah:

BISMILLA-HIRRAHMA- NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU

[Kolom Tetap Harian Fajar]

603. Surat Terbuka Kepada Menteri Agama RI

Assalamu 'alaykum Wr. Wb.

Dipermaklumkan kepada Bapak, sepanjang yang saya dapatkan, bahwa sudah bertahun-tahun hingga cetakan terbaru(?) Edisi Revisi 1994, masih saja tidak direvisi dua kesalahan dalam Kitab "Al Quran dan Terjemahannya" , yang diterbitkan oleh Departemen Agama Republik Indonesia, yaitu:

1. Ayat [17:1]: alBashiyr diterjemahkan dengan Maha Mengetahui. Tidak perlu penjelasan lebih lanjut.

2. Ayat [21:33]: WaHuwa Lladziy Khalaqa Llayla wanNahaara wasySyamsa walQamara Kullun fiy Falakin Yasbahuwna, diterjemahkan dengan: Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya. Yang ini perlu penjelasan. Ada satu yang tidak lazim dalam terjemahan dan ada dua kesalahan.

2.1 Masing-masing dari keduanya itu adalah "sisipan". Saya katakan tidak lazim, oleh karena pada lazimnya sisipan itu diletakkan di antara dua tanda kurung, jadi lazimnya demikian (Masing-masing dari keduanya).

2.2 Kesalahan gramatikal, yaitu "matahari dan bulan" adalah mutsanna, yasbahuwn adalah jama', kalau mutsanna mestinya "yasbahaan".

2.3 Kesalahan substansial, mempersempit makna ayat, yaitu bahwa hanya matahari dan bulan saja yang beredar, padahal menurut intizhar, tiap-tiap sesuatu termasuk bumi juga berenang dalam falaknya.

Maka Bapak, sebagai Menteri Agama yang bertanggung jawab dalam Kitab "Al Quran dan terjemahannya" , yang diterbitkan oleh Departemen Agama Republik Indonesia, segera memerintahkan perbaikan terjemahan itu dalam edisi yang akan datang. Saya telah sampaikan, maka terlepaslah saya dari dosa "tidak menyampaikan kesalahan terjemahan Al Qur^an", dan dosa itu ditanggung oleh penanggung-jawab terjemahan Kitab Al Qur^an itu.

Yang terakhir: Alangkah eloknya jika Menteri Agama mengeluarkan seruan kepada semua pencetak Kitab Al Qur^an di Indonesia agar supaya memakai Rasm 'Utsmany, seperti Kitab Al Qur^an yang dihadiahkan oleh Pmerintah Arab Saudi kepada para Jama'ah Islamiyah yang telah menunaikan ibadah haji.

Wassalam,

Makassar, 30 November 2003

H.Muh.Nur Abdurrahman

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Welcome to Mom Connection! Share stories, news and more with moms like you.


Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.

.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment