Advertising

Wednesday 12 May 2010

Re: [wanita-muslimah] Dracula, Pembantai Umat Islam Dalam Perang Salib

dracula itu kristen orthodox (kayak yg di bizantium- kekasisaran kristen
timur- yg sekarang jadi turki), lagian dia bukannya membela negerinya dari
kerajaan rumania-hongaria yg saat itu rajanya orang katolik dan dari orang
turki yg saat itu sudah merebut bizantium dan berusaha merangsek ke eropa
???

menurut saya, dracula berada dalam kepungan dua kekuatan :

- orang katolik
- orang islam (yg saat itu dianggap salah satu aliran bid'ah dari kristen
atau yahudi)

so, secara politis, sama aja kayak orang gam yg berusaha memerdekaan
tanahnya di jaman dom dan bikin bom dan pembunuhan pejabat negara indonesia
di mana mana, mengusir transmigran di mana mana. gak beda sama panglima
diponegoro, atau bahkan cut nyak dien. (hanya saja dia di sisi yang
berbeda). dia hanya seorang atilla the hun bagi orang romawi, hanya saja
dia yang dididik jadi janisyari oleh orang turki, berbalik melawan orang
orang turki ketika mereka menyerbu negaranya.

salam,
Ari


2010/5/6 Yudi Yuliyadi <yudi@geoindo.com>

>
>
> Dari milis sebelah
>
> Membongkar Sebuah Kebohongan
>
> Kisah hidup Dracula merupakan salah satu contoh bentuk penjajahan sejarah
> yang begitu nyata yang dilakukan Barat. Kalau film Rambo merupakan suatu
> fiksi yang kemudian direproduksi agar seolah-olah menjadi nyata oleh Barat,
> maka Dracula merupakan kebalikannya, tokoh nyata yang direproduksi menjadi
> fiksi. Bermula dari novel buah karya Bram Stoker yang berjudul Dracula,
> sosok nyatanya kemudian semakin dikaburkan lewat film-film seperti
> Dracula's
> Daughter (1936), Son of Dracula (1943), Hoorof of Dracula (1958), Nosferatu
> (1922)-yang dibuat ulang pada tahun 1979-dan film-film sejenis yang
> terus-menerus diproduksi.
>
> Lantas, siapa sebenarnya Dracula itu?
> Dalam buku berjudul "Dracula, Pembantai Umat Islam Dalam Perang Salib"
> karya
> Hyphatia Cneajna ini, sosok Dracula dikupas secara tuntas. Dalam buku ini
> dipaparkan bahwa Dracula merupakan pangeran Wallachia , keturunan Vlad
> Dracul. Dalam uraian Hyphatia tersebut sosok Dracula tidak bisa dilepaskan
> dari menjelang periode akhir Perang Salib. Dracula dilahirkan ketika
> peperangan antara Kerajaan Turki Ottoman-sebagai wakil Islam-dan Kerajaan
> Honggaria-sebagai wakil Kristen-semakin memanas. Kedua kerajaan tersebut
> berusaha saling mengalahkan untuk merebutkan wilayah-wilayah yang bisa
> dikuasai, baik yang berada di Eropa maupun Asia .
>
> Puncak dari peperangan ini adalah jatuhnya Konstantinopel- benteng
> Kristen-ke dalam penguasaan Kerajaan Turki Ottoman. Dalam babakan Perang
> Salib di atas Dracula merupakan salah satu panglima pasukan Salib. Dalam
> peran inilah Dracula banyak melakukan pembantain terhadap umat Islam.
> Hyphatia memperkirakan jumlah korban kekejaman Dracula mencapai 300.000
> ribu
> umat Islam. Korban-korban tersebut dibunuh dengan berbagai cara-yang
> cara-cara tersebut bisa dikatakan sangat biadab-yaitu dibakar hidup-hidup,
> dipaku kepalanya, dan yang paling kejam adalah disula. Penyulaan merupakan
> cara penyiksaan yang amat kejam, yaitu seseorang ditusuk mulai dari anus
> dengan kayu sebesar lengan tangan orang dewasa yang ujungnya dilancipkan.
> Korban yang telah ditusuk kemudian dipancangkan sehingga kayu sula menembus
> hingga perut, kerongkongan, atau kepala. Sebagai gambaran bagaimana situasi
> ketika penyulaan berlangsung penulis mengutip pemaparan Hyphatia:
>
> "Ketika matahari mulai meninggi Dracula memerintahkan penyulaan segera
> dimulai. Para prajurit melakukan perintah tersebut dengan cekatakan seolah
> robot yang telah dipogram. Begitu penyulaan dimulai lolong kesakitan dan
> jerit penderitaan segera memenuhi segala penjuru tempat itu. Mereka, umat
> Islam yang malang ini sedang menjemput ajal dengan cara yang begitu
> mengerikan. Mereka tak sempat lagi mengingat kenangan indah dan manis yang
> pernah mereka alami."
>
> Tidak hanya orang dewasa saja yang menjadi korban penyulaan, tapi juga
> bayi.
> Hyphatia memberikan pemaparan tetang penyulaan terhadap bayi sebagai
> berikut:
> "Bayi-bayi yang disula tak sempat menangis lagi karena mereka langsung
> sekarat begitu ujung sula menembus perut mungilnya. Tubuh-tubuh para korban
> itu meregang di kayu sula untuk menjemput ajal."
> Kekejaman seperti yang telah dipaparkan di atas itulah yang selama ini
> disembunyikan oleh Barat. Menurut Hyphatia hal ini terjadi karena dua
> sebab.
>
> Pertama,
> pembantaian yang dilakukan Dracula terhadap umat Islam tidak bisa
> dilepaskan
> dari Perang Salib. Negara-negara Barat yang pada masa Perang Salib menjadi
> pendukung utama pasukan Salib tak mau tercoreng wajahnya. Mereka yang getol
> mengorek-ngorek pembantaian Hilter dan Pol Pot akan enggan membuka borok
> mereka sendiri. Hal ini sudah menjadi tabiat Barat yang selalu ingin menang
> sendiri.
> Kedua,
> Dracula merupakan pahlawan bagi pasukan Salib. Betapapun kejamnya Dracula
> maka dia akan selalu dilindungi nama baiknya. Dan, sampai saat ini di
> Rumania , Dracula masih menjadi pahlawan. Sebagaimana sebagian besar
> sejarah
> pahlawan-pahlawan pasti akan diambil sosok superheronya dan dibuang segala
> kejelekan, kejahatan dan kelemahannya.
>
> Guna menutup kedok kekejaman mereka, Barat terus-menerus menyembunyikan
> siapa sebenarnya Dracula. Seperti yang telah dipaparkan di atas, baik
> lewat karya fiksi maupun film, mereka berusaha agar jati diri dari sosok
> Dracula yang sebenarnya tidak terkuak. Dan, harus diakui usaha Barat untuk
> mengubah sosok Dracula dari fakta menjadi fiksi ini cukup berhasil. Ukuran
> keberhasilan ini dapat dilihat dari seberapa banyak masyarakat-khususnya
> umat Islam sendiri-yang mengetahui tentang siapa sebenarnya Dracula. Bila
> jumlah mereka dihitung bisa dipastikan amatlah sedikit, dan kalaupun mereka
> mengetahui tentang Dracula bisa dipastikan bahwa penjelasan yang diberikan
> tidak akan jauh dari penjelasan yang sudah umum selama ini bahwa Dracula
> merupakan vampir yang haus darah.
>
> Selain membongkar kebohongan yang dilakukan oleh Barat, dalam bukunya
> Hyphatia juga mengupas makna salib dalam kisah Dracula. Seperti yang telah
> umum diketahui bahwa penggambaran Dracula yang telah menjadi fiksi tidak
> bisa dilepaskan dari dua benda, bawang putih dan salib. Konon kabarnya
> hanya
> dengan kedua benda tersebut Dracula akan takut dan bisa dikalahkan. Menurut
> Hyphatia pengunaan simbol salib merupakan cara Barat untuk menghapus
> pahlawan dari musuh mereka-pahlawan dari pihak Islam-dan sekaligus untuk
> menunjukkan superioritas mereka.
>
> Siapa pahlawan yang berusaha dihapuskan oleh Barat tersebut? Tidak lain
> Sultan Mahmud II (di Barat dikenal sebagai Sultan Mehmed II). Sang Sultan
> merupakan penakluk Konstantinopel yang sekaligus penakluk Dracula. Ialah
> yang telah mengalahkan dan memenggal kepala Dracula di tepi Danua Snagov.
> Namun kenyataan ini berusaha dimungkiri oleh Barat. Mereka berusaha agar
> merekalah yang bisa mengalahkan Dracula. Maka diciptakanlah sebuah fiksi
> bahwa Dracula hanya bisa dikalahkan oleh salib. Tujuan dari semua ini
> selain
> hendak mengaburkan peranan Sultan Mahmud II juga sekaligus untuk
> menunjukkan
> bahwa merekalah yang paling superior, yang bisa mengalahkan Dracula si Haus
> Darah.
>
> Dan, sekali lagi usaha Barat ini bisa dikatakan berhasil.
> Selain yang telah dipaparkan di atas, buku "Dracula, Pembantai Umat Islam
> Dalam Perang Salib" karya Hyphatia Cneajna ini, juga memuat hal-hal yang
> selama tersembunyi sehingga belum banyak diketahui oleh masyarakat secara
> luas. Misalnya tentang kuburan Dracula yang sampai saat ini belum terungkap
> dengan jelas, keturunan Dracula, macam-macam penyiksaan Dracula dan sepak
> terjang Dracula yang lainnya.
>
> Kesimpulan
> suatu penjajahan sejarah tidak kalah berbahayanya dengan bentuk penjajahan
> yang lain-politik, ekonomi, budaya, dll. Penjajahan sejarah ini dilakukan
> secara halus dan sistematis, yang apabila tidak jeli maka kita akan
> terperangkap di dalamnya. Oleh karena itu, sikap kritis terhadap sejarah
> merupakan hal yang amat dibutuhkan agar kita tidak terjerat dalam
> penjajahan
> sejarah. Sekiranya buku karya Hyphatia ini-walaupun masih merupakan langkah
> awal-bisa dijadikan pengingat agar kita selalu kritis terhadap sejarah
> karena ternyata penjajahan sejarah itu begitu nyata ada di depan kita.
> Wikipedia pun mengkonfirmasikan eksistensi historis Dracula yang membantai
> ribuan Muslim dengan cara menusuk/mensula (impale)
> Referensi :
> <http://en.wikipedia.org/wiki/Dracula#Allusions_to_actual_history_and_geo>
> http://en.wikipedia.org/wiki/Dracula#Allusions_to_actual_history_and_geo
> graphy
> Sumber : Dracula, Pembantai Umat Islam dalam Perang Salib
> Ditulis pada Maret 1, 2008 oleh agungsulistyo (Makalah ini disampaikan
> dalam bedah buku Dracula, Pembantai Umat Islam dalam Perang Salib" di
> auditorium Fakultas Ilmu Budaya UGM Oleh: Ragil Nugroho)
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
wanita-muslimah-digest@yahoogroups.com
wanita-muslimah-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

0 comments:

Post a Comment