Advertising

Saturday 8 May 2010

[wanita-muslimah] Kolom IBRAHIM ISA - SIAPA SIAUW GIOK TJHAN?,,

*Kolom IBRAHIM ISA *

*Sabtu, 08 Mei 2010*

*--------------------------------------------------*


*SIAPA SIAUW GIOK TJHAN?*

*<Menyambut BUKU baru : "SIAUW GIOK TJHAN – RENUNGAN SEORANG PATRIOT
INDONESIA">*


* * *


Siapa Siauw Giok Tjhan?

Bagi mereka-merka yang mengenal sejarah pergerakan kemerdekaan
Indonesia, nama Siauw Giok Tjhan, tak asing lagi. Ada yang masih ingat,
berkata begini: Pak Siauw 'kan pernah menjabat sebagai menteri pada
kabinet Presiden Sukarno pada permulaan revolusi. Salah seorang yang
mengenal Siauw Giok Tjhan menambahkan: Saya ingat betul beliau pernah
duduk di DPR-RI pada awal tahun limapuluhan abad lalu. Begitu sampai
periode Demokrasi Terpimpin Presiden Sukarnol


Kebetulan aku juga kenal pribadi pada beliau. Aku kenal Siauw sejak
beliau memimpin "Sunday Courier", sebuah mingguan progresif di Jakarta
sekitar tahun 1949-1955. Sejak beliau pindah ke negeri Belanda
berkali-kali kami sempat bertemu dan bertukar fikiran dengan Siauw
GiokTjhan.


* * *


Ketika menyambut terbitnya buku *"Sumbangsih Siauw Giok Tjhan dan
Baperki dalam Sejarah Indonesia"*, oleh penerbit Hasta Mitra, kutulis
pada tanggal 28 Mei 2000 y.l antara lain sbb:


"Seumur hidupnya apa yang dilakukan Siauw Giok Tjhan adalah memberikan
sumbangannya pada usaha besar pembinaan nasion Indonesia, kepada
perjuangan untuk usaha menegakkan keadilan bagi semua, bagi setiap
warganegara Indonesia.

"Sebagai seorang intelektual Indonesia keturunan Tionghoa, beliau menyadari
betul bahwa perjuangan untuk kemerdekaan nasional dan keadilan sosial, amat
bertalian erat dengan perjuangan untuk sama-hak bagi orang-orang Tionghoa
warganegara Indonesia yang sudah turun-temurun hidup bermukim di negeri
ini, dan yang tidak sedikit diantaranya secara fisik dan kulturil sudah
berintegrasi dan berbaur dengan orang-orang pribumi. Secara naluriah mereka
sudah menjadikan Indonesia sebagai negerinya sendiri. Beliau melihat dan
menyadari bahwa orang-orang Tionghoa serta keturunan Tionghoa tsb
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan, pertumbuhan dan
perkembangan ekonomi Indonesia. Di bidang ekonomi, berbeda dengan modal
monopoli asing, modal mereka adalah modal domestik yang memainkan
peranan positif dalam perkembangan ekonomi nasional.

"Beliau melihat kekuatan ekonomi yang terkandung di dalam masyarakat
keturunan Tionghoa Indonesia. Dan bahwa sekali kekuatan ekonomi ini
berpadu dan dibimbing oleh kesadaran nasional yang mantap, maka ia akan
merupakan kekuatan pendorong yang ampuh dalam perkembangan dan
pertumbuhan selanjutnya ekonomi nasional Indonesia.

"Beliau mengemban keyakinan yang tak tergoyahkan bahwa perasaan naluriah
dari o r ang-orang Tionghoa dan keturunan Tionghoa yang sudah menjadikan
Indonesia sebagai negerinya sendiri, khususnya yang sudah menjadi
warganegara Indonesia yang sah menurut hukum, perlu ditingkatkan menjadi
kesadaran politik yang mantap akan ke-Indonesiannya itu. Itulah sebabnya
Bung Siauw mencurahkan perhatian dan kegiatannya untuk mencapai tujuan tsb.

Beliau menolak konsep 'asimilasi' antara keturunan Tionghoa dengan bangsa
Indonesia yang 'pribumi', sebagai suatu jalan untuk memecahkan 'masalah
minoritas etnis Tionghoa'. Karena di dalam konsep asimilasi itu dirasakan
terkandung faktor keharusan yang bersangkutan meninggalkan tradisi bangsa
dan kultur asal-muasal mereka. Siauw menganggapnya sebagai sesuatu yang
tidak sesuai dengan prinsip "Bhinneka Tunggal Eka", prinsip yang selama ini
menjadi dasar negara Republik Indonesia, dimana setiap suku bangsa dari
nasion Indonesia, tetap mempertahankan dan bahkan mengembangkan tradisi
dan kultur daerahnya, sambil bersama-sama seluruh nasion membangun
tradisi dan kultur Indonesia secara nasional.

Menyadari perlunya ada wadah organisasi untuk memperjuangkan keyakinan
politiknya, maka bersama dengan pejuang-pejuang integrasi lainnya, beliau
ambil bagian penting dalam mendirikan BAPERKI.

*Nama Siauw Giok Tjhan tidak bisa dipisahkan dari sejaarah perjuangan
seluruh rakyat Indonesia untuk mencapai kemerdekaan nasional, untuk
keadilan sosial dan melawan diskriminasi rasial. Seluruh hidup beliau
telah disumbangkannya untuk cita-cita luhur tersebut. *

Bangsa kita memiliki tidak sedikit pahlawan nasional, yaitu tokoh-tokoh
perjuangan yang telah memberikan teladan sepanjang hidupnya, tanpa pamrih
memperuntukkan yang paling berharga dari hidup mereka untuk kepentingan
seluruh bangsa, yang telah memberikan sumbangan besar dalam perjuangan
kemerdekaan, persamaan-hak dan pembangunan nasion Indonesia.

"SIAUW GIOK TJHAN ADALAH SALAH SEORANG DARI PAHLAWAN NASIONAL ITU!

* * *


Hari ini disiarkan sebuah berita gembira. Bisa dibaca di "Gelora45" dll
mailitst di wacana internet, sbb:


*Pada tanggal 22 Mei yad akan diluncurkan sebuah buku PENTING, berjudul:
"RENUNGAN PATRIOT INDONESIA – SIAUW GIOK TJHAN". *


Suatu kenyataan --- dengan penerbitan buku tsb, bertambah satu lagi buku
yang memprkaya khazanah literatur Indonesia mengenai para pejuang
kemerdekaan pendahulu kita. Suatu dokumen yang pasti bermanfaat bagi
generasi muda kita yang -- paling tidak lebih dari 32 tahun rezim Orba,
'di brainwashed', 'dicekoki' dengan cerita-cerita rekayasa dan palsu
mengenai gerakan kemerdekaan bangsa kita. Khususnya yang bersangkutan
dengan para tokoh pejuang nasional teman seperjuangan, atau yang dekat
serta mendukung Presiden Sukarno, seperti halnya mengenai Siauw Giok
Tjhan, mantan Ketua Baperki.


* * *


Acara bedah buku berjudul: Renungan Seorang Patriot Indonesia, Siauw
Giok Tjhan – *Editor: Siauw Tiong Djin.*

Acara akan dilangsungkan pada tanggal: *22 Mei 2010 - *Jam: *8:30 s/d
16:00 WIB *Di: *Mercantile Athletic Club Penthouse*, Gedung WTC, Lantai
18, Jl. Jendral Sudirman Kav. 29-31, Jakarta.


Sambutan Ketua Umum Perhimpunan INTI, Editor (Siauw Tiong Djin)

Key Note Speech: Surya Paloh (ketua Umum Nasional Demoktrat)

Bedah Buku Sesi : Anis Baswedan (Rektor Universitas Paramadina)

Asvi Warman Adam (LIPI), Rieke Dyah Pitaloka (PDIP),Yudi Latif (Reform
Institute) ; Dialog -- Moderator: Christianto Wibisono (Global Nexus
Institute)

Bedah Buku Sesi 2: Harry Tjan Silalahi (CSIS) ,Sukardi Rinakit (Sugeng
Sarjadi Syndicate), Budiman Sudjatmiko (PDIP), A Dahana (Sinolog UI)

Dialog -- Moderator: Stanley Josep Adiprasetyo (Komnas HAM)


* * *


[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
wanita-muslimah-digest@yahoogroups.com
wanita-muslimah-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

0 comments:

Post a Comment