Advertising

Monday, 3 October 2011

[wanita-muslimah] Tubuhku, Hakku

*Tubuhku, Hakku*
Published on RAHIMA : Pusat Pendidikan dan Informasi Islam Hak-hak
Perempuan<http://rahima.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=813:tubuhku-hakku&catid=1:berita&Itemid=18>|
shared via
feedly <http://www.feedly.com>

**

*"Bila seorang manusia menghargai manusia lain, maka dia tidak akan
melakukan kekerasan dalam bentuk apapun. ….Pendidikan kita seharusnya
mengajari tentang nilai-nilai menghargai manusia dan kemanusiaan. …. agama
seharusnya mengajarkan bagaimana menghargai manusia, siapapun dia dan apapun
dia."*

Demikian respon Prof. Musdah Mulia menanggapi pertanyaan salah satu peserta
terkait peristiwa perkosaan yang terjadi di angkutan umum beberapa waktu
yang lalu. Saat itu, Ibu Musdah – nama yang biasa kami panggil—sedang
menjadi narasumber dalam diskusi memperingati Hari Seksual Sedunia, *Sexual
day*, yang jatuh pada setiap tanggal 4 September.

Ibu Musdah menyampaikan paparannya dengan cukup gamblang, dan dapat memberi
pencerahan kepada peserta yang hadir. Di antara yang disampaikan oleh beliau
adalah bahwa ternyata rasa menghargai sesama manusia di dalam diri kita
masih sangat minim, apalagi jika dikaitkan dengan isu seksualitas.
Seringkali, saat kita mendengar kata seks atau seksualitas pikiran kita
selalu mengkaitkannya dengan 'membolehkan' praktek berhubungan seks secara
bebas atau mengajari bagaimana caranya berhubungan seks.

Terkait dengan nilai-nilai menghargai kemanusiaan, Bu Musdah menekankan
perlunya pendidikan seksualitas sejak dini. Dengan mendapatkan pendidikan
seks sejak dini, terangnya, kita dapat lebih memahami tubuh kita, tidak
penasaran dengan apa yang ada di balik tubuh lawan jenis kita, berupaya
mencegah tertular penyakit kelamin, bahkan paham benar bagian tubuh mana
yang tidak boleh disentuh oleh orang lain, sehingga ketika akan terjadi
perkosaan atau* incest*, maka kita dapat mengantisipasi apa yang harus
dilakukan.

Hal lain yang ikut menjadi pendukung kasus perkosaan kerap terjadi adalah
aturan hukum yang ada, yang seakan-akan masih menganggap perkosaan bukan
kejahatan tetapi lebih pada akibat adanya "godaan perempuan". Yang lebih
memprihatinkan lagi adalah orang yang berpikir seperti itu termasuk para
pembuat kebijakan, seperti Foke (Fauzi Bowo) Gubernur DKI Jakarta ketika
menanggapi kasus perkosaan yang terjadi di wilayahnya beberapa waktu lalu,
dengan mengatakan bahwa kasus itu terjadi karena perempuan memakai rok mini.

****

Kegiatan yang diselenggarakan di Tjikini Café, Jakarta Pusat, pada 22
September 2011 itu, sekaligus juga digunakan untuk me-*launching* sebuah
aliansi yang diberi nama Aliansi Satu Visi (ASV). *Hak Seksualitas adalah
Hak Asasi Manusia, Tubuhku adalah Hakku*, menjadi tema dalam diskusi itu.
Aliansi Satu Visi (ASV) sebuah gerakan yang beranggotakan 18 lembaga –
termasuk Rahima-- bertujuan untuk melakukan gerakan yang memperjuangkan
hak-hak seksual dan kesehatan reproduksi.

Menurut Ibu Kusyuniati, *Country Representative dari Rutgers WPF*, yang juga
merupakan salah satu inisiator dari AVS. Gerakan ASV ini merupakan bagian
dari gerakan global. Pada 2011 ini, untuk pertama kalinya Indonesia melalui
ASV menjadi bagian dari gerakan global untuk memperingati Hari Kesehatan
Seksual Sedunia (HKSS). Hal ini dilandasi oleh adanya fakta, bahwa di
Indonesia permasalahan kesehatan seksual sangat kompleks seperti minimnya
akses informasi, akses untuk layanan kesehatan seksual dan reproduksi,
tingginya angka kematian ibu dan bayi, aborsi yang tidak aman, kekerasan
seksual dalam pacaran dan rumah tangga, pernikahan dini, penularan HIV AIDS
dan IMS, dll.

Sementara Heri, yang menjabat sebagai Ketua ASV mengatakan bahwa ASV,
sebagai inisiator kegiatan ini merasa perlu melakukan upaya yang sistematis,
sinergis dengan melibatkan berbagai pihak agar terwujud kemudahan atas akses
layanan kesehatan seksual dan reproduksi yang komprehensif dan berperspektif
HAM, serta peningkatan kualitas pendidikan yang berperspektif Hak Seksual
dan reproduksi. Oleh karena remaja merupakan kelompok yang rentan atas hak
seksual dan reproduksi, maka pada tahun ini HKSS berupaya melibatkan peran
anak muda dalam mempromosikan isu kesehatan seksual.

Di penghujung diskusi Lola Amalia, moderator, menyampaikan kesimpulan dari
diskusi, bahwa kunci dari tema yang dibahas adalah *Pendidikan, Saling
Menghargai dan Persepsi*.[]

Feedly. Feed your mind. http://www.feedly.com <http://www.feedly.com/#mail>


[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
wanita-muslimah-digest@yahoogroups.com
wanita-muslimah-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

0 comments:

Post a Comment