Terima kasih Mas Dwi atas penjelasannya. Semoga Pak Ibrahim Isa yang di Perancis itu mustinya
Nggak masukkan agitasi politik kirinya yang membenci orde Baru disini. Saya kira kalau di Milis 100% politik sih masih masuk akal.
Tapi ini milis warna ke-musliman ada. Saya kira Pembacamilis ini sewaktu meletusnya G30S jelas banyak yang berseberangan dengan PKI.
Salam
Ridwan Fakih
.
-----Original Message-----
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com] On Behalf Of Dwi Soegardi
Sent: Monday, October 01, 2012 12:56 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Kolom IBRAHIM ISA -- Dewi Sukarno:,,"Membeberkan Keadaan Sebenarnya Itu Merupakan Kewajiban Saya . . "
Pak Ridwan,
Karena sudah beberapa kali Anda menanyakan ini, saya akan coba menjawab semampu saya selaku moderator.
Hal ini sebenarnya sudah beberapa kali dibahas atau dipertanyakan oleh anggota lain, bisa dicek di arsip kalau sempat meneliti ratusan ribu posting sejak berdirinya milis ini.
Milis ini berevolusi.
Di kala media sosial sudah semakin beragam, web forum, facebook, google+, twitter, saya juga heran milis seperti ini masih bertahan :-)
Awalnya milis ini memang wadah aktivis remaja masjid Bandung, tetapi kemudian terbuka untuk seluruh lapisan.
Topik bahasan, sesuai namanya, adalah kajian tentang wanita muslimah, fikih perempuan, perundang-undangan, dlsb, dengan kata lain: membicarakan perempuan.
Dalam perjalanannya kemudian berevolusi
menjadi: perempuan bicara,
karena di milis inilah diharapkan perempuan (dan laki-laki yang tertarik dengan isu-isu perempuan) bebas saling bertukar pikiran.
Jadi evolusinya dari perempuan sebagai objek berubah menjadi perempuan sebagai subjek.
Tidak selalu posting yang masuk menggambarkan ide-ide ini.
Termasuk beberapa yang Anda permasalahkan.
Tim moderator hanya berusaha menjaga keseimbangan.
Kalau ada partisipan yang terlalu menggebu-gebu dengan satu topik nyleneh (politis, debat antar agama, antara lain), kami akan menyetopnya.
Beberapa anggota di sini rajin posting dengan topik tertentu, seperti kolom Ibrahim Isa, dulu ada kolom HMNA (alm.), kolomnya pak Kusni, sempat pula Rengeng-rengengnya kang Pei, atau yang masih aktif Q&A-nya (tanya sendiri dijawab sendiri) Abdullatif, dll.
Kami melihat "kenylenehan" satu atau dua sehari tidak perlu dipersoalkan, anggap sebagai informasi dari dunia lain yang tidak ada salahnya diketahui ataupun dibiarkan bak angin berlalu.
Anda pun bebas menanggapinya,
nanti komunitas yang akan menilai apakah suatu polemik itu dibiarkan berlanjut atau seharusnya disudahi.
salam,
2012/9/30 Fakih, Ridwan <rfakih@kockw.com>:
> Dear Moderator
> Milis Wanita Muslim ini mimbar bebas tentang Wanita Muslim atau Mimbar Bebas Politik Sih.
> Mohon penjelasan.
> Salam
> RF
>
> Ridwan Fakih
> |Kuwait Oil Company (KOC) |
> |Engineer Corrosion |Industrial Services Group |
> |Email: mailto:RFakih@kockw.com | Web: www.kockw.com |
> |Tel: +965 238 65311 | Fax: +965 none | P.O Box 9758 | Ahmadi | Postal
> |Code 61008 | Kuwait |
>
> Disclaimer:
>
> This e-mail and any attachments may contain confidential and privileged information. If you are not the intended recipient, please notify the sender immediately by return e-mail, delete this e-mail and destroy any copies. Any dissemination or use of this information by a person other than the intended recipient is unauthorized and may be illegal. Kuwait Oil Company does not accept liability for any errors or omissions in the contents of this message which arise as a result of e-mail transmission.
>
> -----Original Message-----
> From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> [mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com] On Behalf Of isa
> Sent: Sunday, September 30, 2012 1:31 PM
> To: WANITA -MUSLIMAH@YAHOOGROUPS.COM
> Subject: [wanita-muslimah] Kolom IBRAHIM ISA -- Dewi
> Sukarno:,,"Membeberkan Keadaan Sebenarnya Itu Merupakan Kewajiban Saya
> . . "
>
> *Kolom IBRAHIM ISA
> Minggu, 30 September 2012
> ------------------------------------*
>
>
> *Dewi Sukarno: *
>
> "*Membeberkan Keadaan Sebenarnya Itu Merupakan Kewajiban Saya . . "*
>
> ** * **
>
> "*Saya Justru Mengikuti Peristiwa-peristiwa Di Indonesia itu Dari Dekat.
> . .*
>
> *< Bagian – 1>*
>
>
> *Hari ini, "30 September"! Angka-angka "30 September", umumnya ditulis lebih "lengkap", yaitu " Peristiwa 30 September 1965", sebagai tanggal terjadinya "Gerakan 30 September", 1965 di negeri kita Indonesia tercinta. Catatan peristiwa ini bisa dikatakan sudah "salah kaprah".
> Presiden Sukarno pada hari-hari itu juga telah mengkoreksinya. Bung
> Karno mengkoreksi dengan mengatakan bahwa kejadian itu terjadi pada
> dinihari tanggal 1 Oktober 1965, Maka gerakan tsb lebih tepat disebut
> sebagai "Gestok", Gerakan Satu Oktober.*
>
>
> ** * **
>
>
> *Sejak Oktober 1965, di dalam maupun di luar negeri berbagai siaran
> dalam jumlah tak terhitung, tafsiran dan variasi, analisis dan
> penelitian dilakukan di sekitar apa yang terjadi pada tanggal 1
> Oktober 1965, dan selanjutnya. Bisa dengan pasti dikatakan bahwa
> pemberitaan, tafsiran dan kesimpulan yang dilakukan oleh rezim Orba
> dibawah Presiden Jendral Suharto, adalah yang paling tidak benar,
> paling rekayasa, paling palsu serta paling khianat.*
>
>
> *Pagi ini kuterima siaran dari sahabatku Chan Chung Tak, pemimpin
> mailist Gelora45, berisi terjemahan SURAT DEWI SUKARNO KEPADA SUHARTO
> sekitar peristiwa yang terjadi pada tanggal 1 Oktober 1965. Surat Dewi
> itu disiarkan di media Belanda, "VRIJ NEDERLAND", pada tanggal 16
> April 1970. Menurut banyak pakar yang bisa diandalkan, SURAT DEWI KPD
> SUHARTO tsb adalah OTENTIK. Benar adanya. Hal ini bisa dicek lagi pada
> media Belanda "VRIJ NEDERLAND" yang pertama kali menyiarkannya pada
> tanggal 16 April 1970. Juga bisa menceknya langsung pada Dewi Sukarno
> yang masih bisa dihubungi.*
>
>
> *Mengingat arti penting SURAT DEWI KPD SUHARTO baik sebagai bahan
> input dalam penelitian dan penulisan sejarah bangsa, maupun sebagai
> catatan sejarah kita, bersama ini kusiarkan kembali surat Dewi tsb.
> Surat Dewi tsb cukup panjang, maka akan dimuat dalam ruangan ini
> kira-kira dalam
> 3-4 kali siaran.*
>
>
>
> ** * **
>
>
>
> *SURAT TERBUKA NY. RATNA SARI DEWI SOEKARNO *
>
> *<TERJEMAHAN BEBAS DARI „VRIJ NEDERLAND", Tanggal 16 April 1970>*
>
>
> Tuan Presiden Suharto,
>
>
> Bersama ini saya ingin mengingatkan Tuan terhadap segala sesuatu yang
>
> nampaknya oleh Tuan akan dilupakan. Hal hal yang akan dikemukakan ini
> saya
>
> anggap sebagai kewajiban bagi saya untuk menjelaskannya secara benar
> karena
>
> saya justru mengikuti peristiwa-peristiwa di Indonesia itu dari dekat.
>
>
> Barangkali sementara orang akan berpendapat akan lebih baik kalau saya
> diam
>
> seribu bahasa seperti Sphinks (arca batu di Mesir) dalam hal ini. Akan
>
> tetapi karena saya bertanggung jawab maka saya harus melakukan hal ini
> biar
>
> membawa resiko betapapun besarnya terhadap diri saya. Inipun karena
> makin
>
> lama di seluruh dunia maupun di Indonesia sendiri banyak tersebar cerita-cerita palsu yang disebarkan tentang peristiwa-peristiwa di Indonesia itu sehingga membeberkan keadaan yang sebenarnya itu merupakan kewajiban saya.
>
>
> Karena itulah saya kirimkan surat terbuka ini kepada Tuan dalam
> kedudukan
>
> saya sebagai warga negara Indonesia. Selain itu surat terbuka yang
> saya
>
> kirimkan kepada tuan ini termasuk segala isinya adalah sepenuhnya
> tanggung
>
> jawab saya dan tidak ada sangkut pautnya dengan Soekarno, Presiden
> Republik
>
> Indonesia yang terdahulu.
>
>
> Sebenarnya agaknya sudah terlambat untuk mempersoalkan kembali tentang
> para
>
> Perwira yang telah dinyatakan sebagai "kontra revolusi" atau pemberontak pemberontak terhadap Negara dimana mereka telah sama dihukum mati.
>
>
> Selama ini saya selalu berpendirian tidak sependapat dengan adanya
> dalil
>
> bahwa "yang berkuasa itu selalu benar" (power can do no wrong). Sikap
>
> inipun sama sewaktu Presiden Soekarno berkuasa Saya berpendapat bahwa
>
> seorang Kepala Negara itu mesti dikerumuni oleh orang orang yang
>
> mendukungnya. Begitu juga halnya dengan Tuan bahwa di sekeliling Tuan
> itu banyak orang-orang berkerumun yang pada umumnya tidak berani
> membuka
>
> mulutnya berpura-pura taat dan tunduk bahkan ada yang menjilat yang
> pada
>
> hakekatnya mereka bertujuan untuk mendapatkan kesempatan berkuasa
> lebih
>
> banyak. Karena itulah apa yang sebenarnya terjadi di sekitar Tuan
> sulit akan
>
> terungkap.
>
>
> Pertama-tama dalam surat terbuka saya ini saya ingin mengemukakan apa
> yang
>
> disebut "proses" dimana banyak orang telah dibunuh karena dituduh
> melakukan
>
> kejahatan terhadap Negara. "Proses" ini yang sebenamya terjadi di luar
>
> norma-norma Hukum dan Keadilan lebih tepat untuk disebut "teror dan
>
> kekerasan".
>
>
> Dan mereka orang-orang yang tidak puas dan tidak mau bicara sewaktu
>
> kekuasaan Soekarno maka setelah situasi berubah lalu bersikap tidak
>
> bertanggung jawab dan turut serta melakukan pembunuhan dan teror.
> Dalam hal
>
> ini Tuan telah membiarkahnya. Andai kata nanti pada suatu ketika
> kedudukan
>
> Tuan diganti oleh orang lain sudah tentu akan terjadi hal yang sama
> dimana
>
> pembantu-pembantu Tuan yang penting sipil maupun militer termasuk
> mungkin
>
> Tuan sendiri akan mendapat perlakuan yang sama di mana mereka dituduh
> dan
>
> dituntut dengan hukuman mati dengan berbagai dalih misal "karena
> melakukan
>
> korupsi".
>
>
> Dalam hubungan ini saya ingin bertanya kepada Tuan : "Mengapa Tuan
>
> membiarkan dan memberi kesempatan semua itu berlalu yang dapat menjadi
>
> contoh (preseden) jelek bagi suatu Negara yang masih muda dan
> rakyatnya
>
> sedang berkembang yaitu Indonesia ?"
>
>
> Bukan maksud saya untuk mencela kebijaksanaan politik yang Tuan lakukan.
>
> Akan tetapi perhatian tertumpah kepada mereka yang dibunuh dan diteror
>
> dengan memakai dalih "pembersihan terhadap golongan merah" sejak
> peristiwa G
>
> 30 S itu terjadi. Padahal kebanyakan dari mereka itu hanyalah
>
> pengikut-pengikut Soekarno yang tidak tahu menahu tentang peristiwa G 30 S.
>
>
> Bahkan saya memperoleh berita bahwa tidak kurang dari 800.000 Rakyat
>
> Indonesia yang telah terbunuh diantaranya trdapat kaum wanita dan
> anak-anak
>
> karena hanya sebagai simpatisan PKI.
>
>
> Harian "London Times" membuat berita pada Januari 1966 sebagai berikut
>
> "Bahkan sejak pecahnya peristiwa G 30 S itu dalam 3 bulan telah
> ratusan ribu
>
> kaum komunis yang dibunuh jumlah mana menurut para diplomat barat
> angka
>
> tersebut masih terlalu rendah.
>
>
> Sementara itu menurut sementara pengusaha-pengusaha dan turis-turis
> dari Eropa yang pulang dari Indonesia mengatakan bahwa pembunuhan dan
> teror itu
>
> begitu hebatnya sehingga mereka melihat sementara di sungai-sungai
> penuh
>
> dengan hanyutnya mayat- mayat tanpa kepala dan sementara anak-anak di
>
> desa-desa katanya bermain sepak bola dengan kepala-kepala manusia yang
>
> terbunuh. Pokoknya dalam tempo 3 bulan sesudah peristiwa G 30 S itu
> situasi
>
> di Indonesia dicekam dengan ketakutan dan ketegangan dimana banyak
> darah
>
> mengalir yang belum pernah terjadi dalam sejarah bangsa Indonesia.
>
>
> Seorang wartawan dari "Washington Post" memberitakan dari Jakarta
> bahwa di
>
> Jawa Timur saja telah terbunuh 250.000 orang, demikian menurut sumber
> dari
>
> golongan Islam. Lebih lanjut "Washington Post" memberitakan bahwa
> puncak
>
> pembunuhan dan teror itu pada bulan November 1965. Kepala-kepala
> manusia
>
> telah dijadikan hiasan (dekorasi) pada suatu jembatan. Di tempat lain
> orang
>
> melihat bahwa mayat-mayat tanpa kepala dihanyutkan di sungai-sungai di
> atas
>
> rakit dalam deretan yang panjang. Sungai bengawan Solo yang indah
> permai
>
> ketika itu penuh dengan mayat-mayat sehingga di sementara tempat
>
> kadang-kadang airnya tidak terlihat tertutup oleh mayat-mayat itu.
>
> Sungai-sungai itu airnya menjadi merah karena darah Rakyat. Pokoknya
> ketika
>
> itu Indonesia seperti neraka demikian tulis Washington Post.
>
>
> Sementara itu harian Inggris "Economist" memperkirakan bahwa korban
> yang
>
> jatuh karena pembunuhan dan teror itu mencapai 1.000.000 orang.
>
>
> Saya ingin bertanya kepada Tuan: mengapa pertumpahan darah itu sampai
>
> terjadi atas mereka yang belum tentu berdosa? Dan mengapa masyarakat
> dunia
>
> diam seribu bahasa ? Padahal dipihak lain kalau seorang manusia
> terbunuh di
>
> sepanjang tembok Berlin saja, maka seluruh dunia Barat
>
> ramai dan geger. Tapi mengapa dunia Barat itu diam dimana 800.000
> Bangsa
>
> Asia (Indonesia) telah dibunuh dan diteror dengan darah dingin, bahkan
>
> dalam situasi Dunia sedang damai??
>
>
> Saya tahu pasti bahwa diantara yang terbunuh itu ada orang komunis.
> Tapi apa
>
> artinya kemerdekaan dan hak azasi manusia kalau Tuan membenarkan
> pembunuhan
>
> besar-besaran itu sekedar karena mereka melakukan gerakan di bawah
> tanah
>
> yang tidak diketahui oleh Pemerintah Tuan ?
>
>
> Sebenrnya Tuan akan lebih bijaksana kalau Tuan mengambil
> langkah-langkah
>
> pencegahan terjadinya pembunuhan besar-besaran itu sebelun
>
> PK.I dinyatakan
>
> dilarang oleh undang-undang.
>
>
> Akan tetapi Tuan ternyata tidak berbuat demikian dan hal ini dianggap
>
> sebagai pelanggaran terhadap hal-hal azasi manusia dan Tuan tidak
>
> mendapatkan respek. Lepas dari ideologi apa yang sudah terjadi itu
> merupakan
>
> "kejahatan nasional". |<Bersambung>
>
>
> * * *
>
>
>
>
>
> ------------------------------------
>
> =======================
> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI :
> http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
> Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
>
> Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
> ------------------------------------
>
> =======================
> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI :
> http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
> Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
>
> Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links
>
>
>
------------------------------------
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links
------------------------------------
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/
<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional
<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)
<*> To change settings via email:
wanita-muslimah-digest@yahoogroups.com
wanita-muslimah-fullfeatured@yahoogroups.com
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
0 comments:
Post a Comment