Advertising

Sunday, 28 April 2013

[wanita-muslimah] Kolom IBRAHIM ISA -- Novel Leila S. CHUDORI ” P U L A N G “,,MONUMENTAL Di Khazanah “SASTRA- REFORMASI”

*Kolom IBRAHIM ISA
Senin, 29 April 2013
----------------------------
*
*
**Novel Leila S. CHUDORI " P U L A N G " **

MONUMENTAL Di Khazanah "SASTRA- REFORMASI"*

Sketsa, cerpen, catatan-harian, "catatan-pingggir"(Capingnya Tempo),
novelette dan novel yang muncul sebagai produk di bidang sastra dari
gerakan pencerahan besar dalam sejarah kita, gerakan "REFORMASI", dari
hari ke hari memperkaya terus khazanah sastra dan budaya Indonesia.

Novel penulis muda, Leila S. Chudori, "PULANG" , adalah salah satu karya
sastra yang patut disebut sebagai karya sastra monumental, yang mencirii
periode pencerahan "Reformasi". 'Pulang" bukan satu-satunya. Yang
satunya lagi adalah karya Laksmi Pamuntjak, "AMBA".

* * *

Budaya-Orba lahir di atas puing-puing dihancurkannya hasil-hasil
pemikiran periode "Budaya-Kemerdekaan" yang lahir sejak Proklamasi
Kemerdekaan bangsa. Dengan landasan falsasfah kekuasaan kenegaraan
golongan militer -- "Dwifungsi Abri"- dan para budayawan pendukungnya, –
– – menegakkan budaya yang "baru" bagi Indonesia. Tetapi dalam pemikiran
dunia progresif – adalah usang.


Tak terbayangkan bagi para protagonis "budaya Orba" bahwa "budaya dan
sastra Orba" yang mereka lahirkan di atas lebih sejuta mayat korban
persekusi, . . . dan berjaya selama 32 tahun, . . . . . akan
runtuh-luluh dilanda gerakan pencerahan gelombang Reformasi. Suatu
gerakan pencerahan yang sekaligus telah menggulingkan kekuasaan Orba
Jendral Suharto.

Para protagonis budaya-Orba juga tak mnduga samasekali bahwa dusta dan
fitnah yang melandasi budaya-Orba, akan bisa digugah, digugat dan
digoyah, untuk akhirnya dicampakkan ke keranjang sampah sejarah budaya
bangsa.*


* * *


Siapa nyana, . . . siapa mengira . . . . tak-peduli dikekang dan
dikontrol, diteror dan ditindas selama tiga dasawarsa lebih, bangsa yang
punya daya tahan ini, membuktikan bahwa ia mampu melahirkan putra-putri
bangsa sejati. Dialektika sejarah bangsa ini menunjukkan bahwa adalah
mereka-mereka yang lahir di kala budaya-Orba sedang berjaya, adalah
generasi muda yang menjadi pendobrak dan penerjang, menghancurkan
"budaya-orba" yang palsu dan semu.

Justru adalah generasi ini , yang tampil dan memberikan sumbangan amat
penting pada fundamen mental dan karakter kokoh bagi tumbuh dan
berkembangnya budaya-bebas-merdeka, sebagai kelanjutan perkembangan
gerakan pencerahan REFORMASI. Menyongsong lahir dan menguatnya
perkembangan kesadaran berbangsa, gairahnya usaha dan kegiatan*character
building* dari nasion ini.

* * *

Adalah dalam sorotan sejarah ini *kita menyaksikan *novel besar Leila S.
Chudori, "Pulang"* .*Judul novel, "Pulang" langsung menabuh genderang
segar nyaring memberikan pesan, bahwa ada anak-anak bangsa yang
terdampar di luar, yang mendambakan "pulang", kembali ke tanah tumpah
darahnya. Bahwa ada anak-anak bangsa yang merupakan korban dari suatu
rezim angkara-murka.*


Mereka itu ada yang PKI, kebanyakan dituduh PKI dan difitnah terlibat
dengan suatu gerakan kudeta.


Mereka menjadi eksil tak bisa kembali, Penyebab utamanya, karena mereka
itu patuh pada Presidennya: Bung Karno.


Mereka itu merupakan korban dari perlakuan tak adil dan sewenang-wenang
dari suatu rezim yang tidak punya falsafah dan prisnip ---- selain
KEKERASAN.

* * *

*Terbitnya NOVEL "PULANG"*
Terbitnya novel oleh Leila S. CHUDORI, berjudul "P U L A N G ". juga
meupakan indikasi meningkatnya "kesadaran sejarah". Benar apa yang
ditulis *sutradara Riri Riza*. Ia a.l menyatakan bahwa "Pulang" adalah
salah satu tantangan besar. Sebuah tantangan yang menceritakan sebuah
era sejarah Indonesia tahun 1965 dan 1998. Dan pada saat yang sama juga
menceritakan tentang keluarga.

"Pulang" menceritakan tentang Dimas Suryo, seorang eksil politik
Indonesia bersama tiga sahabatnya yang terhalang balik ke Indonesia
setelah meletusnya peristiwa 30 September 1965. Paspor mereka dicabut.
Latar belakang novel ini pun berganti ke bulan Mei 1968 tentang gerakan
mahasiswa yang berkecamuk di Paris. Kemudian berlanjut ke Mei 1998 di
Indonesia dan jatuhnya Presiden Indonesia yang sudah berkuasa selama 32
tahun.


"Novel "Pulang" mulai ditulis pada 2006-2012. Leila dua kali ke Paris
untuk mewawancarai eksel politik yang mendirikan Restoran Indonesia dan
mendapatkan buku-buku serta literatur untuk menyangga novelnya
itu.<Mitra Tarigan dalam Tempo.com, 13 Desember 2012>


* * *

*Novel "Pulang" Menggugah Ingatan tentang Indonesia*
< dari a.l. Tuisan Bagus Takwin, pengajar di Fakultas Psikologi Universitas
Indonesia, dalam Tempo.co, JakartaSelasa, 18 Desember 2012 > .


"Novel Pulang adalah paparan mengenai kesadaran orang-orang Indonesia
yang tidak dihitung masuk himpunan Indonesia semasa Orde Baru.
Mereka terus-menerus berjuang menjadi orang Indonesia di tengah
penolakan rezim Soeharto. Mereka para-eksil politik Indonesia di
Paris. Mereka bertahan meski terbuang , diburu dan dicabut paspor
Indonesia-nya. Di Paris, mereka tetap mencintai Indonesia, bertahan
hidup layak sambil memberi manfaat bagi Indonesia dengan mengelola
Restoran Tanah Air, sebuah restoran Rue Vaugirard di pinggir Paris.
Restoran ini menyediakan makanan dan kegiatan yang mempromosikan
Indonesia.

Tokoh utama dalam novel Leila, bukan semata keinginan dikubur di
Karet yang dimiliki Dimas, melainkan juga mempertahankan dirinya
sebagai orang Indonesia dan memiliki wewenang untuk mewariskan
Indonesia.

* * *

"Kisah tokoh-tokoh yang dimuat di dalamnya memberikan pemahaman
kepada kita bahwa keindonesiaan merupakan sebuah ikhtiar yang
intensional. Ia tak ditentukan oleh tempat kelahiran atau penerimaan
pemerintah. Keindonesiaan tak hilang ketika kita meninggalkan
wilayah Indonesia.

"Pulang, adalah "…sebuah drama keluarga, persahabatan, cinta, dan
pengkhianatan berlatar belakang tiga peristiwa bersejarah: Indonesia
30 September 1965, Prancis Mei 1968, dan Indonesia Mei 1998. Dan itu
emua tersaji dalam narasi yang tertata apik. Leila S. Chudori
sberhasil meramu unsur-unsur naratif secara meyakinkan dalam novel ini.
. . .

". . . . . Membaca novel yang tergolong tebal ini saya mendapat
kenikmatan sekaligus pekerjaan tambahan. Saya menikmati jalinan
naratifnya yang tertata rapi dan memberi penghayatan baru. Tapi efek
yang ditinggalkannya membuat saya memikirkan lagi keberadaan dan
identitas saya sebagai orang Indonesia. . . . Seperti masuk ke
kenangan pribadi sekaligus sejarah Indonesia mutakhir dan menemukan
banyak ruang kosong yang gelap di sana, juga ruang kusut. Kenangan
itu menggugah saya, bahkan menggugat, untuk membenahinya. Tapi novel
ini juga membantu kita menemukan apa yang mesti dibereskan dalam
ingatan kolektif Indonesia untuk dapat menjawab apa makna menjadi
orang Indonesia, apa makna menjadi Indonesia.


* * *


*Perkenalkan: LEILA S. CHUDORI*


Lahir di Jakarta pada 12 Desember 1962. Karya-karyanya yang merupakan
buah penanya sejak 12 tahun terbit di majalah KUNCUNG, KAWANKU, dan HAI.
Ketika masih remaja sekali ia sudah menerbitkan kumpulan cerpen: "SEBUAH
KEJUTAN", "EMPAT PEMUDA KECIL", dan "SEPUTIH HATI ANDRA".


Sejak 1989, Leila bekerja sebgai wartawan TEMPO.

Leila juga menulis skenario drama TV, "DUNIA TANPA KOMA".Belakangan
Leila menulis skenario film pendek DRUPADI, sebuah tafsir kisah
Mahabharata., dan film "KATA MAAF TERAKHIR", 2009.


Leila S. Chudori meluncurkan kumpulan cerpan terbarunya (2009), berjudul
"9 DARI NADIRA", serta penerbitn ulang 'MALAM TERAKHIR". Kedua buku tsb
telah ditjerjemahkan ke dalam bahasa Ingrgris oleh YAYASAN LONTAR.


Kini Leila sedang menggarap lanjutan "9 DARI NADIRA", dan kumpula cerita
seorang pemumbunuh bayaran, "LEMBAYANG SENJA" (Sumber buku "PULANG",
HALAMAN 460).


* * *





------------------------------------

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
wanita-muslimah-digest@yahoogroups.com
wanita-muslimah-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

0 comments:

Post a Comment