*Kolom IBRAHIM ISA*
*Selasa, 30 April 2013**
------------------------*
*A.H.O.K. -- AHOK *
*(A)was (H)antu (O)rang (K)omunis*
*<Sebuah Refleksi Utk AHOK, Basuki Tjahaja Purnama, Wakil Gubernur DKI
Jakarta. >*
** * **
Seperti biasa, aku selalu berkonsultasi tanya pendapat kawan, bagaimana
fikirannya mengenai tema yang akan kutulis dalam Kolom hari itu. Pagi
itu kutanya a.l. Murti: Kubilang : -- Aku akan menulis sebuah kolom
dengan judul: AHOK, "A*was Hantu Orang Komunis (AHOK)"*. Tahu 'kan Ahok,
Wagub DKI? Baru-baru ini beliau menyatakan bahwa rahayat yang menentang
rumahnya digusur di Pluit, dan mengajukan tuntutan sesuai rasa keadilan
mereka --- *SEBAGAI KOMUNIS. *
Reaksi masyarakat --- "marah, kecewa, keras dan tajam", kataku. Umumnya
menganggap pernyataan Ahok itu, sebagai *STIGMATISASI* tertuju pada
rakyat yang menentang kebijakannya di Pluit.
Tanggapan Murti:
Ya, tahu. . . . Tapi, . . .Apa judul kolom itu tidak "keterlaluan"?
Maksudnya: "Terlalu Kasar", "agresif" dan, ya. "tidak etis".
Memang, kataku, kelihatannya seperti "menghina", "mempermainkan" nama
(baik) pribadi seseorang . . . . apalagi yang bersangkutan adalah
seorang Wagub DKI, seperi AHOK. Bisa-bisa diseret ke pengadilan dituduh
terlibat uu anti-"blasphemy", . . "menghina" atau "memfitnah" nama baik
seseorang.
Coba renungkan sejenak: Apa yang dilakukan AHOK dengan *stigmatisasinya*
terhadap rakyat yang menuntut perlakuan adil dari pejabat, tidakkah hal itu
suatu serangan mendadak yang jauh melebihi makian kata-kata kasar
sehari-hari . . . *Tuduhannya adalah "kalian Komunis"*. Disini, bukankah
Ahok menginstimidasi, menakut-nakuti rakyat dengan "hantoe Komunis" yang
semua tahu tidak ada samasekali. Memang begitulah 'peringatan' yang
dinyatakan AHOK , .. . . "Awas Hantoe Orang Komunis"! -- A.H.O.K.
. * * *
Sebuah harian Jakarta, yang bisa digolongkan "moderat", "Sinar Harapan"
memberitakan bahwa, ***Wakil Gubernur DKI Jakarta, -- Basuki Tjahaja
Purnama, atau Ahok menyebut rakyat di bantaran Waduk Pluit, Penjaringan,
Jakarta Utara, yang menolak digusur sebagai komunis. *
Selanjutnya SH:
"Pernyataan Ahok tersebut sangat disesalkan banyak pihak. Sebagai
seorang pemimpin, *Ahok tidak semestinya gampang memberikan stigma
kepada rakyatnya sendiri. *
"Seorang warga Jakarta Timur, Frimatus Dedy mengatakan, tindakan Ahok
sebenarnya tidak beda jauh dengan mantan Presiden Soeharto. Orang yang
berkuasa selama 32 tahun itu *dengan mudah menggunakan stigma komunis
kepada rakyat yang mengritik kebijakannya. *
Lanjut Deddy, *"Sebentar lagi Ahok tidak akan beda dengan Soeharto. Dia
gunakan kekuasaannya untuk menstigma rakyatnya, sekalipun rakyat itu
jadi korban atas kebijakannya".*
Lebih serius lagi: Staf Khusus Presiden Andi Arief juga mengkritik
pernyataan Ahok. Menurutnya, menjadi seorang pemimpin bukan berarti
memiliki tiket mengatasi persoalan masyarakat dengan gampang.
Sebaliknya, pemimpin perlu menggunakan cara yang tepat untuk mengatasi
persoalan, bukan menggunakan ancaman atau stigmatisasi.
* * *
Kiranya Ahok, sebagai seorang cendekiawan yang punya pengalaman sebagai
pejabat daerah, tahu apa arti *"Stigmatisasi"* , sebuah kata asal asing
? Mari kita coba satukan pemahaman kita tentang arti kata
*STIGMATISASI*. Menurut kamus "An English-Indonesian Dictionary, By John
M. Echols And Hssan Shadily, (Penerbit Cornell University Press Itahaca
and London, Cooyright 1975) , *STIGMATISASI* artinya: *Noda, cacad*.
STIGMATIZE artinya merupakan noda . . . menodai...
Menurut Kamuus Nederlands-Indonesisch WOORDENBOEK, Oleh Susi Moeimam en
Hein Strinhaver. Penerbit KITV, 2004, STIGMATISEREN, artinya,
*menstigmatisasi, menyatakan seorang sebagai PENJAHAT. *
Menurut Kamus Besar BAHASA INDONESIA, Pusat Bahasa, Edisi Keempat,
Departemen Pendidikan Nasional; Penerbit |PT Gramedia Pustaka Umum,
Jakarta 2008: Arti kata
STIGMA, adalah n. *ciri negatif yang menempel pd pribadi seseorang krn
pengaruh lingkungannya. *
Dengan demikian, --- apa yang dinyatakan Ahok yang menuding rakyat
sebagai Komunis, adalah suatu tuduhan yang teramat serius dan
tendensius. Apalagi bila dingat bahwa mayoritas rakyat Jakarta
memberikan kepercayaan kepada Ahok mendampingi Jokowi untuk memimpin
Jakarta.
** * **
Sungguh serius kesalahan yang dilakukan oleh AHOK dengan ucapannya bahwa
rakyat yang menolak digusur sebagai*KOMUNIS*? Ucapan AHOK bukan
kesalahan biasa. Itu suatu *POLITIEKE BLUNDER*, kata orang Belanda.
Suatu kesalahan bodoh, suatu ketololan besar.
Disadari atau tidak, AHOK telah "terjerumus" ke dalam "jargon politik"
rezim Orba.
Segala sesuatu yang menentang recim Orba dan politiknya, yang tidak
disukai Presiden Suharto, atau tidak disetujuinya, dipukul rata, mereka
itu adalah KOMUNIS! Ini suatu cara yang paling gampang, keji dan rendah,
untuk mendiskreditkan dan menghancurkan oposisi.
Mestinya cara seperti itu itu hanya bisa terjadi di periode rezim Orba.
Masyarakat berkembang dan maju terus. Masyarakat dewasa ini tidak bisa
lagi menerima cara menstigmatisasi lawan politik dengqan MOMOK KOMUNIS.
Dalam sejarah menstigmatisasi lawan sebagai Komunis, sangat sering
dipakai oleh seorang senator Mc Carthy dari AS, pada periode
marak-maraknya "Perang Dingin". Persekusi McCarthisme terhadap segala
sesuatu yang berbau Komunis, telah menyebabkan a.l, Charlie Chaplin,
pelawak ulung yang anti-fasis dan anti- Hiteler, ---- terpaksa
meninggalkan Hollywood. AS. Banyak lagi, kaum intelektuil, seniman dan
demokrat Amerika mengalami nasib sama seperti Charlie Chaplin. Atau
tiarap dan bungkam untuk sementara . . . .
* * *
Menjelang dan selama berkuasanya rezim fasis Hitler, stigmatisasi
anti-Komunis terutama digunakan oleh Hitler untuk mennghancurkan lawan
politiknya. Gedung Reichstag di Berlin (Parlemen), dibakar oleh pengikut
Hitler. Lalu Komunis Dimitrov difitnah. Ia dituduh pelaku pembakaran
Reichstag. Dimitrov dipersekusi Hitler.
Selama Perang Dunia II, peranan gerakan perlawanan bersenjata dan yang
di bawah tanah, terutama di Perancis dan Itali (sebelumnya di spanyol),
sebagian tidak kecil dilakukan orang para anggota Partai Komunis
negeri-negeri tsb. Juga di Belanda para partisan gerakan perlawanan
bersenjata melawan pendudukan Jerman Hitler, tidak sedikit yang anggota
CPN (Partai Komunis Nederland) dan simpatisannya. Ini fakta-fakta sejarah!!
Dengan demikian, menuduh lawan politik sebagai Komunis, pasti bukan
merupakan senjata ampuh untuk menindas lawan politik yang menentang
kebijakan sewenang-wenang dari penguasa.
* * *
Chan CT dari Gelora45, menandaskan: bahwa *klarifikasi yang diberikan
Ahok atas pernyataan warga Waduk Pluit yang digusur sebagai Komunis,
tetap tidak bisa dibenarkan! *Sikap ngotot mempertahankan rumah yang
dibangun dilahan negara demikian, sedikitpun tidak ada hubungan dengan
ideologi komunis. . . . Komunis dahulu merampas kelebihan tanah milik
tuan tanah dan dibagikan pada tani miskin, tani penggarap, ...
Staf Khusus Presiden Andi Arief a.l menyatakan: Menjadi seorang pemimpin
bukan berarti memiliki tiket mengatasi persoalan masyarakat dengan
gampang. Sebaliknya, pemimpin perlu menggunakan cara yang tepat untuk
mengatasi persoalan, bukan menggunakan ancaman atau stigmatisasi. . . .
. menyebut rakyatnya dengan stigma komunis, menggambarkan ia kehilangan
akal menjadi pemimpin. Ini hal serius. . . .
. .. . . . Kebiasaan masyarakat mempertahankan tanahnya merupakan sebuah
kepastian. Oleh karena itu, perlu pendekatan, bukan justru melakukan
serangan pagi-pagi dengan menyebut mereka yang ingin mempertahankan
tanah dengan ganti rugi disebut komunis. Entah apa yang dipikirkan Ahok
saat keluar kata tak pantas itu. Harusnya dia ingat 'tuntutlah ilmu
sampai negeri China'. *Pembebasan tanah untuk infrastruktur terbaik di
dunia dilakukan di China oleh pemerintahan komunis dan masyarakat yang
mayoritas komunis . *
"Perbuatan Ahok tidak beda dengan perbuatan mengandung rasisme yang
Kini, dalam bentuk lain dia gunakan senjata stigma komunis kepada rakyat
yang membela kepentingannya. Demikian Andi Arief.
* * *
*Tidak ada jalan lain bagi AHOK untuk dengan rendah hati mengakui
kesalahan seriusnya menstigmatisasi rakyat sebagai Komnis, MINTA MAAF,
serta selanjutanya, benar-benar berintdak sesuai dengan harapan rakyat
kecil. *
* * *
Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (2) |
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
0 comments:
Post a Comment