ya udah kalo pingin jadi pemerentah,
ente pimpin FPI untuk bikin partai, ikut pemilu.
kalo emang udah menempuh tahapan-tahapan persuasi, dll,
tapi ngga dihiraukan,
polisi/pemerentah cuek aja,
apa sudah lewat jalur hukum?
Ada pengadilan tuntut tuh tempat hiburan misal secara perdata,
ada PTUN tuntut tuh polisi, walikota, dll, ....
Kalo ternyata emang secara hukum ngga ada masalah,
ya tuntut DPR/DPRD untuk mengubah peraturan ....
Kok belum apa-apa golok bicara :-(
Habis itu nyalahin media yang dibilang ngga fair.
Apa media harus diem aja lihat orang teriak allahu akbar sambil merusak?
Lebih murah dan mudah sih daripada bikin partai,
ngumpulin orang, kampanye, dapat suara.
2010/6/30 H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrahman@yahoo.co.id>
>
>
> ----- Original Message -----
> From: "donnie damana" <donnie.damana@gmail.com <donnie.damana%40gmail.com>
> >
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>>
> Sent: Wednesday, June 30, 2010 19:57
> Subject: Re: Bls: Pembagian kerja di antara tiga kelompok <= Re:
> [wanita-muslimah] FPI Bubarkan Sosialisasi Kesehatan Komisi IX DPR
>
> Negosiasi yang fair tidak akan berakhir dengan cacian, makian dan
> perusakan.
> #################################################################
> HMNA
> Pemburu buaya yang kuat Apakah pemburunya yang kuat ataukah buayanya yang
> kuat?. Itu tergantung dari sikap orang yang menjawab pertanyaan itu. Kalau
> ia bersikap anti-pati pada buayanya maka jawabannya: PEMBURUnya yang kuat.
> Kalau ia bersikap anti-pati pemburu maka jawabannya BUAYAnya yang kuat.
>
> Tayangan negosiasi secara fair tidak pernah dimunculkan. Pertanyaan yang
> sama. Apakah tayangannya yang fair ataukah negosiasinya yang fair?
>
> Apa ente sudah baca kutipan di bawah sebelum menulis kalimat ente di atas
> itu?
>
> FPI sebenarnya mereka pertana-tama memakai metode menurut ayat [16:125],
> akan tetapi ketika pihak pengelola tempat berpenampilan hiburan -- yang
> sesungguhnya tempat maksiyat -- yang memanfaatkan preman sebagai "body
> guard" tempat maksiyat tsb melakukan pelemparan dan provokasi, lalu FPI
> mempertahankan diri atau balas menyerang, secara gambar memang merupakan
> momen yang cukup menarik. Gambar para aktifis FPI merusak tempat hiburan
> itulah yang dinaikkan di layar kaca. Karena secara visual, gambar itu lebih
> menarik ketimbang gambar orang sedang melakukan negosiasi (jaadiluhum bi
> llatiy hiya ahsan [16:125]).
>
> Karena ente sudah punya sikap anti-pati kepada FPI dan ente bersikap acuh
> tak acuh alias menyepelekan kutipan di atas, maka ente punya persepsi
> NEGOSIASI yang secara fair tidak pernah dimunculkan. (garis bawah dinyatakan
> dengan huruf kapital).
>
> Akan tetapi andaikata ente punya sikap anti-pati kepada tempat maksiyat
> (yang seharusnya demikianlah sepatutnya sikap orang Islam) dan sikap netral
> pada FPI, niscaya ente punya persepsi TAYANGAN yang secara fair tidak pernah
> dimunculkan.
>
> ###############################################################################################
>
>
> :D
>
> On Jun 30, 2010, at 1:55 PM, H. M. Nur Abdurahman wrote:
>
> >
> > ----- Original Message -----
> > From: "donnie damana" <donnie.damana@gmail.com<donnie.damana%40gmail.com>
> >
> > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
> >
> > Sent: Wednesday, June 30, 2010 19:14
> > Subject: Re: Bls: Pembagian kerja di antara tiga kelompok <= Re:
> [wanita-muslimah] FPI Bubarkan Sosialisasi Kesehatan Komisi IX DPR
> >
> > Lha mbok FPI itu mendidik anak buahnya dulu.. sehingga anggotta mereka
> tidak menjadi preman grass root tanpa life skill yang memadai..
> >
> ################################################################################
> > HMNA:
> > Ini ente dapatkanInikan sumber informasinya dari mana? Inikan sumber
> informasinya dari tayangan media elektronik yang doyan sensasi. Tayangan
> negosiasi secara fair tidak pernah dimunculkan.
> >
> ################################################################################
> >
> > Paling gampang memang punya lifeskill memaki dan merusak
> >
> > :D
> >
> > On Jun 30, 2010, at 12:46 PM, H. M. Nur Abdurahman wrote:
> >
> > >
> > > ----- Original Message -----
> > > From: "Ari Condro" <masarcon@gmail.com <masarcon%40gmail.com>>
> > > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com<wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
> >
> > > Sent: Wednesday, June 30, 2010 13:51
> > > Subject: Re: Bls: Pembagian kerja di antara tiga kelompok <= Re:
> [wanita-muslimah] FPI Bubarkan Sosialisasi Kesehatan Komisi IX DPR
> > >
> > > jadi ujungnya minta dan butuh kekuasaan ya abah, bukan bikin
> > > perbaikan. perasaan nabi dakwah 13 tahun di makkah, bikin perbaikan
> > > akhlak gak pakai kekuasaan deh. ayat ayat perang banget, abis ngerusuhi
> kok
> > > fpi malah minta dikasih kekuasaan ?
> > >
> ##################################################################################
> > > HMNA:
> > > Baca baik-baik:
> > > FPI kenapa tutup begitu saja, kenapa ga dididik, kenapa ga dikasih
> kerjaan, sekarang kita balikin sama pemerintah, ok kita tutup, kita didik,
> kita berikan pekerjaan tapi syarat pemerintahan serahkan dulu ke kita.
> Artinya kita mengatakan kepada pemerintah, kalau memang kita juga, kita
> sudah nutup masa kita juga yang harus disuruh didik untuk keterampilan dan
> menyediakan lapangan kerja, lalu kerja pemerintah apa?
> > >
> ###################################################################################
> > >
> > > sama aja kayak girolamo savonarola,
> > > dwonk ..... peradaban hancur ketika dipegang oleh kuasa agama yang suka
> > > main kekerasan dimana mana.
> > >
> > > http://en.wikipedia.org/wiki/Savonarola
> > >
> > > 2010/6/30 H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrahman@yahoo.co.id<mnur.abdurrahman%40yahoo.co.id>
> >
> > >
> > > >
> > > >
> > > > 1. arcon wrote:
> > > > bukannya ditangkap dari jalan jalan terus oleh polisi dimasukkan
> panti
> > > > rehabilitasinya depsos, harusnya ? kenyataan pantinya depsos penuh
> dan
> > > > membludak, tapi apakah kekurangan panti ini lantas diisi
> kekurangannya oleh
> > > > organisasi semacam FPI.
> > > >
> > > > 2. Abdul Muiz wrote:
> > > > akan lebih asyik kalau ada aktivis atau tokoh intelektual FPI yang
> ikutan
> > > > diskusi di milist ini.
> > > >
> > > >
> ########################################################################
> > > > HMNA:
> > > > 1.
> > > > Berikut wawancara Islam Alternatif ( ISLAT), M Turkan bersama Ketua
> Front
> > > > Pembela Islam, Habib Rizieq Syahab.
> > > >
> > > > ISLAT:
> > > > FPI dalam menjalankan konsep ammar ma'ruf nahi munkar dengan
> melakukan aksi
> > > > pengempuran-penggempuran tempat-tempat maksiat, perjudian, dll.
> apakah ada
> > > > solusi untuk itu, karena antisipasi harus ada ketika pengrusakan atau
> > > > pengempuran itu terjadi, paling tidak misalnya solusi bagi pemilik
> warung
> > > > warung miras, para pelacur dsb, nah mereka itu mau di kemanakan ?
> > > >
> > > > H Rizieq:
> > > > Begini kalau kita bicara solusi pada dasarnya kalau kita kembali pada
> > > > undang-undang yang berlaku di Indonesia, pada dasarnya kan pemerintah
> yang
> > > > punya kewajiban untuk mempersiapkan bangsa yang memakai undang-undang
> > > > tersebut, yang menyediakan lapangan kerja yang layak termasuk juga
> yang
> > > > menjamin anak-anak yatim, fakir miskin dan seterusnya. Artinya
> sinerji kerja
> > > > ulama dengan umaro, sebetulnya kan ga perlu adanya aksi-aksi fisik di
> > > > jalannan. Artinya kalau ulama mengatakan minuman keras itu haram ya
> > > > pemerintah ga usah mengijinkan pabriknya. Tapi yang jadi masalah di
> negeri
> > > > kita sementara ulama berteriak berdasarkan syariat minuman keras itu
> haram
> > > > tapi pemerintah yang mendirikan pabriknya, pelacuran itu haram tapi
> > > > pemerintah yang melokalisasikannya. Jadi maksud ana begini kita
> sepakat
> > > > bahwa solusi itu penting dan ana sepakat bahwa jangan hanya kita bisa
> > > > menutup tempat pelacuran tapi kita juga harus memberikan solusi
> bagaimana
> > > > pelacur-pelacur tadi dibimbing dididik diberikan keterampilan
> kemudian di
> > > > kemudian hari diberikan lapangan kerja sehingga mereka tidak kembali
> kepada
> > > > pelacuran, itu kita sepakat! Tapi yang jadi problem ulama di
> Indonesia ini
> > > > gerkan Islam kita kan bukan konglomerat, kita bisa memberikan solusi
> dalam
> > > > bentuk konsep dan kita berikan itu kepada pemerintah, jadi kita
> memberikan
> > > > konsep secara lengkap Cuma yang jadi masalah konsep itu sama sekali
> tidak
> > > > dilaksanakan oleh pemerintah, manakala kita tutup tempat maksiat kan
> > > > pemerintah protes, FPI kenapa tutup begitu saja, kenapa ga dididik,
> kenapa
> > > > ga dikasih kerjaan, sekarang kita balikin sama pemerintah, ok kita
> tutup,
> > > > kita didik, kita berikan pekerjaan tapi syarat pemerintahan serahkan
> dulu ke
> > > > kita. Artinya kita mengatakan kepada pemerintah, kalau memang kita
> juga,
> > > > kita sudah nutup masa kita juga yang harus disuruh didik untuk
> keterampilan
> > > > dan menyediakan lapangan kerja, lalu kerja pemerintah apa? bubar saja
> > > > pemerintahan, kita ambil alih itu negara, nah kalau pemerintahan ada
> di
> > > > tangan kita, boleh mereka tuntut seperti itu, nah jadi ga pantas
> mereka
> > > > tuntut itu kepada FPI karena kekuasaan di tangan mereka, tapi kalau
> mereka
> > > > tuntut itu kita balik, serahkan dulu negeri ini kepada kita.
> > > >
> > > > 2.
> > > > Saya adalah anggota Forum Bersama (Forbes), sebuah organisasi
> masyarakat di
> > > > Sulawesi Selatan yang sejenis FPI, yaitu organisasi yang masuk
> > > > kategori"Pressure Group". Di Sulawesi Selatan tokok-tokoh Forbes
> umumnya
> > > > dari Komite Persiapan Penegakan Syari'at Islm (KPPSI). Kekuatan ummat
> yang
> > > > diwakili oleh organisasi "pressure group" semacam FPI, Forbes, FUI
> dll masih
> > > > harus terus menerima nasib buruk, yaitu dipelintir posisinya di
> media.
> > > > Sayangnya, organisasi "pressure group" semacam itu tidak punya
> kekuatan
> > > > media yang kuat untuk menangkis fitnah yang selalu memojokkan posisi
> mereka
> > > > oleh mas media utamanya mas media elektronik. Dalam skala kecil,
> yaitu di
> > > > milis ini, saya menyediakan diri untuk mengcounter berita mas media
> yang
> > > > memojokkan organisasi semacam "pressure group" ini. Ya, saya memenuhi
> > > > keinginan Pak Muiz, sperti dalam statementnya: "kalau ada aktivis
> atau tokoh
> > > > intelektual FPI yang ikutan diskusi di milist ini."
> > > >
> > > > Saya insya-Allah akan membahas masalah Banyuangi tsb untuk Seri 930
> yang
> > > > judulnya kira-kira: "Bernyanyi, Bukan Lagunya" (Yhe Singer, Not the
> Song).
> > > > Silakan tunggu publikasinya inya Allah nanti pada Hari Ahad, 4/7 -
> 2010 yad.
> > > >
> > > >
> > > > Wassalam
> > > >
> > > >
> > > > ----- Original Message -----
> > > > From: "Ari Condro" <masarcon@gmail.com <masarcon%40gmail.com><masarcon%
> 40gmail.com>>
> > > > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com<wanita-muslimah%40yahoogroups.com><wanita-muslimah%
> 40yahoogroups.com>>
> > > > Sent: Wednesday, June 30, 2010 08:01
> > > > Subject: Re: Bls: Pembagian kerja di antara tiga kelompok <= Re:
> > > > [wanita-muslimah] FPI Bubarkan Sosialisasi Kesehatan Komisi IX DPR
> > > >
> > > > - bukannya ditangkap dari jalan jalan terus oleh polisi dimasukkan
> panti
> > > > rehabilitasinya depsos, harusnya ? kenyataan pantinya depsos penuh
> dan
> > > > membludak, tapi apakah kekurangan panti ini lantas diisi
> kekurangannya oleh
> > > > organisasi semacam FPI.
> > > >
> > > > - FYI, saya gak pernah dengar, fpi pernah bikin panti rehabilitasi,
> kasih
> > > > pelatihan dan ketrampilan kerja yang memadai buat survive hidup di
> jakarta
> > > > atau di kota (secara kebanyakan perantauan), terus menyalurkan mereka
> pada
> > > > pakerjaan yang halal ? :))
> > > >
> > > > salam,
> > > > Ari
> > > >
> > > > 2010/6/30 H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrahman@yahoo.co.id<mnur.abdurrahman%40yahoo.co.id>
> <mnur.abdurrahman%40yahoo.co.id>
> > > > >
> > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > > ----- Original Message -----
> > > > > From: "Abdul Muiz" <muizof@yahoo.com <muizof%40yahoo.com> <muizof%
> 40yahoo.com> <muizof%
> > > > 40yahoo.com>>
> > > > > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com<wanita-muslimah%40yahoogroups.com><wanita-muslimah%
> 40yahoogroups.com><wanita-muslimah%
> > > > 40yahoogroups.com>>
> > > > > Sent: Tuesday, June 29, 2010 11:51
> > > > > Subject: Re: Bls: Pembagian kerja di antara tiga kelompok <= Re:
> > > > > [wanita-muslimah] FPI Bubarkan Sosialisasi Kesehatan Komisi IX DPR
> > > > >
> > > > > kalau meresponse atau reply e-mail apapun topiknya ya cuma membahas
> doang
> > > > > alias omdo. Memang akan lebih asyik kalau ada aktivis atau tokoh
> > > > intelektual
> > > > > FPI yang ikutan diskusi di milist ini. Jadi tidak cuma satu arah.
> > > > >
> > > > > Saya jadi ingat fenomena lasykar jihadnya Ja'far Umar Thalib yang
> menjadi
> > > > > Tentara Swasta tempo dulu, begitu TNI dinilai menjalankan fungsinya
> > > > secara
> > > > > optimal, maka dengan sukarela Ja'far Umar Thalib membubarkan
> kelompoknya
> > > > dan
> > > > > grass rootnya taat dan tidak terdengar lagi kiprahnya. Mungkin ada
> > > > perbedaan
> > > > > fenomena FPI dan Lasykar Jihad, apakah kalau POLRI menjalankan
> fungsinya
> > > > > secara optimal akan menutup ruang gerak polisi swasta yang diambil
> oleh
> > > > FPI
> > > > > ?
> > > > >
> > > >
> ##########################################################################################
> > > > > HMNA:
> > > > > Bagaimanapun Polri melakukan peran maksimalnya, Polri tidak bisa
> > > > menangkap
> > > > > pelacur, perzinaan bujang / gadis, karena tidak punya payung hukum
> dalam
> > > > > KUHP. Ini saya reposting:
> > > > > **************************************
> > > > >
> > > > > ----- Original Message -----
> > > > > From: "H. M. Nur Abdurahman" <mnur.abdurrahman@yahoo.co.id<mnur.abdurrahman%40yahoo.co.id>
> <mnur.abdurrahman%40yahoo.co.id>
> > > > <mnur.abdurrahman%40yahoo.co.id>
> > > > > >
> > > > > To: <tahajjud_call@yahoogroups.com<tahajjud_call%40yahoogroups.com><tahajjud_call%
> 40yahoogroups.com><tahajjud_call%
> > > > 40yahoogroups.com>>; <
> > > > > wanita-muslimah@yahoogroups.com<wanita-muslimah%40yahoogroups.com><wanita-muslimah%
> 40yahoogroups.com><wanita-muslimah%
> > > > 40yahoogroups.com>>; <
> > > > > Tadabbur@yahoogroups.com <Tadabbur%40yahoogroups.com> <Tadabbur%
> 40yahoogroups.com> <Tadabbur%
> > > > 40yahoogroups.com>>; "Sabili" <
> > > > > sabili@yahoogroups.com <sabili%40yahoogroups.com> <sabili%
> 40yahoogroups.com> <sabili%
> > > > 40yahoogroups.com>>; <
> > > > > Relexjap@yahoogroups.com <Relexjap%40yahoogroups.com> <Relexjap%
> 40yahoogroups.com> <Relexjap%
> > > > 40yahoogroups.com>>; "muslim arema" <
> > > > > muslim-arema@yahoogroups.com <muslim-arema%40yahoogroups.com><muslim-arema%
> 40yahoogroups.com><muslim-arema%
> > > > 40yahoogroups.com>>; <
> > > > > mayapadaprana@yahoogroups.com <mayapadaprana%40yahoogroups.com><mayapadaprana%
> 40yahoogroups.com><mayapadaprana%
> > > > 40yahoogroups.com>>; <
> > > > > mangajiRN@yahoogroups.com <mangajiRN%40yahoogroups.com><mangajiRN%
> 40yahoogroups.com> <mangajiRN%
> > > > 40yahoogroups.com>>; <
> > > > > Lautan-Quran@yahoogroups.com <Lautan-Quran%40yahoogroups.com><Lautan-Quran%
> 40yahoogroups.com><Lautan-Quran%
> > > > 40yahoogroups.com>>; <
> > > > > Jamaah-Islamiyah@yahoogroups.com<Jamaah-Islamiyah%40yahoogroups.com><Jamaah-Islamiyah%
> 40yahoogroups.com><Jamaah-Islamiyah%
> > > > 40yahoogroups.com>>; <
> > > > > Info_Islam@yahoogroups.com <Info_Islam%40yahoogroups.com><Info_Islam%
> 40yahoogroups.com> <Info_Islam%
> > > > 40yahoogroups.com>>;
> > > > > "BUGINESE@yahoogroups." <BUGINESE@yahoogroups.com<BUGINESE%40yahoogroups.com>
> <BUGINESE%40yahoogroups.com>
> > > > <BUGINESE%40yahoogroups.com>
> > > >
> > > > > >
> > > > > Sent: Sunday, June 27, 2010 09:31
> > > > > Subject: [wanita-muslimah] Seri 929 DPR Supaya Segera Membahas
> Revisi
> > > > KUHP
> > > > >
> > > > > BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM
> > > > >
> > > > > WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
> > > > > [Kolom Tetap Harian Fajar]
> > > > > 929 DPR Supaya Segera Membahas Revisi KUHP
> > > > >
> > > > > Akhirnya Ariel dan insya-Allah akan menyusul lawan mainnya yaitu
> Luna
> > > > Maya
> > > > > Cut Tari yang sebelumnya diduga keras berbuat mesum berzina telah
> > > > dijadikan
> > > > > tersangka. Bukti-bukti permulaan sudah cukup kuat untuk dijaring
> dengan
> > > > UU
> > > > > Informasi dan Transaksi Elektronik serta UU Pornografi. Istilah
> yang
> > > > > digunakan Metro TV "mirip" artis, "Itu keliru, karena kalau mirip,
> > > > berarti
> > > > > sudah pasti bukan Luna Maya, Ariel dan Cut Tari," demikian menurut
> Prof.
> > > > > Ahmad Ali.
> > > > >
> > > > > Pelaku porno-aksi itu memang patut dijadikan tersangka. Foto
> berbeda
> > > > dengan
> > > > > film atau gambar hidup. Coba perhatikan roda sepeda yang berputar.
> > > > > Terali-teralinya seakan-akan bersambung. Itu adalah akibat sifat
> > > > penglihatan
> > > > > manusia. Benda yang didepan mata masih akan terlihat beberapa detik
> > > > setelah
> > > > > benda itu tidak ada lagi di depan mata. Itulah hakekat gambar
> hidup, yang
> > > > > terjadi dari beberapa frame foto yang bersambung. Kalau foto yang
> tidak
> > > > > bergerak memang mudah dimanipulasi, namun gambar bergerak yang
> terdiri
> > > > atas
> > > > > ribuan frame foto atau gambar mati secara bersambung mana mungkin
> > > > > dimanipulasi.
> > > > >
> > > > > Porno aksi itu hanya merupakan puncak gunung es dari kemesuman
> kehidupan
> > > > > seks bebas para artis. Terbuktilah pula ketidak-benaran alasan yang
> > > > > dikemukakan oleh yang anti UU Pornografi yang menyatakan KUHP sudah
> > > > cukup,
> > > > > tidak perlu lagi UU Pornografi. Mengapa? Pelaku kasus mesum itu
> tidak
> > > > bisa
> > > > > dijaring KUHP. Mengapa? Untuk itu baiklah kita kemukakan dahulu
> cuplikan
> > > > > dari Seri 757, yang berjudul "Melindungi Perempuan? Revisi KUHP,
> bukan UU
> > > > > Perkawinan", bertanggal 10 Desember 2006.
> > > > >
> > > > >
> > > >
> http://waii-hmna.blogspot.com/2006/12/757-melindungi-perempuan-revisi-kuhp.html
> > > > >
> > > > > "Pada tanggal 5 Des 2006 secara mendadak, Menteri Pemberdayaan
> Perempuan
> > > > > Meutia Farida Hatta, dipanggil ke istana. Ia diminta menyiapkan
> revisi UU
> > > > > Perkawinan dan Peraturan Pemerintah soal perkawinan, karena SBY
> menilai
> > > > UU
> > > > > maupun PP tentang perkawinan belum memberikan perlindungan bagi
> kaum
> > > > > perempuan.
> > > > >
> > > > > Mengapa yang harus direvisi harus UU Perkawinan? Lain yang gatal,
> lain
> > > > yang
> > > > > digaruk. Justru yang harus direvisi dalam konteks perlindungan
> > > > gadis-gadis
> > > > > adalah KUHP. Untuk membicarakan hal ini kita mulai dahulu dengan
> > > > pemahaman
> > > > > privasi! Apa itu privasi? Dalam bingkai apa dan di bumi mana?
> Pengertian
> > > > > privasi atau keleluasaan pribadi menjadi rancu, karena umumnya
> orang
> > > > tidak
> > > > > menyadari bahwa kakinya berpijak di Indonesia, tetapi kepalanya di
> > > > Eropah.
> > > > > Privasi itu menurut kepala Eropah adalah bagian dari humanisme
> agnostik.
> > > > > Demikian liberalnya, berdasarkan atas filsafat humanisme agnostik
> ini,
> > > > > sehingga demi privasi, itu kekuasaan negara cq kehakiman berakhir
> di
> > > > ambang
> > > > > pintu masuk kamar tidur. Di dalam kamar tidur, siapapun tidak
> berhak
> > > > > mengganggu privasi orang-orang ataupun pasangan yang ada di
> dalamnya,
> > > > > kecuali jika salah seorang ataupun keduanya dari pasangan itu
> isteri atau
> > > > > suami seseorang. Yang laki-laki melanggar privasi suami perempuan
> teman
> > > > > sekamarnya dan yang perempuan melanggar privasi isteri laki-laki
> teman
> > > > > sekamarnya itu. Pemahaman privasi yang demikian itu terikut masuk
> ke
> > > > > Indonesia melalui Wetboek van Straftrecht voor Nederlandsch Indie.
> > > > Setelah
> > > > > kita merdeka, menurut pasal VI UU 1946 no.1, diubah menjadi Wetboek
> van
> > > > > Strafrecht, atau (K)itab (U)ndang-Undang (H)ukum (P)idana.
> > > > >
> > > > > Pemahaman privasi itu kita jumpai dalam KUHP pasal 284. Secara
> tersurat
> > > > > adalah pelanggaran bermukah, yaitu perzinaan yang dilakukan oleh
> > > > laki-laki
> > > > > dan perempuan yang sudah kawin, bahasa Makassarnya, assangkili',
> bahasa
> > > > > Belandanya "overspel" (keliwat main), dan itupun cuma delik aduan.
> Dan
> > > > > secara tersirat adalah pelanggaran privasi. Oleh sebab itu polisi
> tidak
> > > > > dapat menangkap orang yang berzina jika suami perempuan berzina itu
> atau
> > > > > isteri laki-laki yang berzina itu tidak berkeberatan. Gadis yang
> hamil
> > > > > karena berzina dengan seorang jejaka, tidaklah dapat ia mengadukan
> > > > musibah
> > > > > kehamilannya itu ke polisi, berhubung gadis itu tidak punya suami
> ataupun
> > > > > jejaka itu tidak punya isteri yang akan berkebaratan. KUHP tidak
> > > > melindungi
> > > > > perempuan. Justru inilah yang harus diubah, bukan UU Perkawinan."
> > > > Demikian
> > > > > cuplikan itu.
> > > > >
> > > > > Mengapa Rancangan Undang Undang tentang Revisi KUHP yang disusun
> oleh
> > > > > Departemen Kehakiman dan HAM, saat ini belum dibahas di DPR ?
> > > > >
> > > > > Berbeda dengan KUHP yang berlaku, di dalam revisi KUHP ini delik
> > > > permukahan
> > > > > dan perzinaan diatur secara rinci. Dalam Pasal 419 secara rinci
> diatur
> > > > bahwa
> > > > > permukahan dapat dipidana, bukan lagi delik aduan, jika laki-laki
> yang
> > > > > berada dalam ikatan perkawinan melakukan persetubuhan dengan
> perempuan
> > > > yang
> > > > > bukan istrinya atau sebaliknya (butir 1a dan 1b); laki-laki yang
> tidak
> > > > > terikat dalam perkawinan melakukan persetubuhan dengan perempuan
> yang
> > > > berada
> > > > > dalam ikatan perkawinan, atau sebaliknya (butir 1c dan 1d).
> Terhadap
> > > > > laki-laki dan perempuan yang masing-masing tidak terikat dalam
> perkawinan
> > > > > yang sah melakukan persetubuhan, bisa dipidana sesuai Pasal 420
> (1).
> > > > >
> > > > > Rancangan Undang Undang tentang Revisi KUHP yang disusun oleh
> Departemen
> > > > > Kehakiman dan HAM itu supaya segera dibahas di DPR, sebab perzinaan
> dan
> > > > > perselingkuhan sudah sangat merajalela dan terang-terangan seperti
> > > > sekarang
> > > > > ini. Perlu sanksi hukum yang keras sebagai shock therapy.
> > > > >
> > > > > -- WLA TKRBWA ALZNY ANH KAN FhSyt WSAa SBYLA (S. ASRY, 17:32),
> dibaca:
> > > > > wala- taktabu zina- innahu- ka-na fa-hisyatan wa sa-a sabi-lan,
> artinya:
> > > > > -- Dan janganlah kamu menghampiri zina, Sesungguhnya zina itu
> adalah
> > > > suatu
> > > > > perbuatan yang keji dan jalan jang jahat. WaLlahu a'lamu bisshawab.
> > > > >
> > > > > *** Makassar, 27 Juni 2010
> > > > > [H.Muh.Nur Abdurrahman]
> > > > >
> > > > >
> > > >
> http://waii-hmna.blogspot.com/2010/06/929-dpr-supaya-segera-membahas-revisi.html
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > >
> #########################################################################################################
> > > > >
> > > > >
> > > > > Kalau POLRI menjalankan peran maksimalnya seperti TNI boleh jadi
> Habib
> > > > > Rizieq akan mengambil langkah yang tidak jauh beda dengan Ja'far
> Umar
> > > > > Thalib. Ataukah ada aktivis FPI di WM ini yang care untuk diskusi
> di sini
> > > > ??
> > > > >
> > > > > Wassalam
> > > > > Abdul Mu'iz
> > > > >
> > > > > --- Pada Sel, 29/6/10, aldiy@yahoo.com <aldiy%40yahoo.com> <aldiy%
> 40yahoo.com> <aldiy%
> > > > 40yahoo.com> <
> > > > > aldiy@yahoo.com <aldiy%40yahoo.com> <aldiy%40yahoo.com> <aldiy%
> 40yahoo.com>> menulis:
> > > > >
> > > > > Dari: aldiy@yahoo.com <aldiy%40yahoo.com> <aldiy%40yahoo.com>
> <aldiy%40yahoo.com> <
> > > > aldiy@yahoo.com <aldiy%40yahoo.com> <aldiy%40yahoo.com><aldiy%
> 40yahoo.com>
> > > >
> > > > > >
> > > > > Judul: Re: Bls: Pembagian kerja di antara tiga kelompok <= Re:
> > > > > [wanita-muslimah] FPI Bubarkan Sosialisasi Kesehatan Komisi IX DPR
> > > > > Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com<wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
> <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
> > > > <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
> > > >
> > > > > Tanggal: Selasa, 29 Juni, 2010, 8:22 AM
> > > > >
> > > > > Mbahas fpi bukan diskusiin ihsan muhsin amar nahi. Mereka adalah
> > > > organisasi
> > > > > preman grass root, yg dibeking sebagian polisi. Jadi persoalannya
> > > > bagaimana
> > > > > memperkecil ruang gerak mereka effectively. Sama juga dg hti,
> lantaran
> > > > mau
> > > > > mendirikan khalifah/syariat islam.
> > > > >
> > > > > Gimana caranya di wm ini mengecilkan ruang gerak ulama ahli surga
> seperti
> > > > > hmna dan dulatif,misalnya? Ya jangan ditanggepin. Tuman! Biarkan
> saja pak
> > > > > dwi sesekali smash hit mereka,ato pak sabri gladrahin mereka. Kalo
> ada
> > > > orang
> > > > > pks yang punya nyali tahan lama di wm ini, mereka lebih bermanfaat
> diajak
> > > > > diskusi, nggak buang waktu.
> > > > >
> > > > > Salam
> > > > >
> > > > > Mia
> > > > >
> > > > > Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
>
> > > > > Teruuusss...!
> > > > >
> > > > > -----Original Message-----
> > > > >
> > > > > From: Abdul Muiz <muizof@yahoo.com <muizof%40yahoo.com> <muizof%
> 40yahoo.com> <muizof%
> > > > 40yahoo.com>>
> > > > >
> > > > > Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com<wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
> <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
> > > > <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
> > > > >
> > > > > Date: Mon, 28 Jun 2010 11:00:05
> > > > >
> > > > > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com<wanita-muslimah%40yahoogroups.com><wanita-muslimah%
> 40yahoogroups.com><wanita-muslimah%
> > > > 40yahoogroups.com>>
> > > > >
> > > > > Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com<wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
> <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
> > > > <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
> > > >
> > > > >
> > > > > Subject: Re: Bls: Pembagian kerja di antara tiga kelompok <= Re:
> > > > > [wanita-muslimah] FPI Bubarkan Sosialisasi Kesehatan Komisi IX DPR
> > > > >
> > > > > maka itulah harus berani mengatakan bahwa konsep dan metode yang
> diambil
> > > > > FPI mensweeping, main gebuk dan membubarkan suatu pertemuan adalah
> tidak
> > > > > ihsan. Menjadi muhsinin bukan berarti menjadi preman kan ??
> > > > >
> > > > > Wassalam
> > > > >
> > > > > Abdul Mu'iz
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
[Non-text portions of this message have been removed]
------------------------------------
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/
<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional
<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)
<*> To change settings via email:
wanita-muslimah-digest@yahoogroups.com
wanita-muslimah-fullfeatured@yahoogroups.com
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
0 comments:
Post a Comment