=========
Hipokrit!
oleh
Nurul Ilmi Idrus
================
OXFORD Advanced Learner's Dictionary mendefinisikan hypocrisy sebagai practice of mispresenting one's real character, opinion, etc. especially by pretending to be more virtuous than one really is. Dalam kehidupan sehari-hari, berbagai hal terkait perilaku hipokrit dijumpai dan "terkagum-kagum" dibuatnya. Ada yang bersemangat bicara korupsi dan menentangnya, sementara ia sendiri koruptornya. Ada yang antusias mendiskusikan dan menolak plagiarisme, padahal ia plagiatornya. Ada yang menyatakan dirinya pintar dan idealis, tapi ketika membuat proposal penelitian, ia hanyalah "kopi-paster" dan "pendaur-ulang."
Yang tak kalah seru, saat pembahasan RUU Pornografi, banyak di antara panitianya, menurut Permadi (di TV One), adalah orang-orang yang memiliki video porno di ponselnya. Bisa jadi mereka ternina-bobo di antara video porno dan RUU porno saat membahasnya. Tak heran jika berbagai istilah (seperti UU kompromis, pasal ngaret, dll) lekat dengan UU ini, termasuk pasal 4 di mana pembuat untuk kepentingan pribadi justru terlindungi dan menuai kontroversi.
UU Pornografi kontroversi ketika berstatus RUU, hingga disahkan, bahkan saat diimplementasikan. Mereka yang demo untuk segera meloloskan UU ini banyak yang tak pernah membaca draft-nya. Dalam implementasinya, barulah orang
"terbangun dari tidur" betapa bermasalahnya UU ini, apalagi sejak munculnya kasus peterporn.
Sejak bocornya video peterporn, pemerintah maupun masyarakat umum panik. Anak-anak digerebek ponselnya, ada demo, pro-kontra tak ketinggalan. Ada Farhat, yang belakangan mengidentifikasikan dirinya sebagai aktivis LSM anti-pornografi, seks bebas dan HIV, meminta polisi menangkap ketiga artis terkait. Lho sebagai pengacara sudah tahu toch aturannya! Lagi pula flash back Farhat, who the hell you are! Menteri ITE Tifatul Sembiring sebagaimana biasa mengeluarkan pernyataan kontroversial, bukan saja terkait analogi antara video porno dengan kematian Jesus, tapi juga kesimpulannya bahwa peningkatan akses terhadap pornografi (termasuk video peterporn) sebagai perangsang promiskuitas dan mengklaim bahwa ini berkaitan langsung dengan meningkatnya jumlah orang yang terinfeksi HIV di Indonesia. Wake up!!!
Tapi kepanikan yang serupa tak tampak dalam kasus korupsi dan plagiat di Indonesia, seakan-akan korupsi tidak sama atau lebih berbahaya dibandingkan dengan video porno, dan bagaimana dampaknya terhadap generasi bangsa. Padahal
korupsi dan plagiat sudah sangat common di Indonesia, dan orang tak merasa bersalah melakukannya. Bukankah korupsi dan plagiat juga masalah moral? Kita bisa jadi menciptakan generasi corrupted and plagiat minded. Atau mungkin karena sudah common, maka orang akhirnya tak panik sebagaimana kepanikan terhadap video porno. Who knows!
Jika ingin konsisten dengan implementasi UU Pornografi, maka penjara akan kebanjiran manusia karena terlepas dari siapa yang pertama mengunduh video porno itu yang harusnya menjadi objek utama berdasarkan UU, banyak masyarakat yang menyimpan dan menyebarkannya dari hape ke hape. Realitasnya, selain Ariel dan keenam tersangka lainnya yang belum jelas ada/tidaknya, belum ada orang lain yang ditangkap.
Peterporn bukan satu-satunya, banyak video porno yang dilakukan artis/non-artis, termasuk pejabat pemerintah, tapi perlakuan berstandar-ganda. Sepanjang tak bocor, tahu-samatahulah, yang bocor sekelas kasus Maria Eva-Yahya Zaini saja tak terjamah. Meski anti-pornografi, reaksi publik dan media tidak proporsional terhadap kasus ini dan secara relatif telah meredupkan berbagai berita penting yang terkait kepentingan publik, seperti seleksi ketua KPK, dan berbagai kasus mega korupsi yang tak kunjung tertangkap pelakunya. Orang panik karena menganggap diri bangsa bermoral (paling tidak di permukaan), tapi juga hipokrit karena kasus peterporn dihujat sekaligus dinikmati videonya. What a hypocrite!
[Non-text portions of this message have been removed]
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
0 comments:
Post a Comment