Advertising

Monday 28 June 2010

[wanita-muslimah] Radikalisme dan Fundamentalisme Agama di Kalangan Remaja Memprihatinkan

 

ombang, NU Online
Radikalisme dan faham fundamentalisme agama yang makin marak di kalangan pelajar memunculkan keprihatinan para aktivis organisasi pelajar. Radikalisme agama dikhawatirkan bakal berpengaruh pada keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Menanggapi fenomena tersebut, Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) bekerjasama dengan Ditjen Kesbangpol Kementerian Dalam Negeri, menggelar Seminar Nasional Wawasan Kebangsaan bertema "Deradikalisasi di Kalangan Pelajar untuk Memperkokoh Komitmen Kebangsaan" di Aula STIKES Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang, Kamis (24/6) siang.

Hadir dalam acara tersebut antara lain, Kacung Marijan, pengamat politik dan pendidikan, Ahmad Heri, mantan aktifis pelajar NU, Ida Fauziyah, Anggota Komisi II DPR RI serta Sucahyo, Kasi Organisasi Kesbangpol Kemendagri.

Sucahyo, Kasi Organisasi Kesbangpol Kemendagri mengungkapkan, saat ini di Indonesia terdapat ratusan ribu Ormas dan OKP. Diantara ribuan ormas dan OKP tersebut memiliki faham radikal yang bahkan menentang pancasila sebagai ideologi bangsa.

Kacung Marijan, pria yang juga menjabat sebagai ketua PBNU ini mengatakan, menjamurnya faham radikal dan fundamental keagamaan tak lepas dari pengaruh globalisasi. Banyak orang yang tak memahami makna globalisasi secara utuh dan hanya mengambil makna negatifnya saja.

Sehingga, lanjut Kacung, saat ini tidak sedikit muncul perbedaan yang mengarah pada perpecahan. Banyak orang dan kelompok yang hanya mau dengan pendapatnya sendiri dan kelomponya tanpa mau menghargai pendapat orang lain.

"Globalisasi ini juga oleh demokratisasi. Nah, sayangnya banyak orang yang salah mengartikan demokratisasi. Kelompok ini merasa yang paling benar dan tidak mau menghargai pendapat orang lain," ujar Kacung.

Ahmad Heri, mantan pengurus PWNU Jawa Timur mengatakan, untuk meredam maraknya faham radikal dan fundamental diperlukan keseriusan dari penggerak organisasi masyarakat sipil dan organisasi pelajar.

"Organisasi semacam IPNU ini punya peran penting. Nilai-nilai kebangsaan yang dulu digagas para leluhur bangsa harus selalu ditanamkan kepada pelajar," katanya.

Ida Fauziyah, anggota DPR RI mengungkapkan, radikalisme dan fundamentalisme agama yang mengancam keutuhan NKRI harus dilawan secara bersama oleh negara dan Masyarakat. Negara punya peran penting dalam menjaga keutuhan NKRI melalui penanaman nilai-nilai kebangsaan sejak dini.

Menurut Ida, pemerintah sebenarnya telah melakukan upaya untuk menjaga keutuhan NKRI. Namun, upaya tersebut dinilai belum efektif. "Sebenarnya negara sudah melakukannya, tapi pertanyaannya apakah sudah efektif? Itu yang saat ini masih menjadi pertanyaan." (ysf)

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center.


Get real-time World Cup coverage on the Yahoo! Toolbar. Download now to win a signed team jersey!

.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment