Advertising

Tuesday, 1 May 2012

Re: [wanita-muslimah] Re: Tentang qurban dan sesajen

Ya, memang tidak salah, Mas Mu'iz.

Sebuah bangsa untuk memenangkan hegemoni maupun untuk memperoleh kejayaan
dalam hidup ini harus dilandasi "strategi budaya" (strategi kebudayaan).
Bangsa yang kalah dalam persaingan dengan bangsa lain, setelah kita
perhatikan dengan saksama, adalah juga bangsa yang strategi budayanya sudah
kadaluwarsa.

Bangsa Jepang memiliki strategi budaya "kaisar adalah anak Dewa Matahari".

Bangsa Cina memiliki strategi budaya "Chung Kuo (Tiongkok), dan Chung Hoa
(Tionghoa)", yang artinya negara dan bangsa sebagai pusat dunia.

Yahudi ya tetap mempertahankan strategi budayanya sebagaimana dalam PL,
sehingga PL itu ditulis dari 600 SM hingga tahun 400 M. Itupun masih harus
diiringi oleh Ahli Kitabnya seperti Moses Maimonides yang wafat pada akhir
1204 M.

Bangsa Iran memenangkan pergulatan eksistensinya di dunia ini dengan
berlandaskan Islam Ja'fariyah atau Imam Duabelas.

Nah, bangsa Indonesia kalau ingin memperoleh kejayaan, ya harus bisa
menciptakan Islam ala Indonesia. Kalau hanya beragama Islam saja, ya
selamanya akan menjadi negara dan bangsa yang acak kadut. Itulah yang
diramalkan dalam Sabda Palon bahwa pada abad XXI inilah akan terlahir agama
"budhi", artinya lahir manusia-manusia Indonesia yang landasan rasio dan
spiritualnya sangat kuat. Tanpa rasio dan spiritual yang kuat tidak akan
bisa melenyapkan kebrengsekan di Indonesia saat ini.

Wassalam,

chodjim


----- Original Message -----
From: "Mu'iz, Abdul" <muizof@yahoo.com>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Wednesday, May 02, 2012 10:13 AM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Tentang qurban dan sesajen


> He he he berarti dari sudut antropologi, tidak salah Michael H Hart
> menempatkan Nabi Muhammad ranking no 1 manusia yang paling berpengaruh,
> karena strategi budaya yang disodorkan nabi Muhammad telah memberikan
> opini berbeda dan berpengaruh besar pada identitas Muslim yang sanggup
> menandingi hegemoni tentang fenomena kisah pendahulunya, khusus tentang
> kisah penyembelihan Qurban dan Penyaliban Isa.
>
> Wassalam
> Abdul Mu'iz
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -----Original Message-----
> From: "chodjim" <chodjima@gmail.com>
> Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Date: Wed, 2 May 2012 08:34:18
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Tentang qurban dan sesajen
>
> Mas Mu'iz,
>
> Justru apa yang dituturkan oleh Mas Mu'iz dalam jawaban itulah "strategi
> Budaya".
>
> Wassalam,
>
> chodjim
>
> ----- Original Message -----
> From: "Mu'iz, Abdul" <muizof@yahoo.com>
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> Sent: Wednesday, May 02, 2012 1:46 AM
> Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Tentang qurban dan sesajen
>
>
>> Achmad Chodjim wrote :
>> Anak tunggal
>> Dalam budaya Semitik, yang dianggap anak adalah anak dari permaisuri.
>> Selain itu, pada masa remajanya Ishaq, memang yang berkumpul dengan
>> Ibrahim adalah Ishaq saja. Oleh karena itu, Ishaq secara antropologis
>> disebut "anak tunggal". Hal ini sama dengan Isa al-Masih yang disebut
>> sebagai anak tunggal Tuan (Lord, bukan God)) semesta alam, meski dalam
>> budaya Semitik orang-orang beriman disebut sebagai anak-anak Tuan semesta
>> alam. Di Jazirah Arab, para malaikat juga disebut sebagai putri-putri
>> atau
>> anak-anak perempuan Tuan (Q. 17:40, 37:150)
>>
>> Abdul Mu'iz replies :
>> Saya sudah memposting, kalau pak Chodjim mengatakan budaya smith menganut
>> bahwa yang dianggap anak adalah anak permaisuri, maka ada sikap
>> diskriminatif bani Israel antara keluarga Ibrahim dengan keluarga ya'qub.
>> Karena kalau Isma'il tidak diakui karena dilahirkan dari ibunda Hajar
>> yang
>> berstatus budak tetapi tidak demikian halnya pada keluarga Ya'qub, dari
>> empat istri ya'qub, tidak semuanya berstatus perempuan merdeka ada dua
>> istri yang berstatus budak padahal keempat istri semuanya melahirkan
>> putra/putri dan semuanya tanpa kecuali diakui sebagai anak (puak)
>> duabelas
>> bani israel.
>>
>> Achmad Chodjim wrote :
>> Tradisi
>> Sebuah tradisi yang terus-menerus dilestarikan tidak berarti itu sebuah
>> kenyataan asal tradisi itu. Penerusan suatu tradisi dalam ilmu budaya
>> bisa
>> dianggap sebagai suatu "strategi budaya". (strategy of culture).
>> Contohnya, baik masyarakat Islam di ranah Minang, Bengkulu, Jambi dan
>> Palembang, maupun masyarakat Islam di Jawa, ada tradisi "Suran" (membuat
>> bubur Suro, melakukan festival Suro, dan sejenisnya) hingga hari ini;
>> yang
>> notabene itu adat saudara-saudara kita dari Syi'ah. Namun, kita tidak
>> bisa
>> mengatakan bahwa masyarakat di daerah-daerah itu sebagai orang Syi'ah.
>> Malah, hampir semua pelaku itu adalah orang-orang Islam yang bermazhab
>> Syafii.
>>
>> Pelestarian kurban oleh orang Arab (jangan lari ke Islam dulu) pra-Islam
>> dan selanjutnya diteruskan di era Islam menunjukkan "strategi kebudayaan"
>> dalam Islam untuk dapat memenangkan persaingan dengan Yahudi dan Nasrani
>> waktu itu. Jikalau dilihat dari asal-usul, banyak hal yang dilakukan oleh
>> orang Arab itu ditiru dari orang-orang Yahudi yang menghuni daerah-daerah
>> subur di Jazirah Arabia. Sebelum Nabi membangun umat, orang Arab itu
>> minder terhadap para Yahudi. Nah, dengan strategi budaya yaitu dengan
>> cara
>> mempertahankan budaya kurban, haji, salat, puasa, ternyata Kanjeng Nabi
>> Muhammad memenangkan pertarungan ajaran.
>>
>> Akan tetapi, keadaan telah berubah jauh daripada kehidupan di masa
>> awal-awal perkembangan agama Islam. Akankah kurban (hewan) yang
>> dilestarikan di masa sekarang bisa memenangkan dalam "istabiq
>> al-khayrat"?
>>
>> Silakan merenung..., dan memikirkan strategi budayanya.
>>
>>
>> Abdul Mu'iz reply :
>> Di setiap komunitas (bangsa) sudah biasa mengalami sintesa atau
>> asimilasi,
>> karena interaksi sosial terjadi antar komunitas (bangsa) sebagai
>> konsekuensi dari teori dinamika sosial. Maka suroan yang notabene berasal
>> dari tradisi syi'ah di timteng (pendukung Ali) sebenarnya secara ritual
>> tidak jauh beda dengan sunni (terutama madzhab syafi'i) banyak yang
>> beropini bahwa perbedaan syi'ah dan sunni adalah sikap pada Ali (masalah
>> politik), kalau Syi'ah hanya mengakui Ali, maka Sunni mengakui semua
>> sahabat utama. NU yang bermadzhab syafi'i tidaklah aneh mengadopsi
>> tradisi
>> syuro milik syi'ah.
>>
>> Begitu pula tradisi umat islam menyembelih hewan ternak pada moment idul
>> adha tidak semata strategi budaya. Sama halnya perubahan qiblat sebelum
>> turun perintah shalat menghadap ke ka'bah di mekkah, sebelumnya umat
>> islam
>> era nabi Muhammad menghadap qiblat masjidil aqsha di yerusalem
>> sebagaimana
>> kaum yahudi (bani israel). Nabi Muhammad sukses membangun identitas
>> pribadi/bangsa khas bangsa arab agar tidak minder dengan kaum yahudi yang
>> lebih dulu muncul ke bumi. Jadi tidak semata strategi budaya sebagaimana
>> sudut tinjauan antropologis.
>>
>> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>>
>> ------------------------------------
>>
>> =======================
>> Milis Wanita Muslimah
>> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
>> Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
>> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
>> ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
>> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
>> Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
>> Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
>> Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
>>
>> Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links
>>
>>
>>
>>
>
>
>
> ------------------------------------
>
> =======================
> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
> Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
>
> Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
> ------------------------------------
>
> =======================
> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
> Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
>
> Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links
>
>
>
>



------------------------------------

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
wanita-muslimah-digest@yahoogroups.com
wanita-muslimah-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

0 comments:

Post a Comment