Advertising

Monday, 25 June 2012

Re: [wanita-muslimah] Ternyata al-Ghazali tidak terlalu kenal Bukhari daripada kita.

 

Ikut nimbrung: dari analisis atau pertanyaan Pak Chodjim tentang tidak disinggungnya Bukhari (dan hadits2 kumpulannya) oleh Imam Ghazali, mengapa kok berbelok menjadi Islib dan "tidak menuduh" Pak Chodjim? Mengapa analisis atau pertanyaan Pak Chodjim tidak dijawab misalnya: Imam Ghazali tidak menyinggung tetapi juga tidak menyerang Imam Bukhari. Atau perhatian IG memang bukan pada masalah hadits, atau IG memang mempunyai pandangan berbeda dalam soal hadits, atau apapun lah. Penyertaan Islib dalam komentar itu jadinya justru mengesankan menuduh bahwa IG adalah seorang penganut atau penganjur Islib, makanya IG menghindar dari hadits (IB). Adakah tulisan-tulisan IG yang mengindikasikan ia seorang Islib?
Maaf nimbrung,
KM


From: Abdul Mu'iz <muizof@yahoo.com>
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, June 26, 2012 8:48 AM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Ternyata al-Ghazali tidak terlalu kenal Bukhari daripada kita.

 
Umumnya kalangan liberal paling getol menyerang mainstream Islam mensakralkan hadits shohih, termasuk Bukhari, bahasa sarkasnya adalah memberhalakan hadits.

Tentu saja Islib berpandangan menolak memutlakkan hadits (baca bukhari). Btw saya tidak menuduh pak Chodjim orang liberal lho ?

Wassalam
Abdul Mu'iz
Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: "chodjim" <chodjima@gmail.com>
Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Tue, 26 Jun 2012 08:38:38 +0700
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
ReplyTo: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Ternyata al-Ghazali tidak terlalu kenal Bukhari daripada kita.

 
Ini masalah analisis, Mbak Mia. Jadi, tak ada kaitannya dengan yang tersirat.
 
Justru, analisis ini menunjukkan bahwa seharusnya Al-Ghazali lebih kenal terhadap Al-Bukhari --karena Al-Bukhari hanya 200 thaun sebelum Al-Ghazali-- daripada kita yang sudah 1200 tahun daripada Al-Ghazali yang hanya berjarak  200 tahun dari Al-Bukhari.
 
Kalau, memang Al-Bukhari itu pada masanya dikenal sebagai Ahli Hadis Sahih, mengapa Al-Ghazali tidak menyebutnya, dan bahkan tidak mencupliknya. Malah orang yang di abad ke-15 H ini yang mentakhrij hadis-hadis yang dicantumkan dalam buku-buku Al-Ghazali, misalnya Hadis A yang dikutib Al-Ghazali sahih menurut Bukhari, menurut Muslim dan sebagainya.
 
Jadi, begitulah Mbak Mia... Malah kalau ada pernyataan pemutlakan pendapat, saya malah balik bertanya, siapa yang dimutlakan di situ.. Al-Ghazali atau Al-Bukhari, atau malah saya.. :)
 
Wassalam,
 
chodjim
 
 
----- Original Message -----
Sent: Tuesday, June 26, 2012 8:16 AM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Ternyata al-Ghazali tidak terlalu kenal Bukhari daripada kita.

 
Pak Chodjim, yg kumengerti dari posting Pak Muiz, blio emang sejalan bahwa kita nggak boleh memutlakkan pendapat, terbukti dengan absennya hadis Bukhari di Ghazali.

Salam
Mia
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

From: "chodjim" <chodjima@gmail.com>
Date: Tue, 26 Jun 2012 07:55:47 +0700
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
ReplyTo: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Ternyata al-Ghazali tidak terlalu kenal Bukhari daripada kita.

 
Mas Mu'iz, di mana ada memutlakkan pendapat?
Bukankah analysis itu justru untuk menunjukkan bahwa Al-Ghazali yang lebih dekat waktunya dengan Al-Bukhari, justru tidak lebih tahu tentang Al-Bukhari daripada kita yang sudah berjarak 1200 tahun dari Al-Bukhari.
 
Pertanyaannya, ada apa koq kita bisa menjunjung Al-Bukhari melebihi Al-Ghazali, padahal Al-Ghazali sendiri yang dekat dengan Al-Bukhari saja kurang tahu dengan Al-Bukhari?
 
Wassalam,
 
chodjim
 
 
----- Original Message -----
Sent: Tuesday, June 26, 2012 7:30 AM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Ternyata al-Ghazali tidak terlalu kenal Bukhari daripada kita.

 
Pak Chodjim konsisten dengan ajaran Syekh Siti Jenar jangan memutlakkan (mengabsolutkan) pendapat.

Bukhari memang mewariskan kontribusi hebat di zamannya, bahkan bisa dinikmati karyanya hingga sekarang, namun Bukhari kan bukan Nabi itu sendiri, tidak ma'shum dan jalur periwayatan juga banyak.

Wassalam
Abdul Mu'iz
Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: aldiy@yahoo.com
Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Tue, 26 Jun 2012 00:22:43 +0000
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
ReplyTo: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Ternyata al-Ghazali tidak terlalu kenal Bukhari daripada kita.

 
Menarik sekali new analysis ini!
Salam
Mia
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

From: "chodjim" <chodjima@gmail.com>
Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Mon, 25 Jun 2012 20:39:28 +0700
To: wanita muslimah<wanita-muslimah@yahoogroups.com>
ReplyTo: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Ternyata al-Ghazali tidak terlalu kenal Bukhari daripada kita.

 
Al-Ghazali yang lebih dikenal daripada namanya sendiri, mempunyai nama kun-yah Abu Hamid, dan lengkapnya Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al Ghazali ath-Thusi asy-Syafi'i. Al-Ghazali lahir pada 450 H dan wafat pada 505 H. Sedangkan Bukhari, yang nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin al-Mughirah bin Bardizbah al-Ju'fi al-Bukhari. Ia lahir pada tanggal 13 Syawal 194 H, dan wafat pada 256 H (hidup di abad III H).
 
Jarak antara Bukhari dan Al-Ghazali hanyalah 450 - 256 tahun, atau sekitar 200 tahun. Tetapi, jika dibandingkan dengan kita yang berada di tahun 1434 H, maka jarak kita dengan Bukhari adalah sekitar 1200 tahun.
 
Nah, yang mengagetkan, ternyata al-Ghazali dapat dikatakan tidak terlalu mengenal Bukhari sebagai ahli hadis paling sahih. Hampir semua tulisan Al-Ghazali, dan yang paling top markotop seperti Ihya Ulumuddin yang mengandung ribuan Hadis, ternyata tak satu pun ada Hadis yang dicuplik dari Bukhari.
 
Apa yang digembor-gemborkan sebagai Kitab Hadis Sahihain, atau Kitab Hadis Kutubus Sitah (Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Nasai, Tirmidzi, dan Ibnu Majah), ternyata tidaklah begitu dikenal oleh Al-Ghazali yang hidup pada abad V - VI H. Padahal Al-Ghazali adalah seorang guru besar agama Islam di Universitas Nizhamiyah di Baghdad, dan dikenal sebagai Hujjatul Islam. Sedangkan orang yang hidup di abad XV H, yang 1000 tahun di belakang Al-Ghazali koq lebih kenal Al-Bukhari. Nah...., ada apa ini? Mengapa ini bisa terjadi dalam sejarah umat Islam? Saking kenalnya terhadap Al-Bukhari, sampai-sampai umat Islam lebih mencintai Hadis Sahih Bukhari daripada Kitab Alquran!
 
Wassalam,
chodjim
 
 
 


__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment