Advertising

Monday, 2 July 2012

Re: [wanita-muslimah] Ternyata al-Ghazali tidak terlalu kenal Bukhari daripada kita.

 

Itu bukan masalah, Mas Wikan. Jangankan agama, budi-pekerti, etika, dan hal-hal yang bersifat humaniora, ya dicekokkan kepada seseorang sejak kecil. Mengapa demikian? Sebab, kehidupan kita ketika masih kecil, ketika belum sanggup berpikir, memang tergantung kepada orang lain. 
 
Oleh karena itu, Alquran menuntut pembanya untuk melakukan iqra', menggunakan akal-pikiran, menjelajah bumi, menuntut ilmu, dan sejenisnya. Alquran mengecam orang-orang yang hanya mengikuti nenek moyang.
 
Jadi, bukan hanya Mas Wikan yang tidak punya kuasa terhadap isi pikiran orang lain, tetapi setiap orang tidak punya kuasa terhadap isi pikiran orang lain. Oleh karena itu, yang perlu diajarkan, dididikkan, dan dilatihkan adalah kemampuan untuk berpikir dan bernalar agar bisa --paling tidak-- memahami pikiran orang lain. Dengan cara ini kita akan bisa berdiskusi dan berkomunikasi dengan orang lain.
 
Wassalam,
 
chodjim
 
 
----- Original Message -----
Sent: Monday, July 02, 2012 6:41 PM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Ternyata al-Ghazali tidak terlalu kenal Bukhari daripada kita.

 

masalahnya pak chodjim, soal pengajaran agama, baik dan benar itu kan
didoktrinkan pada kita sejak dari kecil
itu yang tertanam dalam benak saya, bahwa agama saya paling benar,
bahwa Al Quran benar, bahwa Allah benar
butuh waktu yang lama untuk mengubah mindset saya bahwa Allah itu
lebih luas dan lebih besar daripada apa yang ada di pikiran saya
bahwa kebenaran yang luas itu tidak cukup untuk dicerna dalam akal dan
pikiran saya, sehingga saya harus senantiasa belajar untuk mencerna
kebenaran itu sedikit demi sedikit
ini dari diri saya sendiri

kalau buat orang lain malah saya tidak punya kuasa sama sekali
termasuk saya tidak berkuasa atas apa yang ada di pikiran pak chodjim saat ini
apakah saya mencerna maksud yang sama dengan yang dimaksud oleh pak chodjim
jadi ya selanjutnya saya banyak belajar ikhlas untuk mengupas
misteri-misteri Illahi yang tidak mudah dipecahkan dan tidak tercantum
dalam kitab-Nya yang mulia itu

salam,
--
Wikan

2012/7/2 chodjim <chodjima@gmail.com>
>
>
>
> Benar, Mas Wikan. Segala sesuatu bacaan --bukan hanya yang modern-- pasti
> ada baik dan buruknya. Sebab, ketika seseorang membaca suatu karya, di
> pikiran pembaca pun seringkali sudah berisi antidot. Oleh karena itu, ketika
> seseorang membaca Alquran, Bible, atau yang lainnya; akan tergantung isi
> pikiran pembacanya. Bila di dalam pikiran pembacanya sudah ada antidot maka
> dengan serta merta akan menganulir, menolak, atau serta merta menganggap
> salah hal-hal yang berseberangan dengan pikirannya. Sebaliknya, bila di
> dalam pikirannya ada "meme" yang bersesuaian dengan apa yang dibacanya, maka
> dengan serta merta apa yang dibacanya itu akan menjadi obat kuat baginya,
> sehingga meski yang dibacanya itu sesuatu yang salah, akan menguatkan apa
> yang dianggapnya benar di dalam pikirannya; bahkan membuatnya semakin tidak
> tahu kebenaran itu sendiri.
>
> Nah, diharapkan dalam diskusi, kita harus melepaskan dulu antidot, ataupun
> obat kuat yang ada di pikiran kita, agar tidak terjadi a-priori maupun
> priori. Dalam istilah sekarang kita harus berpikiran terbuka (Inggris: open
> mind). Dengan demikian, kita bisa melihat sesuatu itu seperti melihatnya di
> ruang terbuka, dan bukan semata melihat dari balik jendela.
>
> Wassalam,
>
> chodjim

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment