kamis, 26 juli 2012 00:47 WIB
FPI Sweeping Rumah Makan
CIANJUR (GM) - Massa dari Front Pembela Islam (FPI) Cianjur, Rabu (25/7) mendatangi sejumlah rumah makan yang ditengarai nekat membuka usahanya pada siang hari, meski telah ada larangan dari Bupati Cianjur, H. Tjetjep Muchtar Soleh. Aksi FPI tersebut sempat membuat gentar pemilik rumah makan, meski tidak sampai terjadi tindakan anarkis.
Berdasarkan pantauan, massa yang menggunakan sepeda motor dan berpakaian putih itu mulai bergerak dengan mendatangi sejumlah rumah makan yang disinyalir masih buka di sepanjang Jln. Dewi Sartika (Sinar). Di sana massa hanya menyampaikan imbauan larangan bagi pemilik rumah makan membuka usahanya pada siang hari. Tidak ada aksi anarkis atau kekerasan seperti yang dikhawatirkan.
Massa kemudian menyusuri ruas Jln. Adi Sucipta, Siliwangi, Ir. H. Juanda (Selakopi), dan Dr. Muwardi (By Pass). Di By Pass, massa menghentikan konvoi dan mendatangi Masjid Al Ghofur milik Ahmadiyah. Seorang penunggu masjid sempat ketakutan saat massa mengimbau agar tidak ada aktivitas di masjid tersebut.
Aparat kepolisian yang ikut mengawal berupaya menetralisasi dan massa pun meninggalkan areal masjid dan melanjutkan aksinya ke Jalan Raya Bandung, sekaligus salat berjemaah di salah satu masjid di Sadewata Karangtengah. Mereka lalu melanjutkan aksi ke arah kota dan berakhir di kompleks Pemkab Cianjur. Mereka berorasi mengimbau agar pemerintah juga ikut mengawasi sinyalemen beroperasinya sejumlah rumah makan di siang hari.
Sekretaris FPI Kabupaten Cianjur, Ustaz Acep Lukman menolak jika aksinya disebut sweeping. "Aksi ini bukan sweeping atau razia, hanya memberikan imbauan kepada para pedagang untuk tidak membuka usahanya pada siang hari selama bulan Puasa," katanya.
Pihaknya juga meminta para pengelola tempat hiburan untuk menutup sementara tempat usahanya selama Ramadan. "Aksi kami ini merupakan penegasan dari imbauan. Kami tidak sweeping dan tidak melakukan tindakan anarkis, ini sudah menjadi komitmen," katanya.
Sebelumnya Kapolres Cianjur, AKBP Agustri Heryanto menegaskan, dengan dalih apa pun tindakan sweeping selama Ramadan tidak dibenarkan karena tidak memiliki dasar hukum.
"Kalau kita biarkan akan mengganggu keamanan dan ketertiban, bahkan memicu konflik horizontal karena rentan tindakan anarkis," katanya.
Berdasarkan pantauan, massa yang menggunakan sepeda motor dan berpakaian putih itu mulai bergerak dengan mendatangi sejumlah rumah makan yang disinyalir masih buka di sepanjang Jln. Dewi Sartika (Sinar). Di sana massa hanya menyampaikan imbauan larangan bagi pemilik rumah makan membuka usahanya pada siang hari. Tidak ada aksi anarkis atau kekerasan seperti yang dikhawatirkan.
Massa kemudian menyusuri ruas Jln. Adi Sucipta, Siliwangi, Ir. H. Juanda (Selakopi), dan Dr. Muwardi (By Pass). Di By Pass, massa menghentikan konvoi dan mendatangi Masjid Al Ghofur milik Ahmadiyah. Seorang penunggu masjid sempat ketakutan saat massa mengimbau agar tidak ada aktivitas di masjid tersebut.
Aparat kepolisian yang ikut mengawal berupaya menetralisasi dan massa pun meninggalkan areal masjid dan melanjutkan aksinya ke Jalan Raya Bandung, sekaligus salat berjemaah di salah satu masjid di Sadewata Karangtengah. Mereka lalu melanjutkan aksi ke arah kota dan berakhir di kompleks Pemkab Cianjur. Mereka berorasi mengimbau agar pemerintah juga ikut mengawasi sinyalemen beroperasinya sejumlah rumah makan di siang hari.
Sekretaris FPI Kabupaten Cianjur, Ustaz Acep Lukman menolak jika aksinya disebut sweeping. "Aksi ini bukan sweeping atau razia, hanya memberikan imbauan kepada para pedagang untuk tidak membuka usahanya pada siang hari selama bulan Puasa," katanya.
Pihaknya juga meminta para pengelola tempat hiburan untuk menutup sementara tempat usahanya selama Ramadan. "Aksi kami ini merupakan penegasan dari imbauan. Kami tidak sweeping dan tidak melakukan tindakan anarkis, ini sudah menjadi komitmen," katanya.
Sebelumnya Kapolres Cianjur, AKBP Agustri Heryanto menegaskan, dengan dalih apa pun tindakan sweeping selama Ramadan tidak dibenarkan karena tidak memiliki dasar hukum.
"Kalau kita biarkan akan mengganggu keamanan dan ketertiban, bahkan memicu konflik horizontal karena rentan tindakan anarkis," katanya.
__._,_.___
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
.
__,_._,___
0 comments:
Post a Comment