jalan-jalan di Saudi Arabia musti sangat berhati2
lampu lalu lintas sering tidak jalan
dan polisi kadang kala tidak berfungsi dengan baik
bagaimana pendapat Anda? apakah Allah sendiri yang harus mengatur lalu
lintas di Saudi Arabia?
apa iya Al Quran harus mencantumkan aturan lalu lintas supaya orang
Arab bisa menaatinya?
salam
==
Wikan
http://www.expatnesia.com/kecelakaan-dan-isu-perempuan-persoalan-lalu-lintas-di-saudi-arabia/
Olaya Street yang berada di depan apartemen saya adalah saksi bisu
kecelakaan mobil yang menewaskan seorang pekerja asal Indonesia, juga
sederetan kecelakaan lainnya. Korban tewas asal Indonesia itu padahal
sudah bekerja selama lebih dari sepuluh tahun, dia sudah paham benar
keadaan jalan di Riyadh. Lantas kenapa masih tertabrak juga? Mungkin
karena kami pekerja Indonesia di Saudi Arabia berkeliaran di negara
dengan tingkat kematian kecelakaan lalu lintas tertinggi sedunia.
Menurut laporan Arab News 6,485 orang meninggal dalam kecelakaan
mobil, lebih dari 36,000 luka-luka dalam 485,000 kecelakaan sepanjang
tahun 2008 dan 2009.
Sebelumnya, saya ingin ceritakan lebih jauh keadaan jalan di Saudi
Arabia. Di sini, harga bensin lebih murah daripada harga air mineral
botolan, salah satu jenis bensin harganya sekitar Rp. 1400/liter,
jenis lainnya bahkan lebih murah. Harga mobil yang terjangkau membuat
mobil menjadi mainan yang dimiliki oleh mayoritas penduduk di Saudi
Arabia. Karenanya, pemerintah tidak begitu mempedulikan fasilitas
transportasi umum. Memang ada transportasi umum berupa mini bus, bus,
dan taksi, tapi kebanyakan tidak layak dan ditujukan untuk
pekerja-pekerja asing yang tidak memiliki mobil.
Karena harga mobil dan harga bensin yang terjangkau, orang tua tidak
segan memberikan anak-anaknya mobil. Tak jarang saya melihat
mobil-mobil mewah berlalu-lalang di jalan-jalan Riyadh. Anak-anak muda
yang mengemudikannya. Apakah itu berarti mereka kaya? Belum tentu. Ada
juga yang hanya memiliki mobil berkelas tetapi keadaan keluarganya
tergolong miskin jika dibanding keluarga Saudi lainnya. Istilahnya,
yang penting gaya.
Di malam kamis, (di Saudi Arabia akhir pekan adalah hari Jum'at)
sejumlah anak muda beraksi di jalan. Di Olaya street, mobil-mobil
melaju kenjang dan dengan sengaja dikemudikan zig-zag, ban berdecit
ketika mobil memutar ekstrim, dan beberapa pekerja Indonesia
mewanti-wanti, awas mereka bisa nyerempet kamu cuma untuk sekedar
iseng! Ketika naik taksi pun saya hampir selalu mual-mual karena cara
mengemudikan si sopir yang tak tahu aturan.
Tidak semua orang Saudi mengemudi seperti orang kesurupan. Dua orang
diantaranya adalah teman klub saya dan teman sekantor saya. Anggaplah
namanya Fahad dan Muhammad. Mereka mengemudi dengan lihai dan tenang.
Ada lagi yang perlu diketahui soal lalu lintas di Saudi Arabia,
perempuan dilarang mengemudi! Jadi semua biang kecelakaan itu adalah
laki-laki. Aturan ini diklaim sebagai aturan syariah. Salah satu ulama
Saudi menjadi fenomena di You Tube karena mengatakan jika perempuan
dibiarkan mengemudi maka moralitasnya akan diragukan, prostitusi dan
perilaku lesbian dapat menyebar. Beda lagi dengan alasan Fahad dan
Mohammad. Fahad menyatakan infrastruktur jalan-jalan di Saudi Arabia
belum memadai. Menurut Fahad, separuh populasi penduduk sekarang ini
tidak mengemudi. Sementara itu, jalan-jalan di Riyadh seringkali
macet. Bayangkan jika separuh populasi ini ikut mengemudi?
Infrastruktur ini harus diperbaiki terlebih dahulu. Lalu saya
bertanya, bukankah sekarang ini perempuan juga sering berpergian
diantar supir? Menurut dia, satu supir bisa mengemudi untuk sekelompok
perempuan atau keluarga. Jika diperbolehkan, seperti laki-laki,
perempuan pun akan memilih memiliki mobil sendiri.
Beda lagi dengan alasan Muhammad, ibunya memiliki izin mengemudi
internasional dan sewaktu tinggal di Amerika dia biasa melihat beliau
mengemudi. Di Saudi Arabia, menurutnya,sangat berbahaya. Orang asing
di jalan bisa menganggu perempuan dan mencelakakan mereka. Menurutnya
masyarakat Saudi Arabia belum siap dengan kehadiran perempuan di
jalan-jalan.
Mereka berdua mengaku sebenarnya tidak ada masalah dengan perempuan
mengemudi tapi mereka menganggap Saudi Arabia adalah pengecualian, ada
sejumlah hal yang harus dipersiapkan.
Sejujurnya, dengan tingkat kecelakaan yang sedemikian tinggi, saya pun
akan memilih tidak memiliki mobil, berusaha tidak berpergian dengan
mobil dan juga menghindari menyebrang jalan. Tapi bukankah ini masalah
pilihan? Kalau memang jalan-jalan itu berbahaya, laki-laki pun punya
pilihan untuk tidak mengemudi. Saya terpaksa menyebrang jalan karena
hotel tempat saya bekerja letaknya di seberang jalan. Mau tak mau saya
harus menyebrang. Perempuan pun seharusnya memiliki pilihan yang sama
dan mereka setelah mengetahui resiko-resikonya, mereka lah yang
memutuskan.
Manal Al Sharif, seorang aktivis lokal yang menyerukan gerakan Women 2
Drive, menggegerkan Saudi Arabia ketika dia mengupload video di
youtube yang menunjukkan dia sedang mengemudi di Riyadh. Dia pernah
menyatakan bahwa masalah utamanya bukan sekedar soal perempuan
mengemudikan mobil, tapi mereka tidak bisa mengendalikan hidup mereka
sendiri.
Saya belum bisa memberikan kesimpulan yang memadai karena masalah
kecelakaan di Saudi Arabia dan boleh tidaknya perempuan mengemudi di
jalan tidak berwarna hitam dan putih.
Namun, soal perempuan dilarang mengemudi, jika yang jadi pertimbangan
adalah faktor keamanan, saya kira perempuan seharusnya diberikan
pilihan untuk melakukan tindakan beresiko. Saya sendiri memilih untuk
tetap menyebrang jalan meskipun saya tahu sejumlah orang pernah
meninggal di jalan itu. Jika ada yang melarang saya menyebrang jalan
karena berbahaya? Kemungkinan besar saya akan tetap menyebrang juga,
karena tempat bekerja saya memang di seberang sana!
------------------------------------
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/
<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional
<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)
<*> To change settings via email:
wanita-muslimah-digest@yahoogroups.com
wanita-muslimah-fullfeatured@yahoogroups.com
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
0 comments:
Post a Comment