Advertising

Thursday 4 February 2010

Keutamaan Kota Suci Makkah <= Re: [wanita-muslimah] Pakar: Indonesia Tak Memerlukan Pluralisme

 

ini saya kutibkan tafsir ibnu katsir :

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al 'Ankabuut 48
&#1608;&#1614;&#1605;&#1614;&#1575; &#1603;&#1615;&#1606;&#1618;&#1578;&#1614; &#1578;&#1614;&#1578;&#1618;&#1604;&#1615;&#1608; &#1605;&#1616;&#1606;&#1618; &#1602;&#1614;&#1576;&#1618;&#1604;&#1616;&#1607;&#1616; &#1605;&#1616;&#1606;&#1618; &#1603;&#1616;&#1578;&#1614;&#1575;&#1576;&#1613; &#1608;&#1614;&#1604;&#1614;&#1575; &#1578;&#1614;&#1582;&#1615;&#1591;&#1617;&#1615;&#1607;&#1615; &#1576;&#1616;&#1610;&#1614;&#1605;&#1616;&#1610;&#1606;&#1616;&#1603;&#1614; &#1573;&#1616;&#1584;&#1611;&#1575; &#1604;&#1614;&#1575;&#1585;&#1618;&#1578;&#1614;&#1575;&#1576;&#1614; &#1575;&#1604;&#1618;&#1605;&#1615;&#1576;&#1618;&#1591;&#1616;&#1604;&#1615;&#1608;&#1606;&#1614; (48)

Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya (Al quran) sesuatu Kitabpun dan kamu tidak (pernah) menulis suatu Kitab dengan tangan kananmu; andaikata (kamu pernah membaca dan menulis), benar-benar ragulah orang yang mengingkari (mu).(QS. 29:48)

Ayat ini menerangkan bahwa sebelum Alquran diturunkan, orang Arab telah mengetahui dengan sesungguhnya bahwa Nabi Muhammad tidak pandai menulis dan membaca. Seakan-akan ayat ini menerangkan: Muhammad yang diutus itu adalah Muhammad yang telah dikenal dengan baik oleh kaumnya. la telah lama hidup di tengah-tengah mereka sebelum diangkat menjadi Rasul. Semua orang Arab waktu itu mengakui bahwa Muhammad mempunyai budi pekerti yang tinggi, seorang kepercayaan, tidak pernah berdusta dan disegani oleh kawan-kawannya. Mereka mengetahui dengan sebenar-benarnya bahwa Muhammad tidak pandai membaca dan menulis, apalagi mengarang buku atau cerita.
Di samping orang-orang Arab, orang-orang Yahudi dan Nasranipun mengetahui dari kitab-kitab mereka bahwa Muhammad adalah seorang yang tidak pandai menulis dan membaca.

Berkata Mujahid, "Ahli Kitab mengetahui dari kitab-kitab mereka bahwa Nabi Muhammad saw tidak pandai menulis dan membaca, karena itu turunlah ayat ini.

Dalam ayat yang lainpun Allah menegaskan yang demikian. Allah SWT. berfirman:

&#1575;&#1604;&#1584;&#1610;&#1606; &#1610;&#1578;&#1576;&#1593;&#1608;&#1606; &#1575;&#1604;&#1585;&#1587;&#1608;&#1604; &#1575;&#1604;&#1606;&#1576;&#1610; &#1575;&#1604;&#1571;&#1605;&#1610; &#1575;&#1604;&#1584;&#1610; &#1610;&#1580;&#1583;&#1608;&#1606;&#1607; &#1605;&#1603;&#1578;&#1608;&#1576;&#1575; &#1593;&#1606;&#1583;&#1607;&#1605; &#1601;&#1610; &#1575;&#1604;&#1578;&#1608;&#1585;&#1575;&#1577; &#1608;&#1575;&#1604;&#1573;&#1606;&#1580;&#1610;&#1604; &#1610;&#1571;&#1605;&#1585;&#1607;&#1605; &#1576;&#1575;&#1604;&#1605;&#1593;&#1585;&#1608;&#1601; &#1608;&#1610;&#1606;&#1607;&#1575;&#1607;&#1605; &#1593;&#1606; &#1575;&#1604;&#1605;&#1606;&#1603;&#1585; &#1608;&#1610;&#1581;&#1604; &#1604;&#1607;&#1605; &#1575;&#1604;&#1591;&#1610;&#1576;&#1575;&#1578; &#1608;&#1610;&#1581;&#1585;&#1605; &#1593;&#1604;&#1610;&#1607;&#1605; &#1575;&#1604;&#1582;&#1576;&#1575;&#1574;&#1579; &#1608;&#1610;&#1590;&#1593; &#1593;&#1606;&#1607;&#1605; &#1571;&#1589;&#1585;&#1607;&#1605; &#1608;&#1575;&#1604;&#1571;&#1594;&#1604;&#1575;&#1604; &#1575;&#1604;&#1578;&#1610; &#1603;&#1575;&#1606;&#1578; &#1593;&#1604;&#1610;&#1607;&#1605;

Artinya:
Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi, yang(namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada pada sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka (Q.S. Al A'raf: 157)

Dalam keadaan yang demikian, Allah SWT menurunkan Alquran kepada Muhammad, yang memuat akidah yang sangat tinggi nilainya, dilengkapi dengan bukti-bukti yang meyakinkan, mempunyai gaya bahasa yang sangat indah tidak ada seorangpun yang dapat menandinginya, sekalipun di waktu itu di kalangan bangsa Arab banyak pujangga-pujangga sastra yang kenamaan dan seni sastra sedang berkembang pula. Namun demikian sedikit sekali mereka yang beriman di waktu itu.

Seandainya Muhammad saw dapat membaca dan menulis, pernah belajar kepada Ahil Kitab, atau ia bukan seorang kepercayaan, tidak memiliki budi pekerti yang luhur dan tidak pula seorang yang disegani, tentulah orang-orang kafir Mekah itu akan lebih mudah lagi mengatakan bahwa Alquran itu adalah buatan Muhammad, bukan berasal dari Tuhan.
Dari ayat ini dapat dipahami bahwa orang-orang kafir Quraisy pada permulaan Islam, berdasarkan pengetahuan mereka kepada Muhammad, dan berdasarkan nilai sastra Alquran itu sendiri, sebenarnya hati dan pikiran mereka telah mempercayai Alquran dan kerasulan Muhammad. Tetapi karena dalam hati mereka ada penyakit dan takut kedudukan mereka dalam kaumnya akan jatuh, maka mereka menyatakan sesuatu yang bertentangan den gan hati dan pikiran mereka sendiri.

Yang dimaksud dengan ummi dalam ayat ini ialah tidak pandai menulis dan membaca, tidak termasuk di dalamnya "tidak berilmu pengetahuan". Mengenai ilmu pengetahuan, maka Allah SWT telah mengajarkan kepadanya ilmu pengetahuan yang tinggi, bahkan mungkin ilmu pengetahuan yang belum pernah diajarkan Nya kepada manusia biasa, sekalipun beliau adalah orang yang alim dan bijaksana. Allah SWT berfirman:

&#1608;&#1571;&#1606;&#1586;&#1604; &#1575;&#1604;&#1604;&#1607; &#1593;&#1604;&#1610;&#1603; &#1575;&#1604;&#1603;&#1578;&#1575;&#1576; &#1608;&#1575;&#1604;&#1581;&#1603;&#1605;&#1577; &#1608;&#1593;&#1604;&#1605;&#1603; &#1605;&#1575; &#1604;&#1605; &#1578;&#1603;&#1606; &#1578;&#1593;&#1604;&#1605; &#1608;&#1603;&#1575;&#1606; &#1601;&#1590;&#1604; &#1575;&#1604;&#1604;&#1607; &#1593;&#1604;&#1610;&#1603; &#1593;&#1592;&#1610;&#1605;&#1575;

Artinya
Dan (juga karena) Allah telah menurunkan Kitab dan hikmah kepadamu dan telah mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui. Dan adalah karunia Allah sangat besar atasmu. (Q.S. An Nisa: 153)

silakan dicek di webnya : http://c.1asphost.com/sibin/Alquran_Tafsir.asp?pageno=3&SuratKe=29# atau ada yang punya referensi lain ?? silakan sharing.

saya melihat ada kesepakatan antara abah HMNA dan ustadz Ary SP cs, bahwa Nabi Muhammad itu "ummy" tidak pandai baca tulis, tetapi ketika membahas apakah rasulullah kuper (introvert) kok jadi debat kusir ya ??

Saya justru penasaran kenapa arab pada masa (era nabi Muhammad) itu hanya berinteraksi dengan yahudi, nasrani, majuzi dan paganism (musyrikin), sementara Hindu dan Budha kok gak pernah bersinggungan ya ?? padahal secara historis lebih tua. Makanya qur'an tidak pernah menyebut dua agama ini apalagi konghucu.

Wassalam
Abdul Mu'iz

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ary Setijadi Prihatmanto" <ary.setijadi@...> wrote:
>
> ;-)
> setelah mbak Ning bisa hebat menilai saya,
> oke kita masuk ke substansi ya...
>
> sekarang mbak Ning, anda baca ayat (29:48).
> lalu anda baca yang Eyang bicarakan... lihat motivasinya kenapa pendapatnya seperti itu.
> lalu lihat apa yang Eyang persoalkan dari pendapat saya...
> bagaimana pendapat anda?
>
> kan jelas juga,
> TIDAK PERNAH SAYA BILANG RASUL PERNAH BACA KITAB, MENYENGAJA MEMPELAJARI
> YAHUDI DAN NASRANI... LHA WONG ROSUL ITU BUTA HURUF!
> Tapi bilang rasul tidak tahu sama sekali tentang ajaran Yahudi dan Nasrani,
> itu kebodohan luar biasa!!! Penghinaan terhadap rasulullah!! :-)
>
> saya gak pernah punya motivasi lain, selain mencari kebenaran arti dari ayat.
> jadi motivasinya tidak pernah reaktif, "karena orang lain bilang begini, loop holenya harus ditutup whatever necessary"... wahahahahahahaha makanya kebobolan terus.... menipu diri sendiri jadinya...
> itulah perilaku jahiliyah... kebanggaan diri membutakan mata hati dari kebenaran.
>
> mau orang lain menilai begini-begitu, silahkan saja...
> saya hanya mengingatkan saja, tapi kalo sudah tertutup ya sudah... :-D
>
> kalo cuman nuduh sesat atau mungkar...
> gak perlu jadi tua dulu, sekarang saya juga bisa... ;-)
>
>
> ----- Original Message -----
> From: Lestyaningsih, Tri Budi (Ning)
> To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Sent: Friday, February 05, 2010 6:55 AM
> Subject: RE: Keutamaan Kota Suci Makkah <= Re: [wanita-muslimah] Pakar: Indonesia Tak Memerlukan Pluralisme
>
>
>
> Baca diskusi ini.. kok saya lihat mas Ary yang kebakaran jenggot tuh.... CUman as usual.. berusaha tampak tenang dengan menambahkan emoticon2-nya..:-) (Ikut2an ahhh..). Sorry, saya biasanya ngga pernah menilai penulis, biasanya hanya komen tentang tulisannya. Tapi jadi tergelitik untuk komen menilai penulisnya dari diskusi ini..
>
> Anyway, kalau yang saya pahami dari bacaan di bawah,yang abah permasalahkan itu BUKAN masalah ketemu atau interaksi dengan orang Yahudi atau Nasrani. Tapi mengenai mempelajari tentang Yahudi dan Nasrani. Itu jelas suatu yang beda dong, mas... Kita ketemu dan berinteraksi dengan suatu komunitas tertentu kan tidak dengan menyengaja mempelajarinya.. ya cuman sebatas berinteraksi saja.
>
> Itu yang saya pahami.
>
> Wallahua'lam bishowab.
>
> Wassalaam,
>
> -Ning
>
> From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com] On Behalf Of Ary Setijadi Prihatmanto
> Sent: Thursday, February 04, 2010 6:17 PM
> To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Subject: Re: Keutamaan Kota Suci Makkah <= Re: [wanita-muslimah] Pakar: Indonesia Tak Memerlukan Pluralisme
>
> jelas sudah dibaca atuh... ya tetep saja kebakaran jenggot, keliatan gitu kok... ;-)
>
> sudah dibilang maksud ayat itu menerangkan keuntungan dari "RASULULLAH YANG TIDAK BISA MEMBACA DAN MENULIS" bukan tentang Rasulullah yang tidak terekspose dengan ajaran Nasrani dan Yahudi,
> masih saja ngotot bilang pendapat saya bertentangan dengan ayat itu...
>
> Eyang mmg tidak pernah bilang secara eksplisit Rasulullah itu pemuda kuper.
> Tapi bilang Rasul tidak pernah tahu, gak pernah ngobrol, gak pernah kenal dll...
> Lha gimana gak kuper,
> lha wong pernah jalan2 ke Syam dagang kok gak kenal dan ngobrol sama orang Yahudi dan Nasrani...
> Ya jelas ketemu orang-orang yang tepat, kalo gak tidak akan terbentuk empati yang besar thd mereka Ahli Kitab.
> Coba ketemu sama Hitler... ;-)
>
> Mengartikan "Rabb" kok cuman kayak maen sulapan... apa tiba-tiba Rasul kayak gitu?
> Semua desahan nafas kita merupakan pengurusan Allah terhadap kita...
> dari awal hingga kesempurnaan, fisik maupun mental...
>
> maksud ayatnya...
> Apakah Rasul tahu tentang Yahudi dan Nasrani sekalipun itu TIDAK RELEVAN,
> karena beliau itu orang buta huruf. Bisa menghasilkan Al-Quran itu mukjizat!!!
> Al-Quran itu bukan tentang pengetahuan Muhammad saw, tapi tentang Al-Quran ITU SENDIRI!
> Jadi harusnya tidak ada yang sangsi ttg kerasulan...
>
> Keliatan, dari motivasi Eyang saja bukan mencari kebenaran,
> malah urusan perang-perangan kayak gitu... Jahiliyah....
> herannya masih merasa tahu kebenaran, padahal cuman mencoba membela pendapat sendiri,
> tapi pake alasan membela Islam... :-(
>
> makanya gawangnya kebobolan terus...
> Terserah deh... gak akan ditanggapi lagi...
> emang gue pikirin... :-)
>
> ----- Original Message -----
> From: H. M. Nur Abdurahman
> To: wanita-muslimah@yahoogroups.com <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
> Sent: Thursday, February 04, 2010 3:08 PM
> Subject: Re: Keutamaan Kota Suci Makkah <= Re: [wanita-muslimah] Pakar: Indonesia Tak Memerlukan Pluralisme
>
> Saya ulangi, copy paste dari bawah
>
> Sehingga tentu saja Allah mempersiapkan Rasulullah sejak kecil dengan
> berbagai macam cara yang tidak perlu terlihat istimewa buat kita, termasuk
> mempertemukan beliau dengan banyak orang-orang yang tepat.
> #############################################################
> HMNA:
> Baca dahulu tulisan saya di atas baru baca ini:
> Tidak ada yang kebakaran jenggot. Pernyataan apapun yang mengatakan di Makkah Nabi belajar agama Yahudi dan Kristen mendalam atau tidak mendalam, itu adalah pernyataan yang mungkar, karena bertentangan dengan ayat (29:48). Termasuk yang mungkar juga yaitu beliau dipertemukan dengan banyak orang-orang yang tepat, yang dapat dijabarkan menjadi: "Muhammad knew all the sources: Christian, Jewish, Zoroastrian, Hanif and ancient Arab beliefs before he could compile the Qur'ân."
>
> Tambahan, saya garis bawahi, ente puynya asumsi: berbagai macam cara yang tidak perlu terlihat istimewa buat kita, termasuk berbagai macam cara yang tidak perlu terlihat istimewa buat kita, termasuk mempertemukan beliau dengan banyak orang-orang yang tepat. Apa yang diteorikan para orientalis dan Kristen itu bertolak dari asumsi orang Islam seperti ente punya asumsi tsb, yaitu mereka jabarkan menjadi "Muhammad knew all the sources: Christian, Jewish, Zoroastrian, Hanif and ancient Arab beliefs before he could compile the Qur'ân." Lubang yang berupa asumsi itu harus ditutup, dan itu termasuk nahi mungkar
> .
> ###############################################################
>
> ----- Original Message -----
> From: "Ary Setijadi Prihatmanto" <ary.setijadi@... <mailto:ary.setijadi%40gmail.com> >
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> >
> Sent: Thursday, February 04, 2010 09:40
> Subject: Re: Keutamaan Kota Suci Makkah <= Re: [wanita-muslimah] Pakar: Indonesia Tak Memerlukan Pluralisme
>
> Jangan lah kebakaran jenggot tanpa perlu Eyang...
>
> Coba dipikir lagi,
> "Belajar" itu tentu saja berbeda "membaca dan menulis kitab" dalam (29:48)
>
> "Belajar" itu tidak perlu nongkrong duduk lalu dikhotbahi sama pendeta Yahudi atau Nasrani di kelas2, baca injil dll.
> Bergaul lama, banyak ngobrol, kan jadi ngerti dikit-dikit...
> Sebagai seorang Arab yang tinggal di Makkah, Singapuranya Jazirah Arab saat itu,
> adalah wajar dan natural Rasulullah terekspose dengan ajaran-ajaran Yahudi dan Nasrani.
>
> RasulullahTIDAK BISA MEMBACA DAN MENULIS!! itu lah makna dari ayat di atas,
> bukan seperti sangkaan Eyang bahwa Rasulullah itu pemuda kurang gaul di Mekkah.
> ##########################################################################
> HMNA:
> Rasulullah itu pemuda kurang gaul di Mekkah, itukan ente punya asumsi mengenai pendirian saya. Di mana ente dapatkan dari tulisan saya bahwa saya mmenyangka Rasulullah itu pemuda kurang gaul di Mekkah.
> ###########################################################################
> Jika Rasul itu pemuda kurang gaul, tidak mungkin mendapat gelar Al-Amin!
>
> Adalah mungkar bicara sesuatu yang tidak sebenarnya dan hanya berangkat dari pikiran sempit belaka dan penuh nafsu curiga dan amarah.
>
> Saya sedang melakukan nahyi mungkar juga sekarang.
>
> ----- Original Message -----
> From: H. M. Nur Abdurahman
> To: wanita-muslimah@yahoogroups.com <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
> Sent: Thursday, February 04, 2010 7:36 AM
> Subject: Re: Keutamaan Kota Suci Makkah <= Re: [wanita-muslimah] Pakar: Indonesia Tak Memerlukan Pluralisme
>
> ===========
> Nahi Mungkar
> ===========
>
> Rasulullah bersabda: Barangsiapa yang melihat kemungkaran hendaklah ia mengubah dengan tangannya (falyughayyiru biyadihi), apabila ia tak sanggup, hendaklah diubahnya dengan lisannya (fabilisa-nihi), apabila itupun tak sanggup cukup dengan kalbunya (biqalbihi), namun yang terakhir ini pertanda yang terlemah imannya.
>
> Falyughayyiru, dalam kata ini ada LAM al-amar, LAM yang menyatakan perintah. Jadi mengubah yang mungkar, atau nahi mungkar itu WAJIB hukumnya, berdosa kalau tidak dikerjakan. Saya fokuskan pada nahi mungkar dengan lisan / tulisan, karena saya bukan polisi dan jaksa, tidak mempunyai otoritas secara hukum untuk nahi mungkar dengan tangan / tindakan.
>
> Saya banyak mendapat kritikan karena tidak kurang dari tulisan saya yang REAKTIF. Yang mengkritik itu tidak faham, bahwa nahi mungkar itu memang perbuatan yang reaktif, sesuai dengan hukum aksi vs reaksi. Aksi mungkar itu dilawan dan perlawanan itulah reaksi.
>
> -------------------------------
> Ilustrasi dalam milis ini:
> -------------------------------
> Saya baca dari beberapa publikasi dari para orientalis dan misionaris Kristian yang menulis pernyataan sebagai berikut : "Muhammad knew all the sources: Christian, Jewish, Zoroastrian, Hanif and ancient Arab beliefs before he could compile the Qur'ân." Ini tidak bisa didiamkan, karena ini prasangka yang mungkar. Lahirlah tulisan saya Seri 740. Islam Phobia yang Bersifat Proaktif => http://waii-hmna.blogspot.com/2006/08/740-islam-phobia-yang-bersifat-proaktif.html. Dalam Seri 740 tsb kemungkaran para orientalis dan misionaris Kristian saya sungkurkan dengan ayat (29:48): Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya sesuatu Kitabpun dan kamu tidak menulis suatu Kitab dengan tangan kananmu; Andaikata (kamu pernah membaca dan menulis), benar-benar (tetaplah) ragu orang-orang ingkar.
>
> Dalam milis ini timbul perlawanan dari Ari Condro yang menyatakan: "ada di sirah nabi, kan nabi belajar mengetahui tentang agama yahudi dan kristen juga." Pernyataan bahwa Nabi belajar Yahudi dan Kristen ini juga sebagai suatu kemungkaran karena menentang ayat (29:48). Dan berlanjut soal jawab anatara lain: "Muhammad muda pernah mendengarkan khotbah Qus ibn Sâ`idah, seorang pendeta Kristen dari Thaif. Muhammad Husain Haikal," Jadi Adi Condro semula mengatakan Nabi belajar Yahudi Kristen, lalu mundur mengatakan Muhammad muda. Lalu saya jawab: "Kejadian itu tidak bisa dijadikan reasoning, bahwa Muhaamd sebelum Nabi pernah belajar pada orang Kristen. Beliaukan bilang: "aku tidak hafal detail ungkapannya." Hingga akhirnya Ari Condro mengatakan: "saya kan gak bilang belajar teologi kristen dan yahudi secara mendalam. :)) sampai capek bilang, bahwa di makkah lah nabi ketemu orang kristen dan yahudi." Mendengar khuthbah Qus ibn Sâ`idah yang pendeta Kristen itu bukan belajar agama namanya, lagi pula Ari Condro mengatakan ketemu orang Yahudi di Makkaah(untuk belajar agama). Nabi ketemu orang Yahudi nanti setelah di Madinah.
>
> ----- Original Message -----
> From: "Ary Setijadi Prihatmanto" <ary.setijadi@... <mailto:ary.setijadi%40gmail.com> >
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> >
> Sent: Wednesday, February 03, 2010 18:03
> Subject: Re: Keutamaan Kota Suci Makkah <= Re: [wanita-muslimah] Pakar:
> Indonesia Tak Memerlukan Pluralisme
>
> Dengan komentar Eyang ini,
> nanti kalo ada yang bilang Rasulullah gak kuat ingatannya,
> ada lagi yang marah-marah..... wahahahahahaha duh susah....
>
> Kenapa sih harus kebakaran jenggot jika memang Rasulullah sedikit tahu ttg
> Nasrani dan Yahudi?
> Lha namanya saja sumbernya sama dan merupakan kelanjutan...
> Kalo beda sama sekali kan dimana kelanjutannya? Dimana benang merahnya?
>
> Bukankah jika kita perhatikan,
> pengurusan Allah terhadap kita kan tidak hanya bersumber pada wahyu,
> tapi yang pasti setiap detik pengalaman hidup kita merupakan bentuk
> pengurusan Allah kepada kita.
> Termasuk siapa saja yang kita temui, apa saja yang kita pelajari setiap
> saat, apa yang TIDAK SEMPAT kita pelajari juga, merupakan bagian dari
> pengurusan Allah kepada kita.
>
> Sehingga tentu saja Allah mempersiapkan Rasulullah sejak kecil dengan
> berbagai macam cara yang tidak perlu terlihat istimewa buat kita, termasuk
> mempertemukan beliau dengan banyak orang-orang yang tepat.
> #############################################################
> HMNA:
> Baca dahulu tulisan saya di atas baru baca ini:
> Tidak ada yang kebakaran jenggot. Pernyataan apapun yang mengatakan di Makkah Nabi belajar agama Yahudi dan Kristen mendalam atau tidak mendalam, itu adalah pernyataan yang mungkar, karena bertentangan dengan ayat (29:48). Termasuk yang mungkar juga yaitu beliau dipertemukan dengan banyak orang-orang yang tepat, yang dapat dijabarkan menjadi: "Muhammad knew all the sources: Christian, Jewish, Zoroastrian, Hanif and ancient Arab beliefs before he could compile the Qur'ân."
> ###############################################################
>
> ----- Original Message -----
> From: H. M. Nur Abdurahman
> To: wanita-muslimah@yahoogroups.com <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
> Sent: Wednesday, February 03, 2010 4:07 PM
> Subject: Re: Keutamaan Kota Suci Makkah <= Re: [wanita-muslimah] Pakar:
> Indonesia Tak Memerlukan Pluralisme
>
> ----- Original Message -----
> From: "Ari Condro" <masarcon@... <mailto:masarcon%40gmail.com> >
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> >
> Sent: Wednesday, February 03, 2010 15:51
> Subject: Re: Keutamaan Kota Suci Makkah <= Re: [wanita-muslimah] Pakar:
> Indonesia Tak Memerlukan Pluralisme
>
> Muhammad muda pernah mendengarkan khotbah Qus ibn Sâ`idah, seorang pendeta
> Kristen dari Thaif. Muhammad Husain Haikal, sebagaimana dikutip Khalîl
> Abdul
> Karim, menjelaskan isi khotbah Qus ibn Sâ`idah itu sebagai berikut;
>
> "Wahai manusia, dengarkan dan sadarlah. Siapa yang hidup pasti mati, dan
> siapa yang mati pasti musnah. Semuanya pasti akan datang. Malam gelap
> gulita, langit yang beribntang, laut yang pasang, bintang-bintang yang
> bercahaya, cahaya dan kegelapan, kebaikan dan kemaksiatan, makanan dan
> minuman, pakaian dan kendaraan. Aku tidak melihat manusia pergi dan tidak
> kembali, menetap dan tinggal di sebuah tempat, atau meninggalkannya
> kemudian
> tidur. Tuhannya Qus ibn Sa'adah tidak ada di muka bumi. Agama yang paling
> mulia semakin dekat waktunya denganmu, semakin dekat saatnya. Maka sungguh
> beruntung bagi orang yang mendapati dan kemudian mengikutinya, dan celaka
> bagi yang mengingkarinya".
>
> Muhammad Husain Haikal melanjutkan kisah tentang Qus ibn Sâ`idah. Alkisah,
> utusan Bani Iyad--suku Qus ibn Sa`îdah--menemui Nabi. Nabi bertanya
> keberadaan Qus. Mereka menjawab, Qus ibn Sâ`idah sudah meninggal dunia.
> Mendengar informasi tersebut, Nabi teringat akan khotbahnya di Pasar
> Ukazh;
> ia menunggang unta yang berwarna keabuan sambil berbicara. Tapi, aku tidak
> hafal detail ungkapannya.
> ###########################################################
> HMNA:
> Kejadian itu tidak bisa dijadikan reasoning, bahwa Muhaamd sebelum Nabi
> pernah belajar pada orang Kristen. Beliaukan bilang: "aku tidak hafal
> detail
> ungkapannya."
> ###########################################################
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>

__._,_.___
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment