Dari berita edukasi pagi:
8 ) Kemendiknas rintis TBM di Mal
http://www.hariante
24 Februari 2010
JAKARTA - Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) merintis taman
bacaan masyarakat (TBM) berbasis masyarakat di pusat perbelanjaan atau mal.
Sarana pendidikan untuk menjangkau para pengunjung mal ini mengusung
'branding TBM@mall'.
"Kita akan membangun perpustakaan-
di pusat-pusat keramaian misalkan di mal-mal termasuk di taman bacaan-taman
bacaan atau pusat bacaan masyarakat di beberapa daerah. Itu yang kita
perkuat, *sehingga anak-anak kita bisa membaca secara langsung dan gratis*,"
kata Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas), Mohammad Nuh, Selasa (23/2).
Mendiknas menyampaikan, pengembangan keterjangkauan pendidikan terkait
dengan biaya pendidikan mulai dari biaya langsung, seperti SPP sampai dengan
uang saku. "Karena itu, *mengembangkan buku yang murah adalah bagian dari
membangun keterjangkauan*
catatan saya:
Di dunia Industri sangatlah dikenal apa yang disebut dengan Quality
Controll.
Banyak pihak sering dilibatkan untuk QC tersebut, melalui pemberian Sampel
produk.
Apa yang sering terjadi adalah bahwa produk QC tersebut tidak dimanfaatkan
oleh penerima QC oleh berbagai sebab.
Di dunia Penerbitan umpamanya banyak pihak dan Tokoh diberikan Sampel. Dan
diharapkan penerima sampel akan membaca kemudian menganjurkan masyarakat
yang lebih luas membaca buku tersebut.
Kenyataannya Para Penerbit akan kecewa karena ketika berbulan kemudian
menanyakan komentar tentang buku tersebut di jawab :wah... Maaf... Belum ada
waktu... sibuk buka pameran dan alasan-alasan seterusnya.
Akan sangat berbeda apabila sang Tokoh masuk Toko Buku atau membaca Resensi
buku lalu bergegas membeli buku dan mencuri waktu membaca buku yang dia
butuhkan
umpamanya Gurita Cikeas yang bahkan buku bajakannya yang harganya 4 kali
buku asli dibeli kalangan berduit Jakarta.
Di Jakarta jumlah Toko Buku sudah lumayan banyak di mana anak-anak dan
remaja bebas membeli dan membaca buku di sana.
Nyaris di setiap Mal ada toko buku, sehingga cukup mencengangkan ide Menteri
Pendidikan untuk membangun Taman Bacaan di Mal apalagi buku yang murah
dengan alasan supaya terjangkau.
apakah kita mau membangun minat baca melalui buku murah????
Apakah kalau buku murah sudah otomatis Laris????
Saya melihat buku murah di Pusat Buku Indonesia Kelapa gading malah hampir
bangkrut karena tidak ada yang datang membeli dan keuntungan Pedagang tidak
cukup untuk membiayai operasional usahanya.
Mungkin akan jauh lebih tepat membangun TBM di daerah perumahan bekerja sama
dengan RT/RW dan kelurahan. Demikian pula di daerah transmigran atau luar
Jawa yang sangat miskin Toko Buku.
salam,
Dharma
[Non-text portions of this message have been removed]
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
0 comments:
Post a Comment