Advertising

Sunday, 27 June 2010

Re: [wanita-muslimah] Medinah

Teman-teman sekalian,
Penggambaran Aidir Amin Daud sangat menyentuh.
Secara visual keindahan yang dia gambarkan bisa kita nikmati lewat buku
"Antara Mekkah dan Madinah", *mengungkap sejarah dua kota suci dan
visualisasi tata cara umrah dan Haji, Panduan Lengkap bagi jamaah yang
hendak ke Tanah Suci*.
Buku ini diterbitkan oleh Penerbit Erlangga dalam tata warna yang sangat
menarik, Hard Cover, Jaket dengan ukuran 23 x 26 cm setebal 233 halaman
Mattpaper 120 gr.

Salam,

2010/6/28 H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrahman@yahoo.co.id>

>
>
> =======
> Medinah
> =======
> oleh Aidir Amin Daud
>
> SETIAP berada di tempat ini, saya selalu merasa kesempurnaan hanya milik
> Allah swt. Memasuki Medinah di malam hari di musim panas yang menyengat ini
> -sekitar 47 derajat Celcius- saya merasa memang masih begitu banyak "dosa"
> yang harus dibakar. Dan diiringi doa agar tak ada lagi tempat bagi "dosa"
> apapun.
>
> ****
>
> Di depan makam manusia yang mulia dan agung Muhammad saw -sang Rasul yang
> dikasihi Allah, saya merenungkan semua keteladanan beliau yang setiap saat
> dikisahkan para peng-khotbah. Begitu miskinnya kita semua dalam keteladanan
> sebagai pemimpin di semua lini. Di sudut Raudah yang diyakini sebagai tempat
> yang baik untuk berdoa dan memohon; tak banyak yang saya minta kepadaNya
> kecuali dihindarkan menjadi pemimpin yang zalim dan tak amanah.
>
> Raudah adalah sebuah tempat di antara mimbar dan makam Rasulullah.
> Dinyatakan dalam banyak riwayat, tempat yang selalu digunakan rasulullah
> salat ini adalah bagian dari taman-taman surga. Malahan ada yang
> meriwayatkan, di depan mimbar itu ada di Atas cadero telaganya. Petunjuk
> inilah membuat semua orang
> ramai-ramai ke sana untuk beribadah dan berdoa.
>
> Medinah al-Munawarrah dengan cahayanya yang gemerlap di malam hari, di
> pelataran masjid yang amat luas, saya menyadari bagian dari "pikiran yang
> sempit" yang selalu bernapsu menguasai bidang yang lebih luas. Di dalam,
> ruang masjid yang tak nampak ujungnya, saya melihat mereka-mereka yang
> sedang khyusuk beribadah sunat, sedang melantunkan ayat suci Alquran,
> sementara yang lainnya sedang tertidur pula di sebagian karpet; alangkah
> damainya keberagaman ini, ketika ego kepentingan menghajar ruang kehidupan
> kita
> sehari-hari.
>
> Di sebuah kota bernama Medinah ini, saya berkesempatan merefleksikan
> keletihan rohani saya menghadapi terpaan materialisme yang tak punya akhir.
> Menikmati alunan azan khas Medinah yang sejak tengah malam sudah menembus
> dinding kamar hotel. Di antara rasa kantuk yang amat sangat ada kewajiban
> yang tak punya toleransi waktu.
>
> Di Kota Medinah yang penuh berkah ini, saya tak bisa melepaskan diri dari
> hura-hura Afrika Selatan menyaksikan tontonan para superstar bola dunia
> berlarian ke sana ke mari membawa dan mengejar si Jabulani. Namun saya juga
> kembali melihat bagaimana tv dari puluhan negara kawasan Arab hadir tanpa
> berita huru-hara, perkelahian kampus, penggusuran serta aksi kekerasan
> lainnya sebagaimana setiap saat disuguhkan jaringan televisi kita. Tak ada
> kemarahan apapun di sana. Saya juga berdoa agar "ruang publik" tidak lagi
> digunakan semena-mena untuk mengganggu psikologi pertumbuhan anak atau
> siapapun.
>
> Di pagi, seusai subuh, saya mencicipi tujuh buah kurma nabi, sebagaimana
> anjuran yang saya dengarkan sejak pertama kali berhaji. Meneguk teh Arab
> yang masih hangat dan membayangkan kesederhanaan hidup sang manusia agung.
> Betapa
> berlebihnya kehidupan kita selama ini. Saya teringat Prof Baharuddin Lopa
> yang selalu menjadi contoh pejabat yang bersih karena ia memiliki modal
> dasar; hidup sederhana tidak sekadar pintar dan berani.
>
> *****
>
> Di Medinah, saya membasuh wajah dan meminum seteguk air zam-zam yang
> didatangkan dari Mekah. Menatap langit Medinah yang begitu bersih dan cerah.
> Dengan hati, mata hati yang mungkin masih kusut dan mungkin masih "kotor".
> Maha Besar dan Suci Allah yang maha pengampun.
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
wanita-muslimah-digest@yahoogroups.com
wanita-muslimah-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

0 comments:

Post a Comment