Advertising

Tuesday, 1 June 2010

[wanita-muslimah] Kolom IBRAHIM ISA - “PANCASILA” DASAR FALSAFAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA ---Tak Terpisahkan Dengan “AJARAN BUNG KARNO”

*Kolom IBRAHIM ISA *

*------------------------------ *

*Selasa, 01 Juni 2010 *

"*PANCASILA" DASAR FALSAFAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA ---Tak
Terpisahkan Dengan "AJARAN BUNG KARNO"*

*<Ditulis dalam rangka MEMERINGATI LAHIRNYA "PANCASILA", I JUNI 1945> *

Mari kita ingat-ingat kembali situasi politik ketika "LAHIRNYA
PANCASILA", I JUNI 1945!

Kembali kita ke suasana dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia(BPUPKI) yang sedang berlangsung. Begitu
banyak usul dan fikiran diutarakan oleh anggota-anggota BUPKI. Tidak
sedikit yang masih kurang berani memasuki ambang pintu kemerdekaan tanah
air dan bangsa.

Sementara pendapat menghendaki agar 'segala sesuatu' disiapkan
terlebih dahulu, sebelum bangsa ini menjadi bangsa merdeka. Bung Karno
secara khusus menunjukkan tidak tepatnya fikiran yang hendak
'mempersiapkan segala sesuatu' terlebih dahuu.

Menanggapi pendapat serta semangat 'kebelumsiapan' dan
'kekurang-beranian' itu, Bung Karno khusus mengambil contoh negeri Arab
Saudi Sebagian terbesar rakyatnya masih hidup sebagai nomad di padang
pasir. Tokh pemimpin nasional Saudi Arabia ketika itu, Ibnu Saud,
mendirikan pemerintah Saudi Arabia, membawa bangsa dan negerinya ke
tahap kemerdekaan bangsa.


Bung Karno juga memberikan contoh berdirinya Negara Sovyet Buruh dan
Tani pertama di dunia di bawah pimpinan W.I Lenin, di saat masyarakat
Rusia Tsar masih terbelakang. Lenin mencetuskan Revolusi Oktober tanpa
menunggu masyarakat Rusia punya persiapan selengkap-lengkapnya untuk itu.


* * *

Selain itu sementara anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan menghendaki
negara Indonesia yad.didasarkan pada kepercayaan agama. Mereka
mengadakan tekanan tertentu pada sidang agar pendapatnya itu diterima
sidang.

Dalam situasi dan suasana seperti itu Bung Karno, sebagai pemimpin
bangsa yang ulung dan bijaksana, membangkitkan semangat hadirin, agar
mengutamakan persatuan seluruh bangsa untuk mencapai kemerdekaan
nasional, Bung Karno menunjukkan kekhususan bangsa kita yang terdiri
dari begitu banyak suku-bangsa, serta memeluk berbagai kepercayaan
agama, tersebar di ribuan pulau-pulau besar-kecil NUSANTARA. Bung Karno
menyemangati hadirin agar membina dan memupuk semangat berani memasuki
ambang kemerdekaan. Tidak perlu menanti sampai semua persiapan selesai.


Kata Bung Karno: Sejak tahun 1932, kita punya semboyan INDONESIA MERDEKA
SEKARANG. Bahkan tiga kali sekarang; SEKARANG, SEKARANG, SEKARANG."
Demikian Bung Karno menyemangati hadirin.

Bung Karno menekankan makna fikiran strategis dan visionair bahwa negara
Indonesia Merdeka yang mendatang seyogianya didasarkan atas prinsip
GOTONG ROYONG, serta prinsip 'musyawarah dan mufakat untuk mencapai
kesatuan fikiran dan tindakan.


Sejak Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, LIMA PRINSIP. PancaSila, telah
disahkan menjadi dasar falasah negara Republik Indonesia.

* * *

Orang tak-bisa-tidak, semakin besar kekaguman, penghormatan dan respek
pada penggalinya, Bung KARNO. Semakih tertanamkan pengertian bahwa
PANCASILA punya ARTI HISTORIS. Pancasila dengan Bung Karno bagaikan
'anak-kembar' yang tak terpisahkan. Singkatnya: Pancasila yang telah
menjadi kata sepakat bangsa menjadi DASAR FALSAFAH NEGARA REPBULIK
INDONESIA, dipakukan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia, adalah tak terpisahkan!

Di bawah kekuasaan balatentara pendudukan Kerajaan Jepang, yang fasis
dan terkenal amat kejam serta amat ketat mengawasi dan mengekang
kegiatan politik pemimpin-pemimpin Indonesia ketika itu, Bung Karno
dengan keberanian luar-biasa berhasilmengajukan konsepsi
strategis-visionair.

Bung Karno mengajukan PANCASILA, sebagai hasil penyimpulan pengalaman
perjuangan bangsa yang dipimpinnya sendiri. Atas dasasr pengetahuan
politik dan teori revolusi yang dikuasainya dari menekuni ratusan buku
akhli falsafah dan politik dunia.

Namun, yang teramat penting, ialah beliau menggali kebiajakan Pancasila,
dari pengalaman sejarah bangsa Indonesia selama ratusan tahun
bermasyarakat dan bernegara.


Seperti aslinya dalam uraian Pidato Lahirnya Pancasila 1 Juni 1945,
merumuskan secara singkat isi Pancasila Bung Karno menyebutnya sbb:

1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan
3. Musyawarah dan Mufakat
4. Kesehateraan Sosial
5. Ke-Tuhanan Yang Maha Esa

Bila diperas jadi satu, kata Bung Karno, maka itu adalah Semangat dan
Jiwa GOTONG ROYONG.

* * *

Orde Baru Presiden Suharto dan 'pakar sejarah' Angkatan Darat, Prof.
Nugoroho Noto Sutanto, berusaha memelintir fakta sejarah sekitar
'PANCASILA' untuk menghilangkan peranan penggali Pancasila, telah
berakhir dengan memalukan. Suharto dan pendukungnya telah gagal total
(baca uraian Aswi Adam, 31 Mei 2010 sekitar Pancasila).

Komisi yang dibentuk oleh Presiden Suharto sendiri mengenai lahirnya
Pancasila yang dikepalai oleh mantan Presiden RI, Dr Moh. Hatta,---
menolak mentah-mentah rekayasa Prof. Dr Nugoroho Notosusanto, dan
memulihkan kembali peranan Bung Karno sebagai panggali Pancasila. Orde
Baru gagal dalam usaha menghapuskan semangat anti-kolonialisme dan
anti-imperialisme dari PANCASILA.


* * * *


Sejarawan LIPI, Dr Aswi Warman Adam (Jawa Pos, 31 Mei 2010), dalam
rangka memperingati ultah ke-65 lahirnya Pancasila menulis a.l :

SEKARANG muncul kerinduan kembali pada ideologi Pancasila. Konflik
horizontal, radikalisme berlabel agama dan separatisme, serta munculnya
gejala disintegrasi bangsa mengakibatkan masyarakat menengok kembali
pada sesuatu yang bisa menjadi perekat kesatuan bangsa.

"Yang tepat untuk itu adalah Pancasila. Maka, secara bertahap peringatan
hari lahirnya Pancasila diselenggarakan lagi.

"Namun, kalau kita sudah bersepakat Pancasila dapat dijadikan alat
pemersatu, mengapa masih mencari yang lain? Sebab, hal itu hanya
menimbulkan konflik baru.

"Lebih baik perdebatan diarahkan bagaimana mengimplementasikan setiap
sila dalam menghadapi masalah internal dan eksternal kita sebagai bangsa
dan negara sesuai dengan perkembangan zaman.

"Sementara itu, pendidikan Pancasila di sekolah dan perguruan tinggi
hendaknya dilaksanakan dengan metode yang lebih menyegarkan dan
diajarkan secara dialogis. (*)

Kiranya sesuailah menilai situasi negeri dan bangsa kita sekarang ini
sekitar memperingati Lahirnya Pancasila., -- seperti dikemukakan oleh
Aswi Warman Adam.

* * *

------------------------------------------------------------------------

[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
wanita-muslimah-digest@yahoogroups.com
wanita-muslimah-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

0 comments:

Post a Comment