Wah,alhamdulillah pak muiz, you're at your best.
Saya rada putus asa dg debat dg topik ahmadiyyah ini, tapi saya kira kita sekarang mulai bisa menyusun "best practices" di topik yang ini. WM sudah punya best practices di debat ttg jilbab,misalnya.
Kan sayang, kalau kita sudah invest sekian banyak waktu dan pikiran, kalau hikmah ajarnya blum keliatan.
Terimakasih.
Salam
Mia
-----Original Message-----
From: Abdul Muiz <muizof@yahoo.com>
Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Fri, 29 Oct 2010 14:30:04
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Mahendradatta Mendebat Pengemban Sekularisme Pembela Ahmadiyah
Istilah Nabi memang khas bangsa smith (Yahudi, Nasrani dan Islam) == di luar agama Abrahamik ini tidak dikenal term nabi tetapi mungkin menggunakan istilah lain seperti avatar == mereka turun di zaman pra modern. Peradaban zaman sudah bergulir sedemikian rupa. Boleh jadi, mu'jizat dan wahyu yang turun kepada para Nabi pada zaman pra modern, sekarang telah "disubstitusi" salah satunya oleh temuan spektakuler di bidang sains. Para ilmuwan telah membaca ayat-ayat Ilahi yang bertebaran di alam semesta, ayat-ayat verbal yang tertullis di kitab suci adalah guidance pokok. Dari fokus bahasan memang antara sains dan agama itu beda, kalau sains lebih fokus pada persoalan materiil dengan metodologinya yang khas yaitu nalar (logika) dan bukti empiris, sementara agama fokus pada persoalan moral dan spiritual. Kedua-duanya seharusnya saling melengkapi (komplementer), kalau agamawan dan saintis sama-sama arogan, maka irisan itu tidak bakalan bertemu, yang terjadi
adalah saling merendahkan dan saling mencela. Para saintis akan menganggap kaum agamawan bodoh dan percaya tahayul atau mitos. Sementara agamawan menuding kaum saintis kepala batu karena tidak percaya atau skeptis kepada yang ghaib yang memang tidak dapat diverifikasi dengan metodologi sains.
Saya jadi ingat ketika para mahasiswa salah satu PTN Jawa Timur melakukan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di daerah terpencil menjumpai masyarakat yang merasa ta'jub dengan salah satu makam yang senantiasa bersinar terang di malam hari, bahkan banyak yang mengkeramatkan atau mengkultus individukan almarhum tokoh yang jasadnya dimakamkan di kuburan tsb. Dan orang menjadi semakin yakin dengan karamah dari makam tersebut karena track record orang yang meninggal tsb adalah orang yang amat sholeh dan terpandang di masyarakat. Para mahasiswapun penasaran maka meneliti ada kandungan apa di tanah makam tersebut, setelah ditest dengan akurat ternyata tanah tsb memiliki kadar fosfor yang tinggi, sehingga saat siang hari mampu menyimpan sinar matahari, maka di malam harinya mengeluarkan cahaya kemilau. Untuk mematahkan mitos tsb para mahasiswa menutupi makam tersebut dengan kain atau kayu saat siang hari untuk menghalangi sinar matahari tsb, akibatnya fosfor di makam
tersebut tidak lagi menyimpan cahaya, maka diundanglah masyarakat pada malam hari untu menyaksikan kondisi makam yang terlihat tidak lagi bersinar.Terbukalah nalar masyarakat setelah dijelaskan kadar kandungan materi tanah makam tersebut secara ilmiyah.
Kita kadang terpukau dengan kisah-kisah mu'jizat para nabi, sehingga lupa pada pesan moral yang berlaku universal dari kitab suci yaitu bahwa setiap ada kesulitan ada tantangan hidup yang begitu berat selalu ada way outnya ada solusi kalau kita mau optimal berikhtiar dan berdo'a. Masyarakat pada masa pra modern yang bandel menerima kebenaran yang disodorkan para nabi malah menantang minta bukti, maka mu'jizat merupakan jawaban yang relevan dengan kondisi masyarakat pra modern tsb. Kisah kejadian luar biasa yang melekat pada para nabi yang disebut mu'jizat sebenarnya tidak hanya laku laris manis di timur tengah, di nusantara kita banyak kisah legenda yang mengisahkan dongeng yang luar biasa == saya tidak bermaksud menyamakan kisah mu'jizat dengan legenda nusantara lho == seperti kisah malin kundang yang durhaka pada ibunda dikutuk jadi batu, Angling Dharma dapat berkomunikasi dengan binatang dan jin, candi sewu hanya dibangun dalam durasi waktu semalam
dsb. Di belahan bumi lain pasti banyak kisah-kisah luar biasa yang menjadi favorit warga setempat dalam rangka menginspire umtanya untuk optimis menghadapi berbagai kemusykilan hidup.
Maka tanpa menyebut pada predikat term nabi dan mu'jizat, sebenarnya Allah telah mengirimkan utusan-Nya dan solusi kepada setiap kaum dan zaman tiada henti. Wallahu 'alam.
Wassalam
Abdul Mu'iz
--- Pada Jum, 29/10/10, aldiy@yahoo.com <aldiy@yahoo.com> menulis:
> Dari: aldiy@yahoo.com <aldiy@yahoo.com>
> Judul: Re: Bls: [wanita-muslimah] Mahendradatta Mendebat Pengemban Sekularisme Pembela Ahmadiyah
> Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Tanggal: Jumat, 29 Oktober, 2010, 11:29 AM
> Content diskusi muiz dan mas cocok,
> sampe "klaim nabi".
> Sosok nabi atau yang berkualitas nabi ada terus sepanjang
> jaman, kurasa kita semua setuju.
> Yang mesti didiskusikan adalah bahwa "konsep kenabian jaman
> dulu dan sekarang udah berubah, karena kita dan jaman
> berubah"
> Contoh, jaman dulu seorang yang berkualitas nabi,seperti
> muhammad, mengumumkan dirinya mendapat wahyu (padahal
> muhammad pribadi sebetulnya ndak suka metode yg seperti
> gini,dia benci cenayang, muhammad was beyond his time) -
> diterima oleh ummat, sekalipun yg diharapkan mestinya jangan
> dari arab jazirah, kelas baduy itu, makanya resistensi
> tinggi. Wacana/ konsep kenabian yg diumumkan mendapat wahyu
> itu, masih bisa diterima pada waktu itu.
> Sekarang,model kayak gitu bukan jamannya lagi. Makanya nabi
> muhammad "nabi penutup". Tapi bukan berarti nggak ada lagi
> nabi,orang soleh,wali,dsb. Yang bukan jamannya itu
> model pengumuman "aku nabi mendapat wahyu dari allah dst,
> karena itu dengar ikuti aku". Lha ini kan yg coba dijelaskan
> pak Chodjim dan Ki Sabri, tapi kalian nggak dengerin, pada
> bandel sih...
> Tentu saja yang namanya manusia kan macem2, dan sebagian
> kita berwacana masa lalu atau malah jauh ke depan. Ya ndak
> apa-apa. Sebagian Ahmadiyyah menganut konsep kenabian masa
> lalu, itu mungkin bisa menolong mereka beribadah dunia
> dengan lebih baik, dengan model syariat jaman dulu, ya ndak
> apa-apa, selama mereka beretika sosial yang tinggi terhadap
> muslim lain.
> Muslim lain yang berkonsep "kenabian jaman sekarang,nabi
> muhammad nabi penutup" jangan galak atau merasa lebih benar
> thd minoritas yang menganut "konsep kenabian jaman dulu".
> Mesti mengayomi, termasuk misalnya yang dilakukan pak muiz
> menanyakan apa bener orang ahmadiyyah menganggap yang lain
> anjing dan keluar jalur muslim? Dijawab pak Mas, nggak dong.
> Mba Mei tanya, apa bener nggak mau jamaah bareng, dijawab
> mas, mau dong. Ini namanya tabayyun. Nah, kalo mas nggak
> konsisten, mba lina siap keprak Mas pake sapu lidi, seperti
> saya juga ngusir FPI pake gagang sapu...:-)
> Salam
> Mia
>
> -----Original Message-----
> From: "ma_suryawan" <ma_suryawan@yahoo.com>
> Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Date: Fri, 29 Oct 2010 02:59:45
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Mahendradatta Mendebat
> Pengemban Sekularisme Pembela Ahmadiyah
>
> Bung Mu'iz,
>
> Ayat tersebut adalah jaminan dari Allah Ta'ala yang
> menyatakan kelebihan Nabi Muhammad SAW dibandingkan dengan
> nabi-nabi lainnya, bahwa orang yang mengikuti/taat kepada
> Nabi SAW termasuk/dapat dimasukkan oleh Allah Ta'ala menjadi
> saleh, syahid, shiddiq dan nabi.
>
> Kalau orang Islam yang taat kepada beliau SAW hanya
> BERSAMA-SAMA dengan para nabi, shiddiq, syahid dan saleh -
> artinya belum tentu orang Islam itu menyandang predikat
> saleh, syahid, shiddiq atau nabi.
>
> Anda atau kita semua dapat duduk dan bercengkrama
> BERSAMA-SAMA dengan para menteri, jenderal dan presiden,
> tetapi belum tentu Anda seorang jenderal, menteri atau
> presiden.
>
> Itulah hakikat kelebihan Nabi Muhammad SAW yang dapat terus
> menghasilkan kualitas rohani di dalam umatnya, yang
> rahasianya dianugerahkan dan dibuka kepada Pendiri Jemaat
> Ahmadiyah. Kesalehan, kesyahidan, keshiddiqan dan kenabian
> akan terus ada dalam umat Rasulullah SAW, sepenjang patuh
> dan taat kepada beliau SAW.
>
> Jika klaimnya tidak ada nabi apapun juga setelah Nabi
> Muhammad SAW, maka menurut ayat itu tentu tidak akan ada
> lagi saleh, syahid dan shiddiq dalam umat Muhammad.
>
> Salam,
> MAS
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com,
> Abdul Muiz <muizof@...> wrote:
> >
> > Bung MAS QS 4:69 itu kan berlaku umum, saya kutibkan
> terjemahannya, "Dan barangsiapa yang menta'ati Allah dan
> Rasul [Nya], mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang
> yang dianugerahi ni'mat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para
> shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang
> saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya", yang
> saya maksud klaim kenabian MGA itu merujuk QS ayat mana ?
> mosok QS 4:69 ??
> >
> > Wassalam
> > Abdul Mu'iz
> >
> > --- Pada Kam, 28/10/10, ma_suryawan
> <ma_suryawan@...> menulis:
> >
> >
> > Dari: ma_suryawan <ma_suryawan@...>
> > Judul: Re: Bls: [wanita-muslimah] Mahendradatta
> Mendebat Pengemban Sekularisme Pembela Ahmadiyah
> > Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > Tanggal: Kamis, 28 Oktober, 2010, 12:40 PM
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > Bung Mu'iz,
> >
> > Silakan periksa QS. 4:69 mengenai orang yang patuh dan
> taat kepada Nabi Muhammad SAW - sesuai kehendak-Nya - dapat
> menjadi shaleh, syahid, shiddiq atau nabi.
> >
> > Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad banyak menjelaskan di dalam
> buku-bukunya bahwa anugerah kenabian yang beliau terima dari
> Allah Ta'ala adalah karena ia patuh dan taat kepada
> Rasulullah SAW, dan karenanya kenabian Mirza Ghulam Ahmad
> adalah tidak membawa Syari'at (non-law bearing prophet).
> >
> > Salam,
> > MAS
> >
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com,
> Abdul Muiz <muizof@> wrote:
> > >
> > > terima kasih atas koreksinya, saya menyebut
> ahmadiyah qadiyan dan ahmadiyah lahore itu merujuk wikipedia
> http://id.wikipedia.org/wiki/Ahmadiyyah.
> Kalau Anda tidak setuju ya gpp, no problem.
> > > Â
> > > Soal acceptable kenabian, saya masih blank
> tentang kenabian MGA, mau sharing ? terutama adakah nubuwah
> bagi MGA menurut ayat al qur'an, injil, zabur, atau taurat
> atau adakah hadits yang dirujuk ?
> > > Â
> > > Wassalam
> > > Abdul Mu'iz
> > >
> > > --- Pada Rab, 27/10/10, ma_suryawan
> <ma_suryawan@> menulis:
> > >
> > >
> > > Dari: ma_suryawan <ma_suryawan@>
> > > Judul: Re: Bls: [wanita-muslimah] Mahendradatta
> Mendebat Pengemban Sekularisme Pembela Ahmadiyah
> > > Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > > Tanggal: Rabu, 27 Oktober, 2010, 1:40 PM
> > >
> > >
> > > Â
> > >
> > >
> > >
> > > Bung Mu'iz,
> > >
> > > Saya koreksi lagi ya...
> > >
> > > JAI tidak pernah menyebut dirinya "Ahmadiyah
> Qadian" Penyebutan "Ahmadiyah Qadian" datangnya dari
> kalangan di luar JAI.
> > >
> > > Untuk point 3, memang good point, sebab kenabian
> MGA memang tidak akan pernah bisa dibandingkan atau
> disetarakan dg kenabian Nabi Muhammad SAW karena beliau SAW
> adalah Khaataman Nabiyyiin, dan beliau SAW adalah junjungan
> dan panutannya MGA.
> > >
> > > Acceptable atau tidak adalah perkara lain.
> Nabi-nabi yang diutus oleh Allah Ta'ala sejak dahulu sampai
> sekarang ada yang diterima ada yang ditolak.
> > >
> > > Salam,
> > > MAS
> > >
> > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com,
> Abdul Muiz <muizof@> wrote:
> > > >
> > > > Mbak Mia,
> > > >
> > > > Sedikit koreksi Ahmadiyah itu ada dua :
> Ahmadiyah Qadiyan, di Indonesia disebut JAI singkatan dari
> Jama'ah Ahmadiyah Indonesia pusatnya di Bogor, dan Ahmadiyah
> Lahore, di indonesia disebut GAI singkatan dari Gerakan
> Ahmadiyah Indonesia pusatnya di Yogyakarta. Nah Bung MAS itu
> JAI bukan GAI.
> > >
> > > > Butir no 3 adalah Good point, isu kenabian
> MGA itu atas dasar apa ? apa yang menjadi dasar nubuwah bagi
> MGA ? ayat qur'an dan hadits mana yang dirujuk? bandingkan
> dengan kenabian Muhammad tidak ada umat islam yang meragukan
> beliau, nubuwah beliau juga acceptable.
> > > >
> > > > Wassalam
> > > > Abdul Mu'iz
> > > >
> > > > --- Pada Rab, 27/10/10, aldiy@
> <aldiy@> menulis:
> > > >
> > > > > Dari: aldiy@ <aldiy@>
> > > > > Judul: Re: Bls: [wanita-muslimah]
> Mahendradatta Mendebat Pengemban Sekularisme Pembela
> Ahmadiyah
> > > > > Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > > > > Tanggal: Rabu, 27 Oktober, 2010, 12:43
> PM
> > > > > Pak MAS hargai tanya dan jawab dong.
> > > > >
> > > > > Artinya apa?
> > > > > 1. Orang GAI akan mempertimbangkan
> secara serius tampil di
> > > > > publik.
> > > > > 2. Sejauh ini kalau MAS
> merepresetasikan GAI di milis, dan
> > > > > bilang bahwa GAI ndak me-non-muslimkan
> atau "membabikan"
> > > > > orang lain - ya alhamdulillah, bukan?
> Trus arcon ajak
> > > > > makan2.
> > > > > 3. Ada isu tersisa tg kenabian MGA,
> antara GAI-JAI,
> > > > > GAI-mainstream islam, udah kita ulas.
> > > > > Salam
> > > > > Mia
> > > > > -----Original Message-----
> > > > > From: "ma_suryawan"
> <ma_suryawan@>
> > > > > Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > > > > Date: Wed, 27 Oct 2010 03:47:51
> > > > > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> > > > > Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > > > > Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah]
> Mahendradatta Mendebat
> > > > > Pengemban Sekularisme Pembela
> Ahmadiyah
> > > > >
> > > > > Sinyalemen alias ocehan Mahendradatta
> kok diulang-ulang
> > > > > terus sama Mu'iz...
> > > > >
> > > > > Simple saja, jika tidak punya bukti
> atau menghadirkan
> > > > > bukti, artinya Mahendradatta cuma
> ngibul alias fitnah.
> > > > >
> > > > > Dan adalah kewajiban Mahendradatta atau
> para penggemarnya
> > > > > untuk membuktikan kebenaran
> sinyalemen/ocehannya itu karena
> > > > > Mahendradatta tidak ada di milis ini.
> > > > >
> > > > > Gitu aja kok repot.
> > > > >
> > > > > Salam,
> > > > > MAS
> > > > >
> > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com,
> > > > > Abdul Muiz <muizof@> wrote:
> > > > > >
> > > > > > yang saya ingat lawan
> debat Mahendradatta (Ketua TPM)
> > > > > yaitu Usman Hamid (koordinator
> Kontras) mendebat begini,
> > > > > "kalau umat islam memahami bahwa agama
> islam besar dan mulia
> > > > > tidak perlu takut dengan segala
> penafsiran dari kelompok
> > > > > lain, bla bla bla" tidak membahas
> substansi materi yang
> > > > > disampaikan pak Mahendradatta bahwa
> Ahmadiyah telah
> > > > > mengkafirkan orang islam bahkan
> menyetarakan dengan babi.
> > > > > Coba klik link ini http://www.youtube.com/watch?v=1yxQwYmOKQg tetapi
> > > > > sepertinya tidak utuh seperti yang
> pernah saya lihat dulu di
> > > > > TVone.
> > > > > >
> > > > > > Pernah juga sih debat TVone
> menghadirkan orang JAI
> > > > > seperti Zafrullah Ahmad Pontoh (JAI)
> berpartner dengan
> > > > > Rumadi (Peneliti the Wahid Institut) vs
> Muhlis Hanafi
> > > > > (Doktor Tafsir dari Kairo) berpartner
> dengan Adian Husaini
> > > > > (majlis tabligh PP Muhammadiyah) tetapi
> debater tidak
> > > > > membahas "pengkafiran dan penyetaraan
> dengan babi
> > > > > sebagaimana sinyalemen pak
> Mahendradatta.
> > > > > > Â
> > > > > > Wassalam
> > > > > > Abdul Mu'iz
> > > > > >
> > > > > > --- Pada Rab, 27/10/10, aldiy@
> <aldiy@>
> > > > > menulis:
> > > > > >
> > > > > >
> > > > > > Dari: aldiy@ <aldiy@>
> > > > > > Judul: Re: Bls: [wanita-muslimah]
> Mahendradatta
> > > > > Mendebat Pengemban Sekularisme Pembela
> Ahmadiyah
> > > > > > Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > > > > > Tanggal: Rabu, 27 Oktober, 2010,
> 7:46 AM
> > > > > >
> > > > > >
> > > > > > Â
> > > > > >
> > > > > >
> > > > > >
> > > > > > Saya rajin baca WM tapi ndak rajin
> browsing ke tempat2
> > > > > lain, iya betul. Makanya saya ngandelin
> bagaimana temen2
> > > > > menyajikan informasinya (apa ini
> artinya saya minta
> > > > > disuapin?..:-)
> > > > > > Kan pertanyaan saya open
> ended,apakah pak Muiz ingat
> > > > > argumen yg mengcounter Mahendratta itu?
> Kalau ingat
> > > > > disharing juga ke kita, apalagi MAS
> ndak nonton acara itu.
> > > > > > Jurnalis teve menghadirkan wakil2
> berbagai opini
> > > > > supaya masyarakat dapet info lengkap
> berimbang. Tapi ada
> > > > > juga loh debat2 yg nggak menghadirkan
> pihak yg langsung
> > > > > bersangkutan karena misalnya pihak teve
> sulit mengundang
> > > > > pihak ahmadiyyah langsung.
> > > > > > Kenapa pihak ahmadiyyah sulit
> diundang? Mungkin karena
> > > > > takut teridentifikasi secara publik dg
> situasi seperti
> > > > > begini,mungkin karena kentalnya inward
> looking, dsb.
> > > > > > Salam
> > > > > > Mia
> > > > > > -----Original Message-----
> > > > > > From: Abdul Muiz <muizof@>
> > > > > > Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > > > >
> > > > > > Date: Wed, 27 Oct 2010 08:33:34
> > > > > > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> > > > >
> > > > > > Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > > > >
> > > > > > Subject: Re: Bls:
> [wanita-muslimah] Mahendradatta
> > > > > Mendebat Pengemban Sekularisme Pembela
> Ahmadiyah
> > > > > >
> > > > > > Mbak Mia,
> > > > > > Â
> > > > > > Saya yakin mbak Mia bukan type
> suka disuapi, kalau
> > > > > saja Mbak Mia rajin mencari informasi
> pastilah pertanyaan
> > > > > (apakah ada pada waktu itu, debater
> simpatisan ahmadiyah
> > > > > atau paling tidak netral?) akan
> terjawab.
> > > > > > Â
> > > > > > Wassalam
> > > > > > Abdul Mu'iz
> > > > > >
> > > > > > --- Pada Sel, 26/10/10, aldiy@
> <aldiy@>
> > > > > menulis:
> > > > > >
> > > > > >
> > > > > > Dari: aldiy@ <aldiy@>
> > > > > > Judul: Re: Bls: [wanita-muslimah]
> Mahendradatta
> > > > > Mendebat Pengemban Sekularisme Pembela
> Ahmadiyah
> > > > > > Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > > > >
> > > > > > Tanggal: Selasa, 26 Oktober, 2010,
> 2:57 PM
> > > > > >
> > > > > >
> > > > > > Â
> > > > > >
> > > > > >
> > > > > >
> > > > > > Pak muiz,
> > > > > > Saya bahkan ndak bicara ttg
> Mahendratta khususnya.
> > > > > Kalau saja Pak Muiz barangkali ingat,
> apakah ada pada waktu
> > > > > itu, debater simpatisan ahmadiyah atau
> paling tidak netral?
> > > > > Kalo ndak ada diskusinya bias, nggak
> layak jadi referens.
> > > > > Kalau ada, apa komentarnya ttg hujatan
> mahendratta?
> > > > > > Salam
> > > > > > Mia
> > > > > >
> > > > > >
> > > > > >
> > > > > >
> > > > > >
> > > > > >
> > > > > >
> > > > > >
> > > > > >
> > > > > >
> > > > > > [Non-text portions of this message
> have been removed]
> > > > >
> > > > > >
> > > > > >
> > > > > >
> > > > > > [Non-text portions of this message
> have been removed]
> > > > > >
> > > > > >
> > > > > >
> > > > > >
> > > > > >
> > > > > >
> > > > > >
> > > > > >
> > > > > >
> > > > > >
> > > > > > [Non-text portions of this message
> have been removed]
> > > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > > [Non-text portions of this message have
> been removed]
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > > ------------------------------------
> > > > >
> > > > > =======================
> > > > > Milis Wanita Muslimah
> > > > > Membangun citra wanita muslimah dalam
> diri, keluarga,
> > > > > maupun masyarakat.
> > > > > Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
> > > > > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> > > > > ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> > > > > Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > > > > Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
> > > > > Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> > > > > Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
> > > > >
> > > > > Milis ini tidak menerima
> attachment.Yahoo! Groups Links
> > > > >
> > > > >
> > > > > Â Â wanita-muslimah-fullfeatured@yahoogroups.com
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > [Non-text portions of this message have been
> removed]
> > >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
>
>
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
> ------------------------------------
>
> =======================
> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga,
> maupun masyarakat.
> Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
> Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
>
> Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links
>
>
> wanita-muslimah-fullfeatured@yahoogroups.com
>
>
>
[Non-text portions of this message have been removed]
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
0 comments:
Post a Comment