Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Iran secara resmi mengundang Pemerintah Indonesia untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Negara-Negara Non Blok yang akan berlangsung di Teheran pada akhir Agustus 2012.

Undangan tersebut disampaikan Wakil Presiden Republik Islam Iran Ebrahim Azizi kepada Wakil Presiden Boediono, dalam kunjungan kehormatan di Istana Wapres, Jakarta, Jumat.

Menurut juru bicara Wapres, Yopie Hidayat, Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad mengutus Wakil Presiden Azizi berkunjung ke Indonesia untuk menyampaikan secara khusus undangan agar Indonesia hadir di KTT Non Blok di Teheran.

"Indonesia sebagai salah satu pendiri Non Blok tentu mempunyai posisi penting, sehingga Iran mengundang kita," kata Yopie.

Wapres Iran, seperti dikutip Yopie, mengatakan, Indonesia memiliki posisi penting dalam Gerakan Non Blok sehingga kehadirannya dalam KTT mendatang sangat dinantikan.

Dalam kesempatan itu, Wapres mengatakan kepada Azizi bahwa undangan tersebut akan disampaikan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Wapres tentunya akan menyampaikan undangan ini kepada Presiden," kata Yopie.

Gerakan Non Blok (GNB) berdiri saat diselenggarakannya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) I GNB di Beograd, Yugoslavia, 1-6 September 1961.

KTT pertama GNB dihadiri oleh Afghanistan, Aljazair, Yaman, Myanmar, Kamboja, Srilanka, Kongo, Kuba, Siprus, Mesir, Ethiopia, Ghana, Guinea, India, Indonesia, Irak, Lebanon, Mali, Maroko, Nepal, Arab Saudi, Somalia, Sudan, Suriah, Tunisia dan Yugoslavia.

Indonesia memiliki peran sentral dalam pendirian GNB, sehingga gerakan ini menempati posisi khusus dalam politik luar negeri Tanah Air.

(A025)

Editor: Heppy

COPYRIGHT © 201