Advertising

Saturday 2 June 2012

[wanita-muslimah] Semua Capres 2014 Bentukan Orde Baru

 

 
Poster seminar sejarah

Semua Capres 2014 Bentukan Orde Baru

Diterbitkan : 1 Juni 2012 - 1:23pm | Oleh Aboeprijadi Santoso (Foto: Aboeprijadi Santoso)
Diarsip dalam:

Pilpres 2014 masih dua tahun lagi, namun Indonesia dari pekan ke pekan, ramai oleh isu yang itu-itu lagi. Aburizal Bakrie alias Ical, dipastikan jadi Capres Golkar. Namun Ical pagi-pagi sudah menafikan calon-calon lain, hingga merugikan partai itu sendiri. PDI-P ada di tangan Megawati, namun belum mau menetapkan capresnya. Paling hangat, Partai Demokrat kedodoran. Hanya Gerindra-lah yang siap dengan Capres Prabowo Subianto.

Laporan Aboeprijadi Santoso dari Jakarta

Yang menarik, dua sejarawan, Peter Carey dan Asvi Warman Adam, seperti memperingatkan janganlah para pemimpin baru Indonesia kelak bernasib seburuk Sukarno. Sukarno "dibunuh tiga kali", kata Asvi, dan "dikhianati oleh historiografi musuhnya," tegas Carey.

Bagi bos Partai Golkar, Abu Rizal Bakrie, isu Capres 2014 tidak terlampau menguntungkan. Aksi Ical yang pagi-pagi sudah meniadakan peluang calon lain dari partainya, terutama menafikan Jusuf Kalla yang dijagokan Akbar Tanjung, malah merugikan citra partai warisan Orde Baru yang memiliki mekanisme partai terbaik dan sumber daya terbesar ini. Malang pula, semua ini jatuh bersamaan dengan ulang tahun keenam musibah lumpur perusaahaan milik Bakrie Lapindo di Sidoarjo, yang belum juga teratasi. Bakrie malah mengingatkan perluasan musibah itu kini menjadi tanggungan anggaran pemerintah.

PDI-P seperti kapal di tengah dua ombak: ombak TK (Taufik Kiemas) dan ombak Megawati. TK berulangkali mengisyaratkan secara terbuka tiba saatnya mengangkat calon-calon muda untuk Capres baru. Namun dia tidak mendukung Puan, sang putri yang justru didukung oleh sang ibu, Megawati. Akibatnya PDI-P seperti membeli waktu, sambil mengukur peluang-peluang untuk maju dengan calon dari partai sendiri atau pun partai lain.

Namun yang paling kedodoran adalah sang partai terbesar, Partai Demokrat. Seperti semua partai, PD pun dihujam tuduhan korupsi besar. Sejak Nazaruddin bernyanyi tentang peran dan keterlibatan sang Ketua Partai Anas Urbaningrum, aroma korupsi membuat PD terdesak. Maka tak mengherankan, lahirlah isu baru untuk mengalihkan perhatian, sekaligus mengukur cuaca politik, yaitu isu Ibu Negara Ani Yudhoyono sebagai Capres PD.

Isu hangat
Datang dari sementara pejabat PD, isu itu kontan ramai ditanggapi dari luar dan dalam. Tapi, bukankah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sendiri pernah menegaskan tidak akan mencalonkan anggota keluarganya, termasuk Ibu Ani? Maka pejabat tertinggi partai yang terdekat dengan presiden, T.B. Silalahi, pun membantah isu tadi.

Tapi publik tahu PD-lah yang paling repot dengan soal Capres 2014. Apalagi kini Andi Malaranggeng makin disebut-sebut dalam soal korupsi stadion Hambalang. Anas adalah pilihan Ibu Suri, Ibu Sarwo Edhie, dan Andi favoritnya SBY mau pun Ibu Ani. Dengan gugurnya peluang keduanya, maka agaknya perlu melakukan 'testing the water' alias mengukur reaksi publik. Rachland Nashidik meremehkan isu itu sebagai "obrolan warung kopi".

Suara keras, seperti "SBY dosa tujuh turunan kalau mencalonkan Ibu Ani", hanya datang dari luar, yaitu dari Adnan Buyung Nasution. Bahkan Silalahi dan Ibu Ani sendiri tidaklah dengan tegas memusykilkan kemungkinan Ibu Ani maju jadi Capres. Bukankah Ibu Ani sendiri sangat aktif sebagai politikus dalam PD dan salah satu stafnya terdekat Assegaaf kini naik jadi bos fraksi PD di DPR?

Lebih menarik, penegasan secara tak langsung datang dari SBY sendiri. Ada apa gerangan presiden baru-baru ini perlu menemui Capres Gerindra Prabowo Subianto? Alasan reuni Akabri 1973 tidaklah pas, karena Prabowo jebolan 1974. Membuka opsi Ibu Ani sebagai Cawapres-nya Prabowo?

Nasib buruk
Apapun alasannya, tampilnya seorang ibu pejabat dalam politik Istana adalah bagian dari tradisi Jawa juga. Berbicara dalam konteks lain, dua sejarawan dalam sebuah diskusi publik seolah mengingatkan. Jangan sampai Capres, Presiden atau pun pemimpin baru Indonesia kelak bernasib seburuk Sukarno.

Profesor emeritus Peter Carey dari Universitas Oxford yang menghabiskan 40 tahun hidupnya untuk meneliti riwayat Pangeran Dipanegara, mencatat banyak persamaan. Sukarno mau pun Dipanegara pernah beristri atau dekat dengan sedikitnya tujuh perempuan. Keduanya berasal dari keluarga Jawa dan non-Jawa (Sukarno ada campuran Bali, Dipanegara berdarah Bima, NTB).

Namun yang penting, keduanya terlahir sebagai putra fajar. Mereka menyingsingkan fajar bagi negerinya, membuka era baru dengan keberanian melawan penguasa Batavia dan memerdekakan negerinya. Keduanya berjiwa ksatria, karena pada akhirnya tidak memilih melawan musuhnya demi menjaga kelangsungan dan persatuan negerinya. Yaitu ketika Dipanegara mau diajak damai tapi dibuang ke Makassar, dan Sukarno ketika membiarkan dirinya ditahan, dihina dan tidak dirawat dengan baik.

Jadi keduanya ada riwayat dikhianati, dan akhirnya disudutkan oleh historiografi musuhnya. Ketika sejarah berada di pihak pemenang politik, dengan menuduh Dipanegara mengganggu ketentraman Jawa dan Sukarno dituduh menyulut G30S.

"Dibunuh"
Sejalan dengan semua ini, sejarawan Asvi Warman Adam mencatat kalau PKI dibunuh dua kali. Kali pertama oleh tentara, dan kali kedua oleh sejarawan. Maka Sukarno secara nyata mau pun metaforis dibunuh tiga kali, dengan tuduhan pengkhianatan tadi.

Betapa pun, penting dicatat, baik Sukarno mau pun Dipanegara, sesuai dengan tradisi Jawa, keduanya menjadi besar berkat ajaran dan binaan mentor-mentornya. Ada Tjokroaminoto di Surabaya yang menuntun Sukarno. Namun siapa gerangan yang membina para Capres 2014 yang kini digadang-gadang oleh kaum elit partai-partai tadi?

Mereka, termasuk Megawati dan Ical, sedikitnya bentukan Orde Baru. Bahkan, dari SBY, Wiranto, hingga Prabowo, mereka semua tidak menjadi besar di bawah mentor besar sekaliber Tjokroaminoto, melainkan di bawah Jendral Besar Suharto dan Orde Baru.

  • Peter Carey <br>&copy; Foto: Aboeprijadi Santoso - www.rnw.nlPeter Carey
    © Foto: Aboeprijadi Santoso - www.rnw.nl

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment