Advertising

Tuesday 25 September 2012

[wanita-muslimah] Derita Nenek Dahniar yang Terlantar di Madinah

 

 
24 September 2012 | 23:54 wib
 
Diasingkan Teman-temannya
 
Derita Nenek Dahniar yang Terlantar di Madinah
 


MADINAH, suaramerdeka.com - Payah benar nasib nenek Dahniar Jamaludin. Wanita berusia 79 tahun ini mengalami dimensia atau penurunan fungsi kognitif, lebih sederhananya disebut stres dan setengah pikun begitu tiba di Madinah. Lebih payah lagi, tak ada keluarga yang mendampingi si nenek selama menunaikan ibadah haji. Saudara atau teman sekampung yang dia kenal pun tiada.

Lebih menyesakkan lagi, si nenek sempat telantar berjam-jam tidak diurus baik oleh rekan-rekan satu kloternya dari Padang, Sumatera Barat, maupun oleh tim medis Misi Haji Indonesia. Perempuan asal Simpang Empat, Pasaman Barat, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat itu justru 'diselamatkan' oleh orang lain yang sama sekali tidak memiliki hubungan dengannya, yakni Riza, staf Kedutaan Brunei Darussalam, yang kebetulan berada di Hotel Dyar Al Huda, tempat kloter Padang menginap.

Reza menemukan sang nenek mondar-mandir di luar kamar, di antara lift yang tidak dipahami Dahniar cara menggunakannya, dan di lorong-lorong hotel. Usut punya usut, nenek Dahniar ternyata sengaja dikunci di luar kamar oleh rekan-rekannya sendiri yang tengah menjalankan ibadah shalat di Masjid Nabawi dilanjutkan dengan belanja berjam-jam.

Dahniar sebenarnya tidak berangkat sendirian. Empat tahun lalu ketika mendapatkan nomor porsi, dia mendaftar bersama anak perempuannya, Desniawati (53). Namun suratan nasib bicara lain. Menjelang keberangkatan, Desniawati meninggal dunia. Keluarga berupaya keras 'menyisipkan' anak Desniawati sebagai pengganti pendamping Dahniar. Nomor porsi yang dipakai tentu saja nomor yang ditinggalkan Desniawati. Tapi, aturan pelaksanaan haji tidak mengiznkan 'penyisipan' atau pergantian orang semacam itu. Maka jadilah nomor Desniawati diisi orang lain, sementara sang nenek mau tak mau  berangkat sendirian ke Tanah Suci.

Buang Hajat Sembarangan

Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga. Belum tergerus rasa kehilangan Dahniar atas kepergian Desniawati, dia mesti berangkat ke Tanah Suci. Di negeri orang, dia dilalaikan saudara seperjalanan. Sri Efenti Syamsuir, perawat yang bertugas di Kloter I Padang, mengatakan bahwa sang nenek 'dilarang' masuk kamar oleh rekan-rekannya karena sering buang hajat sembarangan. Selain itu, Dahniar juga acapkali mengubek-ubek koper orang lain, tak jelas apa yang dicari.

Dokter Jojok Santoso, ahli jiwa BPHI, meminta Dahniar tetap dirawat tim medis kloter, bukan malah diasingkan, agar cepat pulih. "Dia mengalami keterkejutan mental dan ini sementara. Jangan diasingkan, karena itu akan memperparah. Dia justru harus sering diajak berkomunikasi," katanya.

Kepala Misi Haji Indonesia Daerah Kerja Madinah, Ahmad Jauhari Chariri, mengatakan, Dahniar kini sudah diurus dengan baik. Sang nenek telah dirawat dan mulai stabil. "Saya sudah jenguk beliau dan kondisinya stabil," kata Jauhari.

Payah benar Dahniar. Andai aturan haji tak dipasang kaku, dia tentu akan berangkat bersama salah satu anggota keluarganya sebagai pendamping. Andai tim medis tak berdebat dulu soal siapa yang paling berkewajiban merawat, dia tentu akan lebih cepat tertangani. Tapi apa pun, Dahniar kini sudah mendapatkan perawatan yang bagus di BPHI. Hanya aturan main soal pendamping itu yang tampaknya perlu dikaji ulang. Dalam kondisi darurat seperti kasus Dahniar, tak bisakah aturan dibuat luwes?

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment