Advertising

Thursday 4 February 2010

Re: Keutamaan Kota Suci Makkah <= Re: [wanita-muslimah] Pakar: Indonesia Tak Memerlukan Pluralisme

 


----- Original Message -----
From: "Ary Setijadi Prihatmanto" <ary.setijadi@gmail.com>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Thursday, February 04, 2010 18:16
Subject: Re: Keutamaan Kota Suci Makkah <= Re: [wanita-muslimah] Pakar: Indonesia Tak Memerlukan Pluralisme

jelas sudah dibaca atuh... ya tetep saja kebakaran jenggot, keliatan gitu kok... ;-)

sudah dibilang maksud ayat itu menerangkan keuntungan dari "RASULULLAH YANG TIDAK BISA MEMBACA DAN MENULIS" bukan tentang Rasulullah yang tidak terekspose dengan ajaran Nasrani dan Yahudi,
masih saja ngotot bilang pendapat saya bertentangan dengan ayat itu...

Eyang mmg tidak pernah bilang secara eksplisit Rasulullah itu pemuda kuper.
Tapi bilang Rasul tidak pernah tahu, gak pernah ngobrol, gak pernah kenal dll...
#########################################################################################
HMNA:
Itukan ente punya asumsi bahwa saya menyangka Muhammad sebelum nabi kuper. Ente bilang jelas sudah dibaca atu. Ayuh baca sekali lagi:

*******************************

BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
740. Islam Phobia yang Bersifat Proaktif

Penderita Islam Phobia yang bersikap prokatif, yaitu yang berprasangka terhadap Islam dengan senjata "pseudo science", yaitu Orientalis seperti Samuel Huntington, yang berprasangka Islam mengancam demokrasi barat dengan ia punya wishful thinking "Clash of Civilization", dan para misionaris Kristian yang berprasangka bahwa "Muhammad knew all the sources: Christian, Jewish, Zoroastrian, Hanif and ancient Arab beliefs before he could compile the Qur'ân."

Yang pertama menjadi landasan sikap politik luar negeri Amerika Serikat dan yang kedua dengan telak disungkurkan oleh Al-Quran:
-- WMA KNT TTLWA MN QBLH MN KTB WLA TKhThH BYMYNK ADzA LARTAB ALMBThLWN (S.AL'AKBWT, 29:48), dibaca:
-- wama- kunta tatlu- ming qablihi- min kita-bin wala- takhuththuhu- biyami-nika izal larta-bal mubthiluwn, artinya:
-- Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya sesuatu Kitabpun dan kamu tidak menulis suatu Kitab dengan tangan kananmu; Andaikata (kamu pernah membaca dan menulis), benar-benar (tetaplah) ragu orang-orang ingkar.

Kalau dalam kolom ini saya nyatakan saya tidak pernah membaca referenspun sebelum saya tulis Seri 740 ini dan juga saya nyatakan pula saya tidak pernah menulis sebuah Seripun dalam kolom ini, apakah para pembaca akan percaya apa yang saya nyatakan itu? Tentu pembaca akan mendustakan saya, karena dalam kenyataannya saya menulis dengan membaca referens dan tidak benar bahwa saya tidak pernah menulis satu Seripun.

Demikian pula halnya, andaikata Nabi Muhammad SAW sebelum menyampaikan Al-Quran membaca sumber-sumber dari Kristian, Yahudi, Zarathustra, dsb., maka itu akan ketahuan karena beliau tidak pernah hidup seorang diri bertapa di tempat yang terisolasi, berliau aktif bersosialisasi. Andaikata apa yang dituduhkan oleh para misionaris Kristian itu benar, maka tatkala beliau menyampaikan ayat (29:48) kepada penduduk Makkah, niscaya penduduk Makkah mendustakan ayat (29:48), dan akibatnya sesudah ayat (29:48) itu dikemukakan oleh beliau kepada penduduk Makkah, maka tentu tak seorang juapun yang akan mempercayai seluruh ayat Al-Quran yang disampaikan Nabi Muhammad SAW. Karena kenyataannya kaum elit komunitas Makkah, seperti Abu Bakar, 'Umar, 'Utsman, 'Ali dll. tidak menyatakan ayat (29:48) itu dusta, berarti Nabi Muhammad SAW tidaklah menulis Al-Quran, dan tidaklah beliau telah membaca sumber-sumber dari Kristian, Yahudi, dsb., Al-Quran itu bukanlah daur ulang dari sumber-sumber Kristian, Yahudi, dsb., melainkan bersumber dari wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, baik melalui Malaikat Jibril AS, maupun secara langsung.*

***

Nah ini saya garis bawahi: => "karena beliau tidak pernah hidup seorang diri bertapa di tempat yang terisolasi, berliau aktif bersosialisasi."
Bukankah itu secara eksplisit saya tulis: "berliau aktif bersosialisasi?" Oh, ente tidak tahu arti bersisialisasi, rupanya. Bersosialisasi itu artinya tidak kuper, paham ! Ente tidak tahu membaca rupanya, jelas-jelas saya tulis beliau aktif bersosialisasi, kok ente berasumsi bahwa saya menyangka Muhammad sebelum nabi kurang pergaulan. Saya ulangi: => aktif bersosialisasi itu artinya banyak bergaul.

Selanjutnya saya garis bawahi lagi: => "Muhammad knew all the sources: Christian, Jewish, Zoroastrian, Hanif and ancient Arab beliefs before he could compile the Qur'ân."
Apa yang diteorikan para orientalis dan Kristen itu bertolak dari asumsi orang Islam seperti ente punya asumsi => berbagai macam cara yang tidak perlu terlihat istimewa buat kita, termasuk mempertemukan beliau dengan banyak orang-orang yang tepat. Lubang yang berupa asumsi itu harus ditutup, dan itu termasuk nahi mungkar.

Saya lagi2 garis bawahi: => Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya sesuatu Kitabpun dan kamu tidak menulis suatu Kitab dengan tangan kananmu; Andaikata (kamu pernah membaca dan menulis), benar-benar (tetaplah) ragu orang-orang ingkar (29:48).
Sempit benar pemahaman ente apa itu arti membaca. Membaca itu bisa membaca dari tulisan, tetapi bisa pula membaca dari ingatan. Maksud ayat itu Nabi SAW membaca dalam makna membaca dari ingatan. Jadi Nabi tidak bisa membaca dari tulisan dan tidak bisa menulis, karena Nabi itu buta huruf, namun Nabi selalu membaca dari ingatan, termasuk yang ente asumsikan dan dijabarkan oleh para orientalis dan Kristen bahwa Nabi membaca dari ingatan akan pelajaran dari Christian, Jewish, Zoroastrian, Hanif and ancient Arab beliefs, yang didengar beliau dalam pergaulan, dan inilah yang dinafikan oleh ayat (29:48). Faham !?

############################################################################################

Lha gimana gak kuper,
lha wong pernah jalan2 ke Syam dagang kok gak kenal dan ngobrol sama orang Yahudi dan Nasrani...
Ya jelas ketemu orang-orang yang tepat, kalo gak tidak akan terbentuk empati yang besar thd mereka Ahli Kitab.
Coba ketemu sama Hitler... ;-)

Mengartikan "Rabb" kok cuman kayak maen sulapan... apa tiba-tiba Rasul kayak gitu?
Semua desahan nafas kita merupakan pengurusan Allah terhadap kita...
dari awal hingga kesempurnaan, fisik maupun mental...

maksud ayatnya...
Apakah Rasul tahu tentang Yahudi dan Nasrani sekalipun itu TIDAK RELEVAN,
karena beliau itu orang buta huruf. Bisa menghasilkan Al-Quran itu mukjizat!!!
Al-Quran itu bukan tentang pengetahuan Muhammad saw, tapi tentang Al-Quran ITU SENDIRI!
Jadi harusnya tidak ada yang sangsi ttg kerasulan...

Keliatan, dari motivasi Eyang saja bukan mencari kebenaran,
malah urusan perang-perangan kayak gitu... Jahiliyah....
herannya masih merasa tahu kebenaran, padahal cuman mencoba membela pendapat sendiri,
tapi pake alasan membela Islam... :-(
##################################################################################################
HMNA:
Jadi apa yang ente tulis diatas itu salah, kosong melompong, hanya menghibur diri, karena ente bertolak dari asumsi yang salah. Faham ?!
########################################################################################

makanya gawangnya kebobolan terus.
####################################################################
HMNA:
Gawang ente yang kebobolan, dan itu gue pikirin
#################################################################

..
Terserah deh... gak akan ditanggapi lagi...
emang gue pikirin... :-)
#####################################
HMNA:
Oh, mau berhenti, silakan, itu bukan gue punya urusan
#######################################

----- Original Message -----
From: H. M. Nur Abdurahman
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Thursday, February 04, 2010 3:08 PM
Subject: Re: Keutamaan Kota Suci Makkah <= Re: [wanita-muslimah] Pakar: Indonesia Tak Memerlukan Pluralisme

Saya ulangi, copy paste dari bawah

Sehingga tentu saja Allah mempersiapkan Rasulullah sejak kecil dengan
berbagai macam cara yang tidak perlu terlihat istimewa buat kita, termasuk
mempertemukan beliau dengan banyak orang-orang yang tepat.
#############################################################
HMNA:
Baca dahulu tulisan saya di atas baru baca ini:
Tidak ada yang kebakaran jenggot. Pernyataan apapun yang mengatakan di Makkah Nabi belajar agama Yahudi dan Kristen mendalam atau tidak mendalam, itu adalah pernyataan yang mungkar, karena bertentangan dengan ayat (29:48). Termasuk yang mungkar juga yaitu beliau dipertemukan dengan banyak orang-orang yang tepat, yang dapat dijabarkan menjadi: "Muhammad knew all the sources: Christian, Jewish, Zoroastrian, Hanif and ancient Arab beliefs before he could compile the Qur'ân."

Tambahan, saya garis bawahi, ente puynya asumsi: berbagai macam cara yang tidak perlu terlihat istimewa buat kita, termasuk berbagai macam cara yang tidak perlu terlihat istimewa buat kita, termasuk mempertemukan beliau dengan banyak orang-orang yang tepat. Apa yang diteorikan para orientalis dan Kristen itu bertolak dari asumsi orang Islam seperti ente punya asumsi tsb, yaitu mereka jabarkan menjadi "Muhammad knew all the sources: Christian, Jewish, Zoroastrian, Hanif and ancient Arab beliefs before he could compile the Qur'ân." Lubang yang berupa asumsi itu harus ditutup, dan itu termasuk nahi mungkar
.
###############################################################

----- Original Message -----
From: "Ary Setijadi Prihatmanto" <ary.setijadi@gmail.com>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Thursday, February 04, 2010 09:40
Subject: Re: Keutamaan Kota Suci Makkah <= Re: [wanita-muslimah] Pakar: Indonesia Tak Memerlukan Pluralisme

Jangan lah kebakaran jenggot tanpa perlu Eyang...

Coba dipikir lagi,
"Belajar" itu tentu saja berbeda "membaca dan menulis kitab" dalam (29:48)

"Belajar" itu tidak perlu nongkrong duduk lalu dikhotbahi sama pendeta Yahudi atau Nasrani di kelas2, baca injil dll.
Bergaul lama, banyak ngobrol, kan jadi ngerti dikit-dikit...
Sebagai seorang Arab yang tinggal di Makkah, Singapuranya Jazirah Arab saat itu,
adalah wajar dan natural Rasulullah terekspose dengan ajaran-ajaran Yahudi dan Nasrani.

RasulullahTIDAK BISA MEMBACA DAN MENULIS!! itu lah makna dari ayat di atas,
bukan seperti sangkaan Eyang bahwa Rasulullah itu pemuda kurang gaul di Mekkah.
##########################################################################
HMNA:
Rasulullah itu pemuda kurang gaul di Mekkah, itukan ente punya asumsi mengenai pendirian saya. Di mana ente dapatkan dari tulisan saya bahwa saya mmenyangka Rasulullah itu pemuda kurang gaul di Mekkah.
###########################################################################
Jika Rasul itu pemuda kurang gaul, tidak mungkin mendapat gelar Al-Amin!

Adalah mungkar bicara sesuatu yang tidak sebenarnya dan hanya berangkat dari pikiran sempit belaka dan penuh nafsu curiga dan amarah.

Saya sedang melakukan nahyi mungkar juga sekarang.

----- Original Message -----
From: H. M. Nur Abdurahman
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Thursday, February 04, 2010 7:36 AM
Subject: Re: Keutamaan Kota Suci Makkah <= Re: [wanita-muslimah] Pakar: Indonesia Tak Memerlukan Pluralisme

===========
Nahi Mungkar
===========

Rasulullah bersabda: Barangsiapa yang melihat kemungkaran hendaklah ia mengubah dengan tangannya (falyughayyiru biyadihi), apabila ia tak sanggup, hendaklah diubahnya dengan lisannya (fabilisa-nihi), apabila itupun tak sanggup cukup dengan kalbunya (biqalbihi), namun yang terakhir ini pertanda yang terlemah imannya.

Falyughayyiru, dalam kata ini ada LAM al-amar, LAM yang menyatakan perintah. Jadi mengubah yang mungkar, atau nahi mungkar itu WAJIB hukumnya, berdosa kalau tidak dikerjakan. Saya fokuskan pada nahi mungkar dengan lisan / tulisan, karena saya bukan polisi dan jaksa, tidak mempunyai otoritas secara hukum untuk nahi mungkar dengan tangan / tindakan.

Saya banyak mendapat kritikan karena tidak kurang dari tulisan saya yang REAKTIF. Yang mengkritik itu tidak faham, bahwa nahi mungkar itu memang perbuatan yang reaktif, sesuai dengan hukum aksi vs reaksi. Aksi mungkar itu dilawan dan perlawanan itulah reaksi.

-------------------------------
Ilustrasi dalam milis ini:
-------------------------------
Saya baca dari beberapa publikasi dari para orientalis dan misionaris Kristian yang menulis pernyataan sebagai berikut : "Muhammad knew all the sources: Christian, Jewish, Zoroastrian, Hanif and ancient Arab beliefs before he could compile the Qur'ân." Ini tidak bisa didiamkan, karena ini prasangka yang mungkar. Lahirlah tulisan saya Seri 740. Islam Phobia yang Bersifat Proaktif => http://waii-hmna.blogspot.com/2006/08/740-islam-phobia-yang-bersifat-proaktif.html. Dalam Seri 740 tsb kemungkaran para orientalis dan misionaris Kristian saya sungkurkan dengan ayat (29:48): Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya sesuatu Kitabpun dan kamu tidak menulis suatu Kitab dengan tangan kananmu; Andaikata (kamu pernah membaca dan menulis), benar-benar (tetaplah) ragu orang-orang ingkar.

Dalam milis ini timbul perlawanan dari Ari Condro yang menyatakan: "ada di sirah nabi, kan nabi belajar mengetahui tentang agama yahudi dan kristen juga." Pernyataan bahwa Nabi belajar Yahudi dan Kristen ini juga sebagai suatu kemungkaran karena menentang ayat (29:48). Dan berlanjut soal jawab anatara lain: "Muhammad muda pernah mendengarkan khotbah Qus ibn Sâ`idah, seorang pendeta Kristen dari Thaif. Muhammad Husain Haikal," Jadi Adi Condro semula mengatakan Nabi belajar Yahudi Kristen, lalu mundur mengatakan Muhammad muda. Lalu saya jawab: "Kejadian itu tidak bisa dijadikan reasoning, bahwa Muhaamd sebelum Nabi pernah belajar pada orang Kristen. Beliaukan bilang: "aku tidak hafal detail ungkapannya." Hingga akhirnya Ari Condro mengatakan: "saya kan gak bilang belajar teologi kristen dan yahudi secara mendalam. :)) sampai capek bilang, bahwa di makkah lah nabi ketemu orang kristen dan yahudi." Mendengar khuthbah Qus ibn Sâ`idah yang pendeta Kristen itu bukan belajar agama namanya, lagi pula Ari Condro mengatakan ketemu orang Yahudi di Makkaah(untuk belajar agama). Nabi ketemu orang Yahudi nanti setelah di Madinah.

----- Original Message -----
From: "Ary Setijadi Prihatmanto" <ary.setijadi@gmail.com>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Wednesday, February 03, 2010 18:03
Subject: Re: Keutamaan Kota Suci Makkah <= Re: [wanita-muslimah] Pakar:
Indonesia Tak Memerlukan Pluralisme

Dengan komentar Eyang ini,
nanti kalo ada yang bilang Rasulullah gak kuat ingatannya,
ada lagi yang marah-marah..... wahahahahahaha duh susah....

Kenapa sih harus kebakaran jenggot jika memang Rasulullah sedikit tahu ttg
Nasrani dan Yahudi?
Lha namanya saja sumbernya sama dan merupakan kelanjutan...
Kalo beda sama sekali kan dimana kelanjutannya? Dimana benang merahnya?

Bukankah jika kita perhatikan,
pengurusan Allah terhadap kita kan tidak hanya bersumber pada wahyu,
tapi yang pasti setiap detik pengalaman hidup kita merupakan bentuk
pengurusan Allah kepada kita.
Termasuk siapa saja yang kita temui, apa saja yang kita pelajari setiap
saat, apa yang TIDAK SEMPAT kita pelajari juga, merupakan bagian dari
pengurusan Allah kepada kita.

Sehingga tentu saja Allah mempersiapkan Rasulullah sejak kecil dengan
berbagai macam cara yang tidak perlu terlihat istimewa buat kita, termasuk
mempertemukan beliau dengan banyak orang-orang yang tepat.
#############################################################
HMNA:
Baca dahulu tulisan saya di atas baru baca ini:
Tidak ada yang kebakaran jenggot. Pernyataan apapun yang mengatakan di Makkah Nabi belajar agama Yahudi dan Kristen mendalam atau tidak mendalam, itu adalah pernyataan yang mungkar, karena bertentangan dengan ayat (29:48). Termasuk yang mungkar juga yaitu beliau dipertemukan dengan banyak orang-orang yang tepat, yang dapat dijabarkan menjadi: "Muhammad knew all the sources: Christian, Jewish, Zoroastrian, Hanif and ancient Arab beliefs before he could compile the Qur'ân."
###############################################################

----- Original Message -----
From: H. M. Nur Abdurahman
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, February 03, 2010 4:07 PM
Subject: Re: Keutamaan Kota Suci Makkah <= Re: [wanita-muslimah] Pakar:
Indonesia Tak Memerlukan Pluralisme

----- Original Message -----
From: "Ari Condro" <masarcon@gmail.com>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Wednesday, February 03, 2010 15:51
Subject: Re: Keutamaan Kota Suci Makkah <= Re: [wanita-muslimah] Pakar:
Indonesia Tak Memerlukan Pluralisme

Muhammad muda pernah mendengarkan khotbah Qus ibn Sâ`idah, seorang pendeta
Kristen dari Thaif. Muhammad Husain Haikal, sebagaimana dikutip Khalîl
Abdul
Karim, menjelaskan isi khotbah Qus ibn Sâ`idah itu sebagai berikut;

"Wahai manusia, dengarkan dan sadarlah. Siapa yang hidup pasti mati, dan
siapa yang mati pasti musnah. Semuanya pasti akan datang. Malam gelap
gulita, langit yang beribntang, laut yang pasang, bintang-bintang yang
bercahaya, cahaya dan kegelapan, kebaikan dan kemaksiatan, makanan dan
minuman, pakaian dan kendaraan. Aku tidak melihat manusia pergi dan tidak
kembali, menetap dan tinggal di sebuah tempat, atau meninggalkannya
kemudian
tidur. Tuhannya Qus ibn Sa'adah tidak ada di muka bumi. Agama yang paling
mulia semakin dekat waktunya denganmu, semakin dekat saatnya. Maka sungguh
beruntung bagi orang yang mendapati dan kemudian mengikutinya, dan celaka
bagi yang mengingkarinya".

Muhammad Husain Haikal melanjutkan kisah tentang Qus ibn Sâ`idah. Alkisah,
utusan Bani Iyad--suku Qus ibn Sa`îdah--menemui Nabi. Nabi bertanya
keberadaan Qus. Mereka menjawab, Qus ibn Sâ`idah sudah meninggal dunia.
Mendengar informasi tersebut, Nabi teringat akan khotbahnya di Pasar
Ukazh;
ia menunggang unta yang berwarna keabuan sambil berbicara. Tapi, aku tidak
hafal detail ungkapannya.
###########################################################
HMNA:
Kejadian itu tidak bisa dijadikan reasoning, bahwa Muhaamd sebelum Nabi
pernah belajar pada orang Kristen. Beliaukan bilang: "aku tidak hafal
detail
ungkapannya."
###########################################################

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment