Advertising

Monday 11 October 2010

Re: Bls: [wanita-muslimah] Tanya: Terjemahan "syubbiha lahum" dalam QS4:157

 

Bung Mu'iz,

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Abdul Muiz <muizof@...> wrote:
>
> Bung MAS,
>  
> Tiga penjelasan Anda sama sekali tidak mematahkan kesan saya bahwa theologi apapun yang dibangun butuh data sebagai alasan pembenar,

Data sudah ada sebelum lahirnya Ahmadiyah, jadi perkataan Anda bahwa kalangan Ahmadiyah mempolitisir/memaksakan adalah tidak tepat alias keliru.

Jika mau dipaksakan, maka sama halnya seperti Anda atau kalangan Anda untuk alasan pembenaran teologi nabi terakhir (tidak ada nabi apapun setelah Nabi Muhammad SAW), maka Anda kemudian menolak banyak keterangan dalam Hadits mengenai nubuat kedatangan Isa.

>dan data yang diambil tentunya adalah yang sesuai dengan theologi yang dibangun, maka dapatlah dimengerti bahwa pasca penyaliban nabi isa, di kalangan kaum Ahmadiyah memahami bahwa Nabi Isa mengembara ke India menikmati sisa hidup dan hingga wafat di India.
>  
> Pertama, Anda mengatakan, "Teologi telah wafat/mati/meninggalnya Nabi Isa Israeli dan tidak akan datang lagi ke dunia ini adalah bersumber dari Al-Qur'an dan Hadits" tidak ada hubungannya dengan kesan saya.

(...)

> Kedua, Anda sendiri mengatakan bahwa bukti arkeologis inskripsi di Takht Sulaiman (saya telah baca link ini : http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=en&sl=id&u=http://www.scribd.com/doc/19157975/DimanaYesus-Wafat&prev=/search%3Fq%3Dinskripsi%2Bdi%2BTakht%2BSulaiman%26hl%3Den%26rls%3Dcom.microsoft:en-us%26prmd%3Div&rurl=translate.google.com&usg=ALkJrhhAQiuMO3-Hk2Aejh7I_Pd4bEo_Lg ) adalah salah satunya, silakan Anda sebutkan yang lain kalau ada, apakah Anda mau melirik data lain seperti yang disampaikan pak Chodjim yaitu Injil-Injil non-kanonik yang ditemukan di Nag Hammadi (Arab: Naj' Hammadii) di Mesir, Yesus (Isa) selamat dan tidak sampai mati dalam penyaliban, lalu menetap di suatu daerah tinggi yang aman, dan mengajarkan agama kepada beberapa muridnya di tempat itu secara tersembunyi hingga akhir hayatnya ??

Kashmir juga daerah yang tinggi dan aman 2000 tahun yang lalu...:-)

Saya akan cek soal Nag Hammadi.

Silakan masuk ke http://www.tombofjesus.com jika ingin mempelajari secara komprehensif. Semua penjelasan lengkap ada di sana.

>  
> Ketiga, tentu saja Anda akan menggunakan sabda Mirza Ghulam Ahmad dalam kitab tadzkirah, untuk membenarkan argumentasi Anda.

Anda salah lagi...

Saya tidak pernah menggunakan kitab Tadzkirah untuk membenarkan argumentasi saya soal meninggalnya Nabi Isa.

Telah matinya Nabi Isa Israeli yang tidak akan datang lagi ke dunia ini sangat jelas ditemukan dalam Qur'an dan Hadits, dan dari sinilah Mirza Ghulam Ahmad mengajarkan para pengikutnya.

Salam,
MAS

 Ya jelas itu kan tafsir eksklusif hanya untuk konsumsi jemaah ahmadiyah kan ? Saya sebagai non Ahmadiyah ya tidak akan mengomentari referensi yang tidak saya imani.
>  
> Be happy.
>  
> Wassalam
> Abdul Mu'iz
>
> --- Pada Sel, 12/10/10, ma_suryawan <ma_suryawan@...> menulis:
>
>
> Dari: ma_suryawan <ma_suryawan@...>
> Judul: Re: Bls: [wanita-muslimah] Tanya: Terjemahan "syubbiha lahum" dalam QS4:157
> Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Tanggal: Selasa, 12 Oktober, 2010, 11:39 AM
>
>
>  
>
>
>
> Bung Mu'iz,
>
> Saya rasa Anda keliru dengan 'kesan' Anda mengenai kasus perginya Nabi Isa a.s. pasca penyaliban dan kemudian Anda katakan dipolitisasi/dipaksakan oleh kalangan Ahmadiyah untuk memperkuat teologi telah wafatnya Nabi Isa a.s. dan kemudian membenarkan klaim kenabian Mirza Ghulam Ahmad. Mengapa Anda keliru? Ini penjelasannya:
>
> Pertama.
>
> Teologi telah wafat/mati/meninggalnya Nabi Isa Israeli dan tidak akan datang lagi ke dunia ini adalah bersumber dari Al-Qur'an dan Hadits.
>
> Kedua.
>
> Perjalanan Nabi Isa a.s. Israeli dari Palestina ke Kashmir dan wafat di sana bukanlah teori ciptaan/rekaan/rekayasa kalangan Ahmadiyah, sebab hal itu sudah terekam sebagai bukti historis dan arkeologis sebelum lahirnya Jemaat Ahmadiyah dan bahkan sebelum lahirnya Islam. Salah satunya adalah bukti arkeologis inskripsi di Takht Sulaiman.
>
> Ketiga.
>
> Teologi terpenting mengenai Nabi Isa a.s. dalam Ahmadiyah bukanlah lokasi di mana Nabi Isa meninggal, melainkan kepastian, tanpa keraguan, bersumber dari divine guidance, bahwa Nabi Isa Israeli (Yesus) sudah mati/wafat/meninggal sehingga tidak akan datang lagi ke dunia ini dengan jasad kasarnya, seperti pernyataan Pendiri Jemaat Ahmadiyah:
>
> "Wahai manusia! Dengarkanlah, ini adalah nubuatan dari Tuhan Pencipta Langit dan Bumi. Dia akan menyebarkan jemaat ini ke seluruh penjuru negeri dan jemaat ini akan diberikannya keunggulan atas yang lainnya dengan penjelasan-penjelasan dan argumentasi-argumentasi. Ingatlah, tidak ada seorang pun yang akan turun dari langit. Semua penentang kami yang masih hidup di masa sekarang akan berlalu dan tidak ada seorang pun dari mereka akan melihat Yesus (Isa), putra Maria (Maryam) turun dari angkasa dan kemudian anak keturunannya yang membela mereka juga akan berlalu dan tidak seorang pun dari mereka akan melihat Yesus (Isa), putra Maria (Maryam), turun dari langit. Generasi selanjutnya dari anak cucu mereka juga akan binasa dan mereka juga tidak akan menyaksikan putra Maryam turun dari langit. Kemudian Tuhan akan menciptakan kegelisahan di hati mereka; bahwa hari kejayaan Salib telah berlalu dan dunia telah berubah, namun Yesus (Isa), putra Maria (Maryam)
> tetap belum datang juga dari langit. Selanjutnya orang-orang bijak akan membuang kepercayaan ini dan abad ketiga sejak hari ini tidaklah akan sempurna sampai ketika semua orang yang masih menunggu Yesus (Isa), keduanya baik umat Islam dan Kristen akan kehilangan harapan atas kedatangannya dan dengan perasaan was-was mereka akan menyerah terhadap kepercayaannya dan yang akan muncul hanyalah satu agama di dunia ini dan seorang guru saja. Aku datang hanyalah untuk menabur benih. Yang mana benih itu ditabur melalui tanganku. Benih itu sekarang akan tumbuh dan mekar berbunga untuk seterusnya dan tak seorang pun berani menghambat pertumbuhannya." (Tadzkira-tush-Shahadatain, hlm. 64-65)
>
> Salam,
> MAS
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Abdul Muiz <muizof@> wrote:
> >
> > Mbak Lina and all member wm,
> >  
> > Sebenarnya diskusi topik seperti ini sudah pernah dibahas di wm ini, jadi bukanlah topik yang baru, namun kayaknya tidak pernah basi dibahas, nah setelah kita menyimak pandangan Abah HMNA, saya sendiri dan Bung MAS, saya ingin menyampaikan persamaan dan perbedaan tentang penafsiran QS 4:157 :
> >  
> > 1) saya mulai dengan persamaan tentang siapa yang disalib : saya dan bung MAS ada kesepakatan atau persamaan pendapat bahwa yang disalib adalah nabi Isa AS, karena berargumen bahwa pengertian, "mereka tidak membunuh dan tidak menyalibnya" menggunakan redaksi "maa" kata "maa" bisa diartikan "apakah" atau "tidak" amat tergantung konteksnya. Dalam hal negasi atau penggunaan negative sentece" kata yang biasa atau umum dipakai dalam grammar arab adalah "laa" atau "laysa". Pengertian maa qataluhu dan maa shalabuhu bukan berarti sama sekali tidak terbunuh dan tidak disalib. Khusus mengenai tidak disalib itu tidak selalu bermakna tidak disentuh atau diletakkan di palang kayu salib. Saya berikan contoh ketika Nabi Muhammad menerima wahyu pertama berupa perintah membaca, maka nabi menjawab saya tidak dapat membaca, dengan redaksi : maa ana bi qari' tidaklah berarti Nabi tidak mampu membaca sama sekali, memang pada saat itu beliau ummy (tidak
> dapat membaca
> > dan menulis), setelah turunnya iqra' maka nabi amat care dengan baca tulis, makanya pasca perang badr Nabi melakukan bargaining dengan kaum quraisy tentang tawanan yang ingin bebas dapat menebus dengan harta atau transfer ilmu membaca dan menulis. Kalau sahabat saja dianjurkan untuk dapat membaca dan menulis maka sudah barang tentu nabi tidak lagi ummy. Di samping itu pengertian tidak disalibnya nabi isa itu tidak bisa dilepaskan dari histori tentang makna penyaliban itu sendiri, sebagaimana dirujuk pada hukum yahudi ortodok maka orang yang benar-benar disalib adalah apabila dia terpaku di tiang kayu salib sampai mati alias meninggal. Nah Nabi isa tidak mengalami kematian di tiang kayu salib. Kalau merujuk pada riwayat bahwa Yudas Oskariot itu mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri dengan cara gantung diri, maka mustahil orang yang diserupakan atau disamarkan di kayu salib itu adalah Yudas Oskariot.
> >  
> > 2) perbedaan tentang dimana Nabi Isa pasca penyaliban ? nah kalau kita menyimak referensi Ahmadiyah qadiyan sebagaimana yang dirujuk Bung MAS, maka penganut Ahmadiyah meyakini bahwa Nabi Isa pasca penyaliban pergi berkelana ke India menikah hingga wafat di sana lengkap dengan penyebutan usia beliau. Saya tidak sependapat dengan opini demikian karena saya menangkap kesan :
> >  
> > (a) bahwa ada semacam upaya politisasi di kalangan ahmadiyah demi menyokong theologi yang mereka bangun agar legitame maka dikembangkanlah kisah versi Ahmadiyah bahwa nabi isa pasca penyaliban pergi ke india hingga wafat, sehingga mereka lebih mudah memahami bahwa kematian nabi isa akan tergenapi oleh Mirza Ghulam Ahmad yang menjadi nabi baru, kedekatan geografis tentang makam dan tempat Mirza Ghulam Ahmad adalah kisah yang amat dipaksakan.
> >  
> > (b) saya ingin back to Qur'an yang tidak pernah membahas Nabi Isa wafat di mana dan kapan, kalaupun toh tidak ada hadits yang menjelaskan misteri kematian nabi Isa, bagi saya tidaklah begitu penting. Karena Qur'an amat fokus pada pesan moral yang berlaku universal, yakni sesulit dan serumit serta segawat bahkan sengeri apapun persoalan yang dihadapi umat manusia pastilah ada solusi atau jalan keluarnya. Nah dari sini mekipun saya tidak peduli nabi isa wafat di mana, tetapi kalau menyimak pemahaman kaum ahmadiyah yang meyakini bahwa nabi isa wafat di India, saya tidak setuju karena ada kesan berpihak alisa memaksakan dengan kesesuaian theologi yang dibangun kaum ahmadiyah.
> >  
> > Wassalam
> > Abdul Mu'iz
> >
> > --- Pada Sen, 11/10/10, Lina <linadahlan@> menulis:
> >
> >
> > Dari: Lina <linadahlan@>
> > Judul: Re: Bls: [wanita-muslimah] Tanya: Terjemahan "syubbiha lahum" dalam QS4:157
> > Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > Tanggal: Senin, 11 Oktober, 2010, 5:14 PM
> >
> >
> >  
> >
> >
> >
> >
> > Terimakasih juga Bung MAS. Kesamaan diantara semua pendapat soal ini adalah: Nabi Isa as tidak mati di kayu salib. Semoga kita bukan termasuk orang2 yang meragu soal ini.
> >
> > wassalam,
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "ma_suryawan" <ma_suryawan@> wrote:
> > >
> > > Ini tambah satu lagi utk dibaca dengan seksama.
> > >
> > > ===
> > >
> > > Saya (MAS) percaya Nabi Isa as. pernah disalib, namun beliau tidak pernah mati di atas salib (4:157).
> > >
> > > Kenapa beliau pernah disalib? Terkadang para nabi itu mengalami cobaan fisik yang sangat berat karena usaha musuh-musuhnya (Misalnya Nabi Ibrahim as., Nabi Yunus as., Nabi Muhammad saw. dll). Termasuk juga Nabi Isa as. mengalami cobaan fisik, yaitu adanya usaha eksekusi mati di atas salib.
> > >
> > > Atas dasar apa saya percaya Nabi Isa as. pernah disalib, tapi beliau enggak pernah mati di atas salib? Sebagaimana Nabi Ibrahim as. pernah dibakar (bakar adalah bentuk eksekusi mati) tapi beliau enggak pernah mati di atas pembakarnya, sebagaimana Hadhrat Yunus as. pernah dibuang ke laut (dibuang ke laut adalah sebagai bentuk eksekusi mati atas kesalahannya menurut penentangnya), tapi beliau enggak pernah mati di laut, sebagaimana Kanjeng Hadhrat Rasulullah saw. pernah pingsan (sehingga dianggap telah mati) dalam perang Badr (Perang adalah suatu bentuk eksekusi dari kaum Arab Jahaliyah untuk menghancurkan Islam), tapi beliau akhirnya sembuh dan selamat serta
> > > tidak ada pertolongan Tuhan sedetikpun kepada beliau pada saat perang
> > > Badr dengan mengangkat jasad beliau ke langit untuk diselamatkan dari
> > > keadaan yang sangat genting saat perang Badr ...
> > >
> > > Demikian pula dengan Nabi Isa as. mengalami hukuman salib dari para
> > > penentangnya, namun beliau selamat, tidak mati di atas salib - meskipun beliau menjalani penyaliban selama +/- 3 jam.
> > >
> > > Selanjutnya, penjelasan mengenai ayat 4:157 adalah sebagai berikut:
> > >
> > > Salib (shalb) adalah suatu cara MEMBUNUH yang sangat khas dan terkenal
> > > warisan zaman Rumawi dulu. Kata ini berasal dari kata 'ashshaliib' yang berarti sumsum atau lemak. (Lihat kamus Arab).
> > >
> > > Bisa kita lihat pemakaian kata shalb dalam QS. At-Thariq : 7 dan QS. Yusuf : 41.
> > >
> > > Jika kita meneliti asal dan makna kata yang terbentuk dari sh-l-b (shalb) dari kamus, maka dapat ditemukan makna primernya adalah berarti tulang atau sumsum. Demikian pula dengan penuturan beberapa ayat dlm Qur'an.
> > >
> > > Hukuman salib merupakan suatu bentuk eksekusi mati bagi pelaku kejahatan di jaman Yahudi kuno. Menurut hukum dan tradisi Yahudi, si terhukum HARUS menjalani prosedur sebagai berikut: yaitu menderita dengan cara dipaku dan digantung pada tiang salib serta dipatah-patahkan tulangnya hingga keluar sumsum-sumsum (lemak) nya dan kemudian mati setelah beberapa hari. Lihat Unger's Bible Dictionary.
> > >
> > > Jadi, perlu dipahami bahwa apapun keadaannya, jika suatu hukuman mati dengan cara penyaliban tidak memenuhi kriteria dan prosedur di atas, maka otomatis tidak dikatakan "disalib" (tidak mati di atas salib). Dengan demikian tepatlah pernyataan dan bantahan Al-Qur'an, bahwa Al-Masih tidak disalib. Artinya, beliau tidak menderita keluarnya sumsum (lemak)-nya karena dipatahkan. Dan, beliau enggak mati di atas salib.
> > >
> > > Segini dulu. Masih ada penjelasan lain, yaitu ayat 4:157 sebenarnya
> > > ditujukan secara simultan kepada kaum Yahudi dan Kristen sebagai suatu
> > > bantahan atas keyakinan mereka, di mana Islam datang untuk menempatkan secara proporsional ttg keadaan Nabi Isa yang disalib itu.
> > >
> > > Salam,
> > > MAS
> > >
> > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Lina" <linadahlan@> wrote:
> > > >
> > > > Ane juga mau ucapken terimakasih wat Bung Muiz. Ane baca dulu yaaah dengan seksama. Ane masih terpaku dengan kata2 AlQur'an itu sendiri yang mengatakan bahwa Nabi Isa as itu tidak di bunuh dan tidak di salib. Jadi jelas, di salib pun tidak. Entah apa or siapa yang disamarkan, ane juga masih lom paham. Segitu dulu pendapat ane yang masih belajar.
> > > >
> > > > wassalam,
> > > >
> > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Abdul Muiz <muizof@> wrote:
> > > > >
> > > > > Mbak Lina,
> > > > >
> > > > > QS 4 :157 saya kutipkan terjemahan lengkap :
> > > > >
> > > > > 1) versi Inggris oleh Pikthal : And
> > > > > because of their saying: We slew the Messiah, Jesus son of Mary,
> > > > > Allah's messenger - they slew him not nor crucified him, but it appeared
> > > > > so unto them; and lo! those who disagree concerning it are in doubt
> > > > > thereof; they have no knowledge thereof save pursuit of a conjecture;
> > > > > they slew him not for certain.
> > > > >
> > > > > 2) versi Inggris oleh Yusuf Ali : That
> > > > > they said (in boast), "We killed Christ Jesus the son of Mary, the
> > > > > Messenger of Allah";― but they killed him not, nor crucified him, but so
> > > > > it was made to appear to them and those who differ therein are full of
> > > > > doubts, with no (certain) knowledge, but only conjecture to follow, for
> > > > > of a surety they killed him not.―
> > > > >
> > > > > 3) Versi Indonesia oleh Depag RI : dan
> > > > > karena ucapan mereka: "Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, ’Isa
> > > > > putera Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan
> > > > > tidak [pula] menyalibnya, tetapi [yang mereka bunuh ialah] orang yang
> > > > > diserupakan dengan ’Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang
> > > > > berselisih paham tentang [pembunuhan] ’Isa, benar-benar dalam
> > > > > keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan
> > > > > tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka,
> > > > > mereka tidak [pula] yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah ’Isa.
> > > > >
> > > > > Kata "syubbiha" satu akar kata atau semakna dengan "mutasyabihat" (yang merupakan antonim dengan muhkamat) yang artinya samar-samar atau tidak jelas, maka kata syubbiha lahum bisa saja diterjemahkan diserupakan atau disamarkan atau ditampilkan kepada mereka sebagaimana yang mereka duga,sehingga tidak jelas bagi orang lain.
> > > > >
> > > > > Nah kalau diterjemahkan nabi isa diserupakan bagi mereka maka lantas timbul pertanyaan, "siapa yang dipancangkan di kayu salib tsb ? kalau merujuk pada tafsir ibnu katsir adalah Yudas oskariot bukan nabi isa. Maka hal ini bertentangan dengan riwayat yang terkenal bahwa yudas oskariot itu mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri karena menyesali telah mengkhianati nabi Isa (riwayat ini dapat dilihat di film garapan Mell Gibson yang berjudul passion of christ, saya lupa judulnya, silakan dikoreksi).
> > > > >
> > > > > Kalau memang yang disalib itu adalah nabi Isa, maka pernyataan qur'an bahwa mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya memang benar, kalau ditafsirkan bahwa Nabi Isa memang tidak mati terbunuh di tiang kayu salib, dan hukuman salib itu lazimnya adalah dibiarkan sampai mati, nyatanya nabi isa belum sempat mati di kayu salib tetapi sempat diturunkan dalam keadaan hidu--hidup dari kayu salib secara sembunyi-sembunyi dan diletakkan jasadnya di goa namun keesokan harinya jasad nabi isa lenyap misterius, dan al qur'an tidak pernah menjelaskan pergi ke kota mana dan meninggal di kota mana. Lenyapnya jasad Nabi Isa menurut mayoritas orang nasrani adalah diangkat ke langit, dan sebagain mufassir klasik mengikuti pemahaman atau mirip dengan orang nasrani. Ada pula yang menafsirkan yang diangkat adalah derajat nabi isa, sementara jasadnya masih di bumi, wallahu a'lam.
> > > > >
> > > > > Wassalam
> > > > > Abdul Mu'iz
> > > > >
> > > > > --- Pada Jum, 8/10/10, Lina <linadahlan@> menulis:
> > > > >
> > > > > Dari: Lina <linadahlan@>
> > > > > Judul: [wanita-muslimah] Tanya: Terjemahan "syubbiha lahum" dalam QS4:157
> > > > > Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > > > > Tanggal: Jumat, 8 Oktober, 2010, 12:00 PM
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > >  
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > > Assalamu'alaikum Pak Chodjim, Abah HMNA, dan Mas Muiz...and all WM milisser...,
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > > Numpang tanya, terjemahan yang pas wat kata "syubbih lahum" dalam QS4: 157 itu apa sih bhs Indonesianya? Apakah terjemahan yang ada,"tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka" ini sudah tepat?
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > > Sebagai perbandingan, kalau ngintip terjemahannya Yusuf Ali adalah,"but so it was made to appear to them" dan terjemahannya Pikthall,"but it appeared so unto them". Kalo dari submission.org,"they were made to think that they did"
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > > Terimakasih sebelomnya yak....
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > > wassalam,
> > > > >
> > > > > Lina
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > > > >
> > > >
> > >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment