Advertising

Monday 11 October 2010

[wanita-muslimah] Apa Betul Nabi Isa AS Disalib ?

 

Apa Betul Nabi Isa AS Disalib ?
oleh
H.Muh.Nur Abdurrahman

Penyaliban konon terjadi di daerah pinggiran Yerusalem pada paruh pertama abad pertama Masehi. Bahwa penyaliban memang HANYA SEDIKIT SEKALI DICATAT pada saat itu TIDAK DAPAT DIRAGUKAN LAGI. Penyaliban adalah persoalan yang benar-benar menjadi masalah bagi orang Kristen awam yang memandang penyaliban Yesus sebagai peristiwa Historis yang benar-benar tidak bisa diragukan. Tujuan tulisan ini bukanlah untuk menunjukkan apa yang sebenarnya telah terjadi pada masa lalu di Yerusalem, melainkan MEMBUKTIKAN bahwa KAUM KRISTEN AWAL BENAR-BENAR MERASA BINGUNG dan RAGU-RAGU MENGENAI APA YANG SEBENARNYA TELAH TERJADI sekitar peristiwa PENYALIBAN ITU. Fakta adanya kebingungan itu saja sudah merupakan bukti yang cukup untuk meragukan penyaliban Jesus, yang menyebabkan orang-orang Kristen harus mempertimbangkan pernyataan Al Qur'an bahwa Jesus Kristus tidak disalib dan mempertimbangkan kesamaan essensial antara AL Qur'an dan perlbagai macam cabang gereja Kristen awal.

1. Informasi dari Kristen

1.1 Bukti dari Apostolik
Apostolik (Bapa-bapa Rasuli) mencatat ada banyak sekte yang mengajarkan bahwa "kasih" atau penderitaan Jesus di tiang salib adalah tidak benar dan atau hanya ilusi belaka. Dalam hal ini, rujukan-rujukan semacam ini bisa ditemukan dalam tulisan-tulisan Ignatius, Polycarpus, Justinus, Irenaues, dan Hippolytus. Mereka ini secara bersama-sama membentuk Who's Who yang sebenarnya dari gereja-gereja Kristen awal.

Contoh berikut ini menarik perhatian.
Dalam Traliians-nya, Ignatius, Uskup Antiokia (yang meninggal sekitar 110 M, dan yang menulis selama dasawarsa pertama abad ke-2 M), secara fasih dan jelas menyerang kaum Kristen awal yang menyangkal bahwa "Penyaliban Jesus tidak lebih dari sekedar Ilusi. Teologi Ignatius tidak bisa bertahan. Serangannya melawan orang-orang Kristen awal yang percaya bahwa penyaliban Yesus hanyalah ilusi, menunjukkan adanya kepercayaan tersebut dikalangan orang-orang Kristen awal. Fakta lebih jauh, bahwa Ignatius mati-matian menyerang ajaran ini mengisyaratkan bahwa kepercayaan terhadap sifat ilusif penyaliban tersebut cukup tersebar luas pada tahun 110 M. Sebagaimana diperlukan waktu bertahun-tahun untuk menyebarluaskan kepercayaan ini di sebagian besar Kekaisaran Roma, bisa disimpulkan bahwa asal-muasal ajaran mengenai penyaliban sebagai ilusi ini harus ditelusuri kembali waktunya pada abad pertama Masehi, dan mungkin harus benar-benar merunut pada masa penyaliban itu sendiri.

DI NICAEA, DOKTRIN DAN CREDO-CREDO MULAI DIMAPANKAN, DAN LANGKAH-LANGKAH PUN DIAMBIL UNTUK MEMULAI SEBUAH KANON KITAB SUCI YANG OTORITATIF, YANG KEMUDIAN DIKENAL SEBAGAI PERJANJIAN BARU (THE NEW TESTAMENT). Proses untuk sampai pada serangkaian kanon kitab suci yang diterima secara universal itu dipenuhi oleh DENDAM DAN PERSELISIHAN, DAN MELENYAPKAN GEREJA-GEREJA KRISTEN AWAL SELAMA DUA ABAD BERIKUTNYA. DIAKHIR PROSES KANONISASI KITAB. KITAB PERJANJIAN BARU YANG AKHIRNYA MUNCUL KE PERMUKAAN HANYA MEWAKILI SEDIKIT PILIHAN DARI TULISAN-TULISAN KRISTEN YANG SEBELUMNYA BERJUMLAH SANGAT BANYAK, YANG DIANGGAP SUCI SEBAGAI KITAB SUCI OLEH GEREJA KRISTEN AWAL TERTENTU.

Semoga arwah para pembela kebenaran, para umat Kristen awal yang dibunuh, disiksa karena menyatakan kepalsuan penyaliban, diterima disisi Allah sebagai syuhada.

1.2 Informasi dari kitab kanonik Perjanjian Baru
Di taman Getsemani dalam diamnya, Jesus bersujud, menghadapkan dirinya keharibaan Allah, menyerahkan dirinya lahir batin kepada Allah yang maha kuasa : "Ya Allah, jika saja Engkau berkenan untuk mengangkat beban ini dari diriku; namun bukanlah kehendakku itu yang harus terjadi melainkan kehendak Engkaulah saja yang terjadi." (Lukas 22:42)

Sejenak Jesus diam dan mengangkat kepalanya dari sujud, menoleh kepada murid-muridnya, terperanjatlah ia, mereka semua, kesebelas orang muridnya, hanya dalam hitungan beberapa detik sudah pulas tertidur. Disuruh berjaga malah tidur dalam sekejapan, meninggalkan dirinya sendirian. Mengabaikan perintah guru dan Nabinya.

Jesus bangkit berdiri dihadapan Petrus yang berdiri tidak jauh dari dirinya dan sedang nyenyak tertidur lalu menegurnya : "Hai Simon, apakah engkau tertidur ? tidakkah engkau sanggup berjaga hanya untuk satu jam saja ?, Bangunlah dan berdoalah" (Markus 14:37)

Setelah berkata begitu Jesus kembali menjauh dari Petrus dan dua orang lainnya lalu meneruskan munajatnya kepada Allah, memohon agar dirinya selamat dari ancaman musuh-musuhnya. "Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluhnya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah." (Lukas 22:44). Untuk itu Allah mengabulkan permohonan Jesus ini lalu mengirimkan malaikat kepadanya, wahyu Allah telah datang kepada Jesus. "Lalu kelihatanlah kepadanya seorang malaikat dari langit untuk mengkuatkannya." (Lukas 22:43)

Mendengar wahyu Allah ini, hati Jesus menjadi teduh, lalu ia bangkit dan mendekati para muridnya yang masih tertidur, lalu membangunkan mereka semuanya. "Bangunlah kamu, marilah kita beranjak; lihatlah orang yang mengkhianatiku sudah mendekat." (Markus 14:42)

Sampai disini kita menemukan satu benturan yang terdapat dalam 4 Injil kanonik Nasrani, antara Injil Matius, Markus, Lukas vs Yohanes. untuk memberikan gambaran lanjutan peristiwa penangkapan diri Jesus yang dilakukan oleh Judas Iskariot, para ahli Taurat serta tentara Romawi Ke-4 penulis Injil ini memiliki pemaparan cerita yang berbeda mengenai tragedi penangkapan hingga penyaliban Jesus dan banyak beberapa bagiannya tidak bisa disatukan alur riwayatnya.

Pihak gereja mengatakan bahwa antara 4 Injil saling melengkapi satu sama lainnya, namun untuk bagian yang terpenting ini, justru ditemukan kontroversi. Cerita ke-3 Injil yaitu Matius, Markus dan Lukas berbeda sama sekali dengan apa yang dipaparkan oleh Yohanes dalam Injilnya.

Matius, Markus dan Lukas sepakat menyatakan bahwa Jesus ditangkap ketika sedang berbicara membangunkan sebelas muridnya dengan perantaraan "Judas Kiss" namun sementara Yohanes memaparkan riwayat tertangkapnya Jesus ini dengan penyerahan suka rela dari Jesus sendiri "Without a kissing of Judas" sebagaimana riwayat ketiga Injil yang lain.

Bahkan dalam cerita Yohanes dikisahkan betapa ketika mengetahui kedatangan Judas dan musuh-musuhnya yang lain itu, Jesus secara serta merta menyambutnya diluar taman Getsemani dan mengajukan pertanyaan kepada Judas mengenai siapa orang yang dicari oleh Judas dan anehnya Judas sendiri tidak mengenali Jesus yang berdiri dihadapannya mengajukan pertanyaan tersebut, pertanyaan Jesus ini diulangnya sampai 3 kali dan lucunya pada pertanyaan yang kedua, Yohanes menceritakan seluruh musuh Jesus itu langsung rebah ketanah.

Jelas sudah terjadi kesimpang siuran cerita pada masa itu mengenai permasalahan ini, apalagi ke-4 penulis Injil ini tidak pernah melakukan kompromi antara satu dengan yang lainnya didalam penulisan kitab mereka untuk memilih cerita penangkapan mana yang layak mereka pasangkan dalam Injil mereka masing-masing.

Berdasarkan hal ini, bagaimana mungkin kita bisa menguraikan secara pasti bahwa Jesus adalah tokoh yang benar-benar tertangkap dan tersalibkan ?

2. Bukti dari Penemuan2 Arkeologis
2.1 Perbuatan-Perbuatan Yohannes
Ditemukan dalam manuskrip berbahasa Yunani yang digali dalam tahun 1897. Waktu penyusunannya pada paruh pertama abad kedua Masehi [Cameron R, (1982)]. Penulis manuskrip tsb adalah salah seorang murid Jesus, yaitu Yohannes, putera Zabedee. Aku bukan (orang) di atas salib itu [Perbuatan Yohannes, Cameron R, (1982)].

2.2 Injil menurut Thomas
Desember 1945, seorang Mesir bernama Muhammad Ali pergi ke sebuah karang di tepian sungai Nile, di pedalaman Mesir dekat wilayah Nag Hamadi. Menemukan Gentong (bejana dari tanah liat) yang nyata terlihat sangat kuno dan asli. Dalam gentong tersebut terdapat 13 lembar kulit, berisi 50 risalah. Pada bagian akhir dari risalah di codex II koleksi risalah, terdapat sebuah judul teks yang telah hilang selama ribuan tahun: "Peuaggelion Pkata Thomas", Injil menurut Thomas, atau Injil Thomas. Manuskrip Koptik berisikan Injil Thomas berasal dari tahun 350M, sementara fragmen Yunani berasal dari tahun 200 M. Injil Thomas diperkirakan dari tahun 100 M, edisi paling awal diperkirakan dari tahun 50-60 M.
Perlu diketahui bahwa Injil Thomas tidak berbentuk cerita naratif seperti 4 Injil lainnya, namun berisi perkataan-perkataan Jesus, kalau dibaca oleh seorang Muslim tampak seperti penulisan Hadits -tapi tanpa sanad-. Melihat tingkat keaslian dari Injil Thomas -walaupun dianggap gnostik-, serta cara penyajiannya, para sarjana Bible mulai mengkaji dengan cara membandingkan isinya dengan 4 Injil sinoptik yang diakui Gereja (Matius, Markus, Lukas, Yohanes).Semangat yang mereka bawa adalah, menjawab pertanyaan umum : "Apa sebenarnya yang disabdakan oleh Jesus?" Dari kajian 75 sarjana Bible terkemuka yang bersidang selama 6 tahun, keluarlah hasil kajian mereka yang dikenal melalui laporan berjudul "The Five Gospel" pada tahun 1993. Pertanyaan itu akhirnya terjawab dalam sebuah kesimpulan dalam laporan mereka bahwa, dari Injil-Injil yang ada, hanya terdapat 18% saja yang diperkirakan asli perkataan Jesus, sementara sisanya......???.
Hasil kajian ini tentu saja membuat geger dunia Kristen. Lain daripada itu, satu hal yang patut dicatat bahwa, dari 114 sabda Jesus dalam Injil Thomas, tidak satupun ada pernyataan ataupun isyarat terhadap doktrin "Penyaliban" atau penebusan dosa melalui kematian Jesus di tiang kayu salib.

2.3 Wahyu Petrus
Ditemukan pada tahun 1945 melalui penggalian-penggalian arkeologis yang sangat penting di Naga Hammadi Mesir. Ekspedisi-ekspedisi ini menggali sebuah perpustakaan dari abad ke-4 Masehi berupa manuskrip-manuskrip papirus banyak di antaranya ditulis dalam bahasa Koptik. [Brasher I (1990)]. Korban yang disalib adalah simulacrum Jesus, yang sungguh-sungguh sangat mirip dengan Jesus [Wahyu Petrus, Robinson JM, 1990].

2.4 Risalah Kedua Set Agung
Seperti Wahyu Petrus, ditemukan pada tahun 1945 di Naga Hammadi Mesir. Catatan mengenai penyaliban seorang Kristen Mesir Basilides pada abad kedua Masehi [Gibbons JA, (1998)]. Penjelasan mengenai penyaliban dalam Set dilaporkan dalam sabda-sabda Jesus. Seseorang yang bukan Jesus telah dipaku membentuk salib, yang meminum empedu dan cuka serta mengenakan mahkota duri [Risalah Kedua Set Agung, Robinson JM, (1990)].

2.5 Dead Sea Scrolls (DSS)
Pada tepi barat Laut Mati, sekitar 12 km sebelah selatan Jericho terletak lembah Qamran. Dewasa ini tempat itu sunyi, hampa, hanya geletakan reruntuhan biara kaum Essene yang membisu. Namun dalam 11 buah gua yang tidak jauh dari reruntuhan itu didapatkan naskah-naskah kuno, yang disembunyikan secara cermat oleh kaum Essene. Di situlah gulungan manuskrip berupa naskah-naskah kuno yang tak tersentuh tangan-tangan manusia selama 2000 tahun. Karena terdiri atas gulungan-gulungan perkamen dan tembaga, naskah-naskah itu diberi bernama Dead Sea Scrolls (gulungan-gulungan Laut Mati). DSS mulai ditemukan pada tahun 1947, kemudian berturut-turut 1949, 1951, 1956.

Banyak yang menarik dari DSS tersebut, di antaranya kita kutip tulisan DR Charles Francis Potter dalam "The Lost Years of Jesus Revealed", dituliskan artinya saja: "Selama berabad-abad para terpelajar Kristen yang mengkaji Bijbel merasa heran di mana dan apa yang diperbuat 'Isa selama 18 tahun yang sunyi (18 silent years), di antara umur 12 dengan 30 tahun. Gulungan-gulungan yang mentakjubkan dan dramatis dari perpustakaan besar kaum Essene yang didapatkan dalam gua dekat Laut Mati pada akhirnya memberikan kepada kita jawabannya. Bahwa selama tahun-tahun yang hilang tersebut 'Isa yang digelar Teacher of Rightousness (Guru Kebenaran) tinggal bersama dengan kaum Essene ini. Hal yang menarik ialah Isa atau Teacher of Rightousness ini menururt Hymn dari DSS luput dari bahaya maut "Wahai Tuhanku, aku bersyukur kepada Engkau karena kasih Engkau selalu tertuju kepadaku. Engkau selamatkan jiwa si miskin ini dari bahaya maut. Mereka menghendaki supaya kumati terkutuk, untuk memenuhi permintaan orang-orang yang suka kepada kejahatan (DSS: Hymn 4). Adapun yang dimaksud dengan mati terkutuk adalah mati disalib.

Kelima peristiwa besar hasil penemuan-penemuan arkeologis ini, bagi sementara kalangan hanya sekadar disikapi sebagai peristiwa biasa yang menghiasi majalah dan koran-koran di Barat (di Indonesia informasi tentang hal ini amatlah jarang ditemukan). Namun jika kita mengikuti perintah Allah dalam Al-Qur'an agar kita selalu melihat dan merenungkan kejadian di dunia ini, maka ke-5 penemuan itu menjadi hal yang sangat luar biasa bagi para pengkaji agama. Sebab ke-5 penemuan tersebut tidaklah berhenti sebatas penemuan arkeologi, namun berlanjut pada kajian-kajian yang berpengaruh terhadap "mainstream' kehidupan beragama bagi pemeluk agama Islam dan Kristian yang pada gilirannya mempengaruhi hubungan antar agama, khususnya pada kedekatan pemahaman teologis.

Adalah hikmah dari Yang Maha Mengetahui, jika penemuan itu terjadi pada masa sekarang, masa dimana manusia telah siap menerima penyingkapan tabir baik secara mental (obyektifitas berdasarkan sain dan bukan kepentingan kelompok agama) serta kemampuan manusia dalam memahami penyingkapan tersebut berdasarkan ilmu dan pengetahuan yang mereka miliki. Sebab, -mungkin- jika ditemukan pada masa-masa dulu, "kepentingan" dan "ketidakmampuan"-lah yang berbicara, maka manuskrip-manuskrip itu hanya tersimpan dan mungkin tidak akan diketahui oleh umum, atau hilang lagi entah kemana, sebagaimana halnya "nasib" Injil Barnabas.

3. Bagaimana menurut Al-Quran ttg pensaliban ?
Al Qur'an secara tegas menyatakan bahwa "mereka tidak membunuhnya, juga tidak menyalibnya". Akan tetapi, Al Qur'an tidak mengatakan bahwa tidak ada penyaliban. Al Qur'an hanya mengatakan bahwa yang DISALIB bukanlah Jesus, meskipun seolah-olah yang disalib adalah Jesus.

waqawlihim = Dan dikatakan oleh mereka
innaa qatalnaa = sessungguhnya kami membunuh
al-Masiiha 'iisaa bna Maryama = al-Masih 'Isa anak Maryam
rasuwla llaahi = utusan Allah
wa maa qataluuhu = dan tidak mereka bunuh dia
wa maa shalabuuhu = dan tidak mereka salib dia
walaakin = melainkan
syubbiha lahum = disamarkan bagi mereka
wa inna lladziina = dan sesungguhnya yaitu
ikhtalafuu fiihi = mereka berselisih faham tentang dia
lafii syakkin minhu = di dalam syak tentang dia
maa lahum bihi = tiadalah bagi mereka atas dia
min 'ilmi = dari mengetahui
illa ttibaa'a zhzhanni = kecuali mengikuti persangkaan
wa maa qataluuhu yaqiinan = dan tidak mereka membunuh dia dalam keadaan yakin

syubbiha lahum = disamarkan bagi mereka
lafii syakkin minHU = di dalam syak (ragu) tentang dia
HU kata ganti ketiga tunggal laki-laki, menunjuk Isa himself

Jadi yang disamarkan bagi mereka ialah Isa him self, artinya yang disamarkan itu bukan hal kematian Isa, sebab kalau itu yang dimaksud, maka harus redaksionalnya:
lafii syakkin minHAA.

Jadi orang-orang pada waktu penyaliban itu menjadi syak (ragu) bukan HAL KEMATIAN (HAA), melainkan ttg Isa HIMSELF (HU).
WaLlahu a'lamu bisshawab.

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment