Advertising

Saturday 30 April 2011

Re: [wanita-muslimah] Peledakan demi peledakan... Inikah Jihad ??

siap !!

pak mujiarto sudah terjun langsung dalam menghadapi terorisme melalui
pencerahan di jalur agama. itu penting, pak.

salam,
Ari

<http://papabonbon.wordpress.com>


2011/4/30 Mujiarto Karuk <mkaruk@yahoo.com>

>
>
> ÈÓã Çááå ÇáÑÍãä ÇáÑÍíã Peledakan
> demi peledakan terjadi di negeri kita. Yang satu belum terlupakan dan
> bekasnya masih ada, duh yang lain terjadi lagi. Terakhir masyarakat
> Indonesia Raya dikagetkan lagi oleh sebuah ledakan di Hotel JW Marriott
> pada tanggal 17 Juli 2009 M, (dan masih banyak yang lain Pen).
>
> Sebagian orang yang terpengaruh
> dengan paham Khawarij menyangka bahwa semua tindak teror tersebut
> adalah ibadah jihad yang mendapatkan ganjaran pahala yang amat besar di
> sisi Allah -Azza wa Jalla-. Tapi, demikiankah jihad ??!
>
> Para
> pembaca yang budiman, apa yang dilakukan oleh para teroris tersebut
> bukanlah jihad sedikitpun!! Bahkan ia adalah sebuah bentuk
> pemberontakan kepada pemerintah muslim, dalam hal ini Bapak SBY –semoga
> Allah selalu memberinya petunjuk dan kekuatan-. Sedangkan pemberontakan
> kepada seorang pemerintah muslim adalah amat haram!!!
>
> Saudara
> jangan tertipu dengan pengakuan batil mereka yang menyatakan bahwa
> perbuatan mereka adalah JIHAD, walaupun mereka menghiasi perbuatan
> batil mereka dengan ayat-ayat dan hadits-hadits tentang JIHAD.
> Demikianlah kebiasaan buruk mereka dari zaman ke zaman, mereka
> senantiasa berdalih dengan ayat atau hadits, padahal ayat-ayat dan
> hadits-hadits tersebut menjadi bumerang atas diri mereka yang tidak
> menempatkannya pada tempatnya. Sebab ayat-ayat atau hadits-hadits JIHAD
> menjelaskan bahwa jihad yang dimaksudkan adalah JIHAD bersama
> pemerintah dan atas izinnya, bukan kembali kepada ide dan hawa nafsu
> setiap orang, walaupun ia melantik dirinya sebagai "MUJAHIDIN"!!!
>
> Al-Imam
> Abu Ja'far Ath-Thohawiy-rahimahullah- berkata saat menyebutkan aqidah
> Ahlus Sunnah, "Haji, dan jihad akan terus berjalan bersama pemerintah
> dari kalangan kaum muslimin, yang baik maupun yang fajir sampai
> tegaknya hari kiamat, tak akan dibatalkan dan digugurkan oleh sesuatu
> apapun". [Lihat Al-Aqidah Ath-Thohawiyyah (hal. 50)]
>
> Para
> teroris menganggap perbuatan mereka merupakan perbaikan yang membawa
> kemaslahatan. Ini adalah sangkaan batil, sebab bagaimana mungkin suatu
> perusakan dikatakan perbaikan. Cukuplah kerusakan dari tindak jahat
> mereka tersebut, jauhnya manusia dari Islam, dan banyaknya persangkaan
> buruk kepada Islam beserta pemeluknya. Belum lagi akibat buruk lainnya,
> berupa sempitnya gerak dakwah Islam di berbagai tempat. Mereka inilah
> yang disebutkan oleh Allah -Azza wa Jalla- di dalam firman-Nya,
>
> "Dan
> di antara manusia ada orang yang ucapannya dalam kehidupan dunia
> menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi
> hatinya. Padahal ia adalah penantang yang paling keras. Dan apabila ia
> berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan
> padanya, dan membinasakan tanaman-tanaman dan binatang ternak.
> Sedangkan Allah tidak menyukai kerusakan. Dan apabila dikatakan
> kepadanya: "Bertakwalah kepada Allah", maka bangkitlah kesombongannya
> yang menyebabkannya berbuat dosa. Maka cukuplah baginya neraka
> jahannam. dan sungguh neraka Jahannam itu tempat tinggal yang
> seburuk-buruknya". (Al-Baqoroh : 204-206)
>
> Ketika menafsirkan
> ayat ini, Ahli Tafsir Jazirah Arab, Al-Imam Abdur Rahman Ibn Nashir
> As-Sa'diy -rahimahullah- berkata, "Di dalam ayat ini terdapat dalil
> bahwa ucapan-ucapan yang muncul dari orang-orang, bukanlah dalil
> tentang kejujuran atau kedustaan, kebajikan atau kefajiran sampai ada
> perbuatan yang membenarkan ucapannya atau membersihkannya. Seyogyanya
> menguji kondisi orang-orang yang memberi kesaksian, para pejuang
> kebenaran, dan para pejuang kebatilan dari kalangan manusia dengan
> meneliti perbuatan-perbuatan mereka, memperhatikan korelasi-korelasi
> dari kondisi mereka, serta jangan tertipu dengan kecohan mereka, dan
> penyucian mereka terhadap diri mereka sendiri". [Lihat Taisir Al-Karim
> Ar-Rahman min Kalam Al-Mannan (hal. 94) oleh As-Sa'diy]
>
> Seorang
> teroris (walaupun ia mengaku sebagai "mujahid") jika niatnya ingin
> melakukan perbaikan di muka bumi dengan tindak terornya, maka ucapannya
> tidak boleh kita benarkan begitu saja, sebab apa yang mereka lakukan
> bukanlah sesuatu yang benar, bahkan perbuatan batil. Mana ada dalil
> dalam Al-Qur'an atau Sunnah yang menyatakan bahwa jihad boleh
> dikumandangkan tanpa ada izin dari pemerintah muslim?! Mana hujjahnya
> (dalil) bahwa membunuh orang kafir mu'ahad atau musta'min atau kafir
> dzimmi adalah sesuatu yang dibenarkan?! Tolong datangkan dalilnya -wahai
> para teroris- bahwa jihad adalah membunuh kaum muslimin?!
>
> Semua
> pertanyaan-pertanyaan ini tidak akan mampu dijawab oleh kaum
> KHAWARIJ-TERORIS, kecuali mereka harus berdusta dan menipu kaum
> muslimin dengan silat lidah mereka yang licik.
>
> Membunuh
> orang-orang kafir di luar medan jihad, dan tanpa ada izin dari
> pemerintah adalah perbuatan kezhaliman di sisi Allah, sebab perbuatan
> itu akan melahirkan kerusakan besar bagi kaum muslimin. Inilah yang
> pernah dikatakan oleh Allah -Azza wa Jalla- dalam firman-Nya,
>
> "
> Oleh Karena itu, Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa:
> barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu
> (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka
> bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. dan
> barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah
> dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya
> telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa)
> keterangan-keterangan yang jelas. Kemudian banyak diantara mereka
> sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan di
> muka bumi". (QS. Al-Maa'idah: 32)
>
> Inilah hukum yang Allah
> tetapkan bagi Bani Isra'il, suatu kaum yang suka membunuh manusia. Perlu
> diketahui bahwa hukuman dan ancaman dalam ayat ini tidak terkhusus
> bagi Bani Isra'il, tapi mencakup semua umat. Hanya saja Allah
> mengaitkan ayat ini dengan Bani Isra'il, karena mereka adalah kaum
> jahat yang amat gemar membunuh manusia, sampai para nabi-nabi pun
> mereka bunuh.
>
> Ulama Negeri Yaman, Al-Imam Muhammad Ibn Ali
> Asy-Syaukaniy -rahimahullah- berkata, "Allah menyebutkan Bani Isra'il
> secara khusus, karena konteks ayat menyebutkan kejahatan-kejahatan
> mereka (Bani Isra'il); karena mereka umat pertama yang turun atasnya
> ancaman dalam hal pembunuhan jiwa. Lantaran itu, lahirlah kecaman keras
> atas mereka, karena seringnya mereka menumpahkan darah, dan seringnya
> membunuh para nabi". [Lihat Fath Al-Qodir (2/298)]
>
> Jika
> orang-orang kafir tinggal bersama kaum muslimin (kafir dzimmi) atau
> masuk ke negeri kita (kafir mu'ahad atau musta'min) dan mendapatkan
> jaminan keamanan dari pemerintah kita, maka kita tidak boleh menzhalimi
> mereka dan menyakitinya, kecuali jika ia melakukan pelanggaran, maka
> ia diberi hukuman setimpal dengan perbuatannya. Namun hukuman tersebut
> tidak dilakukan oleh orang perorangan, tapi kembali kepada pemerintah.
>
> Selain
> kafir harbi (yang memerangi kaum muslimin), orang-orang kafir tersebut
> di atas (kafir dzimmi, mu'ahad, dan musta'min) tidak boleh kita bunuh,
> dan tidak boleh pula dizhalimi. Inilah yang pernah dipraktekkan oleh
> Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- dan para sahabatnya -radhiyallahu
> anhum-. Kaum kafir di zaman Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- banyak
> yang keluar masuk ke negeri Madinah dan Makkah, tapi tak ada sejarahnya
> Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- membunuh atau menzhalimi mereka.
> Adapun kafir harbi atau kaum Yahudi (Bani Isra'il) yang suka
> membatalkan isi perjanjian, maka Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam-
> memerangi mereka demi mencapai kemaslahatan dan menciptakan keamanan.
> Sebab mereka adalah kaum yang suka berbuat onar sebagaimana juga yang
> anda lihat sampai hari ini di Negeri Palestina –semoga Allah
> membersihkannya dari cengkeraman zhalim Bani Isra'il-.
>
> Di dalam
> sebuah hadits, Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- bersabda dalam
> menjelaskan bahwa orang-orang kafir (selain kafir harbi) tidak boleh
> dibunuh,
>
> ãóäú ÞóÊóáó ãõÚóÇåóÏðÇ áóãú íóÑöÍú ÑóÇÆöÍóÉó ÇáúÌóäøóÉö æóÅöäøó ÑöíúÍóåóÇ
> ÊõæúÌóÏõ ãöäú ãóÓöíúÑóÉö ÃóÑúÈóÚöíúäó ÚóÇãðÇ
>
> "
> Barangsiapa yang membunuh kafir mu'ahad, ia tidak akan mencium bau
> surga, dan sesungguhnya bau surga itu tercium dari perjalanan 40 tahun "
> . [HR. Al-Bukhary dalam Shohih-nya (3166)]
>
> Nabi -Shollallahu 'alaihi wasallam- bersabda,
>
> ÃóáÇó
> ãóäú Ùóáóãó ãõÚóÇåóÏðÇ Ãóæú ÇäúÊóÞóÕóåõ Ãóæú ßóáøóÝóåõ ÝóæúÞó
> ØóÇÞóÊöåö Ãóæú ÃóÎóÐó ãöäúåõ ÔóíúÆðÇ ÈöÛóíúÑö ØöíÈö äóÝúÓò ÝóÃóäóÇ
> ÍóÌöíÌõåõ íóæúãó ÇáúÞöíóÇãóÉö
>
> "Ingatlah, siapa yang menzholimi
> seorang kafir mu'ahad, merendahkannya, membebani di atas kemampuannya
> atau mengambil sesuatu darinya, tanpa keridhoan dirinya, maka saya
> adalah lawan bertikainya pada hari kiamat [HR. Abu Dawud dalam As-Sunan
> (3052). Hadits ini di-shohih-kan oleh Al-Albaniy dalam Ash-Shohihah
> (445)]
>
> Hadits ini adalah dalil bantahan atas para teroris yang
> semena-mena mengganggu orang-orang kafir, seperti menyakitinya,
> menakut-nakutinya, menghalalkan harta mereka, bahkan membunuh mereka
> sebagaimana yang terjadi di Legian, Bali, dan daerah lainnya.
>
> Abdur
> Ra'uf Al-Munawiy Asy-Syafi'iy -rahimahullah- berkata ketika
> menerangkan hadits yang semakna dengan hadits di atas, "Orang kafir yang
> diberi jaminan keamanan (oleh pemerintah muslim), dan orang mukmin,
> tidak boleh diganggu jiwa, anggota badan, dan hartanya selama masih ada
> ikatan perjanjian dan jaminan keamanan. Bagi permasalahan ini ada
> syarat-syarat dan hukum-hukumnya yang telah dijelaskan dalam
> kitab-kitab furu' (fiqih)". [Lihat Faidhul Qodir (6/318)]
>
> Jadi,
> menganggu, dan menzhalimi kaum kafir tersebut –apalagi membunuhnya-
> adalah perkara yang diharamkan oleh Allah dan Rasulullah -Shallallahu
> alaihi wa sallam-. Bukan seperti yang dipahami oleh para
> teroris-Khawarij bahwa semua jenis orang kafir boleh dibunuh. Demi
> Allah, ini adalah bukti kedunguan dan kedangkalan akal mereka. [Lihat
> Badzl An-Nushhi wa At-Tadzkir li Baqoya Al-Maftunin bi At-Takfir wa
> At-Tafjir (hal. 42-43) karya Syaikh Al-Allamah Abdul Muhsin Al-Abbad,
> cet. Mathba'ah Safir, 1426 H]
>
> Para pembaca budiman, para teroris
> dalam aksi kejinya, bukan hanya menzhalimi dan membunuh orang kafir
> saja, tapi KAUM MUSLIMIN pun tak lepas darinya. Membunuh seorang muslim
> dengan sengaja, dan tanpa alasan syar'iy merupakan dosa besar yang
> mendapatkan lima ancaman dalam sebuah nas ayat,
>
> "Dan barangsiapa
> yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah
> Jahannam, ia kekal di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan
> mengutuknya serta menyediakan azab yang besar baginya". (QS. An-Nisa`:
> 93)
>
> Ibnu Nashir As-Sa'diy berkata, "Tak ada ancaman yang lebih
> besar dalam semua jenis dosa besar, bahkan tidak pula semisalnya
> dibandingkan ancaman ini, yaitu pengabaran bahwa balasan orang yang
> membunuh adalah Jahannam. Maksudnya, cukuplah dosa yang besar ini saja
> untuk dibalasi pelakunya dengan Jahannam, beserta siksaan yang besar di
> dalamnya, kerugian yang hina, murkanya Al-Jabbar (Allah), luputnya
> keberuntungan, dan terjadinya kegagalan, dan kerugian. Kami berlindung
> kepada Allah dari segala sebab yang menjauhkan dari rahmat-Nya". [Lihat
> Taisir Al-Karim (hal.193-194)]
>
> Lihatlah pembaca yang budiman!!
> Allah mengancamnya di dalam ayat ini dengan neraka Jahannam dan tidak
> sampai disitu saja, bahkan ia akan lama di dalamnya, Allah murka
> kepadanya, mengutuknya dan menyediakan siksa yang pedih baginya. Tak
> heran jika Nabi -Shollallahu 'alaihi wasallam- bersabda,
>
> áóÒóæóÇáõ áÏøõäúíóÇ Ãóåúæóäõ Úóáóì Çááåö ãöäú ÞóÊúáö ÑóÌõáò ãõÓúáöãò
>
> "Sungguh
> hancurnya dunia ini lebih ringan di sisi Allah daripada membunuh
> seorang muslim". [HR. At-Tirmidzy dalam As-Sunan (1399), dan An-Nasa`iy
> dalam As-Sunan (7/82). Hadits ini di-shohih-kan oleh Syaikh Al-Albany
> dalam Ghoyatul Maram (4390)]
>
> Para pembaca yang budiman, saking
> bodohnya para teroris tersebut, mereka rela membunuh diri dengan bom.
> Padahal Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- bersabda,
>
> æóãóäú ÞóÊóáó äóÝúÓóåõ ÈöÔóíúÁò Ýöí ÇáÏøõäúíóÇ ÚõÐøöÈó Èöåö íóæúãó
> ÇáúÞöíóÇãóÉö
>
> "Barangsiapa
> yang membunuh dirinya dengan sesuatu di dunia, maka kelak ia akan
> disiksa dengan sesuatu tersebut pada hari kiamat". [HR. Al-Bukhoriy
> (no. 6047), dan Muslim (no. 176)]
>
> Semua ayat-ayat dan
> hadits-hadits di atas meruntuhkan persangkaan batil para
> teroris-Khawarij yang menyatakan bahwa tindak teror dan peledakan yang
> mereka lakukan adalah JIHAD!!! Padahal bukan jihad, bahkan perusakan,
> bunuh diri dan mati konyol !!!
>
> Ulama Negeri Madinah, Syaikh
> Abdul Muhsin Al-Abbad -hafizhohullah- berkata setelah peledakan di kota
> Riyadh yang dilakukan oleh para teroris, "Peristiwa peledakan yang
> telah terjadi termasuk perkara yang amat buruk dalam hal kejahatan dan
> perusakan di muka bumi. Perkara yang lebih buruk lagi, setan
> menghias-hiasi bagi para teroris yang telah melakukan perbuatan itu
> bahwa perbuatan jahat itu adalah JIHAD. Berdasarkan akal dan agama
> apakah sehingga JIHAD bisa berupa bunuh diri, membunuh kaum muslimin,
> dan kaum kafir yang mendapatkan jaminan keamanan, menakut-nakuti
> masyarakat, membuat para wanita menjadi janda, anak-anak menjadi yatim,
> merobohkan bangunan bersama orang-orang ada di dalamnya". [Lihat Bi
> Ayyi Aqlin wa Diin Yakunu At-Tafjir wa At-Tadmir Jihadan?! (hal. 16),
> oleh Syaikh Al-Abbad]
>
> Mereka berteriak ketika kaum kuffar AS dan
> sekutunya membantai jutaan kaum muslimin dengan menyatakan bahwa nyawa
> seorang muslim itu sangat mahal di sisi Allah. Namun di sisi lain,
> mereka sendiri ternyata juga turut menumpahkan darah kaum muslimin.
> Parahnya lagi, kesalahan tersebut berusaha ditutupi dan dibenarkan
> dengan berjuta dalih: "Ini kan jihad", dan "Mereka mati syahid".
> Seorang yang membunuh dirinya, membunuh kaum muslimin, atau kaum kafir
> yang tak layak dibunuh, merusak harta benda orang lain, dan membangkang
> melawan pemerintah. Demikiankah jihad?! Sama sekali bukan jihad, tapi
> ia adalah teror dan pemberontakan yang diharamkan dalam Islam!! Penulis:
> Redaksi Bulletin At Tauhid Edisi 125 Tahun II.
> Sumber :
> http://birosdm.metro.polri.web.id/info-personel/641-peledakan-demi-peledakan-inikah-jihad-
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
wanita-muslimah-digest@yahoogroups.com
wanita-muslimah-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

0 comments:

Post a Comment