Kekerasan yang harusnya tidak perlu terjadi.
Jika saja saat Polres
Depok dilapori oleh nasabah (yang kebetulan tentara), bahwa nasabah
diancam bahkan sampai disekap oleh para debt colector, preman2 suruhan
sebuah lembaga pembiayaan. dan jika saja Polres depok menindak lanjuti
laporan itu, tentunya tidak akan terjadi aksi main hakim sendiri semacam
ini.
Sekarang jika sudah terjadi semacam ini, siapa yang bertanggung-jawab?
Mau menjadikan nasabah ada keterkaitan dengan pembunuhan terhadap preman/ debt colector itu?
Bagaimana
jika dijawab bahwa nasabah yang merasa terancam keselamatannya dan
sudah melapor pada polisi, tapi tidak ada tindak lanjut dari polisi yang
harusnya mengayomi masyarakat, lalu berinisiatif melakukan tindakan
tersendiri untuk menghilangkan ancaman pada dirinya?
Anarkisme lahir karena tidak ada kepastian
hukum,
Anarkisme lahir karena aparat hukum sering memain-mainkan hukum.
Stop anarkisme sekarang juga, atau Indonesia jadi negara tak bertuan.
http://www.indopos.co.id/index.php/component/content/article/66-indopos/10185-giliran-debt-collector-dibunuh.html
Giliran Debt Collector DibunuhJAKARTA-Belum tuntas kasus kematian
nasabah kartu kredit Citibank Irzen Octa, insiden antara nasabah dan
debt collector kembali terjadi. Jika Irzen diduga dibunuh oleh penagih
utang, kali ini terjadi sebaliknya. Debt collector Helmy Yohanes
Manuputty, 34, diduga tewas setelah menagih utang ke nasabahnya. Pria
asal Ambon itu dilarikan ke RS UKI, Cawang, Jakarta Timur, Senin malam
(11/4) dan meninggal Senin malam (18/4).
Rekan-rekan Helmy mengatakan, dia tewas
setelah dibawa sejumlah anggota TNI Seminggu sebelum tewas Helmy dan
rekan- rekannya menagih utang ke nasabah anggota TNI berinisial R di
kompleks TNI-AD Aspol Taipur, Kostrad Cilodong, Depok, Jawa Barat. Tidak
terima dengan perlakuan itu, Koptu R melaporkan Helmy kepada Polres
Depok. ''Anggota TNI itu merasa diperlakukan tidak baik.
Dia disekap di tempat penagihan sehingga ada laporan ada perbuatan yang
tidak menyenangkan ke Polres Depok,'' kata Kapolres Depok Kombespol
Ferry Abraham kemarin (19/4). Namun, pihak penyedia kredit perusahaan
Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance menampik tudingan pernah menyekap.
Jenazah Helmy rencananya diotopsi di RS Cipto Mangunkusumo. Istri Helmy,
Theresia, menuturkan bahwa Helmy mulai dirawat di RS UKI pada Senin
(11/4) malam. Karena kondisinya membaik, Senin lalu (18/4) keluarga
ingin membawa Helmy pulang. Saat hendak membayar biaya pengobatan, Helmy
muntah darah. Badannya membiru. Helmy kemudian dinyatakan meninggal.
''Ada informasi dari anggota saya, ada korban meninggal akibat
penganiayaan,'' ujar Kapolres.
Namun, menurut Ferry, pihaknya tidak
menerima laporan apa pun dari pihak korban terkait kasus tersebut.
''Tidak ada laporan soal penganiayaan itu,'' ujar dia. Kapolres
mengatakan ada dugaan keterkaitan antara kematian Helmy dan prajurit TNI
itu. Dalam laporan disebutkan bahwa Helmy bersama sejumlah juru tagih
utang yang lain menyekap R di kantor sebuah perusahaan pembiayaan di
Jalan Margonda Raya, Depok. Saat menagih utang, Helmy datang bersama
teman-temannya. Sementara R didampingi atasannya. ''Waktu itu memang
sempat ada kejar-kejaran antara debt collector dan anggota TNI.
Di depan Polres mereka kemudian bubar,''
jelas Ferry. Soal apakah Helmy tewas karena dianiaya R dan
teman-temannya, Ferry belum bisa memastikan. ''Saya belum bisa pastikan.
Tapi, memang ada benang merahnya antara R dan Helmy,'' katanya. Menurut
rekan-rekan korban, sebelum meninggal dunia Helmy dan tiga rekannya
diculik sejumlah pria berbadan tegap bersenjata laras panjang. Mereka
dibawa ke sebuah tempat seperti markas tentara. ''Mereka disergap di
depan kantor SMS Finance pada Senin pekan lalu,'' kata salah seorang
teman korban.
Empat penagih utang dari SMS Finance itu
kemudian dimasukkan ke mobil. Di tempat yang dianggap seperti markas
tentara itu Helmy dianiaya. Dua kaki dan tangan diikat. ''Mata kami
ditutup,'' ujarnya. Salah seorang di antara mereka dilaporkan meloloskan
diri setelah meloncat dari dalam mobil yang membawa mereka. Setelah
dianiaya, mereka kemudian dibuang di tempat terpisah. Belakangan
diketahui bahwa Helmy dibuang di kawasan Cililitan, Jakarta Timur.
Dengan kondisi penuh luka, Helmy pulang ke rumahnya, diantar tukang
ojek. Malam itu juga Helmy dilarikan ke RS UKI, Cawang, Jakarta Timur,
karena kondisinya mengkhawatirkan.
''Dia dirawat selama seminggu dan
meninggal Senin kemarin (18/4). Kasus ini sudah diserahkan ke dempom,''
kata Kapolres. Kadispen Angkatan Darat (Kadispenad) Brigadir Jenderal
TNI Wiriantoro menegaskan akan mendalami kasus tersebut. Meski ada
kaitan atau benang merah antara anggota TNI bernisial R dan kematian
Helmy terkait utang piutang, belum bisa dipastikan bahwa anggota itu
adalah pelakunya. ''Meski ada keterkaitan, harus juga ada pembuktian.
Saya akan coba dalami kasus ini,'' ujarnya. (aga/jpnn/c4/ iro)
[Non-text portions of this message have been removed]
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
0 comments:
Post a Comment